Share

BAB 91 Flashback

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 08:34:47

"Mengapa aku harus kesana?" tanya Andina dengan nada dingin.

Wajah Sandra terus terbayang-bayang, membuat emosi Andina kembali bergejolak jika teringat apa yang sudah perempuan itu lakukan pada ibunya.

"Bagaimanapun, kalian saudara kandung, An. Ibu kalian boleh beda, tapi asal mula kalian tetap satu, papa Hendra. Kalian dari sumber sperma yang sama." jelas Bram tanpa memalingkan wajah.

Andina menghela napas panjang, matanya tiba-tiba memanas. Namun ia berusaha menahan semua perasaan yang mulai bergejolak memporak-porandakan dirinya.

"Faktanya, dia yang tidak mau bersaudara denganku, Mas. Aku masih ingat dulu ... aku membawakan dia hasil kerajinan tangan dari sekolah yang aku buat khusus untuknya, kubelikan beberapa tangkai mawar untuk dia, tapi Mas tahu apa yang dia lakukan?"

Andina menjeda ceritanya, melirik Bram yang pada saat yang sama tengah melirik juga ke arah Andina.

"Biar ku tebak, dia tak mau menerima hadiah dari mu?"

Andina tersenyum getir.

"Dia terima vas berserta maw
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 92 Luluh?

    "Mama denger kakak nolak ajakan Ken buat berhubungan badan, Oma. Waktu itu malam hari, pas rumah sepi dan dia main ke rumah." Tamara mulai menceritakan petaka apa yang dia ciptakan sendiri kala itu. Sebuah petaka yang sungguh sangat dia sesali kini. "Mereka ribut, Ken terus pamit pulang. Dan setelah malam itu mama punya rencana buat nyingkirin kakak dari perjodohan itu."Mursiyati menghela napas panjang, tidak ada kemarahan di wajah itu. Toh mau marah pun tidak ada artinya sekarang. Tamara sudah mendapatkan hukuman dari apa yang sudah dia lakukan, jadi untuk apa marah? "Terus mulai kapan rencana mamamu jalan?" rasa penasaran Mursiyati masih besar, peristiwa itu sangat memalukan, ia tidak akan pernah lupa akan hari itu. "Seminggu setelahnya, waktu ulang tahun papa. Oma ingat kita undang Ken buat gabung makan malam?"Ingatan Mursiyati kembali pada masa itu. Ah benar! Ken ikut datang dan makan malam bersama mereka saat itu. Ia masuk kamar lebih dulu, jadi tidak tahu apa-apa saja yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 93 Adil?

    "Papa sangat bersyukur dan berterimakasih kamu sudah mau memaafkan papamu ini, An."Hendra melangkah keluar rumah, ditemani Bram dan Andina yang turut mengantarkan Hendra ke depan. Setelah bicara dari hati ke hati, Andina akhirnya luluh dan memilih untuk memaafkan semua. Ya ... semua yang sudah terjadi kecuali wanita jahat itu. Hati Andina sudah lebih tenang. Sakit yang dia rasakan sampai membuat sesak dada, kini sudah lenyap tak bersisa. "Andina tidak pernah tahu apa yang sebenar-benarnya terjadi dulu, Pa. Lagi pun, semua sudah terjadi, apapun yang kita lakukan tidak akan bisa membuat semua balik lagi. Jadi berdamai dengan keadaan adalah satu-satunya yang bisa aku lakukan." ucap Andina dengan mata memerah. "Papa paham, An. Papa benar-benar bangga sama kamu. Kamu putri terbaik yang papa miliki, An."Dipuji begitu Andina hanya tersenyum getir, ia menghela napas panjang, memalingkan wajah sejenak untuk menyembunyikan air mata yang kembali mengambang. "Papa izin pamit, ya. Kalian ist

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 94 Pelajaran Yang Mahal

    "Tamara nungguin di sini aja, Pa. Boleh?"Hendra menghela napas panjang, hari ini Tamara sudah boleh pulang karena kondisinya sudah stabil, hanya saja untuk bayinya, dokter masih harus merawatnya secara intensif sampai kondisinya stabil dan bisa ikut dibawa pulang. "Kalau begitu, biar papa nego sama pihak rumah sakit untuk perpanjangan kamarmu."Mereka tidak pakai asuransi dan kamar yang mereka sewa bukan kamar komersil. Agaknya dari pihak rumah sakit tidak akan keberatan jika mereka memperpanjang sewa kamar sampai bayi Tamara bisa ikut pulang. "Terimakasih banyak, Pa." ucap Tamara dengan nada getir. Hendra tersenyum, ia melangkah mendekati anak bungsunya itu, menatap mata yang seketika memerah dan menitikkan air mata. Hendra tidak pernah mengira, bahwa Tamara yang sejak kecil selalu dia manjakan, harus bernasib semalang ini. "Kamu sudah tentukan keputusan-keputusan apa yang akan kamu ambil setelah ini?" sebuah obrolan dewasa yang terdengar sangat serius. Mendapat pertanyaan itu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 95 Forgiving

