Share

bab95.

Kelvin mengepalkan tangannya. "Apa ini alasanmu tak memberi kesempatan padaku, Hanna?" gumamnya sambil menatap layar ponsel.

Sementara Hanna hanya terdiam, ia melihat kembali kejadian tadi pagi di layar ponselnya. Ada rasa kasihan pada Rebecca, tapi kembali lagi wanita itu memang pantas mendapatkannya.

Rebecca terlalu gila harta, bahkan sangking gilanya, dampak dari kesalahan yang ia buat pun ia lemparkan ke orang lain.

"Aku harap setelah ini hidupku akan tenang. Aku lelah jika terus menerus seperti ini," gumam Hanna. Ia mematikan ponselnya dan mulai kembali bekerja.

Malam ini Hanna berencana mengatakan niatnya pada mbah Ruti. Tepat setelah makan malam selesai dan mereka pun bersantai, di saat itulah Hanna mulai berbicara.

"Mbah, ada yang ingin saya bicarakan," ucap Hanna. Sebenarnya ada keraguan di hatinya untuk mengutarakan niatnya kali ini, tapi bagaimanapun juga ia harus mengatakannya.

"Ada apa Hanna?" tanya mbah Ruti.

"Mbah, aku berencana pindah ke rumah baru. Aku berencana mengo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status