Share

Pertolongan Tak Terduga

Seketika aku menjatuhkan diri ke tanah, lalu bergulung ke belakang.

“Agh!” teriakku mengiringi jantung ini yang serasa hendak terbang.

"Boom!"

Kaki patung hitam itu menghantam tanah di depanku dengan keras.

Permukaan bumi Anbar di halaman gedung utama ini melesak.

Untung saja tubuh patung bergerak itu besar, jadi kecepatannya lebih pelan daripada gerak tubuhku yang kecil.

Phuh!

Sedetik saja terlambat, aku pasti sudah gepeng di bawah tapak kaki patung bergerak itu.

Aku kembali bangkit.

Dengan pola lari zig zag, aku terburu berlari mendekati gerbang utama gedung sihir ini.

“Hah!” teriakku kencang.

Aku terpental dua meter ke arah depan.

Ternyata, pola yang mungkin membingungkannya membuat patung hitam dengan mata menyala itu memukulkan kepalan tangannya ke arahku.

Walaupun bersyukur, hantaman bagian bawah kepalan tangannya itu tak mengenai tubuh ini, tapi tetap saja, jatuh terpental seperti ini sakit.

Patung hitam bergerak yang mungkin akhirnya melihatku dengan lebih jelas ini terus meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status