"Kamu senangkan dia terpancing emosinya? Raffa Anggara ternyata punya masa lalu kelam denganmu ya istri Cristian?" tanya Edward."Iya Tuan Edward, dia membenci dan hampir membunuhku tapi dia tidak akan tega. Aku ibu dari anak pertamanya," jawab Siska."Baguslah! Tunggu dia senang-senang dulu, baru kita akan menyerangnya," jawab Edward yang saat itu membelikan Siska berlian mahal karena punya rahasia Raffa di masa lalu.Sebulan telah berlalu Raffa telah mendapatkan perusahaannya kembali dan semua bisnisnya lancar dan PT. Anggara Pratama telah menjadi perusahaan nomor satu yang merajai bisnis-bisnis di Asia dan di luar negri. Perusahaan mengalami kenaikkan untung yang besar dan Raffa akan mengadakan pesta perayaan yang mewah.Peringatan puncak kejayaan Raffa Perusahana yang telah membangkitkan perusahaan hingga sukses telah di selenggarakan besok hari. Raffa mengundang semua pebisnis, dewan rakyat dan pejabat penting baik luar negeri dan dalam negri di pesta perayaan itu.. Mereka hadir
Siska telah menyelinap masuk tanpa sepengetahuan siapapun. Pada saat pesta masih berlangsung dengan meriah, Angeline pamit ke Raffa untuk pergi ke toilet. Raffa rencana untuk menemani Angeline ke toilet, tapi istrinya itu menolak dan menyuruhnya tetap ada di sini sebab para tamu masih banyak dan harus dirinya temani untuk berbincang-bincang. Angeline pun pergi ke toilet sendiri atas persetujuan dari Rafa.Sesampainya di toilet, dia langsung muntah-muntah. Memang dari tadi dirinya menahan sebisa mungkin untuk tidak muntah atau menunjukkan gerakan aneh di hadapan Raffa dan juga para tamu undangan. Angeline muntah karena dia memang sedang hamil muda.Angeline menatap dirinya dari pantulan cermin, dia mengelap bibirnya yang kosong dan berkumur-kumur. Jangan sampai dirinya tumbang hanya karena muntah-muntah, dia harus bisa menemani Rafa sampai acara pesta ini selesai.Tiba-tiba pintu toilet dibuka secara paksa, Angeline melihat ke belakang dan mendapati seorang pelayan masuk. Pelayan itu l
"Kamu bawa kemana istriku?" tanya Raffa melalui ponselnya."Jika mau istri kamu selamat, siapkan uang dan undur diri dari kursi keluarga Anggara. Kamu jangan lagi menambah kekuasaan menjadi pemimpin Mafia," jawab pria misterius itu."Aku akan turuti kemauanmu. Lepaskan dulu istriku, kamu ada dimana dan aku akan jemput istriku?" tanya Raffa."Lihatlah ke dinding tengah rumah kamu. Aku telah memberi petunjuk," jawab pria itu langsung menutup ponselnya.Raffa saat itu berlari ruangan tengah rumah Anggara. Dia melihat di dinding tulisan dengan daraha. Ancaman agar tidak menjadi mafia dan tidak memimpin kerluarg Anggara lagi. Papa Angeline juga melihat tulisan yang terbentuk dari darah di dinding itu."Raffa, ternyata dia memiliki dendam dengan kamu. Segera pikirkan solusi untuk mengatasi masalah ini, Papa tidak mau anak Papa disakiti oleh mereka Walau hanya seujung kuku pun," ucap Papa Angeline saat itu."Baik pa, Aku akan temukan istriku segera," sahut Rafa.Raffa mengambil ponselnya lal
"Ayo cepat ke lokasi itu. Jika kamu tahu, itu dimana?" tanya Raffa."Sepetinya itu dekat pelabuhan dan itu bangunan terbengkalai Tuan," jawab anak buah Raffa.Raffa sudah dalam perjalanan menuju tempat dimana lokasi Angeline berada. Ternyata salah satu penculik yang menculik Angline meninggalkan ponsel dan ponsel itu ditemukan oleh anak buah Raffa. Raffa melacak percakapan di ponsel itu dan memang benar lokasi mereka tidak jauh dari arah pelabuhan yang dekat dengan Kota Jakarta.Tentu saja kabar ini sangat membuat Raffa merasa lega, karena sebelumnya dirinya sangat stress memikirkan di mana keberadaan Angeline. Mereka langsung menuju ke tempat itu lewat jalur laut. Jika jalur darat akan sulit sebab posisi Angeline berada di pelabuhan yang jaraknya begitu dekat dengan kota Jakarta. Raffa menggunakan kapal pribadi yang hanya muat untuk 20 orang. Anak buah Raffa juga ikut di kapal lain. "Pastikan mereka tidak kabur dari tempat itu," ucap Rafa kepada asistennya."Tuan, anak buah anda yan
