Share

Bab 11.3 | Sendirian

Penulis: Archie Romadhoni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malang, sekarang

Sore harinya Asri sudah selesai kuliah. Ia hendak langsung pergi ke kantor.

“Pergi kerja?” tanya Tyas.

“Iya dong,” jawab Asri.

“Aku anter?” tawar Tyas.

“Nggak ngerepotin?”

“Nggak kok, santai aja. Lagian aku juga mau nonton film sekalian,” jawab Tyas sambil nyengir.

“Ih, nonton film sendirian,” ledek Asri. “Segera saja sana cari pasangan!”

“Yee, koe sendiri juga nggak punya pasangan. Eh, sudah punya ya. Si Arya,” kekeh Tyas.

Asri mencubit pipi Tyas. “Nggak, belum resmi.”

“Kapan diresmikan?” terdengar suara yang mengejutkan keduanya. Tampak Aryanaga ada di d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 12.1 | Aku Menolongmu

    Aryanaga sampai di kantor Asri. Ternyata di tempat itu sekarang sedang ramai, teman-teman kerja Asri yang mendengar keributan keluar semua. Mereka juga sedang merawat Tyas yang tampaknya syok. Tyas melihat Aryanaga yang berada di luar pagar, segera memanggilnya.“Arya!” panggil Tyas.Aryanaga masuk ke halaman kantor. Tampak wajah Tyas yang berantakan, dia benar-benar terlihat syok.“Kau tak apa-apa?” tanya Aryanaga.Tyas mengangguk.Dwi dan Wulan yang ada di tempat kejadian bertanya-tanya dengan orang yang baru saja masuk ke halaman rumah. Aryanaga memakai kemeja batik dengan celana khaki. Yang membuat Tyas masih takjub adalah hanya lima menit setelah tadi dia menelpon, cowok itu tiba-tiba saja sudah ada di tempat ini.“Masnya siapa?” tanya Dwi.“Dia pacarnya Asri,&rd

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 12.2 | Aku Menolongmu

    Orang-orang melongok melihat ke depan. Dari kejauhan terlihat seseorang berdiri di tengah jalan. Siapa orang yang berani masuk ke jalan tol dan berdiri di tengah jalan? Ada dua kemungkinan, pertama, orang yang memang ingin cari mati. Kedua, bukan orang.“Tabrak aja. Nggak usah pedulikan!” perintah Edo.Sang sopir pun menginjak pedal gas dalam-dalam. Mobil pun melaju dengan kencang untuk menabrak siapapun yang ada di tengah jalan itu.Orang yang berada di tengah jalan tol itu adalah Aryanaga. Cowok itu sudah berdiri di sana. Hanya saja ada yang berbeda dari Aryanaga. Dia sudah menjelma menjadi wujud hybrid—setengah naga setengah manusia. Kulitnya bersisik dengan warna biru kemerahan, kepalanya muncul sepasang tanduk. Di punggungnya ada sepasang sayap kecil. Asri samar-samar melihat siapa yang ada di tengah jalan. Lampu di jalan tol tak begitu teran

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 12.3 | Aku Menolongmu

    “S-sebentar, b-bagaimana bisa terjadi? Kau Damar? Tidak mungkin! Damar itu kadal, trus kau ini manusia. Manusia apa sebenarnya kau ini?”“Sudah kubilang ceritanya panjang. Kau mau aku menceritakan semuanya?”Asri mengangguk. Jantungnya berdegup kencang seperti orang yang lari marathon. Kalau misalnya Aryanaga adalah Damar, maka Asri sudah tahu jawaban teka-teki kenapa Aryanaga tahu tentang alerginya. Masalahnya adalah bukan saja alerginya, tetapi seluruh keluh kesahnya, bahkan juga apa yang tersembunyi dari dirinya diketahui semua oleh Damar, si kadal kecil yang beruntung.Aryanaga pun mulai bercerita.“Aku adalah Putra dari Raja Naga Primadigda. Ya, benar sekali aku adalah anak naga. Ayahku adalah raja naga dan ibuku adalah manusia biasa. Wujudku yang kau lihat tadi adalah setengah naga setengah manusia. Ada suatu peristiwa yang membuatku disihir

