Share

Bab 397

Author: Zaina Aulia
Setelah kembali ke kediaman Keluarga Maheswara, Andini segera memberi tahu Kalingga tentang niatnya untuk mengobati kakinya.

"Tapi, aku cuma bisa belajar sedikit demi sedikit dan cuma punya satu kitab medis yang mengajariku. Aku nggak tahu kamu bisa memercayaiku atau nggak."

Sambil berbicara, Andini menyerahkan kitab medis itu kepada Kalingga, ingin membuktikan bahwa kakinya memang masih bisa diobati.

Kalingga membuka kitab itu dan secara acak membolak-balikkan beberapa halaman. Tentu saja, dia tidak bisa memahaminya. Namun, halaman-halaman itu penuh dengan tulisan, bahkan dilengkapi dengan ilustrasi untuk membantu pemahaman, menunjukkan betapa tekunnya sang penulis.

Mengingat bahwa semalam dia benar-benar tidak merasa terlalu sakit, Kalingga pun percaya pada tabib misterius itu, meskipun dia belum pernah bertemu dengannya atau mengetahui namanya.

Tiba-tiba, Jabal bertanya, "Kalau sudah ada kitab medis, kenapa nggak suruh tabib kediaman kita yang mencobanya?"

Bisa dibilang Andini memba
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
wah jabal & laras ccok
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 398

    Laras tiba-tiba menepuk dahinya. "Aduh! Aku lupa! Aku akan pergi sekarang!"Melihat sikapnya yang ceroboh, Jabal hanya bisa menggeleng. "Tuan, Nyonya, hamba akan pergi membantu."Setelah berkata demikian, dia pun bergegas mengikuti Laras.Saat menatap punggung Jabal yang semakin menjauh, Kalingga akhirnya tidak bisa menahan tawa. "Selama bekerja di sini, Jabal belum pernah ditindas oleh siapa pun. Pelayanmu itu adalah yang pertama."Andini juga memandang ke arah Laras yang sudah pergi. Dia tersenyum hangat. "Laras cuma nggak suka melihatku diperlakukan dengan buruk."Dulu saat di Kediaman Adipati, selama ada Laras, dia selalu menjadi orang pertama yang berdiri di depan Andini untuk melindunginya. Dia adalah cahaya Andini.Mengenang perjalanan mereka sejak pertama bertemu hingga saat ini, Andini tidak bisa menahan diri untuk bergumam pelan, "Bertemu dengannya adalah keberuntunganku."Entah sejak kapan, Kalingga telah mengalihkan pandangannya ke wajah Andini. Tatapannya penuh kelembutan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 399

    Saat Dianti kembali, Andini, Kalingga, dan Malika tengah berkumpul di ruang depan, membahas pengobatan kaki Kalingga.Melihat Dianti datang, Andini dan Kalingga saling bertukar pandang, seakan-akan sudah memahami isi hati masing-masing.Pakaian laki-laki yang tadi dikenakan telah dilepaskan dan ekspresi Dianti tetap setenang biasanya, seolah-olah dia hanya pergi jalan-jalan sebentar.Namun, Astuti, tampak sedikit gelisah, bahkan tidak berani menatap Andini.Melihat ini, Andini dan Kalingga semakin yakin bahwa Dianti memang pergi ke kedai untuk menemui Panji.Saat melihat Dianti, Malika tampak senang dan segera melambaikan tangan. "Dianti, kamu datang tepat waktu!"Dianti segera melangkah maju, menghampiri Malika, lalu membungkuk sopan sebelum bertanya, "Ada apa, Ibu?"Malika meraih tangan Dianti dan menunjuk ke arah Andini. "Andini bilang dia mendapat petunjuk dari seorang tabib hebat dan ingin mengobati kaki Kalingga. Bagaimana menurutmu? Apa ini bisa dipercaya?"Jelas, Malika berhara

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 400

    Saat itu juga, Andini langsung berbicara dengan suara lembut kepada Malika, "Ibu, sebenarnya aku sudah mengobati suamiku selama beberapa waktu ini. Hanya saja, suamiku khawatir Ibu akan cemas. Dia menyuruhku datang memberi tahu Ibu terlebih dahulu."Sampai di sini, Andini perlahan melirik Dianti. "Barusan, justru kata-katamu yang lebih menyakitkan."Tatapan Dianti sedikit menggelap, takut Malika akan mengira dirinya sedang mencoba mengadu domba. Dia buru-buru berkata dengan nada ketakutan, "A ... aku nggak bermaksud seperti itu."Sayangnya, Malika sudah tidak memperhatikannya. Dia hanya menatap Kalingga dengan ekspresi terkejut. "Benarkah?"Di mata Kalingga yang selalu tampak dingin, kini terselip sedikit kehangatan. "Aku memang nggak pandai bicara. Kalau kata-kataku membuat Ibu sedih, aku minta maaf."Selama lima tahun terakhir, Kalingga selalu menutup diri. Jangankan kata-kata seperti ini, bahkan panggilan ayah dan ibu pun jarang terdengar dari mulutnya.Kini, tiba-tiba mendengar put

