Happy Reading
.
....Maaf masih ada typo............"Bangun Alena hari ini kau ada pemotretan!" Teriak seorang wanita yang baru saja tiba di apartemen milik Alena. Sedangkan Alena hanya bisa melenguh panjang rasanya baru saja dia merasakan empuknya sebuah kasur lalu sekarang dia harus kerja lagi dan dibangunin oleh manager sialannya.
"Sialan kau Sita, aku baru saja tertidur. Apa pemotretannya tidak bisa di undur dulu?!" Tanya Alena masih memejamkan matanya.
"Tidak bisa di undur Alena kau sekarang sedang bekerja sama dengan brand terkenal jadi mustahil untuk mengundurkan jadwal lagi!" Alena berdecak kesal, harusnya dulu dia tidak usah saja mengambil kursus modeling.
"Baiklah tunggu lima belas menit aku mau mandi." Alena bangun dari tidurnya dengan masih sempoyongan.
"Awas nabrak me---"
Bruk!
Belum selesai Sita memberitahukan nya Alena sudah lebih dulu m
Happy Reading.......Maaf Masih ada Typo............ "Selama tujuh tahun ini papah lihat kamu banyak bertingkah Daren, berikan kesempatan untuk karyawan kamu berbicara dan jangan asal pecat mereka!" Tegur Zai dia sudah tidak habis pikir dengan anaknya ini. Semakin hari semakin menjadi saja bahkan selama satu minggu ini Daren sudah memecat karyawan lebih dari sepuluh orang dan itu dengan alasan yang berbeda dan tidak jelas pula. "Papah saja yang tidak tahu karyawan sialan itu selalu mengotori kantor dengan spermanya!" Ucapan pedas dan vulgar dari Darenmembuat Zai dan Maya menggeleng kepala pusing kapan anaknya ini tidak ceplas-ceplos dan selalu egois. "Ubah cara kerja kamu Daren jika seperti ini terus maka perusahan kita akan bangkrut." "Ya sudah papah saja yang memimpin kembali perusahaan Daren sudah bosan!" Kata Daren dengan asal dan membuat Zai melotot tidak terima. "Anak siala
Happy Reading.......Maaf Masih Ada Typo............. Keesokan pagi nya Alena buru-buru keluar dari boutique milik nya,tadi saat dia tengah membaca berkas milik Mr. Regan dia mendapatkan telepon dari indonesia jika Papahnya Hans yang sedang ada di indonesia mengalami kecelakaan saat hendak pergi ke kantor untuk menemui Axel. Alena ketakutan dia belum siapa kehilangan orang yang paling berarti dalam hidupnya. Alena menghubungi Sita dan memberikan kabar jika dirinya akan kembali ke indonesia siang ini. Alena pulang ke apartemen hanya mengambil paspor dan berkas yang menurutnya penting, dia tidak ada waktu untuk menyiapkan pakaian nya. Untung saja tadi Sita membantunya untuk memesan tiket pesawat. Alena memesan taxi dia tidak mungkin menggunakan mobil karena nanti Sita bisa repot mengambilnya di bandara. Sekitar lima belas menit akhirnya Alena sampai di bandara dia melihat sita yang sedang me
Happy Reading............Daren baru saja pulang dari perjalan dinasnya. Dari sulawesi Daren langsung pulang namun saat di perjalanan menuju Apartemen miliknya ponsel milik pria itu berbunyi dan ternyata itu hanya notifikasi dari sosial media.Karena penasaran Daren langsung membuka berita tersebut, dia terkejut saat melihat berita bahwa Hans Greyson mengalami kecelakaan."Rian kita putar balik ya ke rumah sakit permata." Rian hanya mengangguk, Daren masih membaca berita tersebut ternyata kejadiannya kemaren. Sungguh Daren tidak menyangka hal buruk itu terjadi kepada Hans."Tuan kita sudah sampai.""Baiklah kamu tunggu saya disini, jika kamu ingin makan dulu silahkan nanti saya hubungi jika urusan saya disini sudah selesai." Daren langsung keluar dari mobil dia menuju reception dan menanyakan kamar Hans.Langkah Daren terhenti saat melihat orang yang dia kenal tengah berjalan dengan terburu-buru. "Kennan!" P
