Alaric menatap pacarnya sambil berpikir. 'Aku nggak mungkin ngelawan keluarga Tengker. Karena bisnis keluargaku bergantung pada mereka.'Alaric Samosir, 28 tahun. Pewaris pertama Samosir Group yang memiliki bisnis properti kecil. Desain properti Samosir Group yang menarik sering disewa oleh Tengker Entertainment. Itulah alasan Alaric enggan membela Venia meskipun status mereka sepasang kekasih.Adik kandung Alaric bernama Galang Samosir. Pada usia 19 tahun, Galang tidak tertarik sama sekali dengan bisnis keluarga Samosir. Namun karena desakan sang ayah, akhirnya Galang bersedia menjadi pewaris ke-2 Samosir Group. Venia bertanya, "Alaric? Kenapa diem aja?" Venia yang tidak bisa berkutik, hanya bisa mengandalkan sang pacar. "Venia, ini salah kamu. Dari awal, kenapa kamu buat masalah? Aku nggak mau ikut campur. Kamu yang mulai buat masalah, jadi kamu juga yang harus tanggung jawab."Alaric menolak permintaan Venia untuk membelanya. Ketika berbicara, dia sesekali menatap Grace. Dia ing
"Siapa kamu?! Berani-beraninya siram aku. Kamu nggak tau, siapa aku?!"Chika membentak si perempuan berkulit putih yang sampai sekarang belum diketahui identitasnya. Chika melotot ke arahnya. "Apa peduliku?!" Perempuan tersebut mengangkat kedua bahunya. Perempuan itu mengenakan gaun warna burgundy yang mengekspos punggungnya yang mulus. Tata rambutnya disanggul kepang modern tinggi dan berhasil menambah kesan elegan pada dirinya. "Dia bukan Nona Muda dari keluarga kelas atas," kata seorang wanita, dia menyela percakapan Chika. Leroy dan semua orang melayangkan pandangan ke seorang wanita bergaun putih yang tampil layaknya seorang Dewi. Dia adalah Jenia Pongoh.Jenia berdiri bersama asistennya tidak jauh dari kerumunan Leroy. Sedangkan kakek dan ayahnya sedang berbincang dengan Assad dan Bastian. Tentunya kehadiran Jenia menarik perhatian semua tamu undangan, tanpa terkecuali.Selain Angeline Donsu dan Gina Mamahit yang memiliki kecantikan luar biasa, masih ada satu lagi wanita te
Mendengar penuturan Assad, Regan cemas. Dia juga marah. Regan adalah anak pertama di keluarga Mamahit. Sebagai seorang Gubernur, tentu saja dia memiliki kekuasaan yang tidak terbatas. Regan berseru marah, "Bisa-bisanya mereka menindas Tuan Muda Leroy!"Ada kilatan api amarah yang terlihat dari kedua mata Regan. Aura di sekitarnya berubah menjadi memanas.Regan melirik Ricky seolah meminta penjelasan dari manajer keamanan tersebut.Ricky gelagapan. "Pak Regan, i-itu ... Tuan Leroy melarang saya untukー""Nggak perlu, Paman!" seru Leroy. "Aku akan urus nanti. Bawain baju ganti sekarang! Aku mau mandi.""Oke," balas Ezra. Plak!Assad memukul bokong Leroy dengan tongkatnya. Semua orang terperanjat."Aarrggghh!" Leroy menjerit. Dia menoleh kepada Assad.Assad bertanya dengan santai. "Kenapa mata kamu melotot gitu, Tuan Muda?" "Paman, kenapa kamu yang bertanya?! Seharusnya aku yang tanya! Paman, kenapa kamuー"Plak!Assad memukul bokong Leroy lagi hingga wajahnya memerah."Panggil saya Kak
"Halo, Tuan. Ini pesanan pizza Anda."Leroy Opulent, si pria pengantar makanan sedang menekan bel kamar Hotel Paramount nomor 101 di kota Aston. Dia menatap jam tangan murahnya seharga Rp 30.000. "Sekarang jam 5:00 sore. Aku nggak telat dateng. Seharusnya sih nggak ada komplain dari pelanggan."Leroy menghela napas. Akhirnya, dia mendengar suara pria dari dalam kamar."Tunggu sebentar!"Setelah Leroy berdiri cukup lama, seorang pria muncul membukakan pintu. Dia hanya menggunakan celana boxer yang menonjolkan bagian vitalnya.Leroy mengeluarkan struk dari dalam saku celana dan hendak memberikan pizza kepada si pria. "Totalnya Rp 500 ribu, Tuan," katanya. "Mario Sayang, pizzanya udah dateng? Aku udah laper banget."Leroy terdiam cukup lama. Dia mengenali suara wanita dari dalam kamar. Suara itu mampu membuat jantungnya berpacu lebih cepat. Tidak lama, kedua mata Leroy menangkap sosok wanita berambut pirang panjang memeluk pria bernama Mario dari belakang. Leroy tidak mengenal Mario.