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 401

    Dianti kembali ke kamar tidurnya. Begitu Astuti menutup pintu, dia langsung meluapkan amarah yang sejak tadi tertahan di dadanya. "Kamu lihat sendiri wajah menyebalkannya, 'kan? Dia memang sengaja!"Astuti merasa ucapan Dianti masuk akal, nada bicaranya penuh dengan ejekan. "Sejak kecil Nona Andini memang belajar bela diri, tapi nggak mahir. Sekarang dia tiba-tiba bilang mau mengobati Tuan Kalingga? Dengan kemampuannya yang setengah matang itu, memangnya dia bisa?""Dia hanya berpura-pura di depan Ibu Mertua, pura-pura nurut, pura-pura pengertian!" ujar Dianti dengan nada kesal, tetapi di dalam hatinya mulai muncul perasaan waswas. "Dia ingin merebut posisiku sebagai penguasa rumah ini!"Setelah menunggu cukup lama, Andini akhirnya menunjukkan wajah aslinya! Saat masih di Kediaman Adipati, dia terus mengumbar kata-kata manis, seolah-olah tidak menginginkan apa pun.Namun, begitu sampai di kediaman Keluarga Maheswara, pertama-tama dia merebut Rangga, lalu sekarang dia ingin merebut posi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 402

    Andini berlatih dengan begitu sungguh-sungguh, bagaimana mungkin dia akan gagal?Saat ini, seluruh perhatian Andini tertuju pada belasan jarum perak di tangannya. Rasa bangga yang luar biasa membuat hatinya sulit untuk tenang. Seolah-olah teringat sesuatu, dia berseru gembira, "Aku akan menemui Tabib Riza!"Setelah berkata begitu, dia pun bergegas keluar. Tentu saja, dia tidak sempat melihat bagaimana sepasang mata Kalingga yang jernih itu bersinar terang.Hasil belajar Andini pun mendapat pengakuan dari Riza. Dengan begitu, pelatihannya dalam akupunktur secara alami memasuki tahap berikutnya, mencari seseorang untuk menjadi objek percobaan.Malika turun tangan dan menawarkan bayaran tinggi sebesar sepuluh tahil perak untuk setiap kali percobaan. Sepuluh tahil adalah jumlah yang setara dengan upah satu tahun para pelayan! Seketika, para pelayan pria berbondong-bondong mendaftar.Halaman paviliun Kalingga yang biasanya sunyi kini menjadi begitu ramai. Kalingga tidak terlalu menyukai ker

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 403

    Namun, kenyataan membuktikan bahwa Jabal tidak bisa menahannya. Jarum kelima bahkan belum ditancapkan, tetapi Jabal sudah pingsan karena kesakitan.Melihat ini, Laras pun mulai ragu. "Nona, sebenarnya teknik akupunktur Nona ini benar nggak sih?"Andini sendiri mulai kehilangan kepercayaan diri. Dengan cepat, dia mencabut semua jarum perak dari kaki Jabal, lalu melirik Kalingga dengan sedikit rasa bersalah. "Maaf ya, Kak. Aku ... besok aku akan menemui tabib untuk minta bimbingan."Setelah berkata begitu, Andini segera masuk ke kamarnya. Begitu pintu tertutup, rasa frustrasi yang luar biasa langsung menyelimuti dirinya.Andini duduk di depan meja, menatap beberapa jarum perak yang ada di sana dengan perasaan terpuruk. Awalnya, dia mengira setelah belajar teknik akupunktur, segalanya akan berjalan dengan lancar.Siapa sangka, percobaan pertamanya akan berakhir dengan kegagalan seperti ini? Empat hingga lima jarum peraknya patah, bahkan tidak ada satu pun dari belasan pelayan yang sanggup