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 13.1 | Rencana

    Asri terbangun dari tidurnya. Dia merasa kamar yang dia tempati bukan kamarnya, sebab tidak ada barang-barangnya sama sekali. Ini kamar siapa? Yang lebih mengejutkannya dia merasa tidak sendirian di kamar ini. Aryanaga!Asri buru-buru bangun lalu mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin. Bagaimana ia bisa berada di kamar cowok ini? Asri memperhatikan apakah ada yang kurang dari dirinya.Aryanaga terbangun. Dia memperhatikan Asri yang masih memeriksa badannya, barangkali ada cupang-cupang cinta. “Tenang saja, aku bukan cowok yang menggunakan kesempatan di dalam kesempitan. Kau masih utuh.”Terkejut. Wajah Asri memerah.“K-kenapa tidak kau taruh aku di kamarku saja?” protes Asri. “Jadinya kan aku tidak mikir yang tidak-tidak.”“Kalau kau ada di kamarmu, tidak aman. Aku ingin melindungimu, jadi kau harus dek

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 13.2 | Rencana

    Di sebuah gedung terbengkalai tampak seseorang sedang duduk di antara salah satu pinggiran balkon. Gedung itu sebenarnya merupakan salah satu gedung bekas yang dulunya hendak diperuntukan untuk bangunan mall, tapi karena vendor proyeknya terkena kasus, akhirnya gedung itu terbengkalai begitu saja. Orang itu melihat ponselnya sambil menggeser-geser layar membaca berita. Dari bawah tampak beberapa bayangan gelap menghampiri.“Dunia manusia cukup unik, bila dibandingkan dengan dunia kita,” gumam lelaki itu. “Terus terang, aku sangat kagum dengan teknologi yang bernama ponsel.”“Yang Mulia, sudah siap untuk bergerak?” tanya salah satu bayangan hitam.“Anak itu masih seperti bocah. Dia tak tahu apa yang sedang dihadapinya. Mengumbar kekuatannya, hancurkan sana, hancurkan sini. Aku sudah menduga tak akan susah menemukan Aryanaga,” lanjut lelaki tersebut, &ld

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 13.3 | Rencana

    Asri dan Tyas sedang berada di kantin siang itu. Tentu saja keberadaan Aryanaga dan Asri berboncengan jadi buah bibir. Orang-orang jadi bertanya-tanya tentang hubungan keduanya. Asri sendiri sampai sekarang masih jual mahal, meskipun dengan kondisi yang sudah jelas-jelas ia juga menginginkan pemuda itu.“Gimana tuh? Kamu bikin cowok-cowok sekampus patah hati,” kekeh Tyas.“Apa sih?” Asri memutar bola matanya.“Lha? Kamu kan boncengan ama si ganteng,” ucap Tyas, “masa’ kamu nggak lihat tuh mereka seperti menjauh begitu tahu kamu deketan ama si Aryanaga.”“Biarinlah, orang cuma boncengan biasa kok. Kan wajar,” kata Asri membela diri.“Heleh, masih jual mahal ya?” ucap Tyas sambil mencibir.Asri pura-pura tak menggubris. Dia fokus ke makan siangnya, semangko

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 14.1 | Aku Datang

    Asri tiba-tiba sudah berada di dalam dekapan Aryanaga. Sang Putra Naga segera membawa Asri menjauh dari pertempuran. Begitu Aryanaga menemukan tempat yang cukup terlindungi, ia segera menurunkan Asri. “Kau di sini dulu!” ujar Aryanaga. “Aku akan membereskan mereka.” “Arya!” ucap Asri sebelum Aryanaga meninggalkannya. Tangan Asri merangkul lengan pemuda itu. “Aku akan baik-baik saja,” kata Aryanaga. Asri kemudian melepaskan pegangannya. Pemuda naga itu segera berlari meninggalkan Asri. Dia harus menjauhkan para goblin dari Asri. Asri mengamati dirinya sekarang berada di mana. Ternyata ia berada di pojok kelas yang tempatnya cukup terpencil. Dia bisa melihat Aryanaga menjauh dengan dikejar oleh gerombolan goblin. Pemuda itu mulai menghadapi lawannya satu per satu. Aryanaga berusaha menyerang salah satu dari goblin. Mereka berjumlah enam orang. Satu go

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 14.2 | Aku Datang

    “Bagaimana pun juga empat lawan satu itu tidak adil,” ucap Aryanaga. Dia berusaha memberikan alasan kenapa dia kalah.“Kalah ya, kalah saja, Pangeran. Dalam peperangan kau bisa saja melawan seratus orang sendirian. Kami cuma berenam,” ucap goblin yang menempelkan pisaunya ke leher Aryanaga. “Baiklah, kami berempat sekarang. Kami memang terlatih untuk melawan para naga sepertimu, apalagi yang tidak pernah menghadapi pertempuran seperti kami sebelumnya.”“Kami diminta menyerahkanmu hidup-hidup, tentunya kami tak akan membunuhmu. Tetapi, kami masih bisa membuatmu lumpuh, misalnya kaki dan tangan dipotong. Hehehe,” kata goblin yang lainnya.Ketiga goblin yang lainnya kemudian memegangi kaki dan tangan Aryanaga. Aryanaga meronta, tetapi pisau dari tulang naga itu menempel di lehernya, bahkan menyayat kulit sisik naganya. Darah mengalir dari luka tersebut. D

Bab terbaru

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab E-2 | Pangeran Yang Terbuang

    Ternyata serangan tersebut tidak hanya dari satu sisi bumi saja. Daratan lain pun sudah mulai diserang. Para naga tersebut mulai memasuki pantai dari daratan yang lain, hingga setiap manusia yang mereka temui pun dimangsa. Mereka tidak melihat apakah itu orang dewasa atau anak-anak. Lelouch dan pasukan naganya tak mampu berbuat apa-apa selain menghalau apa yang mereka bisa. Hari itu mereka kalah, meskipun memenangkan pertempuran.Lelouch bertengger di atas bukit. Dari kejauhan dia melihat bangkai-bangkai naga bergelimpangan di tepi pantai. Sesaat dia mendongak ke atas, seolah-olah meminta bantuan kepada Sang Pencipta. Setelah itu dia menunduk, menutup sayapnya, berada dalam kebimbangan.“Yang Mulia,” panggil salah satu naga yang mengampirinya.“Aku sedang ingin sendiri,” ucap Lelouch.“Tidak, bukan begitu Yang Mulia. Lihat ke atas!” ucap naga tersebut.Lelouch mendongak. Tidak pernah disangka sebelumnya oleh Lelo

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bag E-1 | Pangeran yang Terbuang

    “Bagaimana awalnya kita, para naga bisa menempati bumi ini?” tanya sesosok naga bersirip hitam dan putih. Di depannya tampak naga-naga kecil sedang duduk mendengarkan petuah-petuahnya. Hari ini adalah hari rutin untuk anak-anak naga mendapatkan pelajaran dari naga Lelouch. “Kita adalah makhluk yang dikutuk, tetapi sebagian dari kita dimaafkan. Bapak kita, adalah naga yang membuat bumi ini jadi ditempati oleh manusia. Namanya Azrael, dia penguasa lautan, sedangkan kita penguasa daratan,” lanjut Lelouch. “Yang Mulia, apakah kita akan terus bertempur dengan mereka?” tanya salah seekor naga kecil. “Pertempuran ini akan terus berlanjut sampai akhir zaman. Kita hanya bisa mengusirnya agar tidak sampai menguasai daratan. Daratan adalah tempat para manusia dan makhluk-makhluk lainnya, lautan adalah tempat kekuasaannya. Sebab, di sana dia bersama Iblis dan menjadi kaki tangannya,” jawab Lelouch. “Apakah dia bisa dikalahkan?” tanya naga kecil yang lain.

