Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 379: Bertarung dengan Pembunuh Bayaran

Share

Bab 379: Bertarung dengan Pembunuh Bayaran

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Namun Radin langsung tersungkur tanah berpasir, saat seseorang memukul tengkuknya, pandangan matanya nanar, lalu bersama Amanda yang tadi berteriak kaget, keduanya juga di ikat dengan tali rapia dan di dudukan di lantai, tangan mereka di telikung ke punggung.

Nenek Sana dan Dody juga di ikat dengan mulut sama di sumpal dan semuanya di kumpulkan di ruangan tengah rumah ini.

“Kita tunggu Aldot nya, paling sebentar lagi dia pulang dari laut seperti kata si nenek ini, lalu kita habisi semuanya di sini, sesuai order!” terdengar seseorang berkata pada dua rekannya dan keduanya menganggukan kepala.

Ketiganya kini kadang duduk, kadang berdiri menatap ke lima orang yang sudah mereka lumpuhkan ini.

Radin yang kini mulai siuman juga di sumpal mulutnya, termasuk Amanda, sehingga dia hanya menatap siapa tiga orang ini.

Setelah hampir satu jam, dari kejauahan terlihat Om Langit ini berjalan menuju ke rumah ini, Radin langsung khawatir melihat kedatan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tama Sq
mantappp thor. trimakasih updatenya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 380: Pelan-pelan Mulai Sadar

    Nyawa Aldot tertolong berkat kesigapan Radin, bahkan Radin tanpa ragu mendonorkan satu kantong darahnya buat ayahnya, yang butuh 4 kantong darah. Sisa tiga kantong darah di sumbang ke 3 tante-tantenya, Sarah, Kelly dan Rika yang tanpa ragu ikut mendonorkan buat saudara tertua mereka ini.Awalnya Opah Brandon juga ingin, tapi karena terlampau kaget mendengar Aldot hiudp dan ditemukan, dokter tidak berani ambil resiko.Sehingga di putuskan hanya Radin dan ke 3 tantenya yang boleh mendonorkan darah buat Aldot Hasim Zailani.Setelah 3 hari, masa kritis Aldot pun lewat, kini sang crazy rich sudah di pindahkan ke ruang perawatan dan tentu saja di jaga sangat ketat, baik dari kepolisian dan juga pengawal pribadi, apalagi Aldot masih perwira aktif yang non job.Hanya keluarga terdekat yang boleh menjenguknya dan sudah pasti yang siang malam berjaga adalah Radin. Bahkan saking tak ingin meninggalkan ayahnya, Radin minta ART di rumah membawakannya pakaiannya dan Ra

  • Pewaris Tunggal   Bab 381: Sisca dan Melly Cinta Lama Bersemi Kembali

    Radin jadi ingat gaya kedua ibunda sambungnya, Mami Kania persis seperti Sisca dan Melly bak fotocopy gaya Mami Maya.Sebelum pulang, Radin meminta kedua mantan kekasih papa nya jangan memikirkan biaya hotel dan juga kalau mau makan tinggal pesan saja.“Selama tante berdua berada di hotel ini silahkan saja pakai apapun fasilitas di sini, tak terbatas waktu dan jangan khawatir soal tagihan, semuanya akan Radin bayar…!”Sisca langsung tertawa dan blak-blakan bilang Radin persis seperti papanya, tak pernah perhitungan.Hubungan ketiganya makin akrab, Sisca yang ceplas-ceplos kadang tak segan memanggil Radin calon anak sambung mereka berdua, hingga Radin bak menemukan pengganti ketiga ibu sambungnya dalam diri dua wanita jelita ini.Setelah 5 hari, Radin akhirnya bisa membawa Sisca dan Melly ke rumah sakit, dan langsung dikenalkan pada Opah Brandon dan Omah Tiara serta Omah Gea.“Hebat…kamu jenius sekali, opah yak

  • Pewaris Tunggal   Bab 382: Kisah Memilukan Aldot

    Bukan Aldot yang terjengkang, tapi orang ini yang kaku dan kaget lalu ambruk ke tanah, tembakan Horman sang pengawal Aldot tepat menembus punggung dan tembus ke dadanya.Horman bergegas mendekati Aldot, sambil menendang orang yang barusan dia tembak dan agaknya sudah jadi mayat ini.“Tuan…tuan tak apa-apa…!” Horman membantu Aldot duduk, Aldot mengejap-ngejapkan matanya dan seperti kebingungan dengan apa yang terjadi, ibarat orang baru bangun dari tidur.“Hor-horman…apa yang terjadi…kenapa aku ada di sini…itu siapa yang tertelungkup…aduh kepalaku pusing?”“Hahh…tuann…tuan sudah sadar dan ingat, ya Tuhannn…!” saking bahagianya, Horman langsung memeluk Aldot dan tertawa kegirangan, lupa kalau yang dia peluk ini tuan besarnya.“Horman…papah badanku…kepalaku masih pusing…!” ceplos Aldot yang masih memijit-mijit kepalanya.

  • Pewaris Tunggal   Bab 383: Misi Pembalasan

    Sisca dan Melly pun tak kuasa menahan tangis mengingat kematian memilukan dan tragis ke 3 istri Aldot ini, hanya Opah Brandon yang terlihat kuat.Kakek yang tetap energik ini malah teringat kejadian tak kalah memilukan kedua mantan istri dulu, yakni Kelly dan Sarah yang tewas di depan matanya, juga tewas secara tragis, ulah dari pembunuh bayaran (baca bab-bab terdahulu).Hanya satu orang yang tidak menangis, walaupun matanya memerah, tapi tanpa sadar giginya bergemerutuk, dialah Radin.Tak ada yang tahu di benak pemuda ‘pendendam’ ini tersusun sebuah rencana yang bikin musuh-musuhnya kelak ketakutan.Kini semuanya terdiam, hanya terdengar isak tangis Sarah, Kelly, dan Rika juga sedu sedan Sonia serta Sisca dan Melly, termasuk Rianti dan Resa.“Sudahlah…ini semua takdir…kita semua hanya menjalani kehendak yang Kuasa…Allah Subhanahuata’alla…kita ambil hikmahnya…hari ini kita juga bersyukur, A

  • Pewaris Tunggal   Bab 384: Kejar Musuh ke Bali, Menolong Bule Cantik

    Begitu tiba di Bali, Radin tak mau menginap di hotel mewah, dia sengaja memilih hotel kelas melati agar lebih leluasa bergerak dan pastinya tak menyolok.Sudah 3 hari ia menyelidiki, tapi belum dapat hasil, namun Radin tak putus asa, dia tetap bersabar dan bak turis ia sering jalan-jalan di daerah Kota Denpasar ini.Kesabarannya berbuah juga, kejadiannya tak sengaja..!Pada suatu malam, di hari ke 4 ia kaget mendengar ada pasangan bule bertengkar di sebelah kamarnya.Radin yang kini mahir Bahasa Inggris berkat belajar private, mendengar si bule wanita ini menangis karena di hajar pasangan bulenya.Bunyi plak-plak membuat Radin terganggu juga, Radin lalu keluar kamarnya dan melihat sang bule ini menghajar kekasihnya ini di depan pintu kamar itu.“Heii…berhenti, kamu bisa bikin dia tewas,” tegur Radin dalam bahasa Inggris, dilihatnya bule wanita berambut jagung itu bibirnya berdarah kena tamparan pacarnya ini.“

  • Pewaris Tunggal   Bab 385: Hajar Orang Suruhan Paul

    Tapi Radin sama sekali tak gentar, dia malah tenang-tenang saja, tapi saat menatap salah satu dada penyerangnya, Radin kaget, sepintas dia melihat ada sebuah tato ular di tubuh pria yang berbaju him tak terkancing ini.Saat kaget itulah serangan di lancarkan kedua orang ini, akibatnya Radin agak telat menghindar dan lengannya tergores belati, darah pun mengucur di lengannya, Prilly makin ketakutan melihat Radin terluka.Radin yang marah dan tentu saja kaget melihat tato ini bukannya menghindar, tapi kali ini dia sengaja menghadang serangan berikutnya.Begitu serangan datang lagi, Radin menunduk, lalu sebuah jurus sangat keras ia lancar, rahang orang yang menusuk telah kena, sebuah pukulan upercut, yakni pukulan dari bawah lalu ke atas yang biasa membuat musuh-musuhnya KO di ring octagon, membuat orang ini terjengkang dan ada dua giginya patah, mulutnya langsung berlumuran darah.Kembali si tato ular menusukan belatinya saat melihat temannya kini terkapar

  • Pewaris Tunggal   Bab 386: Bercinta Tanpa Direncanakan dengan Si Gadis Bule!

    “Ihh…kamu tanggung jawab…kok bisa kayak gitu?” kelakar Radin, hingga Prilly tertawa kecil, tapi tangannya malah makin betah berada di sana dan Radin membiarkan saja, wong pemuda bangor ini mulai menikmatinya.“Hmm…caranya bagaimana…?” Prilly tersenyum, tapi tangannya malah makin gemas berada di tongkat ajaib ini.Radin menarik dagu Prilly dan mengecupnya perlahan, gadis bule yang sepintas mirip Nastasya Shine selebgram Rusia yang suka ngomong belepotan dalam bahasa Indonesia yang juga istri dari DJ Robby Shine ini, ternyata menerima dengan sikap terbuka kelembutan pemuda ini.Inilah untuk pertama kalinya Radin bercinta dengan bule, saat perlahan dia membuka baju tidur Prilly, walaupun cahaya kamar redup, tapi tubuh putih Prilly bak bersinar terang di mata Radin yang sudah mulai naik spanning ini.Apalagi saat melihat gunung kembar yang gundukannya padat dan sekal. Terlebih Prilly belum pernah melahirkan

  • Pewaris Tunggal   Bab 387: Geger Sampai ke Jakarta

    “Baron…akhirnya kita bertemu, sebelum nyawa busukmu aku kirim ke akhirat, sebutkan siapa yang order kamu menaruh bom dalam pesawat tuan Aldot Hasim Zailani dua setengah tahunan yang lalu?”“Bu-bukan aku..!” Dupp…sebuah tembakan tepat bersarang di bahu Baron dan langsung mengucurkan darah.Baron berteriak kesakitan dan memangil dua orang, yang merupakan anak buahnya dan sudah Radin habisi di teras tadi, tentu saja teriakannya tak ada artinya, karena dua anak buahnya sudah jadi mayat.Dengan tenang Radin mendekati pria yang hanya menutupi badannya dengan selimut dan kini malah terlepas, karena memegang bahunya yang tertembak.Duppp….sebuah tembakan kembali Radin lesakan dan kali ini menembus paha Baron. Baron melolong kesakitan, tapi suaranya langsung tertahan saat satu tendangan keras Radin layangkan ke wajahnya.“Ampunnnnn…ampunnn….ya benar-benarrr aku yang menaruh bom itu bersama dua

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status