    "Siap?"Mereka sudah berdiri di depan pintu ruang inap Tamara, Andina menoleh ke arah Bram, mengangguk cepat lalu meraih knop pintu. Perlahan ia mendorong pintu, melangkah masuk ke dalam dan berdiri mematung sembari menatap yang ada di sana. Baik Andina maupun Tamara sama-sama tertegun, mereka saling pandang sampai kemudian Tamara bangkit dari sofa dan berhambur memeluk Andina."Kenapa nangis?" Andina tak sadar bahwa di detik dia bertanya pada sang adik, dia pun tenah menitikkan air mata."Aku minta maaf, Kak. Aku udah banyak banget dosa sama kamu. Aku jahat, aku bukan adik yang baik. Demi apapun, tolong maafkan aku." desis suara itu bercampur tangis. Andina mengela napas panjang, dibiarkan air matanya menitik. Ia mengusap punggung Tamara, membawa wanita itu melangkah ke sofa yang ada di ruangan. Andina mendudukkan Tamara di sofa, mencengkeram lembut bahu sang adik sembari menatapnya dengan saksama."Kamu mau aku memaafkan mu?" tanya Andina tanpa memalingkan wajah. Bisa dia lihat T

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 1 Gagal Menikah

    "Kamu nggak bisa lanjutin pernikahan ini, Kak!"Andina yang tengah dirias sontak menoleh ke sumber suara. Gadis itu menatap Tamara, adik dari pernikahan kedua papanya itu muncul di depan pintu kamar dengan mata sembab dan kondisi berantakan. “Kamu kenapa, Tam?” tanya Andina, terdengar terkejut, Gadis itu langsung bangkit dan menghampiri sang adik, meninggalkan perias yang tadinya tengah memulas lipstik. “Apa yang terja–”"Aku hamil! Ada anak Ken di dalam perut aku!" potong Tamara. “Jadi Kakak tidak boleh menikahi pria itu.”Apa?Informasi itu membuat Andina tercengang, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar."Ha-hamil?" Suara Andina tercekat.Ia pasti salah dengar, kan? Bagaimana mungkin calon suami yang akan menikah dengannya hari ini telah menghamili wanita lain?Dan lagi, adik tirinya sendiri?Apa ini lelucon? Tidak mungkin mereka tega padanya, kan?Sayangnya, Tamara mengangguk. "Iya. Aku hamil,” jawabnya tegas. “Dan Kenneth adalah ayah dari janin dalam kandungan aku, K

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 2 Perjodohan Dadakan

    “Kamu … semisal menikah dengan putra bungsu Eyang bagaimana?”Mata Andina membulat, sebelum kemudian ia tertawa sumbang. “Eyang, jangan bercanda,” ucap Andina. Ia menatap wanita tua yang duduk di sampingnya sejak tadi.Namun, Eyang menggeleng."Andina. Sebelumnya Eyang minta maaf, An,” ucap wanita tua itu. Beliau menggenggam tangan Andina lebih erat. “Dari saat kamu kecil, Eyang udah jatuh hati sama kamu. Kamu gadis yang baik, cantik, dan mandiri.” Eyang membawa tangan Andina ke pangkuannya dan menepuknya pelan sembari melanjutkan, “Apalagi kamu ditinggal mama kamu saat masih sekecil itu. Itu yang membuat Eyang pengen banget kamu jadi bagian dari keluarga Eyang. Jadi saat itu, Eyang putuskan untuk membuat perjanjian itu dengan Oma kamu, An. Agar kamu bisa masuk menjadi cucu Eyang."Andina membalas genggaman nenek mantan tunangannya tersebut. "Andina udah anggap Eyang Mar itu nenek sendiri. Jadi tidak perlu–""Nggak bisa gitu, An.” Eyang memotong kalimat Andina. “Bagaimanapun Eyang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 3 Si Suami Pengganti

