16Andre tampak suntuk. Di depannya Yusril hanya menunggu. "Entah aku sulit menebak apa yang terjadi pada gadis itu." "Namanya Niken " ujar Yusril. "Bidadarinya Flower," tersenyum kecut Andre. "Lalu cintamu berlalu dengan perginya sang perawan?" Yusril menggoda Andre. "Aku bingung, " Sesungguhnya Andre ibah melihat Niken yang tadi meringkuk pingsan. Pucat dan tampak pasrah.Tapi lagi lagi rasa jijik melandanya saat membayangkan gadis itu digerayangi bandot tak tahu diri pemburu perawan. Apalagi ia sudah melihat sendiri saat promo gadis Flower yang baru itu. Sinar mata serta muka muka penuh nafsu lelaki paruh bayah yang membuatnya ingin muntah. "Aku bukan lelaki suci karena tergoda bidadari Flower, tapi aku nggak punya hobby melacur. Makanya aku jijik membayangkan gadis impianku sudah terkoyak dan digagahi salah satu bandot yang tak rahu malu itu!' Andre belum bisa menerima perlakuan pemakai jasa Niken terhadap gadis itu. "Ya sudah begitu Niken sehat kita minta supaya dia pergi
Setelah menjalani perawatan Niken kini segar dan suster membuka infus. "Nona sekarang tampak segar, " ujar Suster sambil mempersiapkan vitamin dan obat yang harus diminum Niken. "Terima kasih, Sus, " senyum ramah Niken tertuju pada suster yang sepanjang malam menjaganya. "Sama sama Nona, itu sudah menjadi tugas saya, " balas si Suster yang mungkin umurnya sebaya Niken. "Sekarang apa boleh saya ke kamar mandi?" Niken merasa perlu membersihkan dirinya. "Mari saya bantu ..." segera si Suster memegangi lengan Niken. Sedikit pening di kepala serta agak gemetar saat kedua tapak kakinya menyentuh ubin marmer dirasakan Niken. "Pusing?" Suster sangat tanggap menatap Niken. "Ya, " beberapa detik Niken terdiam. "Itu dikarenakan Nona sepanjang malam rebahan, makanya juga barusan badan Nona gemetar " Suster memberi pengertian pada Niken. "Mungkin, " angguk Niken mulai merasakan pening kepalanya agak berkurang. "Bagaimana sekarang?" Suster manis itu menatap Niken. Niken berusaha melawa
Tiba tiba saja wajah Niken pucat dan tubuhnya gemetar. Suster Ani langsung merangkul lengan Niken. Ia mengira keadaan Niken berhubungan dengan keadaan gadis itu yang masih dalam pantauannya. "Duduk dulu, Mbak Niken, " dibimbingnya Niken ke Sofa. Marni langsung bertindak cepat. Mengambil segelas air putih. Niken yang jelas jelas menunjukkan rasa gugup menurut saja duduk di sofa dan meneguk air putih yang diulurkan Marni. "Apa yang dirasakan, Mbak?" Suster sangat cemas menatap Niken. Niken langsung sadar bahwa sang suster mengira dirinya belum sehat. Ia menggeleng. "Sudah nggak apa apa lagi Suster, " ia mencoba tersenyum. Persoalan pribadinya jangan membuat orang yang sudah menolongnya cemas. "Yakin, Mbak Niken?" "Yakin, " angguk Niken. Suster Ani ingin lebih meyakinkan. Ia meraba kening Niken. "Saya tadi cuma bingung ajah nggak berterima kasih pada orang yang menolong saya, " sebisa mungkin Niken mengarang kalimat yang bisa membuat susternya tak cemas. "Kalau gitu nanti pul
