Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 573: Lupakan Najwa, Ada Melia

Share

Bab 573: Lupakan Najwa, Ada Melia

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Najwa Saliha pamit bersama pacarnya yang sudah jadi tunangannya dengan seluruh siswa, pengabdiannya sebagai tenaga honorer habis. Dan dia juga baru lulus sebagai CPSN dan akan di tempatkan di Banda Aceh.

Namun Kepala Sekolahnya tidak terlalu kecewa, karena datang penggantinya 3 guru sekaligus, sehingga sekolah ini tak lagi kekurangan guru. Sekolah ini juga sudah bagus setelah di rehab total berkat bantuan Balang.

Niat hati Najwa ingin bersama Balang tak kesampaian, karena kekasihnya datang menjemputnya dan langsung mengajaknya pulang ke Medan dan bulan depan akan menikah.

“Datang ya sayang pas nanti resepsi,” itulah chat perpisahan dari Najwa, Balang saat itu lagi memimpin patroli di pulau-pulau terpencil dengan Ucok dan Muslih.

Pemuda bangor ini senyum-senyum saja membaca chat Najwa dan dengan bercanda balas nge-chat, agar Najwa mulai sekarang harus rajin minum jamu sari rapet, agar suaminya tak curiga.

“Iya nihh…gara-gara Abang, aku khawatir suamiku nanti bingung kenapa rahimku bak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 574: Berlayar dengan Melia

    Melia bukanlah wanita lugu, dia paham Balang sejak tadi belum tidur di sampingnya. Apalagi saat dia menetek Amelia, bayinya ini. Pasti pingin netek juga ni orang, pikir Melia dikit nakal.“Kenapa bang tak mau bobok,” tanya Melia sambil berpaling dan akibatnya walaupun lampu temaram di kamar ini, gunung kembarnya yang membusung terpampang jelas. Dan salah satunya masih di mulut Amelia yang sangat lahap menyedot ASI nya tersebut.Kalamenjing Balang naik turun melihat pemandangan indah ini. Balang tersenyum sambil menoleh ke wajah Melia. “Gimana bisa bobok, bunyi Amelia kehausan bikin pikiran Abang terbang kemana-mana!” bisik Balang nakal.“Pingin juga ya Bang…!” canda Melia, tapi wanita cantik ini kaget sekaligus terpejam-pejam, saat Balang benar-benar berubah jadi bayi besar. Balang ibarat ikan tomang, langsung samber saja begitu umpan di sodorkan. Balang sudah tak bisa menahan diri. Kesempatan kan tak datang 2X, pikir si bangor ini.Inilah awalnya! Sesuatu yang tak di rencanakan mala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 575: Penyergapan Nekat

    Balang memantau dari jarak yang aman dan tak terlihat dua orang ini, lalu pelan-pelan mendekat. Balang tertolong banyaknya pepohonan di sekitaran warung ini.Sehingga kini dia sudah berada dekat dengan warung tersebut. Kini dengan berindap-indap memasang telinga baik-baik, sambil menajamkan pendengaran. Karena suara debur ombak yang lumayan kencang.“Siappp…berarti besok ya uangnya di kirim, dan anak buah datok yang bawa cash. Oke-okee siapp…maafff…habisnya kami bingung datok tak ada kabar…sekali lagi maaf, kami tak mengganggu seujung rambutpun anak datok…hanya nakut-nakutin saja...he-he-he!”Balang terus mendengarkan percakapan telpon salah satu dari orang ini, sampai telpon itu di tutup beberapa saat kemudian. Kini terdengar kedua pria ini kini aseek menggoda penjaga warung itu.Setelah kini tahu tempat pertemuannya, Balang lalu berinsut pergi dari sana dan cepat-cepat ke Mapolres Ujung Sabang, untuk bertemu AKBP Rohim.“Ini tugas pa Kapolres, saya paling hanya memantau saja,” cetus

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 576: Bella Ikut ke Jakarta

    “Om ini tentara yaa…?’Kagetlah Balang, kenapa wanita manis ini bisa tahu. “Darimana kamu tahu dan bisa menebak begitu?”“Itu, ujung pistolnya kelihatan di pinggang Om..!” tunjuk wanita ini langsung ke pinggang Balang.Balang kaget dan barulah dia tertawa kecil, gagang pistolnya terlihat jelas. Balang lupa menaruhnya di mobil pistol satu ini. Setelah sore tadi menghajar kompolotan bersenjata.“Siapa nama kamu jeng..? Aku Balang…!”“Rossi Bang, aku panggil abang yaa…soalnya aku baru 23 tahunan, kalau Abang pasti 30 tahunan kan!”“Duhh tua banget…aku baru 27 tahunan!” keduanya kini tertawa barengan. Obrolan ringan pun terus mereka lakukan.Rossi kaget sekaligus senang, saat Balang memberinya uang 2 juta rupiah, setelah ngobrol tadi. “Simpan buat kamu, karena sudah temani aku ngobrol, sampai bertemu lagi!”Tentu saja pertemuan tak sengaja ini, akan berlanjut di pertemuan selanjutnya, yang tak di sangka-sangka Balang, juga Rossi.Balang pun kembali ke depan warung dan dia geleng-geleng ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 577: Didesak Menikah

    Balang sadar kalau di bawa ke rumah besarnya, pasti Bella ini akan jadi bahan pertanyaan orang tuanya. Salah-salah dia pun akan dikawinkan, mengingat usianya kini sudah 27 tahunan dan dia sang Pewaris Tunggal ayahnya, pengganti Abang-nya, Dean Hasim Zailani.Oma Ayu dan Oma Melly sudah blak-blakan nyindir dia, kapan lagi punya istri, karena usianya sudah 27 tahunan.“Jangan sampai masuk angin yaa si cantik ini!” bisik Oma Sisca, saat Balang dan Bella pamit dari rumah sakit ini.Kakek Aldot sendiri hanya sakit prostat tapi baru gejaja kecil. Tapi sudah di operasi dan kini tinggal penyembuhan.“Padahal kakek setiap hari nyemprot loh, teteeep saja kena ni penyakit!” keluh si kakek pada Balang saat di kunjungi tadi. Sehingga Balang senyum-senyum sendiri saat nyiter mobil mewah ini menuju ke apartemennya.“Dasar kakek emank bangor, tiap hari nyemprot, siapa suruh punya bini 3!” pikir Balang sambil tak henti senyum (Balang sesaat lupa, ayahnya pun punya 3 istri), tapi setelahnya dia ingat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 578: Tahan Diri…Dia Calon Istrimu

    Tiba-tiba Bella mengeliat, hingga Balang kaget dan berhenti menciumi bibir gadis cantik ini. “Eeh Abang sudah datang..!” Bella langsung duduk dan cepat-cepat menutupi dadanya yang membusung.“Tidur aja lagi…ini sudah jam 12 malam…!” bisik Balang menahan debar jantungnya. Bella tersenyum dan mengangguk, diam-diam dia berharap Balang kembali menciuminya seperti tadi.Bella sangat menikmati antara sadar dan tidak, mulutnya di lumat pemuda ini, tapi Balang sudah sadar, sikapnya berbahaya. Kalau dia tak mengerem, bisa jadi malam ini Bella tidak akan perawan lagi.Sebagai pemuda berpengalaman, Balang tahu Bella masih suci, karena pacaran pun belum pernah!“Kakek suka gadis ini…jangan lepaskan, ambil jadi bini…jangan di rusak sebelum kalian menikah…dari rahim gadis itu kelak akan lahir keturunan Hasim Zailani yang hebat-hebat..!” pesan itulah yang membuat Balang kini tak mau ‘merusak’ Bella.Tak ingin terus tergoda dengan kemolekan tubuh Bella, Balang hanya dua hari berada di Jakarta bersam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 579: Tolong Rossi, Berakhir Dengan…?