    Altar itu berhiaskan bunga mawar. Perpaduan warna pink dan putih sesuai dengan permintaan Andina. Dengan karpet merah yang membentang panjang dari pintu sampai altar. Semua penuh bunga kesukaan Andina, belum lagi singgasana mereka di acara resepsi nanti, semua sesuai permintaan Andina, namun sayang sekali, bukan dia yang nantinya menjadi ratu di pelaminan itu. Secara tidak langsung, Andina merancang pernikahan ini untuk Tamara! Merancang pernikahan untuk adik dan calon suaminya. "Kok bukan Andina?"Seketika Andina menunduk ketika bisik-bisik yang mencatut namanya itu terdengar. Ia berada di barisan kursi bagian tengah, di mana untuk acara pemberkatan pagi ini, ada banyak tamu yang hadir untuk menyaksikan. “Iya, nggak jadi dia yang nikah sama Ken. Tapi adiknya.”“Si Tamara?”"Iya. Gosipnya sih si Tamara udah isi.""HAH? Serius?"Meskipun bukan ia yang berbuat dosa, Andina tetap merasa malu saat mendengar celetukan-celetukan temannya tersebut. Karenanya, gadis itu makin dalam menunduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 4 Deep Talk

    “Bukankah seharusnya kamu bersyukur dibebaskan dari lelaki berengsek macam keponakanku itu?"Andina segera menyeka air mata. “Bukan karena itu, Om.” Gadis itu menjawab dengan suara pelan. Andina tidak tahu harus menjelaskannya dari mana, hingga akhirnya ia diam saja sampai mereka tiba di area parkir. Rupanya Bram membawa Andina ke mobilnya, sebuah SUV yang tampak ‘murah’ untuk ukuran keluarga kaya raya seperti Narendra.“Kita mau ke mana, Om?” tanya Andina pada akhirnya. Sejak tadi, ia menurut saja pada pria ini tanpa tahu ia akan dibawa ke mana."Ada beberapa hal yang ini aku bicarakan denganmu." Pria itu menjawab singkat sembari membuka pintu mobilnya untuk Andina. “Silakan masuk, An.”Tanpa banyak bicara, Andina segera naik ke dalam mobil.Sejujurnya ia tidak menyangka kalau ia akan bertemu dengan Bram secepat ini, setelah pagi tadi ide perjodohan lain tercetus di pertemuan keluarga.Karenanya, ia agak kikuk dalam bersikap.“Kamu sudah makan?” tanya Bram tiba-tiba.Andina menggel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30

Bab terbaru

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 95 Forgiving

    "Siap?"Mereka sudah berdiri di depan pintu ruang inap Tamara, Andina menoleh ke arah Bram, mengangguk cepat lalu meraih knop pintu. Perlahan ia mendorong pintu, melangkah masuk ke dalam dan berdiri mematung sembari menatap yang ada di sana. Baik Andina maupun Tamara sama-sama tertegun, mereka saling pandang sampai kemudian Tamara bangkit dari sofa dan berhambur memeluk Andina."Kenapa nangis?" Andina tak sadar bahwa di detik dia bertanya pada sang adik, dia pun tenah menitikkan air mata."Aku minta maaf, Kak. Aku udah banyak banget dosa sama kamu. Aku jahat, aku bukan adik yang baik. Demi apapun, tolong maafkan aku." desis suara itu bercampur tangis. Andina mengela napas panjang, dibiarkan air matanya menitik. Ia mengusap punggung Tamara, membawa wanita itu melangkah ke sofa yang ada di ruangan. Andina mendudukkan Tamara di sofa, mencengkeram lembut bahu sang adik sembari menatapnya dengan saksama."Kamu mau aku memaafkan mu?" tanya Andina tanpa memalingkan wajah. Bisa dia lihat T

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 94 Pelajaran Yang Mahal

    "Tamara nungguin di sini aja, Pa. Boleh?"Hendra menghela napas panjang, hari ini Tamara sudah boleh pulang karena kondisinya sudah stabil, hanya saja untuk bayinya, dokter masih harus merawatnya secara intensif sampai kondisinya stabil dan bisa ikut dibawa pulang. "Kalau begitu, biar papa nego sama pihak rumah sakit untuk perpanjangan kamarmu."Mereka tidak pakai asuransi dan kamar yang mereka sewa bukan kamar komersil. Agaknya dari pihak rumah sakit tidak akan keberatan jika mereka memperpanjang sewa kamar sampai bayi Tamara bisa ikut pulang. "Terimakasih banyak, Pa." ucap Tamara dengan nada getir. Hendra tersenyum, ia melangkah mendekati anak bungsunya itu, menatap mata yang seketika memerah dan menitikkan air mata. Hendra tidak pernah mengira, bahwa Tamara yang sejak kecil selalu dia manjakan, harus bernasib semalang ini. "Kamu sudah tentukan keputusan-keputusan apa yang akan kamu ambil setelah ini?" sebuah obrolan dewasa yang terdengar sangat serius. Mendapat pertanyaan itu,

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 93 Adil?