Jodi diam diam curiga pada Beni, namun ia tak melaporkannya pada Anggodo. Untuk mengorek keterangan Irvan tentang keterlibatannya dengan pembunuhan Ferdi ayah Niken. Juga tentang Niken yang menghilang. Bersama Gogon dan Harun, serta Umar dan Jojo mereka telah sepakat untuk mengintai kediaman Beni. Tapi ternyata Anggodo memberi tugas pada Jodi untuk mengawal pengiriman barang ke pelanggan. Terpaksa mengintai tempat Beni tertunda. Setelah menyelesaikan tugas dari Anggodo, Jodi baru mengurus Irvan "Bos bagaimana dengan rencana pengiriman barang nanti malam?" Gogon yang biasa bertugas ditemani Umar menatap Jodi. Jodi berbisik pada Gogon. Gogon terkejut. "Ini waktu tepat untuk memulai keinginanku untuk mundur dari dunia kotor ini," Gogon masih diam. "Aku akan mengatur semuanya, " "Tapi teman teman yang lain?" Gogon masih bimbang dengan ajakan Jodi, karena jika sampai ketahuan Anggodo maka nyawanya taruhannya. "Mereka juga ingin kembali ke jalan yang lurus, " "Jadi?" Gogon terk
Anggodo menerima dua mantan anggota Elang yang membunuh Ferdi. Dua lelaki ini sudah dipecat dari Elang karena menerima order dari Anggodo membunuh Ferdi. Hal itu dianggap berkhianat pada kelompok. Mereka ini dalam boronan kelompok Elang. Kita panggil saja mereka ek Elang satu dan ek Elang dua.Maka mereka datanglah pada Anggodo. Sebenarnya Anggodo enggan untuk menerima anggota lagi, terlebih dari mantan anggota Rival. Jika kedua lelaki itu dulu mau terima order dari luar kelompoknya. Tak kecil kemungkinan mereka akan mengulang lagi demi uang.Maka itulah Anggodo hanya berniat untuk mempergunakan memburu dan membunuh siapa saja yang yang dianggapnya bahaya.Maka kedua ex Elang ini mendapat tugas untuk membunuh Jordi. Tapi dengan catatan jika tertangkap harus tutup mulut. Atau keluarga mereka yang sudah diungsikan ke kampung akan mati.Untuk menghindari kemarahan pimpinan Elang pada keluarga dua lelaki itu, mereka telah aman dipindahkan oleh Anggodo.Namun jika mereka tutup mulut, maka k
Irvan bernapas lega. Dengan hati hati ia berusaha berdiri dan melangkah perlahan dengan berpegangan pada sisi dinding Kini ia sudah sampai di ruang tamu, dimana Faruk tidur nyenyak di sofa. Kelihatannya lellaki itu sangat berantakan cara tidurnya Kepala ke sandaran sofa, kedua kakinyaIrvan dengan nekat segera mengeluarkan botol bius dari balik bajunya. Lalu membuka tutup botol dan secara serampangan karena terburu buru mengarahkan tumpahhan cairan itu ke hidung Faruk. Faruk terbangun. Ia terkejut. Tapi saat akan berdiri kepalanya mendadak pusing dan pandangannya buram. Lalu terjatuh di sofa dan tak sadarkan diri.Irvan segera memasukkan botol infus ke balik bajunya lagi untuk jaga jaga, atau untuk perisai diri jika bertemu dengan orang yang mau menciderainya.Berhubung luka jahitannya belum sembuh ia tak bisa kabur dengan berlari dari rumah Beni.Maka Irvan hanya bisa bergerak perlahan keluar rumah. Untuk menghindari bertemu Beni dan sopir yang tak lain anak buah Beni, maka lebih ba
Tadi sewaktu Irvan pamit ia tak membolehkan. Untuk melindungi Irvan dimintanya lelaki itu meringkuk dekat tunggu dimana terdapat penyimpanan tumpukan kayu bakar. Semua kayu bakar diturunkan lalu disusun kembali di atas tubuh Irvan Cara begitu ternyata aman. Dan Irvan terlepas dari penangkapan Beni. Basir menurunkan susunan kayu bakar yang menimbun tubuh Irvan. Jangan ditanya bagaimana ia menahan nyilu di jahitan lambungnya. Tenggurep tentu saja harus menahan beban kayu bakar yang menimbun sekujur badannya, supaya perutnya jangan sampai menyentuh tanah. "Maaf ya, Pak, " tersenyum penuh rasa bersalah Basir pada Irvan yang meringis menegang luka di perutnya. "Nggak apa apa, biasa namanya luka belum kering ya sedikit nyilu, " tersenyum Irvan tapi senyumnya campur meringis, "Aku malah sangat berterima kasih padamu, Basir. Pertolonganmu ini menyelamatkan jiwaku, " "Allah yang menolong Pak Irvan, " ujar Basir. "Ya lewat kamu dan adikmu, " Masuk Jamal. Basir tegang khawatir Beni d
