Kenma sudah sampai di Kerajaan Smetanova. Atau lebih tepatnya sedang berada di Rumah Sakit Flousth. Rumah sakit yang bekerja sama dengan Universitas Flousth.Dan, Alice pun ada di sana. Bersama Orion dan Suzu. Kenma mencoba menahan tawanya saat melihat Alice menggunakan baju rumah sakit. Alice yang menyadari itu pun juga kesal."Haruskah aku mengambil kaca besar untukmu? Kamu terlihat seperti orang yang sakit keras saat ini," ejek Kenma menutup mulutnya menggunakan punggung tangannya. Menahan tawa."Teruslah mengejekku. Dan aku akan melaporkanmu pada ibuku," balas Alice."Dasar pengadu. Sudah besar sekali pun, kamu masih suka mengadu. Apakah kamu tidak bisa dewasa sedikit saja? Haruskah aku membelikanmu buku tentang cara untuk belajar dewasa?""Aku tidak tertarik menampilkan sifat dewasaku di hadapan orang sepertimu.""Berhati-hatilah, Putri Mahkota. Jangan sampai suatu saat nanti, kamu jatuh cinta pada orang sepertiku.""Mana mungkin, Bodoh. Aku lebih memilih dijodohkan dengan orang
Kenma duduk di tangga beton yang ada di luar rumah sakit setelah menerima laporan terkait hasil pemeriksaan kesehatannya dengan Alice. Semuanya baik-baik saja. Dan dokter mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun masih ada saja yang membuat Kenma frustasi. Yaitu Rainer. Perempuan tua itu tidak kunjung menghubungi Kenma untuk memberikan restunya.Kenma tertunduk sambil memikirkan tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi selanjutnya. Karena tentu saja, masalahnya akan semakin besar jika seandainya Eve tau tentang rencananya itu sebelum hari keberangkatan Kenma ke Kerajaan Smetanova. Kenma berniat untuk menutupi segalanya dari ibu kandungnya itu. Menghilang begitu saja setelah tahun berganti. Dan memulai hidup baru sembari seakan-akan tidak mengenal Eve di sepanjang hidupnya. Tiba-tiba saja lamunan Kenma buyar saat Kenma melihat ada dua kaki seputih salju berdiri di hadapannya. Saat Kenma mengadahkan wajahnya untuk melihat siapakah orang yang berhenti tepat di ha
Karena hari sudah larut malam dan tidak mungkin Kenma membiarkan Rias terus mengoceh di depan rumah sakit, maka Kenma pun mengajak Rias untuk ke apartemen yang telah disewakan oleh Suzu untuknya.Kenma terkejut saat melihat isi unit apartemennya. Hanya sepetak ruang kecil. Tidak ada kasur. Hanya ada sofa. Ada kitchen set, kamar mandi, dan televisi."Apakah ibumu tidak mengirimimu uang, sampai-sampai kamu tidak bisa menyewa apartemen yang ada kamar tidurnya?" tanya Rias masuk lebih dulu ke dalam unit apartemen."Bahkan jika seandainya dia mengirimiku uang, aku tidak akan mau menggunakannya," balas Kenma menggantung jaketnya."Benarkah, begitu? Kalau begitu, uang siapa yang kamu gunakan untuk membeli rumah?""Uangku sendiri. Hasil dari kerjaku.""Hee. Aku pikir ibumu yang membelinya. Lantas memintamu untuk tinggal di sana.""Dari mana pikiran bodohmu itu?"Rias duduk di atas sofa. Sedangkan Kenma duduk di atas matras bulu dengan posisi punggung bersandar di sofa.Rias memandang ke arah
