Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 530: Naomi Adik Cen Long

Share

Bab 530: Naomi Adik Cen Long

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kamu di mana bro…?” Harden sahabat dekatnya di pendidikan perwira menelpon.

“Aku…masih di Jakarta Den, kenapa?” Balang terpaksa berbohong, tak mungkin ia ngaku ada di London.

Sampai kini teman-temannya di pendidikan tidak ada yang tahu jatidiri Balang sesungguhnya, kalau dia merupakan anak seorang crazy rich.

“Eh jangan kelamaan seminggu lagi kita masuk pendidikan ini, ntar ente kena finalti dan tertunda kelulusan,” sahut Harden memperingatkan sahabat dekatnya ini.

“Iya, aku bakal datang tepat waktu,” sahut Balang, lalu klik telpon pun ditutup. Marina hanya menatap adik se ayahnya ini.

“Jadi kamu masuk pendidikan di tentara ya…?” Marina bertanya dan Balang langsung mengangguk.

“Hmm…pantas…kamu itu dingin dan tak kenal ampun!” kini Marina tak heran lagi dengan sepak terjang adiknya ini.

Entah kenapa, dengan Balang inilah dia merasa lebih dekat di bandingkan Dean sebagai saudara se ayah.

“Ka Marina…kenapa kamu sampai jadi gangster, kalau tak keberatan, ceritalah!”

Kini keduanya sengaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 531: Awal Mula Permusuhan Sengit Dato Simon dan Dato Lim

    Tanpa banyak tanya, Balang keluar dari motel ini. Dengan wadah plastik yang dia ambil di ruangan motel ini, Balang kembali sambil membaluri kaki Naomi dengan es ini, lalu pelan-pelan mengurut kaki mulus ini.Naomi meringis menahan sakit. Ilmu selama dua tahun di pendidikan saat ini dia praktekan pada Naomi, setelah meringis kini Naomi malah merasa enakan.“Sudah Balang cukup, kakiku kini enak!” Balang pun mengangguk dan melap kaki itu dengan handuk dan memasangkan kaos kakinya dan merapikan celana ini lagi.Ulah Balang ini membuat Naomi terus memperhatikan pria ini, dia ingat awalnya suka dengan Dean, tapi hanya sebatas suka.Namun saat melihat Balang yang sudah membebaskanya dari para penculik dan saat ini mengurut-urut lalu mengelap kakinya, rasa suka mulai berubah simpati.“Naomi, siapa mereka dan kenapa kamu sampai di culik?” Balang kini duduk di kursi dekat ranjang sambil menatap si cantik ini.“Mereka ini Geng White pimpinan Jhon Wite, saingan Geng kakak ku dan Geng Marina. Tadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 532: Pertarungan Berdarah

    Tiba-tiba ada yang menggedor pintu kamar motel mereka, Balang dan Naomi sama-sama terlonjak kaget.Sempat saling pandang, lalu Balang tanpa ragu dan takut langsung menuju pintu. Begitu terbuka, sebuah pistol mengarah ke dahinya. Naomi pucat bukan main, karena kawanan Jhon White yang menculiknya datang ke motel ini. Ternyata mereka bisa melacak Balang dan Naomi, hingga ke tempat ini.Balang kaget sekaligus penasaran, siapa yang memberitahu kelompok Geng White tersebut, kalau dia dan Naomi ada di motel ini.“Aneh…apakah hape Naomi di sadap mereka…?” batin Balang, sampil mengangkat tangan dan di bawa keluar dari kamar motel ini.Penasaran Balang terjawab ketika dia sudah berada keluar kamar motel ini. Di halaman motel terlihat Kumar, yang wajahnya lebam-lebam bekas pukulan. Agaknya si sopir taksi keturunan India ini menerima siksaan sebelum di bawa ke motel ini.Bukkk…pungggung Balang di tendang, hingga pemuda ini terjengkang ke tanah yang tertutup salju. Setelah tadi badannya di geleda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 533: Sikat Anak Buah Cen Long