    Dua orang pria berbadan gempal ini langsung mencabut belati panjangnya di pinggang. Balang tenang-tenang saja, dia tetap merokok dan minum anggurnya.“Hmm…anggurnya enak…tapi kebanyakan alkohol!” trangggg, botol anggur ini sengaja Balang pecahkan, dengan menghempaskan ke meja kayu yang ada di depannya. Hingga kedua orang ini kaget.Artinya Balang akan gunakan pecahan botol itu sebagai senjata. Balang kini berdiri dan tenang-tenang saja menghadapi dua pria ini, sedangkan wanita gemuk ini terlihat keder dan bersembunyi di balik dinding.Hiaattt…keduanya maju barengan dan menusukkan belati panjangnya ke perut Balang, tapi Balang jangankan menangkis, menghindar pun tidak.Bukkk…bukkkk…! Kaget tak kepalang keduanya, jaket dan baju dinas Balang sobek besar, tapi perutnya bak karet, tak mempan di tusuk belati.Saat mereka terpana, Balang bergerak cepat. Trangg…tranggg…dua kali Balang memukul-kan botol tadi ke kepala kedua orang ini.Botol itu pecah berhamburan, tapi kedua orang melolong kesa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 580: Kembali ke London, Cari Pembunuh Marina

    “Punya Abang bikin ngeri, tapi juga bikin kangen, Abang benar-benar pejantan tangguh yang tiada duanya. Pesan Rossi, abang jangan punya istri satu ya!” canda Rossi sekaligus memuji ketangguhan Balang bercinta.“Lohh kenapa…?” tanya Balang keheranan.“Kasian bang...kalau istri Abang satu, bisa-bisa ngangkang terus dia saban hari!” dan kembali keduanya terbahak berdua.Gaya Rossi yang blak-blakan karena orang Medan asli, mirip Ucok, sehingga Balang jadi terhibur dengan kelakuan wanita gemoy ini.Dengan jalan agak berubah, setelah satu hari satu malam bersama Balang, Rossi pun pamit.“Bang, jangan sering-sering ke Medan yaa..?”“Lohh kenapa lagi…?” tanya Balang kaget sekaligus keheranan. Rossi pun berbisik sambil tertawa, Balang ikutan terbahak, dan setelah berciuman keduanya pun berpisah.Rossi naik motor pinjam mlilik temannya, untuk kembali ke kos dan bersiap pulang ke Medan.“Dasar…siapa suruh main pijat segala, jadinya kapok kan satu malam bercinta,” gumam Balang senyum sendiri.Ros

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 581: Gangguan Sudah Ada

    Balang dan Pooja tak langsung ke rumah, mereka mampir makan siang di sebuah kafe dan kini santai menikmati suasana musim semi di London.Mereka sengaja memilih tempat duduk di luar kafe, sehingga bisa leluasa menatap orang-orang yang berlalu lalang di depan kafe ini.“Jadi bentar lagi kamu lulus kuliah yaa…dan akan segera?” Balang menahan kalimatnya.“Iya Bang…izin yaa, Pooja nggak lagi jadi ART di sana!”“Maunya jadi apa dong…?”pancing Balang sambil senyum.“Mau jadi 'ART' pribadi Abang siang malam dan bakal bikinkan Balang junior buat Abang…!” canda Pooja, hingga Balang tertawa kecil.Paham arah omongan Pooja, yang agaknya minta dirinya mulai serius dengan si cantik jelita ini dari India ini.Si hitam manis bermata bulat besar bak bintang kejora yang makin manis ini, memang kadang bikin Balang kangen.Walaupun sudah biasa berciuman, tapi keduanya belum pernah melampaui batas. Sehingga Pooja bilang sampai kini dia masih perawan ting-ting, di usianya yang hampir 21 tahunan ini."Mauny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status