Rias langsung bangkit dari posisi duduknya saat pintu unit apartemen terbuka. Dan benar dugaannya, Kenma telah kembali. Membawa sekantong plastik yang berisikan makanan cepat saji.Kenma yang melihat Rias tiba-tiba berdiri pun bingung. Ditambah lagi, wajah Rias terlihat sedih bercampur dengan sedikit kemarahan."Kenapa? Apakah ada yang salah?" tanya Kenma menutup pintu lalu berjalan mendekat ke arah Rias."Hei, kenapa?" tanya Kenma menyentuh pipi Rias.Rias langsung menghempaskan tangan Kenma yang berada di pipinya begitu saja. Dengan kuat, hingga meninggalkan rasa sakit pada pergelangan tangan Kenma.Kenma merasa ada yang aneh. Sebelum ia pergi meninggalkan apartemen, semuanya baik-baik saja. Namun saat ia kembali, kebencian Rias terhadapnya kembali lagi."Katakan padaku kalau ini bukan milikmu," ujar Rias memperlihatkan layar ponselnya pada Kenma.Pandangan Kenma pun tertuju pada layar ponselnya. Segala pertanyaan yang tadi muncul pun sudah terjawab sekarang. Alasan di balik kemarah
Rias membuka matanya secara perlahan. Setelah pertengkaran panjang kemarin malam, Rias dan Kenma memilih untuk saling mendiamkan satu sama lain. Sampai pada akhirnya, Rias tertidur di sofa.Saat Rias mulai bangkit dari posisi tidurnya, Rias baru menyadari bahwa ada jaket Kenma yang menyelimuti tubuhnya.Rias memegang jaket itu dan melihat ke arah sekitar. Dan pandangannya berhenti saat melihat Kenma sedang memasak.Masakan Kenma yang memang sudah siap dihidangkan pun di bawa Kenma dan diletakkan di meja kecil di hadapan sofa yang diduduki oleh Rias.Dua piring nasi goreng. Dan dua gelas air mineral.Kenma duduk di samping Rias. Lalu menatap Rias yang menatapnya dari tadi."Kenapa? Aku tidak mungkin meracunimu," tanya Kenma bingung dengan tatapan Rias."Jangan pikir aku akan memaafkan mu setelah ini," balas Rias."Berhentilah membahasnya. Kita akan pulang nanti sore. Jadi ayo gunakan waktu yang ada untuk hal-hal yang menyenangkan."Kenma mengambil satu piring. Menyendok nasi goreng yan
Eve berdiam diri di kamar Yuuji. Duduk di sofa yang ada di dekat jendela. Membaca buku diary laki-laki itu dengan teliti. Sebagian besar kisah yang ditulis oleh laki-laki itu adalah tentang Eve, perihal eksperimennya, dan tentang Universitas Flousth.Eve pun menemukan beberapa artikel usang yang memberitakan tentang Universitas Flousth setelah menyuruh para Keluarga Nanami untuk merapihkan kembali kamar itu setelah Dazai memberikan laporan mengenai surat survei universitas di dalam tas sekolah Kenma.Hati Eve sangat terkejut saat melihat pilihan universitas yang diinginkan oleh Kenma adalah Universitas Flousth. Tentu saja Eve kecewa dengan pilihan Kenma. Ia juga sedih karena anak laki-lakinya itu memilih untuk pergi jauh meninggalkannya begitu saja.Namun setelah membaca diary peninggalan Yuuji. Eve mendapatkan sedikit kepercayaan bahwa Kenma memilih universitas itu bukan karena keinginannya sendiri. Melainkan karena Yuuji.Kenma membaca diary Yuuji. Mengetahui tentang ketertarikan l
