"Apa.yang ia lakukan disini? Kenapa penampilannya aneh seperti itu?" gumamnya.Hanna pun turun dari mobil. Sepertinya Rebecca tak menyadari kedatangan Hanna hingga ia masih mondar-mandir tak jelas.Hanna melihat tangan Rebecca yang masih di bungkus perban. Luka saat ia hendak bunuh diri kembali robek saat pertengkaran dengan Jeremy kemarin. Namun di samping itu, Hanna tak mengetahui apa yang terjadi dengan Rebecca.Hanna menghentikan langkahnya tak jauh dari Rebecca. Rebecca yang sadar akan keberadaan Hanna pun menghentikan mondar mandirnya sejak tadi.Rebecca menoleh perlahan ke arah Hanna, wanita yang saat ini paling ia banci di dunia ini. Tatapan mata Rebecca pada Hanna tak perlu dijelaskan lagi. Kebencian dan amarah sudah cukup memancarkan di sana."Akhirnya kau datang juga," ucao Rebecca dengan tatapan sinisnya pada Hanna."Kamu menungguku?" tanya Hanna dengan sangat santai."Aku ingin membuat perhitungan denganmu. Karenamu aku kehilangan Kelvin dan kesempatan untuk menguasai har
Kelvin mengepalkan tangannya. "Apa ini alasanmu tak memberi kesempatan padaku, Hanna?" gumamnya sambil menatap layar ponsel.Sementara Hanna hanya terdiam, ia melihat kembali kejadian tadi pagi di layar ponselnya. Ada rasa kasihan pada Rebecca, tapi kembali lagi wanita itu memang pantas mendapatkannya.Rebecca terlalu gila harta, bahkan sangking gilanya, dampak dari kesalahan yang ia buat pun ia lemparkan ke orang lain."Aku harap setelah ini hidupku akan tenang. Aku lelah jika terus menerus seperti ini," gumam Hanna. Ia mematikan ponselnya dan mulai kembali bekerja.Malam ini Hanna berencana mengatakan niatnya pada mbah Ruti. Tepat setelah makan malam selesai dan mereka pun bersantai, di saat itulah Hanna mulai berbicara."Mbah, ada yang ingin saya bicarakan," ucap Hanna. Sebenarnya ada keraguan di hatinya untuk mengutarakan niatnya kali ini, tapi bagaimanapun juga ia harus mengatakannya."Ada apa Hanna?" tanya mbah Ruti."Mbah, aku berencana pindah ke rumah baru. Aku berencana mengo
Kelvin benar-benar kebingungan, tapi ia juga tidak mungkin mengabaikan jerih payah para karyawannya."Beri aku dua hari untuk mengusahakan gaji mereka semua," ucap Kelvin."Baik tuan," sahut staf tersebut yang langsung berlalu."Haris, tolong jual Villa dan mobil mewah yang ada. Kita harus memikirkan para karyawan terlebih dulu," ucap Kelvin.Kelvin berdiri lalu ia menatap Haris. Tak bisa di pungkiri jika wajah Haris pun terlihat sedih dengan keadaan ini.“Kamu bisa ambil gajimu nanti jika aku sudah memiliki uang. Aku harap kamu mengerti keadaanku saat ini. Mulai besok kamu tak perlu lagi bekerja padaku, karena aku tak bisa membayarmu lagi setelah ini."Tapi tuan.""Bayar para karyawan bawah terlebih dulu. Sisanya kita pikirkan nanti. Kamu juga pasti tahu, meskipun aku menjual semua aset perusahaan ini pun tak akan cukup.untuk mengembalikan uang para investor itu," jelas Kelvin. Ia pun menepuk pundak Haris, lalu melangkah dengan gontai meninggalkan ruang rapat.Haris hanya Diam tanpa
Hanna menatap Clayton, ia tidak tahu jawaban apa lagi yang harus di berikan pada anaknya tersebut. Hanna tidak mungkin mengatakan jika ia sudah tak mungkin lagi bersama Kelvin, karena harapan Clayton adalah bisa tinggal bersama kedua orangtuanya dalam satu atap.Hanna meminta Clayton untuk masuk kamar, sementara ia akan memeriksa beberapa laporan dari Reza tentang keuangan restoran hari ini.Namun saat Hana melewati ruang kerja, ia melihat bahwa mbah Ruti tengah terdiam di dalam sana. Hana mendekat perlahan ia melihat wanita tua itu beberapa kali menyeka ujung matanya. "Mbah Ruti apa semua baik-baik saja lalu Hana pun perlahan masuk ke ruang kerja.Mbah Ruti yang mendengar pun langsung menoleh ke arah Hanna. "ya semua baik-baik saja Hana," jawab mbah Ruti. "Apa Kelvin sudah pulang?" imbuhnya Hanna mengangguk pelan. "Ya, dia sudah pulang."Dimana Clayton?" tanya mbah Ruti kembali."aku memintanya masuk ke kamar," jawab Hanna. Ia melangkah mendekat ke arah mbah Ruti. Hana melirik ke a
