Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 391: Rahasia Renita Terbongkar!

Share

Bab 391: Rahasia Renita Terbongkar!

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Terlihat pakaian Renita di bagian dada sudah terpampang jelas, pria itu dengan rakusnya menyosor benda kembar putih mulus itu, bak sedang melahap makanan siap saji yang sangat enak dan tentunya sudah siap untuk di habiskan sampai tak tersisa.

Bunyinya bikin Radin terdiam sambil mengutuk dalam hati, karena ia bak melihat sebuah pertunjukan live show di depan hidungnya sendiri yang tak pernah ia sangka-sangka sama sekali.

“Sialan, apes banget gue, menonton si Renita dan pacarnya sedang bercinta,” batin Radin tersandar dalam lemari ini.

Dan kini dengan hati yang mendongkol, Radin terpaksa harus terus mendengarkan desahan dan pekikan Renita yang keenakan, juga dengusan nafas pria itu.

Bunyi derit ranjang dan berpadu dengan suara-suara nakal Renita membuat Radin bak kebakar sendiri dalam lemari tersebut, hampir saja dia keluar dari persembunyiannya.

Namun ia bertahan karena punya misi besar dan mau tak mau dirinya terpaksa terus bersabar mendengarkan percintaan keduanya.

30 menitan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 392: Bertemu Anak Musuh Besar

    Hanya satu malam bersama di hotel ini, Radin pun mengantar Prilly kembali ke asramanya, Radin tentu saja berhati-hati, agar jangan sampai kepergok Renita dan kekasihnya.Dengan alasan mau bertemu keluarganya lagi, Radin dan Prilly berpisah, dengan janji akan bertemu kembali di lain waktu.“Baguslah…jangan keseringan, ntar aku nggak bisa jalan sayang…!” bisik Prilly nakal, hingga Radin tertawa kecil, setelaah berciuman lama sampai bunyi kericupan, keduanya pun berpisah.Radin sudah meminta Prilly berhenti kerja paruh waktu dan konsentrasi kuliah saja, karena Radin janji akan menambah uang saku buat gadis cantik ini, Prilly bilang pikir-pikir dulu.Radin pun kembali ke hotelnya dan hari ini mengikuti keluarganya berliburan ke tempat-tempat wisata. Namun dalam hati pemuda pendendam ini, sudah tersusun sebuah rencana.Radin bermaksud akan menyatroni persembunyian Dato Simon dan Dato Lim di sebuah tempat yang sudah dia ketahui, saat menguping pembicaraan Renita dan kekasihnya usai bercinta

  • Pewaris Tunggal   Bab 393: Awal Hubungan yang Aneh?

    “Hmm…kenapa kamu mencegah aku, bukankah aku in musuh ayah kamu?” Radin sengaja memancing sambil menatap wajah gadis cantik ini.Gabrille malah tak menyahut ucapan Radin, dia kini menuju ke mini bar yang terdapat di kamar mewahnya ini, lalu dengan cuek dan elegan menuangkan wine ke dalam dua buah gelas, satu buatnya dan satunya malah di sodorkan ke Radin.“Minumlah…cuaca sangat dingin, tak bisakah kita ngobrol dulu dan berteman…?”Saking kagetnya, Radin agak ragu menerima gelas kecil ini, tapi saat melihat wajah cantik Gabrille, Radin pun menerima gelas itu, lalu Gabrille mengajak tos dan kini keduanya minum bersama, sehingga Radin berkurang rasa curiganya.Gabrille kini malah mengajak Radin duduk di kursi yang ada di kamar ini dan ada mejanya, kini botol wine tadi berada di meja itu.Tanpa ragu Gabrille juga mengambil rokoknya dan mengisapnya dengan tenang dan menawarkan pada pemuda ini. Sebelumnya Gabrille juga menghidupkan penghangat ruangan dan juga pengisap asap.Setelah minum hin