Dugaan Kenma salah. Kenma berpikir bahwa setelah ia bangun dari tidurnya, ia tidak akan memandang Eve lagi. Ia pikir Eve akan kembali ke istana, meninggalkannya setelah melihatnya tidur.Namun kenyataannya tidak. Sama seperti dulu, Eve tertidur di sampingnya. Dan ikut membuka mata, saat Kenma mulai bangkit dari posisi tidurnya. Benar-benar tidak memberikan Kenma celah untuk menghindar.Eve mulai bangun dari posisi tidurnya. Mengikuti Kenma yang tengah duduk di atas kasur."Bunda masih menunggu," ujar Eve memecah keheningan yang ada."Tidak perlu menunggu. Kamu sudah tau apa pilihanku. Dan aku tidak akan pernah mau merubahnya. Aku akan tetap pergi," balas Kenma."Lalu bagaimana dengan Rias? Bukankah kamu mencintainya? Apakah kamu akan meninggalkannya dan mengorbankan cintamu?""Ya, aku akan meninggalkannya. Kami sudah putus lama sekali. Itu pun karenamu. Lantas untuk apa kamu mempermasalahkannya lagi?"Eve cukup terkejut mendengar jawaban Kenma. Ia pikir Kenma akan mengambil kesempata
Kenma dan Yoshino bertemu di Restoran Zero. Di lantai dua. Di menit-menit terakhir restoran itu akan tutup. Sehingga pengunjung di sana tidak seramai seperti biasanya.Kenma dan Yoshino hanya memesan makanan. Sebab Yoshino tidak bisa terlalu lama. Ada pertemuan keluarga yang harus dihadirinya.Seperti biasa, Keluarga Arcadia selalu lebih sibuk dari Keluarga Pilar yang lainnya. Namun sisi baiknya, Yoshino selalu saja menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Kenma. Bahkan pertemuan kali ini adalah permintaan dari Yoshino. Dan Kenma pun menyetujuinya karena memang Kenma memiliki waktu kosong."Aku mendengarnya dari ibumu. Kamu akan pergi ke Universitas Flousth setelah tahun berganti," ujar Yoshino langsung pada inti pembahasan."Benar. Aku akan ke sana. Aku mendapatkan tawaran untuk itu. Dan untuk saat ini, universitas itu berada di peringkat pertama," jelas Kenma."Apakah menurutmu itu adalah keputusan yang benar dengan kondisimu yang sekarang?""Apa ada yang salah jika aku memutuskan u
Penyerahan kekuasaan benar-benar terjadi.Eve menyatakan pengunduran dirinya dari sebagai kaisar. Membuat semua rakyat kekaisaran Arcane bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi. Dan sebagian besar rakyat berkumpul di depan istana untuk meminta Eve tidak turun dari tahtanya.Hanya saja sebelum itu, Kenma juga melakukan pengorbanan. Kenma ke istana. Mengambil upacara kebangsawanan. Namun Keluarga Vermiliion tidak akan menjadi bagian dari Keluarga Pilar. Keluarga Vermiliion hanya akan menjadi keluarga bangsawan biasa. Karena ada satu alasan kuat dibalik itu. Yaitu pernikahan.Semuanya sudah terencana. Eve akan menyerahkan tahtanya pada Keluarga Arcadia. Yang di mana keluarga itu memang memiliki ikatan darah dengan Keluarga Arcane.Touya akan maju sebagai seorang kaisar baru. Dan Eve akan bergabung dengan Keluarga Pilar. Dengan Kenma yang akan diangkat sebagai anaknya.Kenma Vermiliion akan menjadi anak angkat Eve Arcadia. Ada banyak sekali pertanyaan terkait kejadian yang tak terd
Kenma terbangun dari tidurnya. Sebelum tidur, Kenma belum makan. Mungkin karena rasa lapar itulah yang membuat Kenma terbangun walau matahari belum muncul.Kenma terkejut, saat ia bangun dari posisi tidurnya, ia melihat ada seorang perempuan yang berbaring di kasur. Menatap ke arahnya. Eve.Kenma tidak tau kapan perempuan itu datang."Mau ke mana?" tanya Eve masih dalam posisi tiduran."Tidak ke mana-mana," jawab Kenma."Kalau begitu, kembali berbaring."Kenma masih diam di posisinya. Menatap ke arah wajah Eve. "Berbaringlah," jawab Eve menepuk pelan bagian kasur yang ada di depannya.Kenma menuruti itu. Entah memang karena hatinya luluh. Atau mungkin karena memang Kenma sedang malas berdebat, mengingat ia baru saja bangun dan kondisinya saat ini masih tengah malam.Kenma berbaring. Menghadap ke arah Eve."Apakah kamu mengirim berkas-berkasmu lagi ke Universitas Flousth?" tanya Eve menatap lekat manik mata Kenma."Ya, aku mengirimnya," jawab Kenma.Kenma ingin melanjutkan S2 di Univ