‘Ya, aku akan menjualnya untuk melunasi hutangku kepada para investor nanti. Andai aku tidak terjebak oleh ucapan dan rayuan om Iwan mungkin semua ini tidak akan terjadi. Dan perusahaan tidak mungkin bisa aku menjalankannya lagi. Semua modal sudah habis, semua karyawan juga sudah berhenti, apa yang bisa aku hidupkan lagi?Aku sudah hancur Haris, karena itulah aku memintamu untuk pergi meninggalkanku,” ucap Kelvin yang terdengar sangat pasrah.“Apa tidak Ada cara lain apauntuk menyelamatkan semua ini, tuan”” tanya Haris.“Katakan apa yang bisa aku lakukan, Haris” tanya Kelvin membuat Haris terdiam, karena ia pun tidak bisa memberikan solusi pada Kelvin.“Tuan bagaimana jika kita meminjam pada Nyonya Trihapsari? mungkin dia bisa membantu kita,” ucap Haris membuat Kelvin terkejut dengan sarannya.“Apa kau gila? Bagaimana bisa kita meminta bantuannya pada nyonya Trihapsari, dan bagaimana cara kita melunasinya nanti? kita membutuhkan 5 triliun untuk membayar kepada investor, dan hal yang s
Hanna pun menatap ke arah mbah Ruti. ‘Maaf mbah, maksud aku keluarga kecil seperti aku, suami dan seorang anak. Bukankah aku tidak memiliki hal itu?” jawab Hanna.“Maka Menikahlah, jadi kamu akan mempunyai keluarga kecil yang kamu maksud itu.”Hanna hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Mbah Ruti. Dalam hatinya dia berpikir bagaimana mungkin bisa menikah sedangkan trauma karena terlalu sakit hati, kecewa, dan luka yang terasa begitu dalam masih ia rasakan.“Kamu baik-baik saja?” tanya mbah Ruti saat melihat Hanna yang melamun dengan raut wajah sedihnya. “Entahlah, aku tidak tahu apa yang sebenarnya aku inginkan dalam hidup ini. Aku ingin menikah lagi tapi aku takut untuk melakukannya, dan aku belum tahu siapa yang bisa menemani sisa hidupku.Aku tidak munafik, jika aku juga ingin seperti wanita lainnya, yang memiliki pendamping. Setidaknya selalu ada seorang ayah untuk Clayton di sampingnya.”“Lalu pria seperti apa yang kamu inginkan untuk menemani hidupmu Hanna?” tanya Mbah Ruti k
“Sebenarnya ada sesuatu yang selama ini mengganjal di hatiku, tapi aku selalu takut untuk menanyakannya,” jawab Hanna yang kini mulai memberanikan hatinya, agar bertanya tentang apa yang ingin Ia ketahui selama ini.“Katakan saja Hanna, aku pasti akan mengatakan apa yang aku tahu kepadamu.”Hanna tersenyum, lalu ia mengatur nafasnya. “Aku sempat melihat anda menggenggam sebuah foto beberapa waktu lalu, dan foto itu terlihat seperti foto ayahku saat dia masih muda. Bagaimana anda bisa memilikinya?” tanya Hanna.Mbah Ruti terdiam seperti Kehilangan kata-kata. “Apa kamu yakin jika itu adalah foto ayahmu sewaktu muda?” tanya mbah Ruti.Hanna terdiam karena ia pun tak pasti, saat itu ia melihat hanya sekilas dan tak jelas foto tersebut.“Hanna sebaiknya kita fokus menyelesaikan masalah Kelvin terlebih dahulu.”“Kenapa mbah Ruti tidak mau menjelaskan itu padaku?” tanya Hanna.“Karena aku belum siap menceritakan padamu.”Jawaban Mbah Ruti membuat Hana curiga tentang dugaannya selama ini. Nam
Ada hal yang membuat Kelvin sangat terkejut. Saat lelang sedang berjalan, kehadiran mbah Ruti, Hanna, dan Clayton. Keberadaan mereka membuatnya benar-benar ingin pingsan.‘Bagaimana bisa aku menjual sesuatu yang sangat berharga di hadapan orang yang pernah aku khianati? Apakah mereka datang untuk menertawakanku?’ batinnya.Namun meski demikian, semua itu terus berjalan hingga akhirnya mba Ruti mengangkat tangannya dan memberi harga villa tersebut langsung di angka 200 miliar.Angka yang memang terbilang cukup fantastis membuat tidak ada lagi orang yang berani menawar. Mereka tahu itu adalah harga yang paling tinggi dan sulit untuk dipertahankan. Sedangkan mereka pun tahu, jika masih banyak Villa mewah lainnya yang lebih murah dibanding Villa tersebut.“Aku rasa nyonya Trihapsari tidak tahu harga sesungguhnya dia memberi harga yang terlalu mahal,” ucap salah satu orang yang tak jauh dari Hanna. Mereka semua tentu tahu siapa wanita yang bersama Hanna.Sementara Hanna sendiri tidak tahu