Tak mau berlama-lama, Dato dan Natasha pun sore itu juga memutuskan akan ke Kuala Lumpur dengan private jetnya, yang di tempuh hampir 7 jam dari Bandara Internasional Kyoto ini.Gara-gara Natasha merasa serem dan tak berani lama-lama di Jepang, Dato hanya tertawa kecil melihat istri jelitanya ini ketakutan begitu. Sehingga dia sering menggodanya, Natasha makin kheki jadinya.Natasha malah makin mepet dan manja dengan Dato, selama dalam perjalanan ke Kuala Lumpur ini, keduanya makin mesra saja bak saat masih penganten baru.Kita kembali balik ke Dean Tanaka dengan rentang waktu ratusan tahun dari saat ini, yang saat ini kaget setengah mati kepergok seorang wanita jelita saat bersembunyi.“Hei kamu siapa beraa…?”Belum selesai wanita ini bicara, Dean Tanaka langsung membekap mulutnya dan membawa masuk ke sebuah ruangan, yang ternyata kamar dari wanita jelita ini.“Kalau tuan putri tidak berteriak, hamba janji akan melepaskan bekapan ini,” bisik Dean Tanaka, yang sempat terlena juga deng
Putri Saiko yang sedang gundah gulana benar-benar terhibur dengan adanya Dean Tanaka, sampai-sampai keduanya ketiduran hingga pagi.Mereka terbangun saat Meni, dayang kepercayaan Putri Saiko buru-buru membangunkan keduanya yang ketiduran di ruangan makan ini.“Paduki putri, paduka Kaisar Hokita sedang menuju ke kamar paduka,” Meni dengen tergopoh-gopoh terlihat panik bukan main, apalagi ada ‘pria asing’ ini di kamar.Baru saja Putri Saiko dan Dean Tanaka berdiri, keduanya kaget bukan kepalang, Kaisar Hokita ternyata sudah berada di kamar adiknya ini.Sebagai Kaisar yang sangat di hormati, Kaisar Hokita tentu saja kaget bukan kepalang melihat ada pemuda tampan di kamar adiknya. Tujuan awal Kaisar Hokati adalah menghibur adiknya yang baru jadi janda setelah suaminya Panglima Sasuke tewas di medan tempur, tak di kira malah pemandangan ini yang dia lihat.“Putri Saiko…apa yang kamu lakukan?” tegur Kaisar tak senang sekaligus marah. Walaupun suaranya pelan, tapi tatapan tajamnya membuat Pu
Hari itu juga terjadilah penangkapan besar-besaran semua orang yang terlibat rencana pemberontakan ini. Sepupu Kaisar Hokita, Abe Tanaka yang saat itu sedang mabuk bersama 2 orang geisha di tangkap di rumah pribadinya, kemudian langsung di eksekusi di halaman rumahnya tanpa ampun.Gubernur Korawa yang baru saja makan pagi di rumahnya bersama anak dan istrinya juga di datangi 100 prajurit kekaisaran.Tubuh pria ini di seret ke halaman dan disaksikan istri dan dua anaknya, dia di dor tanpa ampun oleh 2 prajurit.Perdana Menteri Yosiko ternyata tahu soal pembersihan ini, dia sudah kabur duluan sejauh-jauhnya. Tak peduli lagi dengan anak istri dan selir-selirnya, yang akhirnya semuanya di tangkap untuk di interogasi kemana kaburnya PM Yosiko.Kaisar Hokita hari itu juga melantik Menteri Pertahanan Kesuki sebagai Perdana Menteri baru pengganti Yosiko, dan langsung di setujui parlemen Jepang.Dean Tanaka dan 300 an anak buahnya ikut memburu para ninja di manapun berada, di back up pasukan d
Kematian Michiko yang tragis membuat jiwa Dean Tanaka terguncang juga, wajahnya makin dingin dan benar-benar tak pernah lagi tersenyum.Ia pun juga di beri cuti oleh Jenderal Hotasi dari tugasnya, sebagai seorang Kempetai, sambil meredakan patah hatinya tersebut.Dean Tanaka lalu memanfaatkan waktu untuk berkunjung ke Desa Hamurai, di Kyoto, desa orang tua angkatnya.Tujuannya tentu saja ke rumah Ogowa San, mantan ART orang tua angkatnya, yang dulu minta izin dengannya, untuk membangun rumah di bekas reruntuhan rumah. Yang dulu di tempati Hokida Tanaka dan istrinya Aiwa, serta jadi rumah masa kecil Dean Tanaka.Dean Tanaka gunakan mobil barunya, dan setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam, dia sampai juga di Desa Hamurai.Kembali Dean kagum melihat kampung ini, yang terlihat makin ramai dan tentu saja makin modern. Perumahan warga lumayan padat dan pastinya tak ada yang kenal dengannya.Ogowa San senang sekaligus kagum melihat Dean Tanaka yang kini jadi perwira pemerintah. Dean juga