Eve dan Kenma berkunjung ke salah satu restoran yang cukup terkenal di pusat kota. Yang di mana tentu saja restoran itu sudah dikosongkan dari para pengunjung dan sudah dipastikan tidak ada kamera pengawas atau pun penyadap suara.Tidak ada satu pun dari mereka yang memesan makanan. Yang tersaji di meja depan mereka hanyalah teh hangat. Minuman yang sesuai untuk suasana dingin seperti sekarang.Masih ada sepintas kebingungan di benak Kenma dengan kondisi sekarang. Kenma bingung apakah mereka saat ini berhadapan sebagai Eve Arcane dan Kenma Vermiliion. Atau sebagai ibu dan anak.Kenma sendiri tidak bisa terlalu banyak angkat bicara saat ini. Karena sebelumnya Kenma selalu mengabaikan segala undangan yang dikirimkan oleh Kekaisaran."Bagaimana kabarmu?" tanya Eve angkat bicara."Bagaimana menurutmu?" tanya Kenma balik."Sepertinya kamu baik-baik saja.""Kalau begitu, aku rasa aku baik-baik saja."Dari segala laporan Jin terkait kesehatan Kenma, semuanya benar-benar baik-baik saja. Selam
Sekitar tiga tahun Eve berpisah dengan Kenma. Ya, pada akhirnya Eve tidak bisa menahan Kenma. Anaknya itu pergi ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah.Eve menerima laporan terkait anaknya itu dari Inato dan Jin yang memang sudah ia tugaskan untuk berada di sisi Kenma dan laporkan segala kegiatan Kenma padanya.Eve hanya bisa menatap foto dari laki-laki itu. Tanpa bisa mendengar suaranya.Membuat Eve harus kembali menahan rasa rindu yang dulu pernah ada.Hari ini adalah hari pertama salju turun. Ada dua kabar bahagia yang Eve terima saat matahari baru saja muncul. Yang pertama adalah Kenma telah lulus dengan nilai sempurna. Dan yang kedua adalah Kenma kembali ke kekaisaran hari ini.Namun Eve tidak tau tentang kelanjutan kapan Kenma akan datang atau kapan di bandara mana Kenma akan muncul. Karena tiba-tiba saja segala koneksinya dengan Jin terputus. Eve tidak bisa menghubungi Jin atau pun Inato. Bahkan Keluarga Nanami yang lainnya pun juga tidak mendapatkan kabar sedikit pun dari kedua
Tujuh tahun setelahnya.Kenma dan Yoshino telah menyelesaikan kuliahnya. Kenma mendapatkan gelar sarjana miliknya di Universitas Flousth. Sedangkan gelar magister lalu dokter di Universitas Sky bersama Yoshino.Benar. Kenma kembali ke Kekaisaran Arcane.Kembali untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh hal yang pernah ia tinggalkan.Kenma tidak kembali ke Keluarga Pilar sebagai Keluarga Vermiliion. Melainkan sebagai Keluarga Arcadia.Kenma menikah dengan Yoshino. Pernikahan yang sangat mewah dan megah. Semua artis, penyanyi, dan pembawa acara ternama hadir hari itu untuk memeriahkan pernikahan mereka.Pernikahan mereka dilangsungkan lima tahun lalu. Yang artinya itu sudah sangat lama. Dalam kehidupan Yoshino, pernikahan itu memanglah hal yang membahagiakan. Yoshino sudah menunggu itu sangat lama sekali. Bisa bersama dengan Kenma sebagai sepasang suami istri adalah impiannya. Namun Yoshino tidak menyangka bahwa bukanlah itu kebahagiaan terbesarnya. Ada kebahagiaan yang sangat besar
