Share

Dikira Pembantu

last update Last Updated: 2023-08-09 16:22:49

Monika sedang fokus dengan pekerjaannya, hingga tiba-tiba ponsel yang berada di atas meja berdering dan ada nomor tidak dikenal terpampang di sana.

Monika hendak mengabaikan panggilan itu, tapi ponselnya terus saja berdering, membuat Monika akhirnya menjawab.

“Halo.”

“Sok sibuk sekali, sampai tidak menjawab panggilan dari nomor asing, hah!”

Suara melengking dari seberang panggilan, membuat Monika langsung menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia menatap layar ponselnya, sebelum kembali menempelkan di telinga, sebab tahu suara siapa yang ada di seberang panggilan.

“Maaf, buan maksud saya mengabaikan. Saya tadi dari kamar mandi,” ujar Monika berkilah. Dia tidak mau terkena sembur Sinta.

“Siang ini aku mau bertemu denganmu, tidak usah laporan ke Mario! Akan aku kirim alamatnya.”

Setelah mengatakan itu, panggilan itu berakhir dan membuat Monika terkejut. Semenjak hari saat Sinta memintanya meninggalkan Mario, Sinta tidak pernah lagi mengganggu Monika, membuat kakak Rihana itu sekarang terke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
kerenn mark,bela calon istri
goodnovel comment avatar
Fitria
Mantapp cantikaa,, gadis yg berani, tegas, berpendirian,,, ditunggu lanjutannya thoorr kisah cantika dan mark
goodnovel comment avatar
vieta_novie
weis...Cantika keren nih...sikat aja tuh pelayan songong...sotoy banget jadi orang... eh..kira² mama nya Mario mau ngapain ya ngajak ketemuan ma Monika...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Pantai

    “Airnya asin!” teriak Bastian saat mulutnya kemasukan air laut.Rihana dan Melvin tertawa melihat tingkah lucu Bastian. Rihana berdiri sedikit jauh dari bibir pantai, sedangkan Melvin berjalan mendekat ke Bastian yang sedang bermain tepat di bibir pantai, menghadang ombak yang terus datang.“Jangan diminum, Bas.” Melvin berjongkok, lantas mengusap wajah Bastian dari garam sisa air laut yang mengering.“Bas ga minum. Itu masuk sendiri ke mulut Bas. Memangnya, ga boleh diminum, ya?” tanya Bastian sambil membiarkan Melvin membersihkan wajahnya.Melvin mengajak Rihana berlibur ke pantai, sebab Rihana berkata jika Bastian memang tidak pernah diajak ke pantai. Terbukti sekarang, Bastian sangat kagum dan begitu suka diajak ke tempat itu.“Ga boleh,” jawab Melvin masih membersihkan wajah Bastian, sebelum kemudian menatap putranya itu.“Kenapa?” tanya Bastian lagi penasara.“Karena rasanya asin, juga ga bagus buat tubuh kalau kebanyakan garam,” jawab Melvin memberi pengertian yang bisa dipaham

    Last Updated : 2023-08-10
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Satu Ronde

    Monika sangat terkejut mendengar syarat dari Sinta, hingga dia pun mengulas senyum bahkan menghela napas kasar.Sinta menaikkan satu sudut alis melihat Monika menghela napas, hingga menunggu jawaban dari Monika.“Maaf, saya memang mencintai bahkan serius menjalin hubungan dengan Mario. Namun, untuk syarat yang Anda berikan, maaf sekali lagi, saya tidak bisa mengabulkannya.”Sinta sangat terkejut mendengar ucapan Monika, bahkan sampai menegakkan badan.“Mario selalu berkata, bahwa dia bisa menerima saya apa adanya. Bahkan meski saya seorang wanita karier, dia tidak keberatan dan malah mendukung saya,” ujar Monika memperjelas maksud ucapannya.“Jadi kamu menolak syarat yang aku berikan?” tanya Sinta yang terlihat tidak senang.“Ya, bahkan meski yang meminta hal itu adalah Mario, saya tetap akan menolaknya. Jiwa bisnis sudah mengalir dalam diri saya, jadi saya tidak akan pernah melepasnya. Saya putri pertama dari seorang pengusaha, dan saya akan melanjutkan bisnis ayah saya. Jika saya be

