Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 559: Hajar 5 Anggota Geng White

Share

Bab 559: Hajar 5 Anggota Geng White

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Balang mengantar Sie Jin sampai ke flatnya, daerah di sini ternyata banyak orang Asia nya, mulai dari China, Korea hingga ada juga Indonesia.

Bak berada di daerah sendiri saja Balang saat ini, ditambah wajahnya yang agak blasteran, tapi dominan Indonesia-nya, banyak yang menatap ramah pada Balang.

Sie Jin tinggal dengan ibunya di flat kecil ini. Ternyata Sie Jin aslinya dari Korea Utara, mereka kabur dari negerinya sejak 10 tahun yang lalu.

“Ayah kami meninggal dunia 3,5 tahun yang lalu. Kakakku Sie Mo baru 2 tahun bergabung dengan Geng Marina,” cerita Sie Jin, yang ngaku baru berusia 20 tahun dan kakaknya yang tewas 25 tahunan.

Balang iba juga, saat melihat orang tua Sie Jin yang masih kenakan baju berkabung warna putih. Kematian anak lelakinya yang selama ini jadi tulang punggung keluarga membuat keluarga Sie Jin berduka.

Balang sempat menatap foto Sie Mo yang di letakan di ruang tamu flat kecil ini, wajah pria muda lumayan tampan, dengan ciri khas wajah ala-ala bintang drakor.

Saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 560: Sarang Geng White Porak Poranda

    Orang yang Balang tatap dan sempat bikin hatinya kaget itu tak lama berada di sana. Dia pergi dan membiarkan si pria bule yang Balang duga Jhon White ini memarahi 5 anak buahnya, yang kini sudah di bebat perban kaki dan tangannya.“Goblok, bodooohhhh…kenapa tidak kalian tembak saja sekalian pria itu hahh…!” Jhon White terlihat memarahi habis-habisan ke 5 anak buahnya yang apes dua kali ini.Apes pertama di hajar sampai patah tangan dan kaki oleh Balang, apes kedua kini kena marahi habis-habisan ‘bos’ mereka sendiri.Balang sengaja tak buru-buru menyerbu, karena di atas meja ruangan yang luas ini terdapat beberapa senjata berbagai jenis.Kelompok Jhon White agaknya bukan geng sembarangan, mereka seolah punya izin untuk memiliki senjata-senjata berbahaya ini.“Hmm…aku harus ambil salah satu senjata otomatis ini,” batin Balang sambil memutar otak, untuk masuk dan mengejutkan kelompok geng yang sangat berbahaya ini.Balang akhirnya berhasil masuk melalui sebuah jendela yang tingginya hamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 561: Sie Jin yang Manis

    “Kamu sembunyi di mana Balang..?” Komjen Polisi Bardi, Om nya yang kini jadi Kabareskrim menelpon Balang langsung dari Jakarta.“Di London Om, di sebuah motel sederhana…!”“Kamu jangan bikin ulah dulu, Om barusan dapat telpon dari kepala intelijen di Inggris, kalau perang antar geng katanya melibatkan kamu!”Balang langsung terdiam.Komjen Balang lalu minta keponakannya untuk sementara bersembunyi dulu, soal yang lain-lain akan dibereskan Om nya ini. Sebagai petinggi Polri, Bardi tentu saja tahu perkembangan apapun.“Kalau tak ada lagi tugas apapun, secepatnya pulang ke Indonesia,” pesan Komjen Bardi lagi, yang otomatis khawatir sekaligus harus bantu bersihkan nama pemuda nekat ini. Sie Jin yang tak paham Bahasa Indonesia hanya menatap bengong. Lalu bertanya ke Balang itu bahasa apa.Tak lama kemudian Clara chat, yang bilang dirinya harus terbang lagi dan bilang Balang hati-hati. Karena geger penyerbuan ke sarang Geng White jadi isu nasional, saking banyaknya korban tewas.Balang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 562: Tubuhku Hanya Untukmu

