Beranda / Urban / Putra Sang Presdir / Mengunjungi Sween

Share

Mengunjungi Sween

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-14 15:40:40

Mengunjungi Sween

Seminggu sudah berlalu, Lerina tidak memberitahukan masalah keuangan yang sedang di hadapinya pada suaminya, ia juga melarang Norin untuk bicara. Lerina ingin menyelesaikan sendiri permasalahan perusahaannya tanpa melibatkan suaminya.

Han sedang dalam kondisi sedih karena keadaan Sean. Lerina tak ingin menambah beban pikiran suaminya lagi.

Terpaksa ia turun keperusahaan saat ini meski hanya sebentar saja. Setelah dari rumah ia akan kembali ke rumah sakit. Setiap malam Lerina akan berjaga bersama suaminya.

"Lerina!"

Lerina menghentikan langkahnya yang akan memasuki lift, dia terpaku pada sosok yang memanggilnya tadi yang sedang berjalan menghampirinya.

"Ri-rivera, apa kabar?" sambutnya. Ini pertemuan pertama mereka setelah insiden penculikan di toronto beberapa bulan lalu. Ada yang berbeda dari temannya itu.

Keduanya berpelukan, "Aku baik. Lerina aku dengar putramu tertembak saat peresmian hubungan kalian," kata Tivera, "Aku turut prihatin ya!" lanjut Rivera. Lerina
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nura Medina
semngat min lanjukan trus
goodnovel comment avatar
Tya Muyukami
masukan sweet di tahanan yg ada orang menghakimi dia..biar tau gimana rasanya di perlakukan dan di hajar..
goodnovel comment avatar
Andi
Semangat thor…lanjut terus seru soalnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Siasat Sween

    Siasat Sween"Apa!"Lerina langsung menoleh kebelakang dan benar saja, mobil jeep berwarna hitam ada di belakang mereka dan sangat mencurigakan."Jinli, bagaimana ini?" Seketika Lerina menjadi panik, "Bagaimana kalau kita di serang?" tanyanya lagi sambil terus menatap ke belakang. "Nyonya jangan panik, mereka tidak akan berani," jawab Jinli santai."Bagaimana mungkin? Lihat dua orang menunjukkan kepalanya dan mereka sangat sangar." Lerina tidak percaya dengan jawaban sopirnya."Ini wilayah kota, mereka akan tamat bila melakukan penyerangan di sini. Mereka hanya menakuti Nyonya saja." Jinli tentu sangat hafal tentang tempat ini. Hingga mereka sampai mobil itu tidak menyalip sama sekali. Tiba di depan rumah besar milik Han, Jinli memasukkan mobil kedalam pelataran, Lerina masih menoleh kebelakang dan mobil itu berhenti tepat saat pintu pagar belum tertutup sempurna para pria sangar itu mengacungkan jempol terbalik seolah mengatakan Lerina adalah orang yang cemen. Lerina ternganga mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Putra Sang Presdir   Akhirnya Tersadar Dari Koma

    Akhirnya Tersadar Dari KomaDi TorontoMata yang telah lama terpejam itu mengerjap perlahan, netranya, menyesuaikan pada cahaya putih yang bersinar di dalam ruangan."Oh My God! Oh My God!"Seorang suster yang sedang masuk kedalam ruangan Antonio berseru saat melihat pergerakan pasien yang sudah berbulan-bulan lamanya mengalami koma.Mata itu terbuka sempurna dan melihat sang suster. "Tunggu sebentar - tunggu sebentar!" katanya lalu kembali keluar dari ruangan tersebut dan berlari ke ruangan sang dokter, padahal dia cukup menekan tombol saja, tapi sakin terkejutnya suster itu sampai lupa."Dokter, pasien atas nama Antonio membuka matanya," katanya dengan napas tersengal.Dokter langsung berdiri dan keluar dari ruangannya. Suster tadi pun mengikutinya. Benar saja, Antonio tengah melihat ke arah mereka. Dokter mulai melakukan pemeriksaan dan hasilnya baik."Sa-saya, apa yang terjadi dengan saya?" tanya Antonio setelah selesai pemeriksaan."Anda koma selama lima bulan," jawab sang dokt

