Kundara sekarang adalah seorang pemuda tampan yang memiliki postur sangat gagah, karena banyak pekerjaan yang harus dia lakukan yang membentuk badan kokoh nya , siksaan yang diterima selama ini dan hina yang harus dilaluinya, kadang kadang tidak sesuai norma pada jaman sekarang tapi waktu jaman Kundara hal itu adalah biasa.
Para perampok ini, semuanya adalah perampok pembenci wanita, mereka adalah pria yang melarikan diri dari kerajaan wanita, yang menganggap pria adalah mainan mereka, jadi sekarang mereka lebih menyayangi sesosok pemuda gagah.
Karena setiap saat melihat Kundara lebih gagah dari mereka, timbul kebencian dalam diri mereka, jadi Kundara dewasa lebih disiksa secara brutal tanpa henti oleh mereka, tentu secara bergiliran mereka memberikan pekerjaan yang menyiksa.
Setiap hari pasti Kuntara menghadapi pekerjaan yang aneh dan menyiksa seperti, mereka akan mencari sarang semut hutan yang hitam dan Kuntara harus memetik buah di pohon itu yang
Ujung cambuk diambil oleh Kundara dan di lilitkan ke tangan kanannya kemudian dengan sekali sentakan, cambuk itu terlepas dari tangan ketua, menyadari cambuk telah berpindah tangan, semua perampok menjatuhkan diri dan menghormati Kundara. Ternyata cambuk itu adalah cambuk kekuasaan para budak, ketua rampok itu mendapatkannya dari Jendral yang mengurusi budak pria di kerajaan wanita, juga adalah ayah mimi. Ayah mimi dibunuh oleh ketua budak setelah mendapatkan cambuk itu, cambuk itu memang memiliki kekuasaan untuk mengendalikan para budak di kerajaan wanita dan Kundara adalah anak dari perdana mentri kerajaan wanita. Kerajaan wanita tidak menerima anak laki laki, jika ada anak laki laki, mereka harus menjadi budak atau dibuang dari negara kerajaan wanita itu. Jadi ketika Kundara lahir, dia dibawa lari oleh ayahnya , tapi karena luka ayahnya terlalu berat sampai di Hutan , dia meninggal dan di kubur oleh paman dapur yang merupakan pengasuh Kundara.
Setelah mendapat didikan Gunayanto melalui mimpi, perubahan terjadi pada Kundara, dia lebih sering meditasi, apalagi setelah kematian Mimi, Kundara menghilang dari kerajaan wanita, setalah anak perempuannya yang telah menjadi Ratu menemukan jendral penerus untuk menjaga budak , Ratu dan negaranya. Sebelum menghilang Kundara telah memberitahukan kepada anaknya untuk tidak mencarinya.Kundara meditasi mencapai kesucian di tempat yang tidak dapat di datangi oleh sembarangan orang.Gunayanto pun kembali ke badan kasarnya.Ternyata Lisa telah selesai menunaikan tugasnya di kabupaten S dan sekarang Lisa bisa praktek mamakai namanya sendiri.Kehidupan keuangan Gunayanto dan Lisa makin hari makin membaik, apalagi setelah ketiga anaknya menjadi sarjana dan telah bekerja semua.Sampai suatu malam , Lisa berkata kepada Gunayanto:" kenapa titisan kamu selalu masa kecilnya menderita, tidak adakah reinkarnasimu yang selama hidupnya Bahagia."Gunayanto ter
Pangeran Lung Er merasa senang bisa bermain dengan abang pertamanya, tapi sayang pangeran Lung Che sejak kakinya pincang menjadi benci sama adik ketiga nya dan selalu mencari kesalahannya baik didepan ibunya atau ayahnya."Ibunda , selamat pagi." Kata pangeran Lung Che memberi hormat sambil berlutut."Bangunlah anakku sayang, mari sini duduk kita sarapan bersama." Kata permaisuri sambil menepuk tempat duduk di sebelahnya.Sambil berlari lari pangeran Lung Er mendatangi permaisuri dan memberi hormat sambil berlutut:" Selamat pagi, Ibunda permaisuri.""Mmm, mengapa kamu telat lagi, apa alasan kamu kali ini, sudah tidak perlu alasan, berlututlah disana sampai waktunya kalian harus menghadap Baginda raja." kata permaisuri ketus."Ya, ibunda permaisuri, ananda salah, siap menerima hukuman." Kata pangeran Lung Er." Saya menyuruh kamu berlutut, siapa yang sedang menghukum kamu." kata permaisuri marah.Pangeran Lung Er hanya diam dan m
