"Baiklah. Nampaknya, itulah yang harus kamu lakukan." Kevin mengangguk menyetujui apa yang dilakukan Natalie ini.
Natalie segera menelpon Norma, ibunya. "Halo, Ma.""Halo, Nat. Kamu di mana? Di tempat kos-mu ya?""Enggak, ma. Aku tadi mengikuti reuni SMA-ku. Ada yang ingin aku tanyakan kepada mama." Natalie langsung mengalihkan pembicaraan agar supaya mamanya tidak bertanya lebih lanjut, karena saat ini, Natalie sedang berada di sebuah kamar hotel bersama seorang lelaki jadi Natalie tidak mau sampai Norma bertanya terus tentang dimana Natalie berada sekarang ini. "Oke, kamu ingin bertanya apa?""Ini tentang saat aku dirawat di rumah sakit tempo hari. Mama bilang kalau aku mengalami pingsan saat aku akan menghadiri pemakaman kakek, iya kan?""Iya, memang gitu. Terus?""Apakah waktunya sesingkat itu?""Apa maksud kamu, Natalie?""Karena saat ini aku merasaka"Oke. Aku akan membawamu ke kota A karena kita harus menuju ke sana supaya kita berdua bisa tahu apa apa yang terjadi pada kita pada setahun yang lalu," tandas Kevin menyetujui ucapan Natalie.Pembicaraan keduanya terhenti karena terdengar ketukan di pintu kamar."Siapa yang mengetuk pintu malam-malam, begini?" tanya Natalie."Itu temanku. Aku memintanya membawa beberapa barang yang bisa saja adalah barang-barangmu."Kevin mendekati pintu, membuka pintu dan mengambil beberapa barang yang disodorkan Thomas di depan pintu untuknya.Setelah itu, Kevin kembali menutup pintu dan membawa barang-barang yang dibawa Thomas yang berada di dalam tas. "Aku ingin kamu mengenali barang-barang ini, siapa tahu ada barang-barang yang kamu kenal.""Oke." Natalie menunggu di ranjang, dia duduk di pinggir ranjang.Kevin mendekati ranjang dan mengeluarkan baju mirip baju Astronaut dengan in
"Benarkah? Benarkah kantor utama Jefferson Southern berada di kota A," tanya Kevin memastikan."Iya, tuan muda, karena salah satu anak perusahaan kita sering bekerjasama dengan Jefferson Southern dan aku pernah mengirimkan contoh-contoh produk dari anak perusahaan kita itu untuk Jefferson Southern di kota A," jawab Thomas."Oke. Berarti kita harus ke sana. Jangan dulu cerita apa-apa, jangan dulu cerita tentang kenalanmu di perusahaan Jefferson Southern itu, karena kita harus kesana secara rahasia. Mengerti?""Iya, tuan muda. Kapan kita akan berangkat, tuan muda?""Besok pagi sesudah makan pagi.""Iya, tuan muda. Perjalanan ke kota A bisa di lakukan dengan kereta api. Karena itu, aku usulkan kereta api sebagai perjalanan yang tidak menyolok. Tetapi aku bisa sediakan satu gerbong khusus untuk tuan muda agar tidak perlu berbaur dengan orang banyak.""Tapi kalau kita sewa 1 gerbong, itu aka
Mendengar kata-kata Derek ini, Kevin langsung menaikkan alisnya. Kevin mulai tidak suka dengan teman kuliahnya Natalie ini, karena itu, Kevin mulai memainkan handphonenya dan secara diam-diam memotret wajah Derek dan mengirimkan foto Derek itu kepada Thomas."Cari tahu orang ini. Siapa dia? Apa perusahaannya? Dan kalau dia macam-macam, siap-siaplah untuk menghabisi perusahaannya," kata Kevin lewat chat kepada Thomas.Kevin senang saat Thomas langsung menjawab kalau dia akan segera melakukan apa yang menjadi perintah Kevin itu.Sementara itu, Natalie juga mulai tidak suka dengan kata-kata Derek itu, karena itu dia berkata, "mungkin kamu tidak mengerti kata-kataku. Aku bilang, aku sudah punya kekasih dan aku aku tidak berencana untuk menerimamu. Tidak waktu dulu saat kita masih kuliah bersama dan khususnya tidak sekarang karena melihat sikapmu ini!""Kenapa dengan sikap aku ini? Ini dinamakan percaya diri. Dulu, per
"Apakah kamu ini pemilik dari Fujin mall dan juga pemilik produk makanan Camar Food?" tanya Kevin."Rupanya kamu memiliki pengetahuan juga, hah? Sebagai seorang pelayan, pasti kamu bermimpi ingin kerja di salah satu dari dua usaha besarku yaitu Fujin Mall dan Camar Food, iya kan?" Derek tertawa mengejek sambil mengerling ke arah Natalie.Derek cukup senang karena tanpa diduganya, Kevin berhasil membeberkan dua usaha besar milik Derek yang Derek yakin, pasti pernah didengar oleh Natalie, karena itu, Derek mulai membusungkan dadanya membanggakan dua perusahaan besar miliknya itu."Begini, aku tahu tentang dua perusahaanmu karena dua perusahaanmu itu baru saja ditolak permohonan pinjamannya oleh Gregorius Grup dan menurut berita, kali ini ditolak tanpa jangka waktu, alias tidak terbatas alias sampai selamanya.""What? Ini tidak mungkin. Itu berita hoax!""Berita yang kudapat bukan hoax. Perusahaan kalian, sebe