    Paginya, melalui TV di kamar flat ini, Kumar dan Balang yang sedang menikmati sarapan yang dibuat Pooja, sambil melihat tayangan berita dari TV lokal, terkait insiden di motel tersebut tadi malam.Inilah pertama kalinya Balang makan masakan India yang di buat Pooja. Kumar tersenyum melihat tayangan TV itu yang menyebutkan terjadi perang antar gangster.Kumar kini tak lagi memanggil ‘Sir’ setelah Balang minta sebut namanya saja. “Siapakah kamu ini Balang?” Kumar menatap Balang sambil menawarkan minuman hangat khas India, dan di tatap Pooja yang juga masih penasaran dengan jatidiri Balang.“Aku…seorang tentara di Indonesia Bang Kumar. Tapi belum lulus, masih pendidikan, masih 1 tahun 8 bulanan lagi..!” aku Balang jujur.“Woww...pantes, kini aku tak penasaran lagi kamu bisa hajar para penjahat-penjahat itu.”Balang lalu balik bertanya, kenapa Kumar hanya berduaan dengan adiknya, di mana orang tuanya. Kumar malah menghela nafas, seakan mengingat kenangan pahit yang dia alami bersama adikn

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 534: Dua Bangor Muda Beraksi

    Brisia kini sudah tenang, dia pun sudah menelpon manajernya di pub, kalau malam ini tak masuk kerja. Karena masih syok dengan kejadian barusan.Balang yang awalnya ingin pulang, di tahan Brisia, si bule ini benar-benar ingin di temani malam ini.Kalau Dean Abang-nya agak-agak bosan dengan wanita berambut jagung, adalah Balang yang pertama kalinya bersama dengan wanita jelita berkulit putih bak kapas ini.Selama bercerita, Brisia tak ragu memeluk tubuh Balang, hingga pemuda ini panas dingin juga di buat di bule cantik ini.“Kacau kalau gini,” batin Balang, dengan hati tak karuan. Antara kasian dan nafsu campur aduk di hatinya.Apalagi Brisia yang merasa kedinginan memasukan tangannya ke tubuh Balang dan mengelus-elus dadanya yang bidang…!Kita tinggalkan sejenak Balang yang kebat-kebit bersama si bule cantik ini, kita kembali ke Batupecah, di mana saudaranya Dean yang dari hari ke hari makin membaik kakinya.Setelah 3 minggu, Dean di pindahkan ke rumah Bidan Dayang, dengan alasan biar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 535: Akhirnya Takluk di Tangan Dokter Cantik

    Ibarat makanan, kalau sudah merasa enak, akhirnya kepingin lagi, walaupun sempat marah dengan kelakuan Dean. Tapi dokter Qorry senyum-senyum sendiri saat ngantor.Malah kadang termenung sendiri, hingga hampir salah kasih resep buat pasiennya, pasien kena flu malah di kasih obat sakit perut.Untung perawatnya membaca dan menegur Qorry, hingga dokter jelita kelabakan dan kaget sendiri.Sorenya saat menemui Dean yang kini duduk di taman belakang, Qorry yang gemas cerita itu, hingga Dean tertawa sendiri.“Awas kalau minta itu lagi, aku suntik mati tu burung,” sungut dokter Qorry, terbelalaklah Dean. “Mateee kitaa…jadi banserrrr dong eikeeeee!” olok Dean, dan dia terpaksa meringis, saat perutnya kembali kena cubit.Namun, siapa kira malamnya, ancaman Qorry itu malah tak berbekas, saat kembali Dean minta tolong ke toilet.Lagi-lagi Qorry kaget saat akan keluar kamar, tubuh semoknya di peluk Dean dan melumat bibirnya. Qorry hanya bisa pasrah.Dan terulang lagi seperti pagi tadi, Bidan Dayang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 536: Terjun ke Medan Laga Sesungguhnya!

    Balang ‘terpaksa’ sewa jet pribadi dari Inggris terbang langsung ke Jogjakarta. Dan buru-buru ke Magelang, terlalu aseek dengan Brisia membuatnya kelabakaan hampir melewati waktu liburan selam 35 hari.Hampir saja Balang telat lagi, Harden sahabatnya sampai ketar-ketar! Sohib dekatnya ini tak muncul-muncul juga ke asrama, padahal limitnya hanya hitungan jam saja lagi.Kurang dari 30 menitan lagi limit waktu habis, Balang akhirnya nongol juga di depan pintu gerbang pendidikan calon perwira ini.Melihat Balang datang dengan mobil mewah di depan pintu gerbang. Penjaga yang pernah menyepak pantatnya 2 tahun yang lalu mendelik melihatnya. Si Tentara berkumis ini malah ingat sekali wajah Balang.“Heiii kamu…sini!” bentaknya, Balang terpaksa menghadap dengan sikap menghormat. “Apes dah gua…kena bentak lagi hari ini!” batin Balang“Lagi-lagi kamu hampir telat, dulu 2 tahun lalu juga begitu…bagaimana kelak jadi komandan kamu ini. Bisa habis anak buah kamu ngamuk…kamu itu calon komandan, calon

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 537: Masuk ke Sarang Musuh

    Balang tiarap dan berlindung di sebuah pohon besar. Walaupun marah mendengar ada anak buahnya yang tertembak, namun dia tak mau ceroboh.Balang kini mengambil sikap hati-hati dan tidak sembrono, dengan hati tenang, Balang langsung pasang kacamata khusus, yang mampu melihat dalam gelap. Dari semak-semak dan sisi lembah, Balang melihat banyak gerakan menuju ke kampung ini dan agaknya akan menyergap pasukannya.“Ambil formasi bertahan,” teriak Balang, tapi teriakannya di sambut berondongan senapan otomatis.Balang marah bukan main, desingan peluru lewat beberapa centi di atas kepalanya yang mengenakan helm prajurit dari baja.Balang melihat orang yang memberondong, dengan cepat Balang mengarahkan senjata otomatisnya. Trattt…tratt…traattt, berondongan Balang membuat 3 orang penyerbu terjungkal sekaligus.Balang keluar dari persembunyian dan membrondong kembali 5 orang, yang sedang aseek menembaki anak buahnya.Kembali ke 5 orang ini terjungkal, latihan berat selama 4 tahunan di pendidik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pewaris Tunggal   Bab 538: Pasukan Latua Hitam Tak Kenal Kompromi

    Balang lalu memimpin pasukan untuk kembali ke perkampungan yang di pimpin kepala suku Alowi, begitu melihat anaknya kembali sehat wal afiat, Alowi bukan main senangnya."Alowi...aku ingin bicara secara pribadi dengan kamu!" Balang lalu mengajak Alowi ke depan pondok.Akhirnya Alowi pun menyampaikan apa adanya pada Balang cs, kenapa membocorkan pasukannya ada di sini dan hampir saja jadi korban.“Kelompok itu menyebut mereka dengan nama Black Panther, sangat terkenal licin dan kejam serta tak segan membunuh sandera, kalau tak di tebus dengan uang. Itu masih sempalannya pa Komandan, bosnya masih ada, anggotanya hampir 200 orang!” Alowi mengisahkan kelompok bersenjata ini ke Balang.Kaget juga Balang, dipikirnya ke 19 orang tersebut kelompok tersendiri. Namun, masih ada bos besarnya.Dari 5 orang anggota Black Panther yang tertinggal dan tewas, Balang heran sendiri. Karena senjata kelompok ini justru sama dengan yang di pakai pasukannya.“Pasti ada pemasok senjata, siapa yang coba-coba b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status