Share

Aku Sedang Kacau

Penulis: Mirielle
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-11 23:08:47

“Siapa yang datang malam-malam begini?”

Ruby bersungut-sungut bangun dari tempat tidurnya yang nyaman. Jarum jam dinding menunjukkan pukul satu dini hari. Rambutnya yang berantakan dibiarkannya begitu saja.

Dengan malas dia berjalan keluar dari kamar, mendekati pintu dan mencoba melihat dari peep hole siapa yang datang selarut ini. Dan begitu mengetahui jika Louis ada di balik pintu, Ruby terkejut bukan main.

“Apa yang dia lakukan di sini? Bagaimana dia bisa mengetahui apartemenku?”

Ruby terkejut saat detik berikutnya Louis kembali mengetuk pintu. Tak ingin mengganggu penghuni apartemen yang lain, Ruby pun akhirnya membukakan pintu.

Tubuh Louis limbung dan terjatuh tepat di pelukannya. Ruby gelagapan, bingung dan tak kuat menahan bobot tubuh Louis. Dengan susah payah dia menutup pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya meletakkan Louis di lantai.

“Apa yang terjadi denganmu? Kamu mabuk?”

Benar!

Ruby mencium aroma alkohol yang menguar dari tubuh Louis. Aroma pekat itu bahkan bisa menunju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Siapa Wanita Itu?

    “Di mana James?”Ruby meletakkan tas berisi laptopnya di atas meja lalu membuka sweater berwarna abu-abu yang membalut tubuhnya. Karena dia dan James sangat dekat, semua pelayan di cafe buku itu bahkan sudah menganggap Ruby layaknya James sebagai pemilik cafe buku.“Tuan James sepertinya belum bangun, Nona Ruby,” sahut salah seorang pelayan.“Dia tidur di belakang?” tanya Ruby lagi.Pelayan itu mengangguk. “Sepertinya Tuan mabuk semalam. Bahkan dari luar saja kami bisa mencium aroma alkohol yang sangat pekat.”“Mabuk? Tumben!”“Aku juga tidak tahu hal apa yang membuat Tuan James mabuk seperti itu, Nona.”“Baiklah. Aku akan melihatnya nanti.”Ruby bergegas ke ruangan khusus milik James. James sudah pernah berpesan jika Ruby dan Liv bisa masuk ke sana sesuka hati. Bahkan Ruby dan Liv pernah beberapa kali istirahat di sana. Dia membuka pintu, mengintip sedikit dan melihat jika James masih tidur dengan sangat nyenyak. Dia mengibaskan hidungnya saat mencium aroma menyengat sisa alkohol ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jujurlah Pada Perasaanmu

    “Aku baru saja akan menemui kalian.” Liv bertemu keduanya ketika Ruby dan James keluar dari ruangan pribadi James.“Liv, aku ingin memberitahumu sesuatu.”Begitu Ruby melihat Liv, dia langsung merangkul Liv dan menuntunnya duduk di meja mereka. Liv mengernyit, bola matanya berputar antara Ruby dan James.“Apa?” tanya Liv.“James menyukai seseorang,” bisiknya pelan sambil tersenyum. “Tapi sayang sekali wanita itu tidak menyukai James kita.”Wajah Liv berubah serius. Dia menatap James yang duduk di samping Ruby, pura-pura tersenyum dan mengangguk membenarkan cerita Ruby. Tapi untuk apa dia berpura-pura di hadapannya? Liv bukan Ruby. Sejak awal, Liv menyadari jika James memiliki perasaan tertentu pada Ruby. Perlakuannya pada Ruby sudah cukup memberinya sinyal jika perasaan cinta itu sudah tumbuh sejak dulu.“By, apa kamu ingat toko es krim yang terletak satu blok dari sini waktu itu?” tanya Liv tiba-tiba.Ruby mengernyit, lalu mengangguk. “Memangnya kenapa?”“Aku ingin sekali makan es k

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kenapa Harus Ruby?