    Last Updated : 2023-08-10
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Season Kedua

    Melvin menutup pintu pelan, sebelum kemudian melirik Rihana yang ada di ranjang.“Ada apa? Kenapa kamu mengendap-endap seperti itu?” tanya Rihana keheranan.Melvin hanya tersenyum setelah mengunci pintu. Dia pun berjalan menuju ke ranjang, sebelum akhirnya naik ke ranjang bersama Rihana.Rihana menatap curiga, hingga menebak apa yang akan dilakukan suaminya itu.“Bas sudah tidur, jadi tidak akan ada yang mengganggu,” ucap Melvin.Sudah jelas sekarang, kenapa Melvin mengajak pembantu. Agar dia dan Rihana bisa berduaan tanpa gangguan dari Bastian. Bahkan memberikan kamar berbeda, dengan alasan takut Bastian menendang perut Rihana.“Kamu yakin kalau Bas benar-benar sudah tidur?” tanya Rihana memastikan.Melvin tidak langsung menjawab pertanyaan Rihana, memilih langsung mengajak sang istri berbaring dan memeluknya.“Tentu saja, aku yang menidurkannya,” jawab Melvin.Rihana tertawa kecil, tidak menyangka kalau Melvin akan sampai seperti itu, hanya demi bisa bermesraan. Melvin tersenyum men

    Last Updated : 2023-08-11
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Restu didapat

    “Mau ke mana kamu?” tanya Candra saat melihat Monika buru-buru menuruni anak tangga. Monika menoleh dan melihat Candra yang sedang duduk menatap dirinya. “Keluar bentar, Pa. Mario di depan, katanya ada yang mau dibicarakan,” jawab Monika sambil menunjuk ke pintu depan. Dia merapikan sweater yang dikenakannya dengan terburu-buru. “Depan mana? Ga ada juga orang bertamu,” kata Candra yang tidak melihat Mario di depan rumah. Monika mencebik mendengar perkataan Candra, hingga kembali membalas, “Depan pagar, dia mau masuk juga berani. Salah siapa Papa galak.” Tentu saja Candra terkejut dikatai galak oleh putrinya. Monika memilih melanjutkan langkah tanpa memedulikan sang papa. “Janji hanya ngobrol, jangan pergi!” teriak Candra. “Aku sudah besar, Pa. Jangan dipantau kayak anak SMP.” Candra terkejut mendengar balasan Monika, tapi memang benar jika putrinya sudah berumur 30 tahunan, bukan anak umur 15 tahun yang harus terus dipantau. Monika berjalan menuju ke gerbang, dilihatnya Mario

    Last Updated : 2023-08-13
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Rubah Kecil

    Cantika tidak terima dan tidak bisa tinggal diam melihat Mark digoda oleh Margaretha. Padahal Mark sendiri tidak menanggapi dan memalingkan wajah agar tidak melihat Margaretha yang berpakaian seksi, lingerie dengan kimono tipis, pria mana pun pasti akan tergoda jika melihatnya. Memang sangat jauh berbeda dengan Cantika yang lebih suka memakai piyama gambar animasi, seperti anak kecil, mungkin cocok dengan umurnya. Cantika gemas, hingga membuka kancing piyama yang dikenakan, tentu saja hal itu membuat Mark terkejut dibuatnya. Namun, tidak membuka semua kancing, hanya beberapa di bagian tas, sehingga memperlihatkan tanktop berwarna hitam yang dipakai. “Tika.” Mark kebingungan dengan apa yang dilakukan Cantika. Cantika tidak peduli, sedikit menurunkan kerah bagian kanan, dia lantas duduk di pangkuan Mark, bahkan langsung merangkulkan lengan di leher Mark. “Kamu sedang apa?” tanya Cantika berpura-pura tidak tahu. Mark langsung sadar dengan drama yang dilakukan Cantika, hingga mengguna