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 404

    Namun, begitu melesat, batu itu segera jatuh ke tanah tanpa menyentuh batang pohon payung, apalagi sampai tertanam di dalamnya.Andini mencebik. Dalam hati, dia berpikir, 'Ternyata memang nggak semudah itu.'Saat berikutnya, terdengar suara dalam Kalingga. "Berjongkok."Andini terkejut, tetapi tetap menurut dan berjongkok. Kali ini, Kalingga yang meletakkan batu itu ke tangannya.Ujung jarinya terasa sedikit dingin. Sambil mengatur posisinya, dia berbicara dengan suara tenang, "Apa pun jenis senjata rahasia, kuncinya ada pada kekuatan dorongan yang tepat. Sebagai pemula, fokus pada dua jari ini. Jangan pikirkan soal membidik dulu, cukup latih jarak jangkauan."Kemudian, jari Kalingga perlahan-lahan bergerak dari punggung tangan Andini, ke pergelangan, lalu ke siku, hingga akhirnya sampai ke bahunya. Setelah memastikan seluruh postur sudah benar, dia baru berkata, "Sekarang, coba lagi."Andini menarik napas dalam-dalam, mengikuti arahan Kalingga dengan berkonsentrasi penuh pada kedua ja

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 405

    Keesokan harinya, Lukman dan Malika mengirim seseorang untuk menyampaikan pesan bahwa Andini diminta datang ke aula utama.Andini berpikir, mungkin ini ada hubungannya dengan kegagalannya dalam percobaan akupunktur kemarin.Namun, yang tak dia sangka, ternyata orang-orang yang hadir hari ini begitu lengkap. Selain Lukman dan Malika, Rangga dan Dianti juga ada di sana. Bahkan, beberapa pelayan yang menjadi objek percobaan akupunktur kemarin juga hadir.Sebelum melangkah ke dalam aula, Andini sudah merasa seperti akan menghadapi sidang keluarga. Hatinya pun terasa sedikit berat.Di kursi roda di depannya, Kalingga sepertinya menyadari perubahan emosinya. Dia sedikit menoleh dan berkata dengan tenang, "Biar aku yang menghadapinya."Dengan Kalingga di sisinya, Lukman dan Malika tentu tidak akan terlalu keras padanya. Andini mengangguk pelan, lalu mendorong Kalingga masuk ke aula.Sejak awal, tatapan Rangga sudah tertuju pada Andini. Meskipun dia sudah memaksa dirinya untuk tidak menatap te

Pinakabagong kabanata

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 578

    Sekeliling ....Sudut mata Andini tanpa sadar melirik ke sekitarnya. Dalam sekejap, dia memahami maksud Rangga.Apa yang ada di sekeliling? Yang ada hanyalah orang-orang Rangga. Rangga sedang memberitahunya, hari ini dia tidak akan bisa pergi. Semua usaha kerasnya hanya akan menyakiti diri sendiri dan orang lain.Surya bisa merasakan dengan jelas, berat tubuh yang sebelumnya bersandar erat di punggungnya kini perlahan menjauh. Tatapannya perlahan menjadi suram.Kemudian, suara Andini perlahan terdengar dari belakangnya. "Kak Arjuna adalah penyelamatku, aku yang memohon padanya untuk membawaku pergi. Jangan salahkan dia."Suaranya membawa sedikit getaran halus yang sulit dideteksi, tetapi Surya bisa mendengarnya. Saat berikutnya, kedua tangannya pun mengepal erat.Sebagai sesama pria, bagaimana mungkin Rangga tidak bisa membaca situasi Surya saat ini? Dia bisa melihat bahwa si pemburu di hadapannya ini tidak rela melepaskan Andini.Itu bukanlah hal yang aneh. Andini begitu menawan, waja

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 577

    Kali ini, Surya mempercepat lajunya. Gang Sonta adalah tempat Andini tinggal kemarin. Rangga pasti akan menyadari bahwa Andini telah menghilang begitu tiba di sana.Meskipun tadi Rangga tidak menemukan keanehan apa pun, dia pasti akan memerintahkan anak buahnya untuk menyisir seluruh kota. Karena itu, mereka harus segera pergi.Tak butuh waktu lama, mereka pun berhasil keluar dari kota. Namun, kecepatan kereta kuda tidak berkurang sedikit pun.Selama mereka bisa bertemu kembali dengan Uraga, melakukan penyamaran ulang, maka mereka bisa mengelabui Rangga!Siapa sangka, belum lama mereka meninggalkan kota, tiba-tiba terdengar teriakan terdengar dari belakang. "Berhenti!"Tatapan Surya meredup, tetapi dia sama sekali tidak berhenti. Tiba-tiba, suara angin yang tajam memecah keheningan di belakang mereka. Ada yang menyerangnya!Surya tidak menoleh. Dengan hanya mengandalkan naluri, dia memiringkan kepala. Sebuah anak panah melesat melewati telinganya.Andini membelalakkan matanya, menoleh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 576