    “Kamu yakin bisa mengatasi Louis sendiri?” Liv bicara pada Ruby dari dalam mobil.Karena Ruby tidak membawa kendaraannya saat pergi ke cafe buku, maka Liv bertugas mengantar Ruby kembali ke apartemennya. Ruby menggeleng. Dia memeluk laptopnya lalu berkata, “Tidak perlu. Aku bisa mengurusnya.”“Baiklah. Jika butuh bantuan, kamu bisa meneleponku.”“Pasti.” Ruby tersenyum.Dia melambaikan tangannya pada Liv dan menunggu hingga sahabatnya itu hilang dari pandangannya. Ruby bergegas masuk ketika dia mendengar bunyi guntur bersahut-sahutan di langit. Ketika Ruby tiba, lampu di rumahnya masih padam. Dia berasumsi jika Louis masih tidur dan tebakannya benar. Louis masih terlelap saat dia membuka pintu kamar. Bahkan minuman yang dia sediakan tadi malam pun belum berkurang sedikitpun.“Astaga, benar-benar menyusahkan!” sungut Ruby.Dia juga pernah mabuk. Tapi tidur hingga semalaman penuh? Dia tidak pernah melakukannya. Lagipula untuk apa dia datang ke apartemen Ruby dan berakhir dengan mengin

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Tidak Mau Menyerah

    “Kamu pasti sangat kacau beberapa hari ini.” Edd meletakkan kopi di meja kerja Louis dan duduk di kursi berseberangan dengan meja. “Aku bahkan tidak bisa menghubungimu.”“Ponselku kehabisan daya. Aku lupa mengisinya dan tidur untuk waktu yang lama,” sahut Louis sambil terus memeriksa dokumen-dokumen yang menumpuk di mejanya.“Kamu merasa kasihan pada James?”Louis berhenti, pulpen yang dipegangnya nyaris jatuh. Dia menatap Edd, menutup dokumen itu dan meletakkannya di tepi meja. Dia menyilangkan tangan di dada lalu bergumam, “Aku tidak tahu siapa yang harus dikasihani. Aku atau James.”“Seharusnya James.” Edd mencondongkan tubuhnya. “Dia sudah menyukai Ruby bertahun-tahun.”“Jadi kamu menilaiku karena aku baru saja bertemu dengan Ruby?” Kening Louis mengerut. Dia jelas tidak menyukai apa yang dikatakan Edd.“Tidak Lou. Kamu sendiri yang bertanya tadi, siapa yang harus dikasihani. Dalam hal ini tentu saja itu James, bukan begitu?”Louis melepas kaca matanya dan meletakkannya di atas m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Peluk Aku

    Ruby melemparkan tabloid ke atas sofa begitu saja. Karena jarang sekali mendapatkan pagi yang tenang seperti sekarang, Ruby berencana untuk sesekali bermalas-malasan sambil mengangkat kaki ditemani tabloid fashion kesukaannya.Tetapi bukannya bersantai, dia malah mendapati dirinya selalu sibuk. Bukan sibuk dalam artian dia punya segudang kegiatan, namun dia disibukkan oleh pemikirannya sendiri.Dia mengingat Louis, dia mengingat Liv dan juga James.Louis menyembunyikan sesuatu darinya, begitu pula Liv. Dan James. Siapa wanita yang disukai James?“Aku bisa gila!” sungut Ruby pelan.Dia berdiri untuk ketiga kalinya. Sudahlah. Ruby akan menyalurkan energinya untuk mengerjakan naskah yang sedang terbengkalai karena dia tidak menemukan ide sama sekali.Lupakan semuanya, khususnya Louis, kata Ruby pada dirinya sendiri selagi dia membuka laptop dan menyalakannya.Namun sepertinya otak Ruby tak sejalan dengan perkataannya. Tiba-tiba saja Ruby membayangkan kembali bagaimana dalamnya ciuman me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Dad Selingkuh

    Setelah Louis pergi, Ruby menemukan dirinya tidak bisa makan dengan baik. Dia terus teringat dengan pelukan Louis yang sarat emosi, persis ketika dia memeluknya saat mabuk waktu itu.“Dia menyembunyikan sesuatu,” gumam Ruby pada dirinya sendiri. “Dia tidak mencoba menciumku, ketika dia mabuk dia juga melakukan hal yang sama. Apa yang sebenarnya dia alami? Apa yang dia sembunyikan dariku?”Tiba-tiba ponselnya bergetar beberapa kali.Ruby meletakkan gelasnya kembali ke atas meja lalu meraih ponselnya. Ketika Ruby melihat ada banyak pesan yang masuk, dia membelalak kaget.“Dad?” gumamnya pelan.Ruby nyaris menjatuhkan ponselnya. Wajahnya memerah, jantungnya berdetak lebih cepat, dan kedua bola matanya dipenuhi bongkahan air mata yang siap meluncur.“Tidak. Tidak mungkin."Kembali diamatinya puluhan gambar yang diambil dari sudut tersembunyi, dugaan Ruby foto itu diambil diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya.Ayahnya sedang bersama seorang wanita yang bukan ibunya. Dia memeluk wanita yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Cerai Saja

    “Mom, apa yang sebenarnya terjadi?”Ruby langsung menghambur ketika dia tiba di rumah kedua orang tuanya. Rumah itu sepi. Paloma Estella, wanita berusia pertengahan empat puluhan itu duduk sendiri di tepi tempat tidurnya. Begitu mengetahui puterinya kembali, dia buru-buru menghapus air matanya.Namun dia tidak bisa membohongi Ruby seperti yang dia lakukan puluhan tahun silam. Ruby bukan anak berusia tujuh tahun lagi.“Dimana dia? Dimana pria itu?” Ruby berteriak, seluruh persendiannya remuk ketika melihat air mata Paloma. Dan tatapan kosong Mom-nya itu membuat perasaannya tercabik-cabik sangat parah.“Tenanglah. Tenanglah.” Paloma meraih tubuh Ruby dan memeluknya erat. “Ruby, tenanglah, Nak.”“Bagaimana aku bisa tenang?” Ruby menangis sesenggukan. “Bagaimana dia bisa melakukannya setelah aku dewasa? Kenapa dia melakukannya lagi?”“Ruby...”“Aku tahu dia sudah pernah melakukannya dulu. Mom, kamu tak perlu menutupinya lagi dariku,” seru Ruby.Paloma menghela nafas, lalu memeluk Ruby lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Di Sini

    “Kamu baik-baik saja? Terluka di mana?”Ruby mengerjap menatap Louis. Dia tidak percaya jika pria itu ternyata menyusulnya. Sentuhan hangat kulitnya, tatapan penuh kekhawatiran itu menggoda batin Ruby dan dia tidak akan menampik jika kemunculan Louis memberinya rasa aman.“Ayo, aku bantu berdiri.” Suara Louis yang berat menyadarkan angan Ruby. Dia berusaha berdiri dan Louis seperti biasa selalu menempatkannya di balik punggungnya. Ruby menggenggam tangan Paloma yang sama takutnya seperti dia.“Pergi atau aku akan membuat perhitungan pada kalian!” sergah Louis.Pria yang mendorong Ruby sontak tertawa. “Kamu? Apa yang bisa kamu lakukan?”“Kamu bertanya apa yang bisa ku lakukan?” Louis balas tertawa, namun sedetik kemudian tawanya menghilang. “Kamu yakin menunggu apa yang akan ku lakukan?”“Bo-bos,” seseorang dari gerombolan itu mendekati si pria besar. “Dia penerus hotel Winston, orang kaya nomor satu di negeri ini. Dengar-dengar dia sangat berpengaruh. Sepertinya kita harus pergi.”Pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15

Bab terbaru

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   THE END

    Pengadilan memutuskan untuk menyita semua aset milik Brenda dan mengembalikan perusahaan milik almarhum Frans pada Ashley. Perusahaan milik Frans terbukti tidak terlibat dalam usaha pencucian uang dan juga pertambangan liar yang selama ini dilakukan Brenda. Dan karena Ashley tidak memiliki kemampuan bisnis sama sekali, akhirnya untuk sementara waktu Louis dan James akan berada di belakangnya untuk mengendalikan laju perusahaan hingga Ashley benar-benar siap. Liv kembali pada kehidupannya, menyibukkan diri dengan segala kegiatannya dalam mengurus perusahaan milik keluarganya. Levin juga akhirnya memutuskan pensiun dini dari satuannya dan memilih membantu Liv untuk sama-sama mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan oleh orang tuanya dengan susah payah. Mark kembali ke luar negeri, dengan cepat menyelesaikan sisa kontrak yang sudah dia tanda tangani sebelumnya. Sembari melakukan pekerjaannya, pria itu setiap hari dibayang-bayangi oleh ciuman tak sengaja antara dia dan Liv. Walau s

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Terimakasih Banyak

    “Terimakasih banyak, kalian sudah menyiapkan kejutan ini walau kami tidak terlalu terkejut.”Louis dan Ruby berdiri dan masing-masing mereka mengangkat gelasnya. Selorohnya itu disambut tawa kecil dari sahabat-sahabatnya, tidak terkecuali Mary. Gadis kecil itu ikut tertawa dan mengangkat gelas berisi jus jeruk, mengikuti orang dewasa di sampingnya.“Sudah ku bilang dia akan protes,” gumam James pelan, namun suaranya masih terdengar oleh mereka.“Memang kami tidak terlalu terkejut,” kata Louis tak mau kalah. “Aku pikir ketika kalian mengatakan menyiapkan makan malam bersama, mejanya sudah kalian tata dan semua makanan sudah disediakan. Tapi apa? Aku dan Ruby yang belanja kebutuhan untuk memanggang malam ini dan aku juga masih ikut mengangkat meja ke luar sini,” protesnya.“Kamu hanya menggeret sebuah kursi,” sangkal Mark. “Itu pun langsung diambil alih oleh Mary.”Mary mengangguk. “Ya, Dad. Aku mengantikanmu tadi.”Louis berdecak, menatap satu-satu wajah semua orang di sana dengan pera

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kehadiran Sahabat

    Matahari sore mengantarkan sinarnya yang hangat menyusup diantara celah-celah pepohonan. Suara burung riuh rendah, terdengar ramai ketika mereka kembali ke sarangnya. Bunga-bunga liar tumbuh dengan subur karena disiram hujan selama beberapa hari, namun menjelang sore, kelopak bunga berwarna biru dan ungu itu perlahan menguncup.Ruby menyapukan pandangannya ke seluruh halaman belakang rumahnya. Di sana, pada sebuah meja panjang dan kursi yang berderet, Louis, Mark, James, Ashley, dan Mary sedang sibuk menata makanan di atas meja.Dia baru saja kembali dari bulan madunya bersama Louis, dan tahu-tahu sahabatnya sudah menunggu dan menyiapkan kejutan lain untuknya, yaitu makan malam bersama. Ashley berjalan dengan langkah yang ringan, tersenyum menyapa Ruby ketika dia mengambil anggur ke dalam rumah.Suasana itu terasa amat hangat, walau seandainya Edd ada di sana, akan semakin sempurna.Liv, terlihat duduk menyendiri di teras rumah. Sepertinya dia masih enggan bergabung dengan sahabatnya

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jangan Lakukan Itu

    Rasanya seperti menunggu bertahun-tahun! Itulah yang dirasakan Ruby saat kendaraan mereka malah terjebak macet. Mobil-mobil mengular di sepanjang jalan, membuat mereka terjebak dan tidak bisa kembali atau mengambil jalan lain.Posisi alamat yang diberikan James adalah jalanan di pinggir jurang. Dan hanya dengan membacanya saja Ruby tahu apa yang dilakukan sahabatnya itu di sana. Dia melipat kedua tangannya, terus berdoa dan menyebut nama Liv di bibirnya.Ruby tidak mau kehilangan Liv. Tidak!Kehilangan Edd saja membuat kehidupan mereka nyaris tidak berwarna. Seolah dunia ini berhenti berputar dan benda-benda diam di tempatnya. Mereka jarang tertawa, pun kalau tertawa, mereka akan merasa bersalah pada Edd dan diri mereka sendiri. Mereka ingin menangis, tapi air mata mereka terasa sudah mengering.Ruby melihat jam tangannya lagi, lalu menggulung gaun after party-nya yang memanjang hingga ke mata kaki. Louis meliriknya, memahami betapa Ruby sangat khawatir pada Liv. Karena itu sembari me

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Mati Sama-Sama

    “Ini buruk,” desis Ruby, melihat Ashley masuk kembali ke dalam ruang ballroom dalam keadaan lesu.Sejak pertama menyadari kalau Liv tak ada di sana, perasaannya sudah tidak nyaman sama sekali. Kekuatan telepati dalam diri mereka menyadarkan Ruby kalau Liv tengah menghadapi kesulitan, entah karena dia melakukannya dengan sengaja, atau seseorang mempersulitnya.Dia melirik Louis, kedua bola matanya seolah memohon agar dia bisa pergi dari sana untuk mencari Liv. Toh, acara utama sudah selesai dan ini hanya acara tambahan. Dia ingin mencari Liv sendiri, berharap dia tidak terlalu terlambat untuk melakukannya.“Tidak mungkin, Babe.” Louis menggeleng, tahu isi hati Ruby. “Kita tidak mungkin meninggalkan para tamu begitu saja.”“Kan ada Mom dan Dad,” bisik Ruby memohon. “Please, aku yakin sekali Liv tidak dalam keadaan yang baik.”“Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi bagaimana bisa kita pergi dari sini sementara kitalah tujuan para tamu ini untuk hadir?”Itu alasan yang tepat, dan Ruby tidak b

