Share

Tersenyum penuh dendam

"Ya allah, si Mbok kenapa, Buk? Apa yang telah terjadi dengan si Mbok? Kenapa si Mbok seperti ini?" ucap Wulan panik. Ia memberondong pertanyaan pada Ibu mertuanya. Tangannya segera merangkul kepala si Mbok yang tergeletak di lantai yang licin penuh dengan pecahan mangkuk berisi sayur dan lauk berhamburan di lantai.

"Pembantumu itu ceroboh, Wulan. Dia terjatuh saat akan membawa makanan ke meja makan," sahut Bu Ratna dengan entengnya.

"Apa, terjatuh? Ko bisa?" tanya Wulan heran, ia menatap wajah Ibu mertuanya yang masih berdiri tanpa menolong.

"Ya jelas bisa lah, ini semua karena dia itu tidak becus kerja. Dia itu ceroboh, sudah berapa kali saya bilang, jangan mempekerjakan orang tua seperti dia. Kamu lihat sendiri' kan, semuanya jadi berantakan seperti ini? Dia itu hanya bisa menyusahkan saja!" Cerocos Bu Ratna tanpa ada rasa simpati sedikitpun.

Tanpa mendengarkan celotehan Ibu mertuanya, Wulan segera beranjak dan berlari keluar meminta pertolongan para tetangga, beruntung mereka sig
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status