Home / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 159: Lolos Dari Maut

Share

Bab 159: Lolos Dari Maut

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Brandon, asal kamu tahu, Kelly itu memang benar anakku, lebih tepatnya sama seperti si Brigitta ini, sama-sama anak ha***! Tapi sayangnya selalu mengecewakanku, berkali-kali dia ku bujuk agar segera mengeksekusi kamu, tapi dia tetap tak tega, cinta telah membutakan hatinya. Sehingga aku kesal dan minta di habisi saja sekalian daripada tak berguna…nah puas kan sudah kamu!”

Brandon terperanjat dan akhirnya geleng-geleng kepala. “Benar-benar iblis kamu Dato, darah daging sendiri tega kamu habisi!” desis Brandon sangat marah dan ia sempat memberontak, tapi ikatan di tangan dan kakinya benar-benar sangat kuat, hingga Dato Farhan tertawa.

“Ha-ha-ha…dunia memang kejam Brandon, sama seperti kamu yang tega menghabisi semua orang yang kamu anggap jadi dalang pembunuh ayah dan kedua istri kamu itu. Bagiku sama saja, nah setelah aku menghabisi kamu, si manis Gita ini pun bakal ikut menemani kamu di akhirat, silahkan kalian bersenang-senang di alam baka, enak kan, di temani tiga bidadari sekaligu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pewaris Tunggal   Bab 160: Berhasil Kabur

    Kenapa Ali bisa datang dan tahu kalau posisi Brandon dan Brigitta terancam? Inilah kecerdikan Brandon.Brandon sesaat sebelum pingsan setelah meminum air mineral yang disuguhkan Brigitta, langsung memencet nomor darurat di smartphone canggihnya ke nomor ponsel pengawal setianya ini.Ali yang saat itu ada di rumah besar milik Brandon yang berada di Sentul kaget bukan main, tak biasanya Brandon memencet nomor darurat sekaligus peta lokasi di mana saat ini ia berada.Ali pun menggunakan motor biar cepat sampai, dia sengaja tak membawa mobil, takut terjebak macet. Ali pun menggeber motor sport berharga hampir 1,2 miliar dari Italia ini, dengan meliuk-liuk di jalanan ibukota.Di saat bersamaan Dato Farhan aseek bercerita siapa dirinya dan juga sengaja bermain-main dengan mengolok Brandon termasuk Brigitta, sehingga banyak waktu terbuang.Namun jarak kawasan Sentul dan Jakarta bukanlah dekat, sehingga Ali terlambat sampai, untungnya dia tak terlambat dan datang tepat saat Dato Farhan akan m

  • Pewaris Tunggal   Bab 161: Rahasia Sandrina

    Brandon untuk sementara menahan diri tak mengejar Dato Farhan yang kini sudah kabur ke luar negeri, dia mendapat nasehat dari Komjen Anang Marjono, kalau Dato Farhan dari catatan interpol merupakan penjahat besar dan punya banyak kaki tangan di beberapa negara. “Dia di buru 5 negara sekaligus, karena aktivitasnya soal peredaran narkoba internasional, informasi terakhir, dia kini sudah berada di sebuah negara di Amerika Latin, jadi untuk sementara mas menahan diri dulu, terlalu berisiko kalau Mas terus ngotot mengejarnya!” itulah nasehat Komjen Anang Marjono pada Brandon.Di saat yang sama, Komjen Anang Marjono juga bersiap naik pangkat jadi Kapolri, setelah dia di fit and propert tes wakil rakyat dan tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Republik Indonesia.Lucunya, Brandon ketika di tawari apakah mau naik pangkat lagi jadi Inspektur Jenderal atau naik ke bintang 2, Brandon langsung mengelengkan kepala. Ia bilang itu akan jadi pusat perhatian semua orang, sedangkan dirinya palin

  • Pewaris Tunggal   Bab 162: Brandon di Keroyok!

    Brandon jadi tak konsentrasi menonton adegan film yang ditayangkan di bioskop ini, entah di sengaja atau tidak, tak sekali dua kali gadis yang sangat mirip Sarah ini menyandarkan kepalanya ke bahu Brandon.Bioskop ini juga tak terlalu padat, sehingga aktivitas keduanya tak diperhatikan siapapun, saat Brandon melirik ke kiri dan kanan, Brandon sampai geleng-geleng kepala. Karena penonton yang berpasangan seperti dia dan Sandrina malah aseek berciuman dengan pasangannya masing-masing.Film dengan tema horor ini malah membuat Sandrina sering memeluk Brandon, apalagi pas adegannya yang serem-serem. Tanpa sungkan gadis ini menyembunyikan wajahnya ke bahu Brandon.“Kenapa malah milih film horor, kalau dikit-dikit takut,” pikir Brandon tak habis pikir, tapi dia mendiamkan saja ulah wanita jelita ini.Usai nonton, keduanya kini aseek santai di kafe yang tak jauh dari bioskop mewah ini, Sandrina terlihat sangat ceria dan dia bilang bak kembali ingat masa-masa remaja dulu.“Bang…semenjak kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 163: Kepada Siapa Cinta di Labuhkan?

    Brandon menganggukan kepala paham, setelah orang yang ia piting ini mengatakan siapa yang mengorder mereka. Brandon mencatat dalam hati nama orang tersebut.Orang ini pingsan seketika, setelah satu pukulan keras Brandon arahkan ke bagian belakang lehernya, setelah itu Brandon pun menelpon AKBP Ruslan dan menceritakan apa yang barusan dia lakukan.AKBP Ruslan terkaget-kaget dan bilang siap lalu berkata langsung meluncur ke TPK, bagaimana tak kaget tangan kanan Komjen Polisi Anang Marjono ini, saat Brandon bilang kalau terlambat, dua penjahat yang sudah ia lumpuhkan akan mati kehabisan darah. Brandon lalu mengajak Sandrina pergi dari sana, tidak ada warga yang berani mendekat, tak lama datanglah AKBP Ruslan dan 5 anak buahnya. Perwira polisi ini hanya geleng-geleng kepala melihat kekejaman Brandon, ia memerintahkan keduanya di bawa segera ke rumah sakit, lalu kelak akan di interogasi setelah sembuh.Sepanjang jalan Sandrina bak trauma melihat perkelahian Brandon barusan, tak pernah di

  • Pewaris Tunggal    Bab 164: Pengakuan Robert Junior yang Mengejutkan!

    Setelah 3 hari bersama, Brandon lalu mengantar Sandrina dan Ila, Sekretarisnya ke Kuala Lumpur dengan private jetnya, selain keperluan kantor, Brandon juga ingin menjenguk anaknya Aldot, yang sudah hampir setahun tak dia temui semenjak kematian Kelly dan Sarah. Kangen juga dia dengan anak tunggalnya bersama Sarah tersebut.Saat masuk ke private jetnya, Tiara yang masih tetap jadi pramugari kaget melihat Sandrina, kaget pertama tentu saja melihat gadis cantik ini bak pinang di belah dua dengan mendiang Sarah, kaget yang kedua, seingatnya dulu Gea yang di bawa, kali ini malah mengandeng Sandrina, malah terlihat lebih mesra dari Gea.Namun semua kekagetan itu hanya dia simpan di dalam hati, tentu saja Tiara tak berani bertanya pada sang crazy rich yang tampan dan dingin ini.Tak jauh bedanya dengan Gea, Sandrina juga cukup ramah dan bicara akrab dengan Tiara, setelah berkenalan, keduanya terlihat cocok satu sama lain, Ila sekretarisnya sesekali ikut nimbrung dan mereka terlihat rame bers

  • Pewaris Tunggal   Bab 165: Berhadapan dengan Penembak Jitu

    Dalam perjalanan pulang kembali ke hotel Brandon senyum kecil, saat Robert Junior sempat salah sebut nama ibunda Sarah, yang seharusnya Maulida, malah menyebut Mak Cik Lora yang merupakan mantan ART keluarga Asisten Rahman, sebagai ibunda mendiang istri keduanya tersebut.Yang juga istri dari Asisten Rahman dan sempat di sekap Mr Bhat, sehingga mantan musuhnya itu sempat mengira Sarah anak biologisnya, sebelum akhirnya Asisten Rahman bongkar fakta mengejutkan, kalau Sarah itu anaknya sendiri.“Mungkin faktor usia!” batin Brandon memaklumi kesalahan ayah Sandrina ini.Namun anehnya, sampai Brandon pulang Sandrina tak keluar kamar, ia juga tak enak berlama-lama, apalagi setelah mendengar omongan terakhir Robert, ayah Sandrina, agar dia jangan mengecewakan hati anak tunggalnya itu.Begitu masuk lobby, Brandon kaget melihat Tiara yang juga baru datang, agaknya gadis itu baru belanja, sebab di tangannya terdapat bag belanjaan.“Malam pa,” sapa Tiara dengan senyum manisnya.“Tiara, kamu ter

  • Pewaris Tunggal   Bab 166: Kelakuan Aldot Ikuti Jejak Ayahnya

    Tembakan Brandon tepat bersarang di paha penembak jitu tersebut, semua orang kini sudah menyingkir semua, takut terlibat dan pastinya takut kena peluru nyasar.Brandon berjalan pelan mendekati orang ini, begitu dekat, Brandon langsung menyepak perutnya dengan keras, hingga se penembak jitu ini terlentang, lalu Brandon menginjak dadanya.“Siapa yang mengorder kamu!” suara Brandon terdengar pelan, tapi yang bikin ngeri tentu saja todongan pistol yang mengarah ke wajahnya.Orang ini terlihat tertawa kecil, akibatnya sebuah tembakan meletus dan kini paha di kaki satunya, sehingga kedua kakinya sudah dua biji peluru bersarang di kaki. Dia langsung melolong kesakitan, hingga semua orang yang melihat adegan itu ketakutan sendiri.“Jawablah, aku tak pernah bertanya bertele-tele, atau nyawa kamu selesai di sini!” desis Brandon lagi sambil menahan emosinya.“Hmmm…siapa lagi kalau bukan musuh besar kamu, Dato Farhan!” cetusnya sambil terus meringis menahan sakit di kedua kakinya, akibat tembakan

  • Pewaris Tunggal   Bab 167: Sayang Untuk Dilewatkan

    “Persis seperti bapak, cool, cuek dan tidak pedulian, satu hal lagi pemberani, tau nggak saat bapak tadi mengejar penjahat itu, Aldot malah berontak saat ku ajak sembunyi, dia bilang ingin lihat bapak tembak tu penjahat!” lapor Tiara.Brandon ikutan kaget. “Oh yaa…kenapa bisa begitu?” Brandon malah balik bertanya keheranan.“Lhaa kok bapak balik tanya ke aku, kan anda bapaknya!” Tiara kini malah tertawa, nervousnya otomatis telah hilang.Brandon tersenyum dan kini mereka telah sampai di hotel mewah kembali. “Tidak kapok kan ikut aku jalan-jalan lagi?” pancing Brandon saat mereka berjalan di lorong hotel menuju ke kamar masing-masing.“Hadeuhh pa, lebih ngeri daripada turbulance di udara, bikin spot jantung pokoknya, tapi aseek sihh!” ceplos Tiara terbahak sendiri.Tiara malah mengikuti masuk ke kamar Brandon dan bilang kesepian sendiri, dan masih pingin ngobrol dengan pria yang dia

Latest chapter

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status