    Last Updated : 2023-08-15
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Bastian Hilang

    “Di mana Bas?” Rihana menengok ke kanan dan kiri, tapi tidak melihat putranya itu berada.Mereka sedang jalan-jalan di sebuah pasar tradisional, tapi Bastian tiba-tiba mendadak hilang.“Tadi di sini, Nyonya.” Simbok bingung karena kehilangan Bastian.Melvin juga mencari, apalagi pasar begitu ramai, sehingga Bastian tidak terlihat karena banyaknya orang yang berlalu-lalang.“Bas!” teriak Rihana yang panik karena tidak melihat Bastian.“Kamu tenang dulu, kita cari mungkin dia lihat mainan atau apa, jadi jalan sendiri,” ucap Melvin mencoba menenangkan.Simbok pun merasa bersalah, hingga ikut mencari Bastian di pasar itu. Mereka tidak menemukan Bastian di mana pun, membuat Melvin akhirnya memilih meminta bantuan petugas polisi yang ada di sekitar sana.“Vin, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Bastian?” Rihana benar-benar panik dan bingung. Dia sampai meremas telapak tangan Melvin dengan kuat.“Kamu tenang dulu, jangan panik. Semoga Bastian hanya salah jalan saja,” ucap Melvin mencoba

    Last Updated : 2023-08-16
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Para Preman

    “Ayo sini anak manis. Jangan takut sama om, yuk ikut.”Salah satu pria dewasa itu berkata manis untuk menarik perhatian Bastian. Bahkan mendekat untuk merayu bocah itu.Bastian mundur, begitu juga dengan Nana yang takut. Hingga Bastian menggenggam tangan Nana yang memegang gelang jualannya.“Sini, jangan takut. Om-om ini ga gigit, hanya mau ngobrol sama kalian,” kata pria itu lagi membujuk.“Bas, itu preman pasar. Mama sering dimintai uang kalau ketemu mereka,” bisik Nana dengan ekspresi wajah takut.Bastian paham dengan apa yang diucapkan Nana.“Kita lari saja,” balas Bastian berbisik.Nana mengangguk setuju, mereka bersiap lari tapi salah satu pria langsung menghadang jalan mereka, memerangkap hingga Bastian dan Nana tidak bisa pergi ke mana-mana.“Hayo, kalian mau ke mana? Kok mau lari. Om-om ini baik lho.”Para preman itu melihat barang yang melekat di tubuh Bastian semuanya bermerk, membuat mereka yakin jika akan mendapat banyak uang, kalau membawa Bastian dan minta tebusan.“Ayo

    Last Updated : 2023-08-17
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Iba

    Rihana memandikan Nana, bahkan sudah meminta Melvin membelikan pakaian baru untuk gadis kecil itu.“Bagaimana, sudah segar?” tanya Rihana saat baru saja memandikan Nana.“Sudah,” jawab gadis kecil itu sambil menganggukkan kepala mantap.Rihana tersenyum hangat, membalut rambut panjang Nana dengan handuk kecil. Dia sudah mendengar kejadian yang hampir menimpa Nana dan Bastian dari Melvin. Rihana pun kasihan karena Nana terlihat tidak sangat terawat, jauh berbeda dengan ketika masih bersekolah dulu.“Nana tunggu sini, Bibi ambilkan pakaiannya dulu,” kata Rihana sudah memakaikan handuk di tubuh Nana juga.Nana mengangguk dan menunggu kamar mandi, sedangkan Rihana berjalan keluar untuk mengambil pakaian bersih untuk Nana.“Nana mana? Kenapa ga keluar?” tanya Bastian saat melihat Rihana keluar dari kamar mandi sendirian.“Nana masih di dalam, ‘kan belum ganti baju,” jawab Rihana.Bastian turun dari ranjang dan ingin menyusul ke kamar mandi.“Eh … mau ke mana?” Rihana mencegah Bastian yang