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Putra Sang Presdir   Mengaku Sebagai Ibu Sean

    Mengaku Sebagai Ibu Sean"Hamil!"Bibir Antonio menyebut kata itu. Dia sudah lima bulan tidak sadarkan diri, apa mungkin?Ah, tidak. Tidak mungkin Rivera hamil karena perbuatannya waktu itu. Mungkin saja dia sudah menikah dengan pria lain. Pikiran Antonio menyangkalnya, tetapi untuk apa ibunya menyuruh Alex melihat Rivera. Apa ibunya tidak rela Rivera bersama orang lain?Pikiran Antonio menjadi tidak pasti, dia memilih memejamkan matanya karena tidak ada teman bicara, ibunya belum kembali sejak tadi.Ceklek"Selamat siang!""Si-siang!" Kegugupan terdengar dari suaranya, Antonio belum tertidur saat pria berseragam itu masuk dan menyapanya.Polisi itu mendekat, "Perkenalkan, saya polisi yang menangani kasus Anda waktu itu." Polisi menjeda kalimatnya, "saya dengar, Anda sudah siuman, jadi kami datang untuk melihat kondisi Anda," jelas polisi itu.Antonio menjadi gamang, bagaimanapun kayanya dia, bila berurusan dengan penjara tentu saja tetap takut, apa lagi kasusnya berhubungan dengan K

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • Putra Sang Presdir   Luisa Datang Lagi

    Luisa Datang Lagi"Sial!"Umpat Sween saat Luisa menceritakan tentang kejadian di rumah sakit siang tadi.Tentang Laura yang mengusirnya dengan kasar saat dia memaksa untuk bertemu dengan Sean. Lerina tidak berkutik saat itu. Perasaannya campur aduk saat itu antara percaya atau tidak, namun juga takut kehilangan Sean."Jangan menyerah, setiap hari pergilah kesana, buat se-dramatis mungkin agar mereka percaya Kau ibunya. Aku yakin semakin lama mereka akan semakin goyah." Sween memandang kosong kedepan, seringai dendam muncul di wajahnya."Aku takut bertemu ibu tua itu lagi," ucap Luisa jujur, karena hanya Laura lah yang mengusirnya tadi, "wanita tua itu sangat tegas, dia sangat yakin aku bukan ibu cucunya," lanjutnya lagi.Sween menghela napasnya, "Itu hal biasa karena Kau tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibu kandung cucunya. Besok datang saja, hari senin putranya yang akan menjaga Sean," titah Sween lagi."Baiklah!" Luisa tidak mungkin menolak meski sudah malas kembali kesana, "Mm

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • Putra Sang Presdir   Kebahagiaan Yang Kembali

    Kebahagian Yang Kembali "Mommy!"Perasaan bahagia, haru, sulit untuk di jelaskan oleh kedua makhluk yang tengah berada di ruangan itu.Bagaimana tidak, mata kecil itu mengerjap pelan menampakkan perlahan pupilnya hingga terbuka sempurna."Sean!" Ah, Han tidak tahu harus apa, sekarang, seluruh jiwanya yang layu seakan tersirami oleh kesejukan pun dengan Laura yang sudah menangis di sudut kiri cucunya."Daddy!"Suara itu terdengar lirih. Han mengangguk dan mengambil tangan lembut nan kecil itu lalu menciumnya berulang kali.Laura menekan tombol untuk memanggil sang dokter. Tidak berapa lama dokter dan suster sudah berada di dalam. Selagi dokter memeriksa Sean, Laura mengirim pesan pada menantunya.["Lerina, datanglah kerumah sakit sekarang!"]Deg"Apa yang terjadi?" monolog Lerina. Jinli menatap dari kaca spion, "Jinli, kerumah sakit sekarang!" perintahnya dengan wajah khawatir.Untuk apa ibu mertuanya datang di saat masih pagi kerumah sakit. Meskipun tidak terlalu pagi. Sungguh Leri