    "Papa sangat bersyukur dan berterimakasih kamu sudah mau memaafkan papamu ini, An."Hendra melangkah keluar rumah, ditemani Bram dan Andina yang turut mengantarkan Hendra ke depan. Setelah bicara dari hati ke hati, Andina akhirnya luluh dan memilih untuk memaafkan semua. Ya ... semua yang sudah terjadi kecuali wanita jahat itu. Hati Andina sudah lebih tenang. Sakit yang dia rasakan sampai membuat sesak dada, kini sudah lenyap tak bersisa. "Andina tidak pernah tahu apa yang sebenar-benarnya terjadi dulu, Pa. Lagi pun, semua sudah terjadi, apapun yang kita lakukan tidak akan bisa membuat semua balik lagi. Jadi berdamai dengan keadaan adalah satu-satunya yang bisa aku lakukan." ucap Andina dengan mata memerah. "Papa paham, An. Papa benar-benar bangga sama kamu. Kamu putri terbaik yang papa miliki, An."Dipuji begitu Andina hanya tersenyum getir, ia menghela napas panjang, memalingkan wajah sejenak untuk menyembunyikan air mata yang kembali mengambang. "Papa izin pamit, ya. Kalian ist

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 92 Luluh?

    "Mama denger kakak nolak ajakan Ken buat berhubungan badan, Oma. Waktu itu malam hari, pas rumah sepi dan dia main ke rumah." Tamara mulai menceritakan petaka apa yang dia ciptakan sendiri kala itu. Sebuah petaka yang sungguh sangat dia sesali kini. "Mereka ribut, Ken terus pamit pulang. Dan setelah malam itu mama punya rencana buat nyingkirin kakak dari perjodohan itu."Mursiyati menghela napas panjang, tidak ada kemarahan di wajah itu. Toh mau marah pun tidak ada artinya sekarang. Tamara sudah mendapatkan hukuman dari apa yang sudah dia lakukan, jadi untuk apa marah? "Terus mulai kapan rencana mamamu jalan?" rasa penasaran Mursiyati masih besar, peristiwa itu sangat memalukan, ia tidak akan pernah lupa akan hari itu. "Seminggu setelahnya, waktu ulang tahun papa. Oma ingat kita undang Ken buat gabung makan malam?"Ingatan Mursiyati kembali pada masa itu. Ah benar! Ken ikut datang dan makan malam bersama mereka saat itu. Ia masuk kamar lebih dulu, jadi tidak tahu apa-apa saja yang

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 91 Flashback

    "Mengapa aku harus kesana?" tanya Andina dengan nada dingin. Wajah Sandra terus terbayang-bayang, membuat emosi Andina kembali bergejolak jika teringat apa yang sudah perempuan itu lakukan pada ibunya. "Bagaimanapun, kalian saudara kandung, An. Ibu kalian boleh beda, tapi asal mula kalian tetap satu, papa Hendra. Kalian dari sumber sperma yang sama." jelas Bram tanpa memalingkan wajah. Andina menghela napas panjang, matanya tiba-tiba memanas. Namun ia berusaha menahan semua perasaan yang mulai bergejolak memporak-porandakan dirinya. "Faktanya, dia yang tidak mau bersaudara denganku, Mas. Aku masih ingat dulu ... aku membawakan dia hasil kerajinan tangan dari sekolah yang aku buat khusus untuknya, kubelikan beberapa tangkai mawar untuk dia, tapi Mas tahu apa yang dia lakukan?"Andina menjeda ceritanya, melirik Bram yang pada saat yang sama tengah melirik juga ke arah Andina. "Biar ku tebak, dia tak mau menerima hadiah dari mu?"Andina tersenyum getir. "Dia terima vas berserta maw