    Last Updated : 2023-08-18

Latest chapter

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Akhir

    Melvin menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan yang sangat cemas. Kandungan Rihana sangat baik saat pemeriksaan sebelumnya, hingga membuat Melvin tidak menyangka jika akan ada masalah seperti sekarang. “Dia pasti baik-baik saja. Mungkin Rihana hanya kelelahan sehingga bayinya sungsang dan ada pendarahan,” kata Mario mencoba menenangkan Melvin. Melvin mengusap kasar wajah. Apa pun alasannya, dia tetap saja mencemaskan kondisi Rihana, terlebih sebelumnya Rihana selalu berkata jika perasaannya sangat damai. “Berdoa agar semua berjalan lancar,” ucap Mario kemudian. Mario masih di sana menemani Melvin. Simbok juga masih di sana untuk berjaga-jaga siapa tahu Melvin membutuhkan bantuannya. Setelah menunggu lama, akhirnya seorang perawat keluar dari ruang operasi. Melvin langsung berdiri dan mendekat bersama Mario juga simbok. “Bagaimana operasinya, Sus?” tanya Melvin dengan ekspresi wajah panik. “Operasinya berjalan lancar. Ibu dan bayinya selamat. Mereka akan dipindah ke ruang

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mau Melahirkan

    “Tolong bawa masuk dan taruh di sini.”Rihana mengintruksi kurir yang mengantar foto keluarga dari studio. Setelah satu minggu menunggu, akhirnya foto mereka datang. Ada beberapa yang dipasang di bingkai, tapi ada pula yang dibuat album.Setelah memastikan jumlah bingakai foto yang dipesan sesuai, Rihana berterima kasih ke kurir. Dia meminta orang di rumah untuk membantu mamasang bingkai foto di kamarnya, anak-anak, juga di ruang keluarga.“Yang tiga itu nanti di kamar anak-anak,” perintah Rihana untuk memasang foto Bas, Nana, dan Nanda di kamar ketiganya.Rihana terlihat senang karena bisa memandang foto keluarga terpasang di dinding rumah.“Apa sudah pas, Nyonya? Ada yang mau disesuaikan?” tanya tukang kebun yang membantu memasang foto di ruang keluarga.“Sudah, itu sangat bagus.” Rihana tersenyum lebar, menatap bingkai foto itu. Ditatapnya foto dirinya, Melvin, Bastian, Nana, dan Nanda. Senyum mereka menunjukkan kebahagiaan.Rihana pergi ke kamar anak-anak, memastikan foto anak-ana

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Pesan Melvin

    Weekend itu, Rihana sudah sibuk di dapur mengemas makanan yang akan mereka bawa. Simbok meminta agar dia dan pembantu lain yang menyiapkan.“Nyonya kalau capek berdiri, duduk saja,” kata simbok.“Ga papa, aku mau mastiin makanan kesukaan anak-anak tidak ada yang lupa dibawa. Simbok siap-siap sana, kita berangkat bersama,” balas Rihana.Rihana berinisiatif mengajak semua pekerja ikut, termasuk satpam dan juga pembantu. Mereka tidak pernah diajak liburan, meski dekat tapi setidaknya mereka merasakan libur kerja.“Mama, Nana boleh bawa topi ini?” tanya Nana memperlihatkan topi bulat besar, dengan pita yang melingkar di bagian atasnya.“Boleh, bawa saja,” jawab Rihana.Nana terlihat senang, dia kembali berlari untuk bersiap-siap karena akan pergi piknik.Semua orang sudah siap. Mobil yang akan membawa mereka juga siap. Makanan dan minuman untuk disantap saat piknik pun sudah masuk mobil.Setelah memastikan semua orang berkumpul dan masuk mobil, mereka pun pergi berlibur bersama.“Aku piki