Yoshino dan Kenma berada di ruangan theater yang sudah mereka sewa. Tidak ada film atau musik yang ditampilkan. Ruangan itu benar-benar kosong. Dengan beberapa bagian lampu penerang yang sudah dimatikan.CCTV sudah dimatikan. Dan penjagaan ketat dari Jin serta Inato yang sudah berdiri di depan pintu masuk. Membuat mereka benar-benar memiliki waktu berdua kali ini.Mereka mendapatkan izin dari pihak kampus. Cukup sulit untuk mengajukan perizinan. Namun karena Kenma memiliki jabatan dan hari yang mereka pilih adalah hari minggu, maka pihak kampus memberikan sedikit keringanan. Dengan syarat, mereka harus kembali ke wilayah kampus sebelum matahari terbenam."Apa yang sebenarnya membuatmu melangkah sejauh ini?" tanya Kenma dengan tatapan tertuju pada layar besar yang ada di depan."Bukankah sudah jelas?" tanya Yoshino balik."Apakah kamu tidak membenciku?""Untuk?""Segalanya. Aku meninggalkanmu. Membiarkan perjodohan kita menggantung begitu saja. Dan tidak pernah bertukar kabar saat suda
Yoshino diundang oleh Alice untuk minum teh hangat di kamar Alice. Dan sesuai dugaan Alice, Yoshino datang.Alice menyiapkan beberapa keping kue kering dan dua teh hangat untuk dirinya dan Yoshino. Ditemani dengan sebuah lilin di tengah-tengah meja. Dan mereka bisa melihat pemandangan langit malam dari jendela kamar Alice."Sepertinya kesalahpahaman sudah selesai. Dan juga bukankah tidak pantas seorang bangsawan dari keluarga ternama seperti kita bertengkar hanya karena seorang laki-laki?" tanya Alice mengangkat cangkir kecil miliknya.Yoshino tidak pernah menghiraukan tentang hubungan Alice dan Kenma. Karena selama ini, yang terdengar di telinga Yoshino tentang kedua orang itu adalah persaingan kedua orang itu dalam hal akademik. Namun setelah melihat lebih dekat, Yoshino melihat ada sebuah kedekatan yang Yoshino ragu bisa masuk ke celah itu."Aku penasaran, bagaimana bisa kamu mengenal Kenma?" tanya Yoshino."Aku bertemu dengannya pertama kali di kompetisi cerdas cermat tingkat inte
Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti
Yoshino tidak lulus pada ujian seleksi Universitas Flousth. Membuat Yoshino harus berkuliah di Universitas Sky bersama para pewaris lainnya.Namun entah memang keberuntungan atau ada Eve menggunakan kekuasaannya sebagai kaisar, Universitas Flousth dan Universitas Sky melakukan kesepakatan untuk melakukan pertukaran mahasiswa.Yoshino dan para pewaris lainnya menjadi mahasiswa terpilih yang akan dikirim ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah di Universitas Flousth.Dan sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Universitas Flousth. Mengikuti segala acara penyambutan yang diadakan oleh pihak Universitas Flousth. Hanya saja, Yoshino sama sekali tidak melihat keberadaan Kenma. Padahal secara berita yang tersebar, Kenma menduduki posisi Presiden Mahasiswa. Yang seharusnya laki-laki itu datang dan menemui rombongan Yoshino semenjak mereka pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Flousth.Sampai pada akhir acara di mana Yoshino berserta rombongannya di bawa ke Ruangan Ekskutif Mahasiswa