    Balang hanya memejamkan mata sambil menikmati gosokan spon bercampur sabun di tubuhnya, Balang bukan tipikal orang yang suka memanfaatkan kesempatan.Tapi saat membuka mata, mau tak mau kalamenjing Balang bergerak tak beraturan, saat melihat Sie Jin hanya kenakan beha dan CD saja, saat memandikan tubuh polosnya.Dengan kulit putih bersih dan body khas remaja, di tambah body proporsional Sie Jin, Balang harus akui betapa bagusnya tubuh gadis asal negeri Kim Jong Un ini.Dan mau tak mau, sesuatu yang tak direncanakan, kadang terjadi! Itu diawali saat benda keramatnya perlahan tapi pasti naik sendiri.Balang membiarkan saja, tak berusaha menutupinya. “Tuh Sie Jin udah melihat juga,” pikir Balang cuek.Sie Jin tersenyum kecil sambil menyiram tubuh Balang dengan air bersih melalui shower hingga bersih.Sie Jin sudah bukan anak kecil lagi, dia paham pemuda di depannya sedang menahan diri, untuk tidak kurang ajar dengannya.Inilah yang membuat Sie Jin salut dan kagum dengan Balang, di sampin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 564: Baru Bertugas, Hadapi Teroris Bersenjata

    Dengan hati nelangsa mendengar kematian Marina saudara se ayahnya, Balang pun berangkat laksanakan tugasnya ke daerah terpencil ini. Walaupun dalam batinnya, setengah hati pergi ke sini.Selain tak kenal daerah yang di sebut Kabupaten Ujung Sabang, dia juga baru tahu tempatnya berada di paling ujung republik ini, dan tinggal nyeberang kurang dari satu jam. Maka sudah masuk wilayah negara tetangga.Ayahnya di Jakarta ikutan kaget bukan main mendengar kabar itu. Hingga Radin langsung terbang ke London temui Gabrille untuk nyatakan belasungkawanya.Karena tahu situasi tak begitu aman, Radin berangkat dengan 2 pengawal setianya, Horman dan Sono. Ketiga istrinya sengaja tak di bawanya, demi ke amanan.Balang kaget juga, karena menuju ke tempat tugasnya yang baru dari Banda Aceh harus naik kapal motor hingga 5 jam lebih.Daerah ini ternyata wilayah pemekaran yang baru setahun berdiri, sehingga cukup pangkat Mayor seperti dirinya yang jadi pelaksana tugas Dandim di sana.Belakangan Balang ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 565: Bikin Gebrakan Menghebohkan

    Balang mengangkat tangannya dan kini salah satu pentolan penyekap ini mendorongnya ke dalam ruangan, dengan menodongkan ujung popor senjata otomatisnya ke tubuh pemuda nekat ini.Pistol di pinggangnya di rampas orang ini, dan malah di gunakan untuk menodongnya. Pistol Balang ini ada tombol khusus, sehingga tak sembarangan orang bisa menggunakan, kalau tak tahu tombol tersembunyi ini.Balang membelinya saat di London dan harganya sangat mahal, hampir 300 jutaan.Sepintas Balang tertawa dalam hati, saat melirik senjata otomatis milik penjahat ini…karena tak ada pelurunya. Sedangkan dua temannya memegang pistol rakitan.Namun Balang pura-pura menyerah saja. “Hei kamu tentara nekat, apakah kamu bawa uang tebusan 25 miliar!” bentak orang yang pegang pistol rakitan, di tatap cemas si ibu guru cantik dan 20 siswa SMP ini dengan pandangan takut.“Ada, tapi saya tak bawa uang cash, kalau kalian ingin tranfer, dalam hitungan menit uang itu akan masuk ke rekening kalian.” sahut Balang kalem.Ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 566: Jadi Guru Dadakan