Happy Reading...............Sore hari nya Alena ijin untuk pulang karena badannya masih lelah, perjalanan yang memakan waktu 16 jam itu membuat tubuh Alena butuh istirahat juga.Alena sampai di lobby rumah sakit, dia menunggu Andrew yang katanya akan mengantarkan dia pulang, namun sudah 10 menit Alena menunggu tanda-tanda mobil Andrew datang tidak ada dan itu membuat Alena harus menunggu lagi."Sayang kamu nungguin siapa?" Alena terkejut mendengar suara Daren yang tiba-tiba ada di sebelahnya. Alena tidak menjawab dia menyibukkan dirinya dengan ponsel yang ada di tangannya."Bisa kita bicara sebentar di cafe seberang rumah sakit ini?" Tanya Daren dia sungguh sangat berharap Alena menerima ajakan nya."Ku mohon!" Alena menghembuskan nafasnya dia juga tidak bisa lari lagi dari Daren hari ini semuanya harus selesai."Baiklah." Jawab Alena mendengar itu otomatis Daren bahagia bukan main.Daren henda
Happy Reading................Hari ini Hans sudah di perbolehkan untuk pulang karena tadi malam dia sudah siuman. Dia akan beristirahat di rumah saja karena Hans tidak terlalu suka di rumah sakit."Apa papah baik-baik saja jika di rawat di rumah?" Tanya Alena, Hans tersenyum menatap putrinya."Tidak apa sayang, papah kuat kok." Canda Hans dan membuat Alena tersenyum melihatnya syukurlah Papahnya bisa melewati masa kritisnya."Jadi, bagaimana kabar kamu selama disana? Papah dan Mamah tidak memiliki waktu selama 3 tahun ini menjenguk kamu disana.""Kabar aku baik Pah, boutique Alena juga semakin banyak pengunjung." Jawab Alena dia mengupas buah apel untuk Hans, sedangkan Indri sedang membereskan perlengkapan Hans untuk di bawa pulang."Syukurlah papah bahagia mendengarnya. Sekarang anak perempuan papah ini sudah dewasa dan bisa mendapatkan penghasil sendiri." Ucap Ha
Happy Reading..............Sorry masih ada Typo ya................Tubuh ramping itu tergeletak sangat mengenaskan di pinggir jalan. Semua orang langsung mengerumuni tubuh Alena. Mereka panik ada yang menelpon ambulan dan ada juga yang mereka kejadian tersebut. Sedangkan Amy jangan di tanya lagi tubuhnya sudah bergetar ketakutan dia tidak ada niat untuk membunuh seseorang tapi entah kenapa tangannya secara refleks mendorong Alena ke tengah jalan dan membuat gadis itu di tabrak mobil.Amy langsung pergi dari sana, dia menunduk takut. Dia tidak berani menatap kemanapun yang dia tatap adalah jalannya saja. Amy langsung menaiki mobil nya dan meniggalkan Area restoran tempat terjadi nya kecelakaan. Tidak lama setelah itu mobil ambulan dan beberapa
Happy Reading..............Kecelakaan yang di alami oleh Alena sudah tersebar di media masa, bahkan anak bungsu dari keluarga Greyson itu mendapatkan perhatian dari majalah besar di luar negeri. Para rekan bisnisnya berbondong-bondong mendatangi indonesia guna menjenguk Alena. Tak terkecuali seorang Regan, pria itu baru saja tiba di jakarta bersama dengan asistennya dan juga asisten Alena yaitu Sita."Setelah ini kita akan kemana Sita?" Tanya Regan dia tidak pernah ke negara ini oleh karena itu dia tidak tahu apapun."Kita akan langsung menuju rumah sakit dimana nona Alena di rawat Mr. Regan." Jawab Sita entah bagaimana ceritanya dia bisa terjebak bersama dengan Regan disini, tapi saat Regan mengajaknya untuk menjenguk Alena Sita hanya setuju saja."Kita sudah sampai, nona dan tuan." Ucap supir taxi yang telah membawa mereka dari bandara tadi. Sita membayar tagihannya lalu setelah itu mereka memasuki lobby
Happy Reading.................."Katakan apa yang membuat mu berani mengusik keluarga ku hah?!" Teriak Axel di depan wajah Amy yang memar karena menerima tamparan dari Axel tadi."Ingat satu hal Amy, walaupun kau perempuan aku tidak akan pernah mengampuni mu, karena kamu sudah berani mengusik keluarga Greyson." Ucap Axel dengan nada dingin lalu dia mengkode salah satu anak buah Daren untuk memberikannya sebuah pisau kecil. "Bagaimana jika kita bermain-main sebentar, sudah lama aku tidak mendengar suara teriakan kesakitan dari seseorang." Lalu Axel mendekati Amy yang ketakutan dia menggeleng kepala nya. Baru kali ini Amy melihat seorang Axel yang sangat mengerikan dulu pria di hadapan nya ini tidak seperti iblis seperti sekarang."Tidak---Axel, ak---aku minta maaf." Tangis Amy luruh begitu saja saat merasakan dinginnya pisau yang sengaja Axel tempelkan di pipi nya."Maaf, kau pikir adik ku bisa se