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 32.2 | Pangeran Yang Terbuang

    “Penjara apa?” tanya Aryanaga. “Eee… sebentar yang Mulia, apa tidak bisa diringankan hukumannya? Itu Penjara yang mengerikan. Tidak ada satupun yang keluar dari penjara itu sampai sekarang!” ucap sang Pembela. “Penjara apa? Apa itu?” “Pangeran Aryanaga, Penjara Tujuh Pintu adalah Penjara yang berada di kegelapan bumi. Kau tak akan bisa menghirup udara bebas. Di dalamnya ada tujuh pintu yang mana semuanya mewakili tujuh dosa mematikan. Selama jiwamu ada dosa itu, kau tak akan bisa keluar.” Aryanaga terkekeh. “Masukkan aku ke penjara itu. Aku tak keberatan.” “Sudah diputuskan, bawa dia!” ucap seseorang anggota Dewan Kehormatan Naga. Palu pun diketok dan sang pembela tak bisa meringankan hukuman Pangeran Aryanaga. Arya

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 32.1 | Pangeran Yang Terbuang

    Aprilia berada di depan dua gundukan tanah. Air matanya terus berderai seperti tak akan pernah habis. Bandi menepuk pundaknya, berusaha menenangkan Aprilia, bagaimana pun Aprilia adalah wanita dan hatinya lembut. Kepergian Raja Primadigda dan Asri membuatnya sedih. Keduanya dikuburkan di tanah terbaik dan tempat terbaik, yaitu di pemakaman para raja. Di tempat ini juga ada makam para raja sebelum Raja Primadigda.Orang-orang banyak yang menghadiri pemakaman itu. Mulai dari para prajurit, menteri dan juga para pejabat kerajaan. Hari itu rakyat berkabung atas gugurnya Raja Primadigda. Rumor pun cepat menyebar kalau Raja Primadigda dikalahkan oleh anaknya sendiri. Orang-orang mulai bertanya-tanya tentang motif pembunuhan ini. Aprilia dan Bandi sengaja tidak memberitahu, karena saat ini Antabogolah yang berkuasa. Nyaris semua lini kekuatan militer sekarang di pegang oleh Antabogo, sehingga mustahil baginya membuat su

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 31.3 | Jiwa Yang Hampa

    Aryanaga sama sekali tak bercanda. Dia kembali mengeluarkan tombak elemental dari telapak tangannya, kali ini warnanya kekuningan dengan percikan energi listrik di sekitar ujung tombaknya. Menyadari ada bahaya, Pangeran Bagar menjauh. Aryanaga tetap fokus kepadanya. Setiap pergerakan Pangeran Bagar, bisa dilihatnya. Dan ternyata, Aryanaga tak hanya mengeluarkan satu tombak, tapi lagi, lagi dan lagi hingga sepuluh tombak dengan energi listrik melayang di atasnya. Aryanaga mengambil satu per satu tombaknya, melemparkannya dengan kuat.Pangeran Bagar tak bisa kabur dari serangan itu. Sepuluh tombak beruntun menghantam di sekitarnya. Sepuluh kali petir menyambar-nyambar, jutaan volt menghantam tanah hingga menimbulkan ledakan listrik yang menggelegar.Aprilia dan Bandi yang menyaksikan pertarungan itu dari jauh cukup ngeri dengan kekuatan yang dimiliki

