Share

Bab 21

Tak beberapa lama kemudian setelah ayah dan ibu bersikeras melarangku keluar karena mereka tahu jika aku keluar apa yang akan terjadi, kakakku kembali. Dalam banyak hal Kak Riyan lebih pandai mengendalikan emosi dari pada aku. Mungkin ini pertimbangan orang tua melarangku keluar dan menghadapi mereka.

Kak Riyan masuk mobil dan kembali menyetir. Tampak napasnya terengah dan berusaha menetralisir keadaan.

“Apa baik-baik saja tadi Nak?” Ibu menanyakan.

“Iya bu, tidak apa-apa. Paling lecet dikit mobilnya. Padahal baru di-service kemarin.”

“Yang salah dia kan?” sambung Ayah.

“Iya Yah. Tidak seharusnya dia ngotot kita yang salah. Tapi tadi udah beres. Dilerai orang sekitar. Nanti aku bawa ke bengkel lagi biar yang lecet diperbaiki. Vid, maaf ya mobilnya jadi lecet dan sedikit peok.”

“Tidak apa-apa mas. cuma …”

“Cuma apa?”

“Cuma aku nyesel da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status