Baku tembak terjadi begitu lama bahkan saat Raffa berada di kapal. Mereka juga menyerang saat baru turun dari kapal. Lali saya akan masuk ke tempat gedung tua sebelah pelabuhan. Cristian saat itu menghadang Raffa dan dia melawan Raffa dengan senjata api nuklir."Kamu mau melawanku? Raffa selamat datang, balas dendam kita belum selesai," Cristian saat itu menembak Raffa dengan senjata apik nuklir dan Raffa tidak bisa menghindarinya "Kurang ajar! Aku kehabisan peluru," kata Raffa."Turuti kemaunku, jika tidak kamu akan mati disini. Kamu juga akan di temani oleh Angeline istrimu," ancam Cristian dan dia sudah menangkap Raffa.Raffa menurut saja ke Cristian, sebab peluru di pistolnya memang sudah habis. Dirinya melempar rencana menambah peluru di pistolnya. Lengan Raffa memang sedikit terluka karena tadi peluru telah mengenai lengannya. DorDor"Kamu sangat hebat, Raffa. Cristian lepaskan dia, kamu pergilah mengurusi anak buahku yang gugur," suruh Edward yang saat itu dia membuka topeng
"Cepat katakan, minta maaf-lah ke kedua orang tuaku," suruh Edward."Tuan Edward, Aku mint maaf kepada kedua orang tuamu yabg telah terbunuh oleh kedua orang tuaku dan kakekku," kata Raffa yang saat itu dia sujud di kaki Edward demi mayat istrinya.Edward saat itu tertawa puasa dan dia langsung pergi, mengajak seluruh anak buahnya yang saat itu masih tersisa. Raffa juga meminta Dia suka melihat Raffa yang saat itu telah frustasi akan kematian istrinya dan Raffa bisa merasakan kehilangan orang yang dia cintai, seperti Edward dulu kehilangan seluruh anggota keluarganya karena Anggara.Para pengawal tampak mengelilingi Angeline dengan kepala tertunduk pertanda mereka turut pedih dengan kejadian ini. Tangan yang bergetar itu tampak menyisihkan anak rambut yang sedikit menutupi wajah cantik milik. Raffa tidak menangis, hanya saja seluruh hatinya bergetar dan tangannya turut bergetar sampai-sampai dia bingung harus melakukan apalagi."Sayang, kenapa secepat ini? Aku mau pulang sama kamu dal
Raffa saat itu telah menghubungi seluruh anak buahnya yang bertugas di beberapa kota di Indonesia dan perusahaanya di luar negeri. Dia juga meminta bantuan Edward karena saat ini dia harus mengumpulkan sekutunya untuk menghancurkan Edward dan Cristian. Ricard dan seluruh anak buahnya sudah siap membantunya. Waktu yang mungkin ditunggu-tunggu Raffa telah tiba. Raffa saatnya membalaskan dendamnya kepada pemimpin mafia itu. Segala macam bentuk persiapan sudah Raffa lakukan dengan baik. Untuk kali ini Raffa tidak akan mengulang kesalahan yang sama, Untuk sekarang Raffa akan membawa banyak sekali pasukan. Mereka dibagi dalam berbagai kelompok. Itu merupakan salah satu cara untuk mengecoh pergerakan musuh. Mereka juga akan datang dengan menggunakan helikopter.Raffa saat itu sudah mengecek Edward dan Crisrian, mereka sedang ada di pelabuhan Batam karena bisnis gelap mereka. Raffa dan semua ana buahnya dan Ricard menuju pelabuhan kota Batam. Sesampainya di Batam, musuh langsung menyambut me
"Kamu itu hanya Mafia Asia lemah dan keturunan Anggara yang bodoh," balas Edward Yangs Aat itu dia menyerang Raffa dari atas helicopter."Kurang ajar! Ayo kita mundur dulu. Kita pergi dari tempat ini dulu. Menunggu pasukkan dari anak buah Papa mertuaku datang," kata Raffa.Saat itu anak buah Raffa mundur dan mereka pergi menjauh meninggalkan tempat itu. Edward dan pasukannya tidak mengejar karena anak buah mereka juga banyak yang gugur. Raffa mundur dan menyewa villa pribadi di kota Batam. Untungnya Raffa saat itu sudah ada persiapan karena dia telah jauh hari untuk memanggil dokter khusus dan menyewa satu rumah sakit. Anak buahnya sudah di tangani saat itu juga yang terluka parah jadi tidak meninggal.Setelah beberapa hari mengatur siasat, Raffa dan Edward juga Febri berangkat kembali ke markas tempat mafia Eropa itu berada untuk menyerang mereka kembali. Mereka juga ditemani mafia dari keluarga Angeline yaitu Papa Angliene datang membantu Raffa. Ricarddan anak buah Raffa semuanya iku