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 31.2 | Jiwa Yang Hampa

    Bandi masih menangis, tetapi ia juga harus membawa jenazah Raja Primadigda. Dengan tersedu-sedu dia menggendong jenazah tersebut. Aprilia juga melakukannya. Aprilia sekarang yang gantian bermandikan darah Asri. Dia dan Bandi pergi dari tempat tersebut, meninggalkan Aryanaga yang tak terkendali.Pangeran Bagar menjauh. Kini ratusan prajuritnya menghadapi Aryanaga. Mereka terdiri dari ras naga pilihan yang dilatih dengan ilmu perang yang cukup andal. Pangeran Bagar, tidak pernah salah dalam memilih anak buah. Mereka ahli pedang, tombak dan panah. Para prajurit membentuk formasi mengepung Aryanaga. Aryanaga mengamati mereka. Tombak-tombak terhunus ke arah Aryanaga, setiap tombak ini tentu saja ada bagian dari tubuh para naga, sebagian lagi adalah besi yang ditempa oleh para peri, sehingga bisa melukai para naga.Aryanaga sama sekali tak gentar. Ia mengeluarkan kekuatan yang san

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 31.1 | Jiwa Yang Hampa

    “Pangeran Bagar, kenapa kau lakukan ini? Bukannya kau hanya menginginkan Aryanaga? Kenapa kau lukai Asri?” tanya Aprilia. Air matanya tak mampu lagi dibendung. Ia memeluk tubuh Asri yang terbujur kaku.Tangan Asri meremas lengan Aprilia. Suaranya terbata-bata lirih terdengar di telinga Aprilia yang sangat peka. Pangeran Bagar merasa tak bersalah. Dia telah menuntaskan rencananya agar Aryanaga kehilangan sesuatu yang ia cintai. Pangeran Bagar menganggap Asri adalah orang yang dicintai oleh Pangeran Aryanaga, maka dari itu misinya hanya satu yaitu membunuh Asri, tetapi tanpa mengotori tangannya. Sayang sekali rencananya meleset.“Omong kosong semua ini. Kenapa kalian mengacaukan semua rencanaku?” gerutu Pangeran Bagar, “aku adalah ahli strategi terbaik. Kalau begini caranya, ayahku tak akan mengakuiku.”

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 30.3 | Latihan Terakhir

    “Ayah mengamuk!” seru Aryanaga.“Aku bisa melihatnya. Yang Mulia Primadigda akan berubah ke wujud naganya, kesempatan kita cuma satu. Kamu bisa?” tanya Aprilia.Aryanaga menggeleng. “Aku tak bisa.”“Pangeran!” Aprilia memegang bahu Aryanaga. “Semuanya akan baik-baik saja, kau tidak bersalah atas hal ini. Ini yang diinginkan ayahmu.”“Tapi...”Aryanaga menatap mata Aprilia. Untuk beberapa detik mereka saling berpandangan satu sama lain. Aryanaga mencari sudut mata Aprilia, di sudut mata Aprilia ada rasa percaya kepadanya. Aprilia tahu, ini ujian terberat Aryanaga untuk saat ini. Kalau mereka kalah sekarang, semuanya akan sia-sia belaka.“Bantu ak

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 30.2 | Latihan Terakhir

    Primadigda memulai menerjang ke arah Asri. Aryanaga mencoba menghalangi, tubuhnya menghadang Raja Primadigda, sayangnya Primadigda memutar tubuhnya sehingga bisa mengecoh Aryanaga begitu saja. Namun, Aprilia dengan cepat menendang tubuh Primadigda sehingga sang Raja terempas ke belakang. Aryanaga tak tega melihat ayahnya diperlakukan seperti itu.Aprilia tiba-tiba melayangkan tamparannya dengan keras ke pipi Aryanaga. “BANGUN! Apa yang kau lakukan?”Aryanaga terkejut.“Kau mau Asri tewas? Bertarunglah dengan sungguh-sungguh! Aku tahu dia ayahmu, tapi saat ini kau tak punya pilihan. Kalahkan beliau, lalu kita sama-sama menghajar Bagar,” ucap Aprilia menyemangati Aryanaga, “kau tak perlu khawatir, ayahmu yang menginginkan ini. Nyawanya tidak akan sia-sia. Ia bangga melatih anaknya untuk terakhir kali. Ia juga

DMCA.com Protection Status