    “Bu Najwa, mau kemana, kenapa sampai kehabisan BBM?” Balang berbasa-basi sambil turun dari motornya. “Mau pulang ke kos, tadi dari pasar, belanja kebutuhan sehari-hari Om, lupa kalau BBM nya tinggal dikit!” Najwa tertawa kecil memperlihatkan giginya yang putih dan rata. Balang melihat ada dua tentara, anak buahnya yang juga naik motor. Balang langsung melambai, sehingga keduanya sigap berhenti sambil memberi hormat. Dia meminta salah satu anak buahnya ini membawakan motor Najwa, dan si guru cantik ini dia antar sampai ke kosnya. “Mau mampir dulu Om?” “Makasih Bu Najwa, lain kali saja ya!” Balang lalu permisi dan langsung kembali ke kantornya. Diatas meja kerjanya, Balang melihat ada sebuah surat, ternyata dari sekolah yang dulu kena jadi tempat 3 penjahat beraksi. Kepala Sekolahnya ternyata mengundangnya untuk selamatan, karena tak ada yang cedera pasca penyanderaan semingguan yang lalu. Dua hari kemudian, seluruh siswa SMP 02 Ujung Sabang ini memandang kagum dengan tentara muda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 567: Tak Sengaja Tolong Najwa dan..!

    Setelah 4 bulan bertugas di Kabupaten Ujung Sabang, Balang di panggil ke Makodam di Medan dan di beri kenaikan pangkat luar biasa lagi. Dari Mayor menjadi Letnan Kolonel.Sebuah sejarah baru tercipta, belum 27 tahunan, Balang sudah berpangkat perwira menengah, hal yang sulit di capai serdadu lainnya!Banyak pastinya yang sirik, tapi mau gimana lagi, kalau mau naik pangkat wajib punya prestasi seperti Balang dan nyawa taruhannya.Awalnya mau di Makodam Banda Aceh, tapi di rubah. Di saat bersamaan si KSAD Jenderal Cecep Kuswara ada kunker di Medan, sehinga pelantikan Balang di pindah ke Medan.Jenderal Cecep langsung menatap kagum sosok Balang. “Ganteng banget ternyata aslinya, kokoh tegap lagi,” puji Jenderal Cecep, yang terpaksa agak mendongak, karena si jenderal ini hanya sehidung Balang.Usai pelantikan, Balang kaget, sahabat dekatnya ternyata bertugas di Medan, sebagai Koramil di kota ini.“Gila kamu coii, aku baru saja naik pangkat jadi Kapten, ehh ente udah Letkol ajehh!” sahabat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 568: Najwa Si Anggun yang Punya Sisi Lain

    Lampu kamar kini di ganti lampu tidur yang agak redup, untung saja kamar ini pakai AC, kalau tidak, kebayang gerahnya, karena berada tak jauh dari pantai. Melihat Balang tidur di bawah hanya beralaskan selimut, Najwa jadi tak enak hati, dia bolak-balik di kasur empuk. “Bang…abang…naik ke atas saja, tidur sama-sama di sini!” panggil Najwa pelan. “Jangan Najwa, ga-papa kok!” Balang masih menolak halus, padahal hatinya mulai deg-degan juga. Balang memang bukan fuckboy seperti sahabatnya, Kapten Harden, yang tak pernah mau melewatkan kesempatan. Najwa malah bangkit dan menarik tangan Balang, sehingga mau tak mau Balang mengikuti dan kini tidur di samping bu guru cantik ini. Ranjang ini cukup luas dan tentu saja muat buat berdua, bahkan bertiga sekalipun. “Bang…aku boleh tanya nggak?” “Hmm…boleh tanya apa!” Balang menoleh ke samping dan Najwa kini tidur miring sambil memeluk guling menatapnya. “Abang kan sudah naik pangkat nih jadi Letkol, usia abang berapa sih, cepat banget naiknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status