Share

Menjambak rambut frustasi

Sore berganti malam, Wulan masih berada di rumah sakit menemani si Mbok. Berulang kali ia mengecek ponselnya, berharap suaminya segera menghubunginya. Tapi sepertinya itu tidak akan terjadi. Karena pesan yang ia kirim saja hanya dibaca, Fatih sama sekali tidak membalasnya.

"Cepat sekali kamu berubah, Mas. Apa sebenarnya yang telah diberikan wanita itu padamu? Padahal–dulu kamu tidak pernah mengabaikan pesan dariku, tapi sekarang–ck, jangankan untuk membalas pesanku, untuk menerima panggilanku saja kau tidak mau," lirih Wulan dalam hati.

"Non Wulan mau kemana?" tanya si Mbok saat Wulan beranjak dari duduknya.

"Wulan mau pulang sebentar, mau mandi dan bawa baju ganti untuk si Mbok. Nanti Wulan balik lagi kesini,"

"Tapi Non–dirumah tidak aman. Nyonya besar dan Non Sarah bisa saja mencelakai Non Wulan, sebaiknya Non Wulan jangan pulang sekarang, si Mbok khawatir Non," ucap Mbok Romlah cemas.

"Si Mbok tenang aja, Wulan akan baik-baik saja, Mbok tidak usah khawatir. Itu rumah Mas Fatih,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status