  • Pewaris Tunggal   Bab 394: Dendam Berkarat dari Generasi ke Generasi

    Radin mengantar Gabrille dengan mobil sportnya, gadis ini ternyata minta di antar ke apartemennya. Masih di seputaran kota Paris, Radin tak heran kalau gadis ini kaya raya dan punya apartemen sendiri, karena Dato Simon dikatakan Gabrille juga mewarisi harta tak sedikit dari ayahnya Dato F alias Dato Farhan.“Thanks ya, kalau tak ada kamu, habis hartaku di rampok dua begundal tadi!”“Iya, hati-hati kalau jalan, Paris tak begitu aman ternyata!” sahut Radin pendek sambil konsen ke setiran dan memakai kacamata coklat, hindari silau oleh salju tipis yang kini memenuhi jalanan. Grabrille hanya tersenyum dan kini dia memberi petunjuk arah ke apartemennya.Gadis cantik ini cerita kalau dia tadi baru dari kampus dan sengaja tak bawa mobil, namun saat akan menuju ke commuter line (kereta api), tiba-tiba datang dua pria itu yang mulutnya berbau alkohol, lalu menodongnya.Begitu sampai di halaman apartemen, Gabrille mengajak Radin mampir, awalnya pemuda ini ragu, tapi gadis ini langsung menarik l

  • Pewaris Tunggal   Bab 395: Pembalasan Tanpa Ampun

    Di saat Radin sedang bertemu Gabrille, di waktu bersamaan Aldot juga sedang bertemu seorang kolega bisnis di sebuah restoran mewah di pusat kota Paris.Aldot hanya bersama Horman pengawalnya, dan mereka bertemu dengan Tuan Santana, seorang pengusaha terkenal Prancis, terkait kerjasama bisnis yang selama ini sudah terjalin lumayan lama.Tanpa Aldot sadari, 3 pembunuh bayaran sudah mengincarnya saat datang ke restoran ini, namun mereka belum bertindak, karena saat itu suasana agak rame dan Aldot juga membawa pengawal setianya ini.Setelah melakukan metting hingga 2,5 jam, di mana Aldot akan menambah sahamnya di perusahaan Tuan Santana terkait pencaplokan sebuah operator seluler di Maroko dan Monaco yang rencana investasinya mencapai 25 triliun ini, serta akan menjadi sponsor sebuah klub bola elit di Liga Perancis.Lalu kelak pertemuan lanjutan akan di gelar di Jakarta satu bulan dari sekarang, kemudian Aldot pun keluar dari restoran ini.Begitu keluar dari restoran ini, salah seorang p

  • Pewaris Tunggal   Bab 396: Satroni Sarang Bos Pembunuh

    Pria berwajah agak Afrika ini terlihat tergesa-gesa masuk ke sebuah flat mewah bercat putih, matanya celingak-celinguk melihat ke kiri dan kanan sambil berkali-kali memencet bel, seakan takut ulahnya kepergok.Tak lama kemudian pintu terbuka dan pria ini buru-buru masuk, di seberang jalan flat putih ini terlihat Radin melihat kelakuan orang ini, lalu dia dengan tenang mengisi pelurunya, lalu memasang peredam dan kini dengan langkah santai melangkah menuju flat ini.Topi koplok dia pasang dan di tangannya ada sekotak makanan seperti pizza, Radin memencet bel itu, satu kali…dua kali dan kini kali ke tiga.Lalu terlihat seseorang seperti mengintipnya lewat lubang kecil di pintu flat ini, Radin memperlihatkan sekotak pizza, seolah-olah dia seorang kurir makanan ini.Pintu pun terbuka. “Siapa yang mesan pizza, di sini tidak ada yang mesan itu!” ucap pria ini dalam Bahasa Inggris aksen Perancis. Radin mengangkat kotak pizza ini. lalu…duppp…pria ini langsung terjengkang tanpa sempat berteri

  • Pewaris Tunggal   Bab 397: Masuk Jebakan Mantan Kekasih!

    “Radin…kamu mau kemana..?” Radin terdiam sesaat, baru saja dia ingin menyusul Gabrille, tapi tak di duganya di lobby hotel ini malah bertemu papanya yang baru saja datang dari kantor kepolisian Kota Paris.“Ee…mau jalan-jalan saja pah!”Aldot menatap wajah anaknya yang terlihat dingin dan cambang bauknya pun kini mulai lebat lagi, termasuk rambutnya yang mulai gondrong.“Hmm…hati-hati, kamu sudah tau kan apa yang barusan terjadi?”Radin mengangguk dan bilang dia barusan lihat breakingnews di TV terkait tembak menembak dan juga apa yang barusan papa nya alami.“Kenapa kamu tak bawa pengawal…?”“Tak apa pah, Radin bisa jaga diri…!”“Ya sudah, kabari kalau ada apa-apa!” Aldot pun berlalu, dia pikir Radin bisa jaga diri, karena…Aldot percaya ada sebuah rahasia besar yang anaknya ini simpan, dan rahasia besar itu sangat menakutkan bagi musuh-musuhnya.Radin sebenarnya sudah paham, ayahnya ini punya jiwa intelijen yang sangat kuat, sebagai polisi yang masih aktif namun non job, ia bisa meli

  • Pewaris Tunggal   Bab 398: Tertolong Suara Gabrille

    Jani kini mengikat tangan dan kaki, serta menyumpal mulut Radin, yang membuat Renita terbahak, Jani secara kurang ajar menyumpalkan CD kekasih nya ini ke mulut Radin, CD yang belum di cuci dan tentu saja ada bau-bau kewanitaannya.Ini membuat wajah Radin yang tadi hampir pingsan dan kini sadar sepenuhnya tersebut merah padam menahan amarah di dadanya, tapi Radin tak berdaya dan pasrah saya di perlakukan Jani secara kurang ajar ini, namun otaknya mulai jalan mencari cara agar bebas.“Sekarang apa yang akan kita lakukan, kita bunuh di sini lalu mayatnya kita buang ke laut atau di jalan, atau bagaimana?”Jani kini menatap Renita minta pendapat, bingung juga apa yang harus mereka lakukan sekarang.“Apa perlu kita kasih tahu Dato Simon atau Dato Lim?’ Renita malah balik bertanya sambil menatap Jani.“Sejak si Dato Simon ketakutan, karena katanya di kejar-kejar pembunuh bayaran dari Dato Aldot, keduanya tak bisa di hubungi lagi sampai hari ini,” sela Jani.“Lantas apa yang akan kita lakukan

  • Pewaris Tunggal   Bab 399: Akhir Tragis Sang Mantan

    Radin yang terus berlari mengejarnya terjeblos ke sebuah lubang yang tertutup tumpukan salju, sehingga kalau tadi jaraknya dengan Renita tinggal 20 meteran kini menjauh, karena Renita terus berlari.Sepatu kulitnya yang berhak 5 centimeteran membuat Renita agak kesulitan berlari cepat, Radin berusaha menarik kakinya yang kejeblos tadi, setelah berusaha keras, kini Radin melupakan rasa dingin yang menusuk tulang, dia kembali mengejar Renita yang kabur ke arah jalanRenita kembali panik melihat Radin sudah mengejarnya lagi dengan cepat, jalan raya sudah berada di depannya.Melihat mobilnya sudah terlihat di seberang jalan, Renita lalu berlari menyeberang jalan ini, tanpa menoleh kiri dan kanan lagi, karena matanya terfokus ke mobilnya saja.Tiba-tiba…brakkkk….!”“Renitaaaa…!” Radin terbelalak, dia sampai terdiam sesaat.Tubuh wanita jelita ini terguling-guling dan terlempar ke pinggir jalan, sebuah mobil berkecepatan tinggi tak mampu menghindari tabrakan dengannya.Jalanan yang licin ka

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status