Yusril tidak jadi melaporkan hilangnya Niken pada pihak polisi. Ia khawatir nanti dianggap, bahkan dituduh melakukan sabotase oleh madam Sonya. Kan bisa gawat. "Aku melaporkan kepergian Niken pada agen detektif, Bos, ' lapor Yusril yang dapat dimengerti oleh Andre. 'Oke kamu boleh juga cara berpikirmu, " ujar Andre sangat setuju, karena dirinya tak mau ribut dengan pihak madam Sonya. "Jadi pencariannya diam diam tak pakai menempel foto di jalanan, atau upload di media sosial. " tapi Yusril menyerahkan foto Niken yang berhasil diambil dari cctv di kamar tamu kediaman Andre pada Mr. Dedy. "Oke jitu, " angguk Andre. "Oke deal tinggal tunggu hasil kerja Mr. Dedy. Berhasil komisi baru bayar full, tanda jadi dua puluh lima persen, " "Dia nggak kasih jaminan berapa lama pencarian?" Yusril menggeleng, "Yang sudah sudah menurut yang sudah berhasil sekitar dua bulanan paling lama, itu kalau target masih di Jakarta, " "Oke, " angguk Andre penuh harap. Berangkat ke kantor seperti biasa me
Mr.Dedy sibuk memperhatikan dan mensortir semua foto pelamar. Hingga kemudian ia berhenti di foto Niken."Walau mempergunakan cadar tapi sinar matanya tetap mirip dengan Niken gadis yang sedang dalam pencarian." Gumam mr. Dedy sangat condong dengan Niken.Berulang kali fito Niken yang bercadar diperbesar lalu kedua sinar matanya ia cocokkan dengan foto yang diberikan Yusri.Ada bermacam foto Niken di mejanya. Foto saat Niken menjadi calon primadona dan berada dalam pelukan Andre. Lalu foto Niken yang sakit berada di rumah Andre. Saat di rumah Andre foto Niken dicetak dari rekaman CCTV. Walau gadis itu tampil polos tapi masih tampak cantik. Sinar mata di beberapa foto itu telah dikirim pada pakar telematika oleh mr. Dedy benarkah mereka sepasang mata yang sama, artinya milik satu orang.Yusril memberi kabar yang disampaikan oleh mt. Dedy pada Andre."Bro mudah mudahan detektif kita berhasil," "Serius?" Andre sangat antusias mendengar kemajuan yang dicapai detektif sewaan Yusril."Menu
Mr. Dedy si pemasang iklan berharap Niken yang memiliki nama Bidadari Flower si calon primadona Fliower itu, akan datang melamar. Nsmun justru yang datang lain orang. Tak ada yang mirip dengan gambar Niken yang diberikan oleh Yusril."Ya Ampun aku baru ingat, manamungkin gadis itu melamar, kan nggal ada ijazah padanya?" Mr. Dedy bari menyadari jika Niken yang dijebak dan kabur itu tak mungkin sempat membawa data tentang dirinya. Jadi cara apa lagi yang bisa mengundang kehadiran gadis cantik itu?Semua pelamar diberi ganti ongkos atas kerugisn mereka sudah datang melamar pekerjaan yang sesungguhhya tidak ada.Puluhan pelamar telah diberi konpensasi. Sebenarnya tanpa ganti ongkos pun tak mengapa, toh sudah menjadi resiko bagi pencari kerja. Masalah ditolak dan diterima itu sudah biasa bagi pencari kerja.. Namun karena lowongan kerja yang dibuka murni untuk mendatangkan Niken, maka Mr. Dedy merasa telah membohongi pelamar lainnya. Maka itu ia bertindak bijaksana mengganti ongkos rugi pa