"Oke. Kita lihat saja," tandas Derek penuh percaya diri. Dia terlalu yakin kalau pinjaman baru yang diajukan perusahaannya akan disetujui oleh pihak petinggi Gregorius Grup.Saat ini, terdengar suara ayahnya Derek di ujung telepon, yang memberitahu Derek kalau Ayahnya Derek baru saja mendapatkan telepon dari petinggi Gregorius Group."Terus bagaimana, pa? Mereka setuju dengan pinjaman kita, kan? Bahkan mungkin mereka sangat antusias kan? Karena perusahaan kita kan adalah perusahaan maju dan hebat. Iya kan, pah?""Disetujui gimana, hah! Justru menurut para petinggi Gregorius Grup, mereka mengambil keputusan untuk tidak pernah memberikan pinjaman baru kepada kita dan memutuskan untuk langsung menagih semua utang-utang kita dan itu semua karena kamu, karena kelakuan kamu, TAU!!!" sembur ayahnya Derek di ujung telepon."Apa yang kulakukan, pa?""Papa tidak tahu! Yang jelas para petinggi dari Gregorius Gru
Wajah Kevin langsung tertekuk melihat keempat orang ini yang sekarang menatap Kevin sambil tertawa-tawa.Empat orang ini adalah Victor, Lisa, Amran dan Vanda. Mereka yang nampaknya hendak menuju ke gerbong di depan, kini dengan dipimpin Victor, putuskan untuk berhenti dan mendekati Kevin"Ngapain kamu di sini? apa kamu sedang syuting acara TV lagi?" cibir Victor."Bukan urusanmu!" kata Kevin sambil mulai memainkan handphonenya untuk meminta Thomas untuk bersiap menerima instruksinya.Sebelum ini, Kevin yang sudah menyadari kalau dirinya betul-betul adalah pewaris dari Gregorius Grup, memilih untuk tidak mengganggu Victor, tetapi saat Kevin melihat keberadaan Victor saat ini dengan gaya mengejeknya, maka Kevin mulai bersiap untuk melakukan serangan kepada Victor.Kevin melakukan chat kepada Thomas meminta Thomas untuk mencari semua kesalahan Victor, karena Kevin ingin menjungkirbalikkan Victor ka
Kemudian tangan Victor mulai bergerak ke arah senjata api yang berada di balik bajunya.Kevin sendiri sudah melihat kalau kedua mata Victor memancarkan bara api kemurkaan yang sangat hebat dan Victor tidak main-main dengan ancamannya ini.Kevin tahu kalau Victor bisa membuktikan ancamannya, Victor bisa mencabut senjata api itu untuk dia tembakkan ke arah Kevin dan Kevin tidak mau itu terjadi, apalagi dengan resiko ada peluru yang bisa mengenai tubuh Natalie yang berada di belakangnya, karena itu, Kevin harus bergerak.Walaupun Kevin sebelumnya berada di posisi duduk dan agak jauh dari Victor, sementara Victor berada di posisi berdiri dan posisi tangan Victor lebih dekat ke arah senjata api di tubuh Victor, tetapi dengan kecepatan kilatnya, Kevin berhasil lebih dulu mengambil senjata api dari balik celana yang dipakai Viktor.Tapi walaupun Kevin berhasil merebut senjata itu, tetapi tangan Victor masih berhasi
"Semua harap tenang. Di stasiun berikut, ada petugas polisi yang akan naik ke kereta api ini. Juga petugas kesehatan. Jadi, kita tenang dulu," kata petugas kereta api itu. Tapi, karena dia sudah terprovokasi oleh Amran, saat ini dia nampak berjaga-jaga di depan Kevin.Kevin mencari Natalie tetapi petugas kereta api itu meminta Kevin untuk tidak berinteraksi dengan siapapun sehingga akhirnya Kevin dipaksa untuk duduk dengan tangan diperlihatkan di atas meja."Ikat saja dia, pak. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," kata Amran sambil menunjuk ke arah Kevin.Petugas kereta api itu mengangguk. Dia kemudian mengambil borgol dari pinggangnya dan memborgol kedua tangan Kevin dengan posisi 2 tangan berada di depan.Kevin biarkan mereka memborgolnya. Kevin cuma menatap ke arah belakang untuk mencari keberadaan Natalie. Dia agak tenang saat dia melihat beberapa anak buahnya berada di sekitar Natalie yang
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen