Share

Bab 105

Raksasa itu berbalik dan mengayunkan kapaknya ke arah Ruffus.

Bugh!

BAAM!

Terdengar ledakan keras lagi saat Ruffus terlempar sejauh lebih dari seratus lima puluh meter dengan tombaknya patah di satu bagian. Dia jatuh ke tanah dan berguling-guling, dan dia langsung kejang-kejang saat darah mengalir terus menerus dari mulutnya. Sementara itu beberapa energi pedang menyerang tenggorokan raksasa itu tanpa henti.

BAAM!

BAAM!

BAAM!

Kembali terdengar suara ledakan yang bergema dengan keras di sana, dan luka menganga akhirnya muncul di leher raksasa itu. Raksasa itu terhuyung mundur, dan tampaknya akhirnya menyadari bahwa dia dalam bahaya.

Loyd sangat gembira melihat pemandangan itu, dan dia buru-buru berteriak. “Ruffus, alihkan perhatiannya! Aku akan menghabisinya!”

Suara Ruffus bergetar, dan dia nyaris tak bisa berteriak. “A-aku seorang pendekar tombak, bukan seorang kultivator!”

Raksasa itu murka karena menderita luka parah, dan dia menyerang Loyd dengan gila. Ekspresi Loyd berubah, dia b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status