Andre sangat gelisah. Bukan masalah pekerjaaj, buksn pula masalah rencana kedatangan Wina yang akan mengganggu ketenangannya. Gadis manja itu akan sangat meronrong hatinya. Bukan karena dia. Tapi gelisah resah itu dikarenakan keteledorannya tak bisa membaca situasi, sehingga primadona Flower itu menghilang kini.Bermula dari perasaan suka dan tergoda akan gadis itu saat menjadi pasangan di video promo, lalu ingin membooking sekaligus menikahinya. Gagal rebutan dengan pelanggan lain, dan hatinya sudah patah. Bahkan saat gadis itu minta perlindungannya karena secara tak sengaja berada di garasi mobilnya, justru ia jijik karena mengira si primadona sudah ternoda. Sudah habis dibantai di tempat tidur oleh pelanggan yang membooking keperawanan primadona flower.Kini setelah tahu gadis itu diburu dan dalam bahaya jika tertangkap, hatinya gusar merasa bersalah saat perempuam itu berada di rumahnya justru ia enggan menemuinya."Gila aku kok pingin banget ya gadis itu ketemu,"Untuk mengobati
Niken sedang menikmati teh manis berdua Yuma di ruang tamu sempit rumah petak sewaan perempuan enam puluh tahun itu."Ibu saya mengucapkan banyak terima kasih telah diberi nginap di sini,""Soraya," "Ya, Bu,""Bagaimana kalau kamu nggak usah pergi tapi tinggal saja di sini menemani Ibu ya sambil mencari ibumu," mata Yuma terkesan ingin ajakannya diterima oleh gadis yang diharapkan bisa menjadi teman mengobrolnya."Apa Ibu tsk merasa terganggu dan saya nggak merepotkan Ibu?"Yuma tersenyum, " Memangnya kamu minta gendong sampai Ibu merasa repot," ujarnya lalu tertawa, "Ya nggaklah," lanjutnya.Niken terdiam berpikir. Ajakan Yuma memang lebih baik daripada ia tinggal sendiri. Lebih aman jika ia tinggal dengan seorang ibu. "Bagaimana mau, ya?" Yuma sangat berharap Niken mau menerima ajakannya."Kalau memang tak merepotkan baiklah," angguk Niken."Nah gitu dong," senyum lebar Yuma terhias di sisa kecantikan masa mudanya dulu."Terima kasih, ya, Bu sudah mau nampung saya," apa yang diuca
Jodi menatap Irvan, "Mereka ditugasi mencarimu,"Irvan terkejut."Abang nggak aman,"Irvan terdiam. Tak menyangkah tusn besarnya tega untuk menghabisinya. "Apa Bos tahu Niken bersamaku?"Harun masih cari tahu. Tapi untuk amannya Bang Irvan tak perlu muncul.""Buron?!""Apaboleh buat," Irvan terdiam. Ia merasa ajalnya akan tiba."Umur manusia di tangan Tuhan," lirih suara Jodi,"Tapi kita perlu waspada,""Ya," angguk Irvan."Abang tahu nggak masalah penyerangku yang menembak Jojo?" Irvan memandang Jodi."Dari jenis peluru di tubuh Jojo setelah kuperiksa adalah jenis peluruh ayah angkat," yang dimaksud ayah angkat oleh Jodi adalah Anggoda."Jad" Irvan berdebar,""Ayah angkatku peka, dia tahu jika aku ingin menyudahi pekerjaan ini,""Bos akan mrmbunuhmu?" Irvan semakin bergidik."Aku yakin, ya," angguk Jodi, "Aku juga yakin kalau mereka yang menyerangku itu adalah dua ex Elang,"Irvan tercekat. Bagaimana mungkin bosnya yang tampak begitu perhatian pada Jodi akan menghabisi lelaki yang se
Basir yang mendorong gerobak menghentikannya tampa berani memberitahukan pada Irvan yang terbaring di bawah tumpukan rumput basah dan potongan kayu bakar serta seekor kambing yang diikat di dalam gerobak.Jamal tegang khawatir dua lelaki yang mendekat itu adalah orang yang menganiaya Irvan.mbeek ...Kambing mengembek lalu kencing.Irvan yang tak berani bergerak walau badannya terkena pancuran air kencing kambing, berharap Umar yang ditugasi Jodi dengan menyamar mengawasi dari sekitar segers menghubungi Jodi.Umar memang langsung menghubungi Jodi saat melihat Beni dan seorang anak buahnya bergegas mendekat ke gerobak."Bos siap siap mendekat ada bahaya," ujarnya."Siap," segera Jodi mengajak Harun untuk menyelinap ke jalanan yang kanan kirinya semak belukar untuk memberi pertolongan pada Irvan.Namun Umar yang menyamar sebagai juragan kambing langsung mendekat. Ia yakin Beni tak akan mengenali penampilannya sekarang. Topi lebar pakai kacamata hitam serta masker, tak lupa berjaket serta