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 90 Permintaan Hendra

    'Mamamu yang menyebabkan kecelakaan itu, Tam. Dia yang membunuh mama Andina.'Dunia Tamara seolah terhenti seketika. Obrolan itu sudah berakhir beberapa saat yang lalu, namun tiap detail obrolan masih berdengung di telinga Tamara. Masalah apa lagi ini? Jadi bukan hanya Ken yang akan dipenjara, tetapi juga mamanya? Lalu bagaimana hidup Tamara selanjutnya? Setelah ini dia harus bagaimana? "Tam ... ngelamun?" Tamara tersentak, Hendra tersenyum getir, ia datang membawa kotak pizza dan sushi yang sama, seperti yang dia pesan untuk Tamara tadi."Kamu tadi belum jadi makan, kan? Ayo sekarang makan." Hendra membuka kotak pizza, menyodorkan tepat di depan Tamara. Melihat bagaimana Hendra men-treat dirinya, Tamara kontan menitikkan air mata. Hatinya yang kalut dan kacau mendadak berubah sedikit lebih tenang, ia masih punya Hendra dan laki-laki ini adalah orang yang mencintai Tamara tanpa syarat, tanpa batas waktu berakhir. "Aku nggak lapar, Pa. Nggak napsu mau makan." jawab Tamara yang hany

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 89 Janji?

    "Rahasia apa lagi yang kalian tutupi dari aku?"Selera makan Tamara lenyap seketika, ia yakin masih ada yang ditutupi darinya, oleh karena itu ia mencecar empat orang yang duduk di sekeliling bed. Ada Mur yang baru saja datang beberapa saat yang lalu, bisa Tamara lihat neneknya itu terkejut, mungkin dia juga baru tahu, berbeda dengan tiga orang yang lain. Tamara merasa tubuhnya begitu ringan. Ia kehilangan semangat dan apapun itu. Bisa dibayangkan, kamu yang belum menerima kenyataan bahwa suamimu bangkrut dan semua aset disita, berikut milik mertuamu, lalu mendadak harus melahirkan lebih awal, masih ditambah mendapat kenyataan bahwa suamimu ternyata menghamili wanita lain dan harus berhadapan dengan hukum. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Tamara saat ini? "Lebih baik kamu istirahat dulu, Tam. Kamu butuh banyak istirahat setelah apa yang terjadi." Mar tersenyum kikuk, sangat ketara sekali bahwa dia ingin mengalihkan pembicaraan. "Nggak bisa gitu, Eyang! Aku yakin masih ada yang d

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 88 Salah Apa?

    "Jangan dicabut lagi, ya? Kecuali nanti dokter yang suruh." Hendra berbisik, infus sudah kembali terpasang di tempatnya, sementara Tamara, ia masih berada dalam pelukan Hendra, terisak dengan nada lirih. "Sudah tenang? Papa nunggu kamu cerita, Tam."Walau sebenarnya Hendra sudah tahu semua masalah yang bahkan Tamara mungkin belum tahu, tapi tentu dia perlu berpura-pura pada awalnya. Mendadak kalimat Andina kembali terngiang-ngiang di kepala.'Aku yang dapat karmanya, Pa! Aku yang harus nanggung semua dosa Papa!'Apakah mungkin bukan hanya Andina yang harus menanggung karma dan dosa atas apa yang dulu Hendra lakukan? Rasanya Hendra ingin bunuh diri! Bagaimana tidak, dua anak gadisnya sedang sama-sama hancur seperti ini! Rasanya hati Hendra remuk redam, rasanya benar-benar sakit luar biasa! Tapi kalau Hendra bunuh diri, lalu bagaimana dengan nasib anak-anaknya? Lebih tepatnya Tamara. Dengan kondisi mertua yang bangkrut, suami tersandung permasalahan hukum sepelik ini yang bahkan sudah

  • Pria Payah Yang Dijodohkan Denganku, Ternyata ....    BAB 87 Pukulan Dahsyat

    Mata Tamara berbinar cerah melihat kotak berisi sushi kenamaan itu sudah berada di meja kecil dipangkuannya. Bukan hanya sushi, tapi juga satu pan mini pizza lengkap dengan fusili kesukaan Tamara. Ada rasa haru menyeruak di hati Tamara. Papanya selalu ingat apa-apa saja yang dia suka dan tak peduli kini dia sudah menjadi seorang ibu, Hendra tetap menganggapnya putri kecil dan selalu memanjakan Tamara. "Habiskan, oke?" Hendra mengacak rambut Tamara dengan gemas, membuat Tamara mencebik dan menatap papanya itu dengan penuh bahagia. "Oke! Siapa takut?" tantang Tamara yang mulai meraih sumpit dan mengambil varian sushi yang ingin ia makan untuk pertama kali. Nasi yang digulung dengan isian salmon dan pepaya serta taburan tobiko ditepiannya adalah varian yang Tamara pilih. Lidahnya sudah begitu rindu citarasa ini. Tamara memejamkan mata ketika ia mengunyah makanan itu pertama kali. Rasa bahagianya meledak-ledak, ia tersenyum sembari satu tangannya meraih ponsel, hendak memotret makanann

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status