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Foto Bersama

    “Kita mau ke mana?” tanya Nana.Rihana duduk di belakang Nana, meminta gadis kecil itu berdiri, sedangkan dia sibuk menyisir rambut panjang Nana karena akan diikat.“Kita akan pergi foto bersama. Mama, papa, kamu, Bas, dan Nanda,” jawab Rihana sambil tersenyum.“Benarkah?” Nana terlihat sangat senang. “Kita akan punya foto keluarga?” tanya Nana kemudian.“Tentu saja, Nana dan Nanda adalah keluarga, jadi harus ada foto keluarga,” jawab Rihana ikut bersemangat karena Nana.Nana terlihat sangat bahagia. Dia memakai gaun berwarna merah muda dengan renda di tepian rok. Kini Rihana sedang mengikat rambut Nana, lantas memakaikan pita berwarna merah muda yang sedikit terang dari warna gaun gadis kecil itu.“Sudah selesai, coba hadap sini. Mama mau lihat secantik apa Nana.” Rihana meminta Nana berputar menghadap ke arahnya.Nana berputar, kemudian tersenyum manis ke Rihana.Rihana menatap Nana, gadis kecil cantik itu benar-benar sudah masuk ke dalam hatinya.“Nana sudah sangat cantik,” kata Ri

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Cincin Hilang

    “Aku memiliki beberapa daftar keinginan.”Melvin menoleh Rihana, melihat sang istri yang duduk sambil mengulas senyum.“Daftar apa saja?” tanya Melvin penasaran.“Ada beberapa. Di antaranya, piknik keluarga dan foto bersama. Bagaimana menurutmu?” tanya Rihana sambil menatap Melvin.“Jika kamu ingin seperti itu, mari kita lakukan,” jawab Melvin.“Setelah Monika menikah, bagaimana?” tanya Rihana lagi.“Baiklah, nanti aku siapkan segala hal yang kamu inginkan.”“Aku ingin foto keluarga dua kali. Satu saat bayi kita dikandungan lalu kedua setelah bayi kita lahir,” ucap Rihana sambil mengusap perutnya.Melvin ikut mengusap perut Rihana, bahkan ikut membungkuk lantas mencium perut istrinya itu.“Setuju, aku akan menyiapkan studio agar kita bisa foto keluarga bersama,” ucap Melvin mengiakan apa pun permintaan Rihana.Setelah masalah Mark dan Cantika selesai, Rihana terlihat bernapas lega karena bisa melihat orang-orang baik yang menolongnya, kini bisa hidup senang dan bahagia.Asri diajak Ga

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Hasil Tes DNA

    Setelah 3 hari menunggu, akhirnya hasil tes lab DNA keluar. Gabriella memang meminta agar hasil tes bisa dipercepat karena mereka mencoba meminimkan hal-hal yang mungkin akan terjadi.Hari itu di rumah sakit. Mark, Cantika, dan keluarga termasuk Rihana juga Melvin, ada di sana untuk mendengar hasil tes DNA. Margaretha duduk tenang di sana, seolah begitu yakin jika dia akan menang dari Cantika untuk mendapatkan Mark.Hingga perawat meminta agar Mark dan Margaretha masuk untuk mendengar dokter membacakan hasil lab, tentu saja semua orang yang masuk, bukan hanya dua orang itu saja.Margaretha masuk terlebih dahulu, memandang dokter yang sudah menunggu, lantas dia duduk di kursi yang terdapat di depan meja dokter.Mark masuk bersama Cantika dan yang lain. Dia pun duduk di samping Margaretha, siap mendengarkan hasil lab karena sangat yakin jika bukan dia ayah dari bayi itu.“Bisa saya bacakan sekarang?” tanya dokter itu.Semua orang mengangguk setuju. Dokter itu membuka amplop yang tertutu

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Sudah diunboxing?