    Surya mengangkat tangannya dan menunjuk. "Belok kanan di persimpangan ketiga di depan, lalu gang kedua di sebelah kiri.""Terima kasih," ucap Rangga dengan dingin, lalu segera membawa anak buahnya bergegas menuju Gang Sonta.Pagi ini, dia baru menerima kabar. Kemarin, ternyata Kalingga sudah membawa Andini pergi. Wanita yang dilihatnya di Desa Teluk Horta hanyalah tipuan yang diatur oleh Kalingga! Licik sekali!Ekspresi Rangga semakin dingin, tetapi dalam hatinya justru mengalir kegembiraan yang luar biasa. Dia tahu, dia akan segera bertemu dengan Andini!Tak lama kemudian, dia tiba di Gang Sonta bersama orang-orangnya. Dia mendorong pintu sebuah rumah kecil dan melangkah masuk dengan langkah besar.Dia ingin memanggil, ingin meneriakkan nama Andini, tetapi khawatir akan mengejutkannya. Jadi, keinginan itu ditahan sekuat tenaga di dadanya.Namun, langkah kakinya semakin lama semakin cepat. Rangga melewati ruang tengah, taman, dan beberapa paviliun kosong.Hingga akhirnya, dia membuka p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 575

    Mendengar pujian dari belakang, Darya diam-diam tersenyum puas, tapi wajahnya tetap pura-pura tenang. "Ah, biasa saja, semua ini demi saudara-saudara."Sambil berbicara, dia membuka sebuah pintu dan mempersilakan Andini masuk. "Malam ini kamu istirahat di sini dulu. Besok pagi-pagi sekali, aku akan carikan kereta pengangkut barang untuk membawa kalian keluar kota."Meski tidak ada jam malam di kota kecil ini, perjalanan malam hari terlalu mencolok dan bisa saja menarik perhatian Rangga.Andini mengangguk pelan, dia sama sekali tidak berpikir untuk bertanya akan dibawa ke mana sebenarnya.Sampai kemudian, Surya berkata, "Aku tidur di kamar sebelah." Barulah Andini menjawab, "Baik. Terima kasih, Kak Surya, Kak Darya.""Ah, nggak usah sungkan. Sudah malam, cepat tidur ya!" kata Darya sambil tersenyum."Baik, kalian juga istirahat yang cukup," ucap Andini, lalu menutup pintu perlahan.Dia menatap sekeliling. Sebuah kamar sederhana. Hanya ada satu tempat tidur, satu meja kecil, dan sebuah l

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 574

    Malam pun tiba.Andini duduk di dekat jendela sambil menatap sinar bulan di luar sana. Hatinya terasa seolah-olah tidak punya tempat untuk berlabuh. Sudah cukup lama dia tidak merasakan kegelisahan seperti ini.Meski sebagian besar kesehariannya di Desa Teluk Horta hanya dihabiskan di dalam rumah dan kadang terasa bosan, tetapi hatinya saat itu terasa tenang.Tidak seperti sekarang ....Kalingga mengatakan, bila dia langsung membawa Andini pergi dari kota kecil ini, pasti akan menimbulkan kecurigaan dari Rangga. Maka untuk sementara, dia menitipkan Andini di rumah kecil ini.Dia berjanji akan menyebarkan kabar palsu agar Rangga teralihkan dan saat waktu sudah tepat, dia akan mengutus orang untuk mengantar Andini pergi jauh. Rencana itu terdengar sempurna.Bahkan dia sudah mengatur seseorang untuk berpura-pura menjadi perempuan yang diselamatkan oleh Surya, lalu tinggal di Desa Teluk Horta, semata-mata untuk menjaga jejak Andini tetap tersembunyi.Namun entah mengapa, hati Andini tetap