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Juga Mencintaimu

    “Aku tidak melihat Liv,” bisik Ruby pada Louis di tengah-tengah moment ketika para tamu menyalami mereka.Louis berjinjit, mencoba melihat sekitarnya. Benar, dia tidak melihat Liv sama sekali. James dan Ashley terlihat bermain bersama Mary. Apa dia pergi ke suatu tempat untuk istirahat?“Mungkin dia ke toilet,” sahut Louis.“Tapi perasaanku tidak nyaman,” gumam Ruby lagi. “Aku takut terjadi sesuatu padanya.”Louis menggenggam tangan Ruby, tersenyum untuk meyakinkan istrinya itu.”Tidak akan terjadi sesuatu padanya.”Ruby mencoba tenang, tapi pada kenyataannya dia tak pernah bisa merasa tenang. Pernikahan mereka diundur berkali-kali karena Ruby merasa tidak enak pada Liv. Dia merasa dirinya tidak boleh bahagia di atas kehilangan Liv.Dan Ruby baru mengatakan ya pada ajakan Louis ketika kejadian itu sudah berlalu setahun. Tapi walau begitu, Ruby masih melihat kepedihan di mata Liv saat dia berterus terang pada sahabatnya itu jika dia akan menikah.Liv memang memberinya restu dan Ruby tah

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Tunggu Aku

    Satu tahun kemudian...Mengenakan gaun mewah strapless berwarna putih tulang, Ruby berjalan bergandengan tangan bersama Louis. Senyuman gadis itu terlihat merekah, sempurna dalam sapuan make-up tipis yang tidak menutupi wajah naturalnya.Dengan erat Louis menggenggam tangannya, berjalan bersisian sambil menyapa para tamu ketika mereka masuk ke ruangan ballroom yang dihiasi oleh jutaan potong bunga-bunga hidup dengan nuansa putih.Mary terlihat lucu dalam balutan gaun dengan warna yang sama dengan Ruby. Tangan kecilnya menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar yang dibawanya dalam keranjang kecil. Sesekali dia berhenti untuk ikut menyapa tamu, lalu kembali berjalan melakukan tugasnya.James dan Ashley berdiri bersebelahan. Keduanya ikut bertepuk tangan menyambut kedatangan pasangan yang baru sah menikah itu. Ashley terlihat tak bisa menutupi rasa harunya, terlihat saat dia beberapa kali menyeka air matanya.Liv juga hadir di sana, melempar senyum paling tulus yang dia punya. Walau air mat

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Dia Yang Bersikukuh

    Dunia di hadapan Louis mendadak gelap gulita. Dia seolah diasingkan dalam sebuah ruangan tanpa penerangan, tanpa cahaya, dan tak bisa melihat apa pun. Dadanya mulai terasa sesak dan perlahan dia kesulitan untuk bernafas.Kepalanya mulai pusing hingga mendadak dia merasa tubuhnya sangat ringan. Namun sebelum dia jatuh, James meraihnya segera. Sungguh, Louis tidak menyangka akan seperti ini. Baru saja masalah Ruby selesai, namun muncul masalah baru yang lebih menyakitkan.Ketakutan karena akan berpisah selama-lamanya membuat air mata Louis menetes. Dia jongkok di lantai, sesenggukan sambil menunduk.“Sudah ku bilang dia tak perlu pergi,” isak Louis. “Sudah ku bilang akan ada yang menghandle semuanya di sana. Kenapa dia ngotot harus pergi?”“Tenangkan dirimu,” seru James, padahal dia sendiri pun sangat panik. “Ayo berharap keajaiban, Lou.”Dia memang mengharapkan sebuah keajaiban yang indah terjadi. Tapi apakah itu mungkin? Sebuah pesawat yang jatuh menghantam air, pernahkan ada seseoran

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Penyesalan

    Otak Ruby mendadak kacau. Rasa sakit akibat luka di kakinya menyatu dengan degupan jantung yang membabi-buta di dadanya. Ruby tak berkedip, matanya terus tertuju pada layar televisi.Menyadari perubahan mendadak dari Ruby, Louis mendekatinya. “Ada apa? Kenapa kamu terlihat shock?”Tetesan air mata yang jatuh di wajah Ruby, serta kelopak mata yang tak mengerjap membuat Louis mengarahkan pandangannya pada apa yang dilihat gadis itu. Louis mematung, merasakan aliran darahnya mengalir lebih cepat.Rasa panas itu menggerayang karena kepanikan. “Tidak mungkin,” desis Louis.“Apa yang kalian lihat?” Liv mengernyit, namun dia masih duduk santai di sofa.Ruby menghapus air matanya, terlihat gemetar untuk mengambil ponsel. Mungkin Liv bisa santai karena dia belum melihat beritanya. Dengan penuh rasa was-was dan harap-harap cemas, Ruby mencari kontak Edd dan berusaha menghubunginya.Namun sambungannya langsung tertuju ke kotak suara, yang menandakan ponsel Edd tidak aktif sama sekali. Dia mencob

DMCA.com Protection Status