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • Putra Sang Presdir   Nomor Orang Asing

    Nomor Orang AsingSetelah Sean sembuh kini Kakek Zoku yang sakit. Ia terjatuh saat baru selesai menerima telepon dari nomor orang tak di kenal dan sekarang tidak sadarkan diri di rumah sakit.Kabar dari Ben membuat semuanya kembali bersedih lebih tepatnya khawatir terhadap Tetua Zoku tersebut.Rain terpaksa tinggal lagi di rumah, padahal baru sebentar bertemu Sean dengan adiknya. Mereka berlima pergi lagi ke rumah sakit."Tuan besar berada di ruang ICU, dokter hanya mengizinkan satu orang yang masuk ke dalam," ucap Ben yang memang menunggu kedatangan mereka."Apa yang terjadi Ben, kenapa ayah bisa jatuh?" Philip masih belum puas dengan jawaban Ben di telepon tadi. "Tuan besar sedang menerima telepon saat saya pergi ke dapur menyuruh pelayan menyiapkan makan untuk Tuan besar. Begitu saya kembali, Tuan besar sudah tergolek di sisi tempat tidurnya dan tidak sadarkan diri. Saya memanggil dokter kerumah, tapi kata dokter, Tuan besar harus segera datang bawa ke rumah sakit. "Siapa yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • Putra Sang Presdir   Masa Lalu Sang Kakek

    Masa Lalu Sang Kakek Pada akhirnya, Antonio tetap akan di penjara. Pagi ini polisi akan menjemputnya ke rumah sakit. Berbagai upaya yang di lakukan oleh pengacaranya untuk memberikan keringanan hukuman terhadap Antonio, namun tidak berhasil, Han tidak bisa di suap dengan uang, begitupun dengan pengacaranya. Nyonya Esme mulai berkemas, dia akan kembali ke Minnesota siang ini. "Ibu, tidak mau mengantarku ke penjara?"Pertanyaan apa itu? Mana ada ibu yang tega mengantarkannya ke dalam kurungan jeruji besi. Esme tidak akan sanggup melihatnya.Wanita yang telah melahirkannya itu menggeleng seraya menatap Antonio.Antonio menghela napas, ia bangkit dari brankarnya lalu menghampiri ibunya yang sedang menggeser kopernya."Aku mengerti perasaan ibu." Antonio memeluk ibunya dari belakang, meletakkan dagunya di atas bahu sang ibu. Esme mengusap tangan yang melingkar di perutnya dengan lembut. Mau bagaimana lagi. Hukuman harus tetap di jalani. "Ini pelajaran buatmu, ibu harap Kau benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • Putra Sang Presdir   Luka Hati Philip

    Luka Hati PhilipLerina menyambut suaminya yang baru saja kembali, Han memeluknya dan mengecup kening Lerina dengan lembut. Di hari minggu Lerina, Sean dan Rain hanya menghabiskan waktu di rumah."Bagaimana keadaan kakek, apa sudah ada perkembangan?" Mereka berjalan beriringan menuju ruang keluarga, dimana ada Sean dan Rain di sana yang sedang bermain bersama Ursula. Bayi itu terlihat aktif, tubuhnya selalu bergerak-gerak dan ingin mengambil apa saja yang ada di dekatnya."Aku menemui anak-anak dulu, setelah ini ada yang ingin aku bicarakan denganmu," katanya tanpa menjawab pertanyaan istrinya. Lerina mengambil Rain dari pangkuan pengasuhnya, "Sayang mommy!" Lerina merayunya dengan senyuman, Rain balas tertawa hingga membuat Han tak sabar untuk mengambilnya.Lerina menyerahkannya pada Han. Bayi itu di angkat tinggi ke atas seolah di terbangkan berulang kali. Rain tertawa senang, merasa melambung di udara. Han tidak tahan untuk mencium perut Rain yang menggemaskan. Lerina duduk di

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status