Jika biasanya di rumah mertua Leroy tidak banyak tingkah dan penurut, tapi sekarang dia sudah tidak mampu menahan emosi yang meningkat. Hatinya mendendam. 'Jadi, segitu nggak bernilainya aku di mata kamu, Angel?! Aku nggak sangka pengorbanan selama 5 tahun ini sia-sia. Aku masih aja nggak bisa taklukin hati kamu.'Leroy memergoki istrinya berselingkuh dengan pria dari keluarga kaya di kota Aston. Tapi Angeline dengan tidak tahu malu menyuruhnya berlutut di hadapan pria itu dan mengakui perbuatan yang tidak dia lakukan.Hebat sekali, bukan?!Apalagi mereka dengan bangga memamerkan kemesraan di hadapan Leroy. Apa yang bisa Leroy harapkan dari istri seperti Angeline?Leroy mengepalkan tangan. Dia melangkah maju hendak memukul Mario. Selayaknya naluri lelaki, Mario pun ikut maju meskipun dia sendiri tidak pandai berkelahi. Pada akhirnya, Angeline mengambil tindakan lebih dulu."Jangan cari ribut, Roy! Aku bisa aja panggil satpam buat ngusir kamu. Sebelum aku ngelakuin itu, mendingan seka
Leroy menganga. Dia tahu, cepat atau lambat, keluarga Opulent pasti akan tahu berita tentang dirinya di kota Aston.Kota Aston adalah kota metropolitan juga sebagai central bisnis di negara Oracle. Gedung-gedung pencakar langit dan biaya hidup yang tinggi membuat Leroy menjadi gelandangan 6 tahun yang lalu. Karena perusahaan besar di kota Aston hanya akan merekrut karyawan yang memiliki gelar sarjana dan memiliki pengalaman bekerja."Itu emang bener, Jay," kata Leroy pada akhirnya. "Perempuan rubah itu nggak bolehin aku bawa apa-apa dari rumah. Aku juga nggak bisa ngelamar kerja di perusahaan besar. Entah gimana caranya, Rindy Buana berhasil merencanakan semuanya!"Sejak menikah dengan Angeline, Leroy bekerja di perusahaan jasa antar makanan bernama Aston Pizza Delivery Order. Gajinya tidak seberapa, tetapi uang lemburnya cukup untuk membeli satu baju ataupun celana. Karena Leroy tidak membawa apapun ketika diusir dari rumah.Leroy bertanya, "Kamu tau kan, Jay? Semua akses ke perusaha
Angeline menarik napas, lalu mengembuskannya dengan kasar. "Iya, cuma masalah sepele gitu aja dibesar-besarin! Lagian, kamu harusnya bersyukur! Aku udah ngasih tempat tinggal mewah dan makan gratis selama 5 tahun. Kalo bukan karena kebaikan hatiku, kamu pasti masih jadi gelandangan."Angeline mencemooh suaminya. Sejak pernikahannya dengan Leroy diatur oleh Ramisa 5 tahun lalu, dia dan kedua orang tuanya tidak kuasa untuk menolak. Maka, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengajukan perceraian.Leroy menggeleng. Dia berkata, "Angel, kamu nggak salah muji diri sendiri? Nyatanya, Nenek Ramisa adalah orang yang udah nolong aku dari jalanan, bukan kamu!"Angeline tidak terima. Dia merasa Leroy sudah keterlaluan. Angeline membalas perkataan Leroy. "Jangan lupa, aku selalu ngasih kamu upah Rp5 jutasetiap bulan. Jadi sebenernya, kamu memang cuma Suami benalu di sini. Akulah yang biayain hidup kamu, bukan sebaliknya."Itu benar! Angeline tidak mengada-ada. Setiap tanggal 1, Leroy selalu
"Bukannya kamu dekat sama Tuan Muda Mario?" tanya Vanessa. "Keliatannya dia suka kamu, Angel. Kenapa kamu nggak manfaatin aja?" Wajah Angeline memerah. Dia menatap Leroy yang masih membersihkan kaki ibunya. Vanessa tahu, Angeline sedang melirik Leroy. Dia lantas berkata, "Ngapain kamu ngeliatin Leroy? Kamu berharap dia bisa bantu kamu, hah?! Jangan berkhayal, Angel! Kamu lupa? Suami nggak guna kamu ini cuma bisa diem aja." Leroy tidak peduli dengan hinaan Vanessa. Dia justru iba mendengar Angeline berkeluh kesah. Dia juga penasaran. Sebagai seorang suami, sudah pasti Leroy sangat ingin membantunya. "Heh, Roy! Kok berhenti?!" tegur Vanessa. Roy mengabaikan Vanessa. Dia berdiri, lalu berjalan mendekati Angeline. "Sebentar lagi akhir bulan. Kamu kurang berapa target bulan ini?" tanya Leroy dengan nada khawatir. "Ngapain tanya-tanya? Aku kasih tau ke kamu pun nggak ada gunanya. Kamu nggak bakalan bisa bantu." Angeline merespon pertanyaan Leroy dengan nada tinggi dan tatapan merend