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 573

    Bahagia?Kalingga tampak seperti menyadari sesuatu. Dia memandang Andini, wajahnya dipenuhi kebingungan. "Maksudmu, kebahagiaanmu itu adalah pemburu itu?"Mendengar ucapannya, mata Andini langsung membelalak terkejut. "Tentu saja bukan! Kak Arjuna cuma orang yang menyelamatkanku. Kenapa Kak Kalingga bisa berpikir begitu?"Melihat bahwa Andini benar-benar tidak berbohong, Kalingga akhirnya mengerutkan alis sedikit. "Aku kira ....""Aku hanya merasa, dibandingkan dengan ibu kota, hidup sebagai rakyat biasa seperti ini lebih cocok untukku," ucap Andini sambil menatap keluar rumah.Di sana, dia melihat Endah.Mungkin karena khawatir dirinya akan dibentak atau diusir, Endah tetap berdiri di halaman sambil membersihkan sayuran. Padahal ada tempat teduh di dekat sana, tapi dia tidak bergerak dan malah terus menoleh ke arah rumah dengan khawatir.Andini tersenyum tanpa sadar.Dia menyeka air matanya, lalu tersenyum ke arah luar rumah. "Orang-orang di sini sangat sederhana. Meski tetap ada yang

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 572

    Situasi antara Kalingga dan dirinya benar-benar berbeda. Jika Andini adalah seseorang yang telah dibuang oleh semua orang, maka Kalingga justru adalah seseorang yang dicintai oleh semua orang.Meski sempat lumpuh selama lima tahun, Rendra tetap meneteskan air mata haru saat melihatnya kembali dan tetap bersedia memberikan penghormatan untuknya. Kaisar pun segera memanggilnya masuk istana begitu mendengar kabar kesembuhannya dan menunjukkan perhatiannya.Sebagai putra sulung Keluarga Maheswara, Lukman selalu menyayanginya dan Malika pun mencurahkannya dengan penuh kasih. Nayshila menghormatinya setulus hati.Bahkan saat merancang tipu muslihatnya, Rangga tetap tidak berani menyakiti Kalingga sedikit pun. Obat yang diberikan juga adalah untuk membantunya pulih.Cinta adalah kata terindah di dunia ini. Cinta bisa menjadi baju zirah yang terkuat dan pada saat bersamaan, juga bisa menjadi kelemahan paling rapuh.Andini menunduk sambil menatap kedua tangannya yang terletak di atas meja, lalu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 571

    Namun, dari tampilan rumah ini saja, Kalingga bisa menilai bahwa pemilik gubuk ini seharusnya seorang pria."Kak Arjuna sedang pergi berburu," ucap Andini akhirnya. Dia bisa melihat sorot mata penasaran dan penilaian dalam tatapan Kalingga.Barulah Kalingga menarik kembali pandangannya dan menoleh pada Andini, lalu berkata dengan lembut, "Orang yang menyelamatkanmu, seorang pemburu?"Andini mengangguk pelan, tanpa berkata lebih jauh."Arjuna? Nama yang unik."Mendengar hal itu, Andini mengerutkan keningnya karena tidak ingin Kalingga terlalu penasaran pada Surya. Oleh karena itu, dia segera mengalihkan pembicaraan, "Kak Kalingga sudah lama mencariku ya?"Kalingga menarik napas dalam-dalam dan menundukkan pandangan, lalu tersenyum getir. "Sejak kamu jatuh ke Sungai Mentari, aku nggak pernah berhenti mencarimu."Meskipun dia menunduk, Andini tetap bisa melihat sekelebat rasa kehilangan dalam mata pria itu. Sejak dia jatuh ke Sungai Mentari hingga kini, kira-kira sudah satu bulan lebih. S

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 570

    Di ujung jalan masuk desa, Dierja sedang memimpin sekelompok orang datang ke arah mereka. Dia berjalan pincang, tetapi tetap berusaha melangkah lebih cepat. Dia sesekali menunduk dan tersenyum menyanjung pada pria di sampingnya.Pria yang berjalan di sampingnya itu memiliki postur tegap dan langkah yang penuh wibawa, disertai aura angkuh khas kaum bangsawan. Penampilannya benar-benar tidak serasi dengan suasana pedesaan yang sederhana di sekelilingnya.Andini tidak tahu apakah dia harus panik atau justru merasa lega.Pria itu ... adalah Kalingga."Itu dia! Di rumah tua itu!" seru Dierja penuh semangat. Langkahnya yang pincang jadi makin cepat saking bersemangat.Beberapa hari lalu, saat Dierja dibawa ke kantor pemerintahan, dia sempat mengira akan mendekam di penjara selama bertahun-tahun. Tak disangka, justru saat itu dia melihat para petugas membawa gambar buronan.Hanya dengan sekali lihat, dia langsung mengenalinya. Dierja pun segera memberi tahu mereka.Benar saja, pagi ini, bangs

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status