Demi bisa meminjam handphone untuk bisa menolong Irvan, maka Basir mendekati Saroh. Tenru saja gadis yang baru tumbuh itu sangat senang melihat Basir tersenyum simpul.Segera ia mengajak Basir untuk nonton sinetron dari layar hapenya."Kak Basir sku punya hape dibelii Bapak, nonton yuk?" dengan gaya genit yang sebenarnya tak disukai oleh Basir maka Saroh mendekat."Oh ya, hapenya bagus, ya?" Basir tersenyum."Lihat deh, Bang," dengan senang hati Saroh mengulurkan handphone di tangannya yang sedang tatang sebuah sinetron pada Basir.Basir menerima handphone dari tangan Saroh."Kalau Kak Basir yang pinjem boleh, tapi kalau Rais aku nggak suka, dia kan orangnya jail!" Saroh memang menyukai Basir, bahkan bisa dibilang ia cinta monyet pada Basir. Sedangkan Basir hanya menganggap teman. Beda dengan Rais teman sepermainan Basir dan Saroh, pemuda berumur lebih tua satu tahun dari Basir itu jatuh hati pada Saroh. Hanya gadis kecil itu tak merespon."Oh ya bagus ya handphonemu, Saroh," sebenarn
Tentang kasus menghilangnya Niken yang sudah dipastikan menjadi primadona Flower diam diam menyebar dalam lingkungan bidadari of Flowersnya Madrm Sonya. Yang dimaksud bidadari Flower adalah para gadis cantik dan seksi yang sudah melalui pelatihan oleh madem Sonya, bagaimana caranya memikat kaum lelaki yang haus birahi. Bsndot bandot tua yang sudah tak puas lagi dengsn istri mereka, yang sudah pulihan tahun mwngorbankan kemolekan tubuhnya, yang kini sudah mengendorbdimakan usia.Mereka mendengar, tapi tak berani berkomentar. Jika ada yang memberikan ucapan iri atau apalah tentang keistimewaan penawaran, serta harga fantastik Niken, maka bukan hanya dipecat, tapi kaki tangan maddm Sonya akan menyeregnya dalam derita. Jika dirinya yang tak didapat, maka keluarganya yang akan jadi sasaran.Karena sebelum mereka diterima dan diterjjunkan sebagai gadis liar, mereka sudah mendatangani kontrak. Mereka sudah mengadakan perjanjian untuk setia dan menerima seluruh kejadian di dalam wilayah Flowe
Jodi terkejut saat type dan kode peluru yang menembus dada Jojo sama persis dengan peluru milik Anggodo.Tak perlu ditanyakan. Sebaiknya pura pura tak tahu saja. Sasaran jelas dirinya.Dengan demikian ia tahu persis bahwa barang yang mereka kawal itu tak hilang. Atau untuk menjaga jaga bisa saja palsu."Kita harus hati hati. Bos besar mengincar kita,"Gogon ysng baru keluar dari rumah sakit terperangah. Begitu juga dengan Harun dan Umar saling tatap."Sasarannya jelas aku,""Oh," Gogon yang selalu menjadi tangan kanan Jodi cemas."Lalu kira kira siapa Bos dua lelaki bertopeng itu yang menyerang kita?" Harun menatap Jodi."Ya Bos bisa mengira ngira?" Umar tegang.Jodi menghela napas panjang."Aku tak tahu pasti tapi bisa jadi dua orang pembunuh Ferdy ayah Niken,""Orangnya Elang?" Gogon ingin tahu."Ek Elang, karena mereka sudah dipecat. Kemungkinan besar mereka,""Berarti yang i mereka membunuh Ferdi atas suruhan Bos Besar?!" Gogon terkejut tak menyangkah, bukankah Ferdi sudah digantik