    “Tika!” Asri mencari keberadaan Cantika. Pagi itu Asri mendatangi kamar Cantika, tapi tidak mendapati putrinya di kamar.“Tika!” Asri keluar dari kamar, mencari keberadaan Cantika di tempat lain tapi tidak melihat putrinya.Rihana baru saja menuruni anak tangga, hingga melihat Asri yang terlihat cemas.“Ada apa, Bi?” tanya Rihana sambil melangkah menuruni anak tangga untuk menghampiri Asri.Asri menatap Rihana dengan wajah panik dan langsung mendekat.“Ri, Tika ga di kamar. Di mana dia? Bagaimana kalau dia pergi dari rumah dan melakukan hal-hal yang tidak terduga karena stres?” Asri bicara dengan ekspresi wajah panik.Rihana terkejut mendengar ucapan Asri, hingga dia ingin mencoba menenangkan, tapi terhenti saat mendengar suara Cantika.“Ada apa, Bu?” tanya Cantika menatap Asri yang cemas.Cantika pulang tepat waktu, atau Asri akan pergi ke kantor polisi karena mengira Cantika hilang. Dia bangun terlambat karena kelelahan akibat pergulatan dengan Mark, saat dibangunkan Mark pun susah,

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Seperti Penguin

    Cantika dan Mark saling tatap, keduanya masih bergeming di tempatnya masing-masing. Di saat Mark berharap bisa memiliki gadis itu sepenuhnya, Cantika sedang menyiapkan diri untuk memberikan dirinya ke pria yang sudah sah menjadi suaminya.“Aku tidak memaksamu, hanya saja apa tidak bisa untuk tak menjaga jarak. Aku hanya ingin--” Belum juga Mark melanjutkan ucapannya, Mark dibuat terkejut saat Cantika berjalan cepat ke arahnya.Cantika berjalan cepat ke Mark, lantas merangkup kedua pipi Mark, kemudian menautkan bibir mereka. Mark sangat terkejut dengan tindakan Cantika, tapi tentu saja dia senang karena Cantika berinisiatif untuk memulai.Mereka saling melumat, hingga Mark mengangkat tubuh Cantika dalam gendongan ala koala, membawa ke ranjang dan duduk dengan posisi memangku, bibir mereka masih saling bertautan dan melumat bergantian.Mark mulai terpancing gairah, tapi kali ini dia tidak akan menahannya karena Cantika sudah sah menjadi miliknya secara agama dan hukum.Jari Mark mulai m

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Menculik

    Cantika keluar dari kamar setelah mendapat panggilan. Hingga melihat mobil berhenti di depan gerbang rumah Melvin. Dia pun berlari ke arah gerbang, saat pintu mobil itu terbuka dan seseorang keluar dari sana.Security di sana bingung melihat Cantika keluar dari rumah di malam hari.“Mbak, mau ke mana?” tanya security.“Bukain, Pak.” Cantika meminat security membuka gerbang.Security pun menuruti permintaan Cantika, membuka gerbang kecil agar Cantika bisa lewat.Ternyata Mark menghubungi dan berkata ada di depan gerbang. Pria itu tidak bisa menahan rindu meski hanya beberapa hari, apalagi mereka berpisah setelah menikah, dikarenakan tuduhan yang dilayangkan Margaretha, sampai membuat Asri melarang Mark bersama Cantika, sampai hasil DNA keluar. Asri hanya tidak mau anaknya jadi janda setelah menikah beberapa hari, belum lagi jadi janda setelah dibobol, tentu saja Asri tidak akan rela.“Mark!” Cantika berlari dan langsung melompat ke pelukan Mark.Tentu saja Mark terkejut dan menangkap C

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status