Sejak itu kehidupan pangeran Lung Er terjamin dan hidup layaknya kehidupan pangeran sebagaimana adanya.Mulai lah Lung Er, mendapatkan berbagai pendidikan pangeran, dan dia dididik melebihi pangeran yang lain, karena Baginda Raja ingin dia sebagai putra mahkota.Singkat cerita Lung Er telah memenangkan semua pertandingan antara pangeran sehingga dia dinobati sebagai putra mahkota.Dan Lung Er ini senang jalan jalan menyamar menjadi rakyat biasa.Pada suatu desa terlihat lah tiga orang pemuda sekitar dua puluh tahun, memakai baju mewah dan rapi sedang berjalan mencari penginapan.Yang didepan memakai pakaian berwarna hijau zamrud dan di sampingnya berjalan pemuda yang terlihat gagah dan dibelakang mereka berjalan seorang anak remaja yang membawa buntalan seperti nya itu adalah pelayan pemuda yang di depannya.Mereka memasuki rumah penginapan dan sedang memesan makanan.Tiba-tiba datanglah beberapa pengganggu yang menggangu seorang wani
"Kamu manusia apa bukan? anak saja kamu pasang untuk judi, dasar setan judi." Kata pemuda yang pernah menolong sepasang muda mudi di tempat makan waktu itu.Betapa senangnya pemuda yang memakai baju hijau zamrud itu, bisa menemui pemuda ini."kamu pasang kecil atau besar." kata bandar judi"Besar." kata sang ayah setan judi itu."Kecil, bawa anaknya kedalam." kata pemilik penjudian itu."Jangan dibawa anak saya , nanti se bulan kemudian saya bayar." kata sang ayah."Saya taruhan dengan kamu, seratus ribu tael untuk gadis ini." Kata pemuda itu."Tidak bisa, sekarang gadis ini seharga dua ratus ribu tael." kata pemilik itu lagi"Kenapa begitu cepat, tadi sang ayah menawarkan seratus ribu tael, kenapa sekarang jadi dua ratus ribu tael." Kata pemuda itu lagi."Dia adalah barang saya , saya mau jual berapa juga boleh,'" kata pemilik itu"Baik , mari kita berjudi, tapi saya lihat dulu dadunya." Kata pemuda itu.D
Ming er adalah gadis yang menarik hati Lung Er, jadi Lung Er berencana membawa pulang dia ke istananya, tapi sampai sekarang pun Ming Er tidak tahu bahwa Lung er ini adalah Baginda Raja. Ming Er sedang berjalan santai , dia sedang senang karena dapat menghilang lagi dari Lung Er bertiga, ... Seorang pengemis menabraknya dan Ming Er sadar pengemis ini telah mengambil kepingan peraknya dan dia pun menghajar pengemis itu, tapi.... "Maafkan saya, saya mencuri untuk teman teman pengemis yang belum makan." kata pengemis itu. "Benar, kamu tidak bohong, mana tunjukan." kata Ming Er. "Teman teman keluarlah." panggil pengemis itu. Keluarlah segerombolan pengemis , besar kecil kira kira lima belas orang. "Hayo, saya traktir kalian semua makan bubur." Kata MIng Er. Di seberang tempat mereka makan ada rumah makan mewah. pemiliknya suka memberi makan tapi mereka harus berlutut dan memenggil dia "ayah" Para pengemis ini
Selama ini Lung Er selalu mengatakan dia tinggal di istana sebagai pembantu Baginda Raja, jadi Ming Er mau berteman dengan Lung er, karena Ming Er itu benci Kaisar, dia merasa kaisar itu se wenang wenang , ingin membunuh langsung membunuh tanpa melihat dulu perkaranya. Jadi ketika di ajak ke istana Ming Er tidak mau, jadi dia selalu menghindar Lung Er. Sayang Lung Er sudah senang dengan Ming Er jadi , dia tidak akan berhenti menjadikan Ming Er selirnya. Setelah berputar putar beberapa hari, Ming Er akhirnya mau diajak ke Istana dan di tempatkan di sebuah pavilium tenang dengan beberapa dayang yang melayaninya. Lung Er senang setelah bersusah payah dari kecil disiksa dan di hina, sekarang Lung Er telah menjadi Baginda Raja yang berkuasa tapi dia harus menyingkiri pejabat yang korup dan yang berkuasa se wenang wenang. Perjalanan kariernya masih panjang, tapi memang setelah Lung Er bisa menghukum para pejabatnya yang tidak benar
Siapakah Lisa pada kehidupan ini? “Nona rose, jangan kamu pikir bisa menfitnah saudara kembar kamu, saat ini dia yang akan menikah dengan Jendral Liu, kamu tunggu saja disini, menunggu kematian kamu , setelah kamu ingin mencelakai saudara kembar kamu, dasar perempuan tidak tahu diri.” Pengawal itu berkata sambil mengayunkan beberapa kali cambuknya yang mengenai punggung Rose, dan inilah yang menyebabkan Rose pingsan dan di masukin oleh Lisa. Rose tidak meninggal , cuma dia tertidur dalam dirinya sendiri dan sekarang yang sadar adalh diri Lisa. “Sial. saya memang terdampar di badan anak yang lemah ini dan yang cuma bisa diam dan menangis. Hai, pengecut, sini saya ajarin kamu kekerasan dan kelicikan untuk menghadapi saudara kembar sialan kamu.” Kata Lisa dalam hati. “Y