“Tapi…aku…!” Dean masih tak percaya dengan apa yang dia hadapi saat ini. Putri Saiko mendekati wajah Dean, dan tanpa di duga Putri Saiko mengecup lalu melumat bibirnya.Awalnya Dean saking kagetnya dan diam saja, tapi lama-lama lumatan Putri Saiko mau tak mau membangkitkan hasratnya juga.Sudah lama Dean tidak begini, sejak dengan mendiang Michiko, bagaimana pun Dean lelaki normal dan dia pun diam-diam sangat kagum dan menyukai Putri Saiko.Tapi selama ini dia pendam dalam hati, sebab Putri Saiko bukan orang sembarangan, bangsawan tinggi dan adik kandung Kaisar Hokita.Berani mati sekali kalau menyukai wanita jelita ini, yang kecantikannya jauh melebihi mantan kekasihnya Michiko. Apalagi kalau dibandingkan dengan Mayamoto, malah masih cantikan Meni, dayang Putri Saiko di bandingkan Mayamoto, yang juga seorang geisha, bintangnya geisha malah.Putri Saiko juga manusia biasa, sejak janda dan dan jauh sebelumnya sudah lama tak bersama mendiang suaminya, Pangeran Sasuke. Si jelita ini tent
Dean Tanaka menatap lautan luas yang tak bertepi, ini adalah hari ke 5 dia berlayar bersama 500 pasukan Dai Nippon menuju Malaysia, untuk mempertahankan negeri jajahan ini, yang sebelumnya di rebut dari Inggris dan Hindia Belanda.Dalam hatinya yang paling dalam, dia sebenarnya tak suka negerinya ini mencaplok negara lain. Dean Tanaka sudah membayangkan, pasti akan banyak rakyat yang sengsara dan menderita akibat perang.Dia berangkat setelah 5 hari yang panas dan penuh nafsu bersama dengan Putri Saiko dan Meni, dayangnya yang tak kalah cantiknya. Mereka terlibat skandal yang tentu saja menjadi rahasia ketiganya.Tak pernah sekalipun Dean Tanaka berkhayal apalagi bermimpi, akan mampu meluluhkan hati si putri jelita, yang juga adik Kaisar Hokita. Bahkan sampai membelah duren dayangnya, Meni.Di hadapan Putri Saiko, Dean Tanaka tanpa ragu bercinta dengan Meni, dan jebol lah perawan si dayang ini. Namun Meni bukannya menyesal, dia malah mengaku senang dan bangga bisa mempersembahkan mili
“Saya hanya mencari orang yang bernama Dato…bukan Datuk, apakah Datuk punya saudara yang pernah menikah dengan orang Jepang bernama Minimato San, atau ayah Datuk bernama Dato..?”Datuk Hasim Zailani terdiam sesaat, saat ini mereka sedang berada di pinggiran kota Kuala Lumpur, tempat yang sebelumnya di rebut dari pasukan Inggris.“Hmm…tak ada Dean, mendiang ayahku bernama Fahri Hasim Zailani memiliki 2 anak, yakni aku nomor dua dan mendiang kakakku wanita, yang tewas setelah di tawan penjajah Inggris. Almarhum ayahku juga seumur-umur tak pernah merantau sampai ke Jepang. Jadi tak mungkin sampai ke negeri kamu itu dan menikah dengan gadis di sana. Sedangkan aku saat ini baru berusia 34 tahunan, tak pernah menjejak kampung halaman kamu itu!”“Mungkn saudara ayah tuan Datuk, apakah ada yang merantau ke sana?”Datuk langsung menggeleng dan bilang, mendiang ayahnya 3 bersaudara dan ayahnya adalah satu-satunya lelaki.“Ayahku keturunan bangsawan di Penang, tak ada satupun yang pernah beristr
Perubahan politik Kekaisaran Jepang memang sangat mengejutkan semua bangsa, bukan hanya di Malaysia saja, tapi juga Indonesia dan negara Asia lainnya. Termasuk Tiongkok yang langsung angkat senjata melawan pendudukan Jepang ini.Jepang yang awalnya bersikap sebagai ‘saudara Asia’ berubah jadi bangsa biadab yang menjajah negara yang mereka duduki. Kekejaman mereka bahkan melebihi bangsa Eropa yang sebelumnya menjajah selama ber abad-abad.Selama periode Tahun 1941 hingga Agustus 1945, Jepang berubah jadi momok yang sangat menakutkan bagi bangsa-bangsa yang mereka jajah.Perlawanan secara sporadis pun terjadi di mana-mana. Jepang ternyata tak gentar, pasukannya terus lakukan penaklukan di mana-mana. Kekejaman pasukan Jepang di luar batas, banyak wanita yang mereka perkosa dan di jaman itu di sebut dengan Jugun Ianfu.Jugun ianfu atau wanita penghibur adalah istilah yang digunakan, untuk merujuk kepada wanita yang melakukan layanan seksual kepada anggota tentara Jepang, selama Perang Dun
Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…
Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma
Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga
Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang
Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui
Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k
Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua
Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,
Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman