Share

Bab 45

last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-26 23:35:01

Faisal segera melirik ke arah tempat teman perjalanannya, dilihat Tamara sedang merawat Rui yang terluka cukup parah

"Bagaimana dengan kondisinya?" tanya Faisal

"Untuk sekarang sudah agak mendingan, tapi kita harus segera membawa Rui ke tempat yang lebih baik untuk merawat luka-lukanya. Apalagi luka dalam yang dia terima akibat serangan Demon Rat itu." jawab Tamara dengan wajah cemas

"Aku mengerti, situasi sudah aman sekarang kalian bisa ke sini!" perintah Faisal pada mereka yang sembunyi.

Kemudian muncullah penguasa kota dan beberapa tentara pelindung kota yang sudah membantu Faisal mengatasi beberapa Demon Rat.

"Penguasa kota, apa kau punya tempat yang lebih baik. Temanku sedang butuh perawatan?" perintah dan tanya Faisal pada si Penguasa kota.

"Tentu saja, kemarilah biar aku tunjukkan!" ajak penguasa kota

Faisal melirik ke arah Tamara dan Ari

"Ikutlah dengannya dan rawat Rui sampai pulih, aku dan Ratna akan mengawasi sekitar untuk berjaga-jaga. apabila masih ada Demon Rat yang ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 46

    Setelah memastikan kalau para Demon Rat tidak ada lagi, Ratna dan Faisal menyambangi Rui yang terluka cukup parah."Apa dia sudah sadar?" Tanya Ratna."Belum, perawat kota bilang kalau kondisi Rui sangat parah. Tulang punggung dan dadanya retak, juga dia kehabisan banyak darah." Ucap Tamara dengan wajah sedih."Ini karena diriku yang lengah, andai saja kami bisa berimprovisasi ketika melakukan serangan pada Giant Rat itu. Rui tidak mungkin mengalami hal seperti ini." Ucapnya sambil mengepalkan tangan."Aku juga bersalah karena tidak memberikan serangan pendukung sehingga kita kecolongan." Balas Ratna."Andai saja aku memilki kemampuan Healing lebih kuat, mungkin luka yang diderita Rui tidak begitu parah." Tambah Tamara.Ketika tiga orang rekannya merasa bersalah karena keadaan yang menimpa Rui. Bocah laki-laki itu langsung menyela."Kenapa malah adegannya jadi sedih, padahal kita kan sudah berhasil menghalau serangan Demon Rat itu." Ucap Rui."Rui!" Ucap Ratna, Tamara, dan Ari."Kecilk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 47

    "Tawaran yang mencurigakan, apa jaminan kalau dirimu tidak akan ingkar janji dengan apa yang katakan?" Tanya Faisal."Ow, sungguh menyentil aku tidak menduga kalau kau langsung mencurigai diriku. Tapi aku sungguh akan membantu, untuk jaminannya kau tentu tahu emblem ini bukan?" Ucapnya seraya memamerkan sebuah emblem berbentuk bintang dengan pedang dan Perisai.Faisal mengetahui emblem apa yang dipamerkan oleh orang tersebut, sebab itu merupakan sebuah tanda pengenal untuk satuan elite yang bekerja di balik bayangan.Mereka adalah pasukan yang melindungi kerajaan dari bahaya dengan cara dibalik layar. Tidak ada satu pun orang yang tidak mengenal pasukan elit tersebut."Pasukan Elite Bhayangkara? Kenapa Anggota Elit kerajaan membutuhkan markas, bukankah kalian memiliki markas sendiri?" Tanya Faisal."Hah, situasi tidak berjalan dengan baik. Akhir-akhir ini ada banyak muslihat di dalam tubuh pemerintahan dan pasukan militer rahasia seperti kami diasingkan. Beberapa diantara kami ada yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 48

    "Aku tidak butuh itu, asalkan kau menjaga tempat itu dengan baik. Aku dengan senang hati meminjamkan tanah ini pada kalian untuk dijadikan markas." Balas Faisal."Wah kau serius? Aku berjanji sebagai seorang Prajurit Bhayangkara, akan menjaga tanah yang kau percayakan padaku." Balasnya.kemudian ia membuat siulan panjang, Faisal tidak mengerti untuk apa prajurit Bhayangkara itu melakukan hal tersebut. Tapi jawaban atas tindakannya itu adalah munculnya seekor burung Alap-alap yang dengan cekatan melesat lalu hinggap di bahu pemanggilnya."Ini adalah temanku untuk berkomunikasi dengan rekan-rekanku. Dia memiliki kemampuan untuk mengenali siapa saja yang menjadi rekanku. Namanya adalah Turida." ucapnya dengan bangga."Aku mengerti, salam kenal Turida!" Balas Faisal.Turida membalas salam Faisal dengan melengkingkan suaranya sambil mengepakkan sayap."Lalu namaku adalah Satya, Mantan Kapten 500 orang dari Divisi ke 16 pasukan Bhayangkara. Salam kenal!" Ucap Satya memperkenalkan diri."Nam

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Petualangan di benua kekacauan   BAB 49

    "Kau tidak berhak untuk menghakimi diriku, andai kau melihat sendiri kekuatan miliknya. Aku sangat yakin kau pasti memilih opsi yang sama dengan diriku." Ucap Penguasa kota membela diri.Faisal tambah geram saat mendengar pembelaan Penguasa kota. Dia sama sekali tidak menduga kalau Penguasa kota masih mencoba mencari pembenaran atas tindakan yang telah dia lakukan."Tapi tidak dengan cara menjadikan Ras kita sebagai bahan tumbal untuknya. Apa kau tidak mempertimbangkan nasib mereka yang dijadikan Tumbal, lalu apa kau tidak memikirkan kemungkinan terjadinya pengkhianatan dari pihak mereka." Ucap Faisal."Mereka tidak akan mengkhianati perjanjian yang telah dibuat, asalkan aku tidak mengusik mereka saat mencari Tumbal persembahan. Mereka tidak akan mengkhianati perjanjian itu," Balas Penguasa kota dengan wajah tegang.Faisal meradang ketika mendengar ucapan Penguasa kota itu. Segera dia merangsek dan memberikan sebuah tinjuan tepat mengenai pipi kanannya.Hal tersebut membuat Penguasa k

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 50

    Karena cedera yang diderita Rui cukup parah, maka Party Faisal harus menunggu dirinya sembuh sebelum kembali ke Padepokan di wilayah Perbatasan. sudah enam hari mereka tinggal di sini.Dalam masa jeda itu baik Ari dan Tamara berlatih keras agar kemampuan mereka lebih baik. Terutama Ari, dia dengan khusus meminta pembelajaran bertarung dari Faisal.Kesan yang dia dapatkan setelah melihat pertarungan Faisal dengan Para Demon Rat saat itu begitu kuat. Hatinya sangat ingin memiliki kemampuan bertarung seperti itu. Demi melindungi rekannya di kemudian hari nanti."Rasakan ini!" Ucapnya seraya mengayunkan pedang mencoba menebas Faisal.Gerakan tubuhnya kian gesit dan gerakan tidak perlu mulai berkurang setelah enam hari berlatih di bawah asuhan Faisal. Namun itu masih belum bisa membuat dia mendaratkan satu serangan pada Faisal.Menggerakkan tubuhnya dengan lembut, Faisal menghindari semua serangan Ari. Beberapa ada yang hampir mengenainya, tapi dengan mudah Faisal menghindari itu.'Perkemb

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 51

    Mendengar jawaban serempak dari 300 prajurit di depannya Faisal tersenyum. Tujuannya adalah mengirim mereka pada Satya untuk di didik secara intensif dengan pelatihan para Bhayangkara.Segera Faisal menyerahkan sebuah gulungan pada seorang Kapten Pasukan."Pergilah ke Desa yang ada di peta, lalu sampaikan surat ini pada seseorang bernama Satya. Kalian akan menjalani pelatihan yang sesungguhnya mulai dari sana, kuharap kalian bisa terus semangat karena tujuan kita adalah menyerang monster yang cepat atau lambat akan menjadi ancaman untuk kita." Ujar Faisal."Siap, laksanakan!" Ucap si Kapten."Kalau begitu, berangkatlah nanti sore. Aku hanya bisa memberikan bekal seadanya. Semoga perjalanan kalian lancar dan sampai jumpa lain waktu lagi." Ucap Faisal sembari pergi.Seluruh Tentara memberi hormat dan segera mempersiapkan diri untuk berangkat menuju Desa yang ada di Peta. Hati mereka kian semangat sebab akan menjalani pelatihan khusus.Wajah mereka kian semangat karena kemampuan mereka a

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 52

    Keesokan harinya Rui sudah diizinkan oleh dokter untuk bisa beraktivitas kembali. Hal ini tentu membuat Ari dan Tamara senang, Ratna dan faisal juga turut gembira mendengar kabar itu."Akhirnya aku sudah bisa keluar dari rumah sakit," ucap Rui dengan wajah bahagia."Syukurlah Rui, akhirnya kau sudah pulih kembali," ucap Tamara."Ya, lain kali jangan melakukan tindakan ceroboh lagi," ucap Ari."Maaf sudah membuat kalian khawatir, aku janji tidak akan bertindak ceroboh lagi." Balas Rui."Kau harus pegang kata-katamu itu Rui!" ucap Ratna."Tentu saja, karena aku pasti akan memegang kata-kata yang telah ku ucapkan," balas Rui."Anak baik, lalu apa kau tidak ingin memberikan salam pada rekan kita yang sudah sembuh, Faisal?" tanya RatnaSontak semuanya melihat ke arah Faisal yang sedang berdiri dari tadi, namun belum memberikan sepatah kata pun pada Rui yang kondisinya sudah baikan."Tidak ada," ucap Faisal seraya membalikkan badan. Tentu perbuatannya mengundang rasa heran karena begitu di

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 53

    Setelah pamit dan mendapatkan bayaran tambahan dari Penguasa Kota. Party lima orang ini pergi ke pasar untuk membeli beberapa keperluan, sebab selama perjalanan pulang membutuhkan perbekalan.Meskipun bencana yang ditimbulkan oleh Demon Rat membuat Kota ini porak poranda. Tapi warga di tempat ini dengan gigih dan semangat membangun kembali rumah mereka. Beberapa Tentara juga ikut membantu dalam proses pemulihan Kota.Awalnya Faisal merasa bersalah karena tidak bisa melindungi beberapa penduduk yang tewas saat penyerangan Demon Rat. Tapi warga sekitar memberikan tanggapan kalau ini bukan salahnya.Malahan mereka banyak yang berterima kasih, sebab meski Kota ini rusak parah. Namun tidak sampai jatuh ke tangan Monster Demon Rat yang tidak diketahui itu.Mereka tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, jika kota yang lama mereka tinggali. Dikuasai oleh Monster tikus itu, dari sana Faisal mulai bisa memaafkan dirinya.Pendekar muda itu berjanji pada dirinya akan berlatih lebih giat su

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11

Bab terbaru

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 69

    Di bawah langit malam yang gelap, lapangan terbentang luas dengan rumput hijau yang lembut bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Cahaya remang-remang bulan purnama menerangi sebagian lapangan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah. Beberapa bintang bersinar terang di langit gelap, menambah kesan magis dan tenang di sekitar lapangan.Di antara indahnya pemandangan tersebut dua orang berbeda ras saling menatap satu sama lain dengan niat membunuh yang kuat sementara itu sekelompok orang menjauh untuk mengamati jalannya pertarungan. Belum ada tanda-tanda di antara keduanya untuk melakukan serangan pertama lalu sebuah seruan muncul dari mulut toga "Aku akan menjadi orang pertama yang benar!" Ucapnya seraya menghunuskan pedang."Ayo kita mulai balas!" Raegull sambil menghunuskan pedang juga. Toga, dengan tatapan tajam dan pedang yang berkilat, menatap lawannya dengan penuh tantangan. Sedangkan Raegull, yang penuh keangkuhan, tersenyum sinis sambil mengangkat pedangnya dengan sikap ang

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 68

    Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sosok yang dinantikan oleh Raegull pun muncul. Wajah yang nampak lesu dan tak bergairah, begitu gembira karena melihat orang yang telah menantangnya datang dengan niat membunuh yang kuat."Bagus bagus sekali, aku sudah menantikan dirimu, wahai Toga! Darahku sudah mendidih untuk beradu pedang dengan dirimu sampai mati," ucapnya dengan semangat dalam hati.Sementara itu, Faisal melirik ke arah toga. "Apa dia yang akan menjadi lawan bertarungmu?," ucapnya.Toga hanya memberi senyuman, "ya, dialah Raegull monster yang telah aku tantang untuk bertarung sampai mati denganku," ucapnya dengan semangat.Di sela-sela percakapan mereka, sebenarnya Faisal mengintai sekeliling untuk mewaspadai adanya para iblis tikus yang bersembunyi."Kalian semua, jangan turunkan kewaspadaan. Aku memiliki firasat yang buruk."Upacara tarung sampai mati ibaratkan sebuah hal yang suci dan sakral. Tidak hanya kaum manusia saja yang mengetahui begitu sakralnya upacara i

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 67

    Para anggota pasukan Bhayangkara yang cekikikan langsung terdiam ketika Faisal melirik tajam ke arah mereka. Bukannya mereka takut, namun hanya menghargai karena raut wajahnya nampak memalukan itu."Sekarang aku akan meluruskannya, ucapanku saat itu hanya untuk menghiburmu. Karena saat itu, kau bertanya sesuatu yang konyol," ucap Faisal menahan malu yang teramat sangat."Heh," respon Ratna, "jadi jawaban yang kau berikan waktu itu untuk menghiburku!" Ucap Ratna dengan polos.Lepas sudah tawa orang-orang yang menyaksikan interaksi Faisal dan Ratna. Mereka seakan melepaskan sejenak beban tekanan dari rapat perencanaan untuk menarik para iblis tikus."Aku tidak pernah menduga kalau kau menemukan rekan yang sungguh sangat menyenangkan," ucap Toga."Hahaha, berkat itu kita tidak perlu terlalu kaku dalam rapat ini, kalian nampak serasi, kenapa tidak segera menjadi pasangan saja?"Ari, Tamara, dan Rui hanya bisa tersenyum kikuk ketika orang-orang berkata seperti itu pada kakak senior di part

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 66

    Keesokan paginya, semua orang yang ada di markas sementara itu menunjukkan raut kecemasan dan ketegangan, karena saat ini Faisal hendak menjelaskan rencana yang akan digunakan untuk menyergap ras Demon Rat yang telah menyerang Toga dan pasukannya.Udara di kerumunan itu begitu sesak, dan suasana juga cukup menegang. Bahkan anggota party dari Faisal sendiri tidak bertingkah konyol, sebab menyadari bahwa saat ini adalah hal penting."Kalau begitu, aku mulai saja perencanaan kita kali ini untuk menyergap Pasukan Demon Rat tersebut," ucap Faisal memulai percakapan.Kemudian Faisal mulai menjelaskan rencana-rencana yang dibuat untuk didiskusikan dengan seluruh anggota, tak lupa dia juga meminta pendapat pada pasukan Bhayangkara yang cukup mengetahui tentang strategi.Tentu saja pasukan Bhayangkara memberikan beberapa arahan dan juga perbaikan dari rencana yang telah dibuat oleh Faisal, serta menjelaskan bahwa rencana yang dibuat Faisal memiliki celah yang bisa membuat jatuh korban."Anggo

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 65

    "Sepertinya cukup sampai sini, meskipun sebentar tapi ini sangat menyenangkan," ucap Toga.Faisal memberikan senyum saat mendengar ucapan itu, karena dia tahu makna tersirat dari kata yang dilontarkan oleh rekan berlatihnya ini."Besok adalah waktu yang penting, aku harap kau bisa kembali dengan selamat. Karena belum sekalipun aku merasa menang melawanmu," ucap Faisal.Toga juga tersenyum dan membalas, "Aku juga sama, mungkin terkesan kekanak-kanakan di usiaku saat ini. Tapi, aku tidak berniat kalah darimu. Walaupun beberapa kali menang, tapi entah kenapa itu seakan tidak ada artinya sama sekali."Meskipun hanya dua hari melakukan latihan tanding, namun keduanya telah melakukan pertarungan sebanyak 10 kali. Hasilnya adalah 7 kemenangan untuk Toga dan 3 kali seri.Faisal sama sekali tidak diberikan peluang untuk merasakan kemenangan dalam 10 kali pertandingan tersebut. Meski rasio kemenangan lebih besar dari pada seri, nyatanya itu tidak membuat Toga merasa puas.Dia Malah makin bersem

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 64

    Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 63

    Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk

  • Petualangan di benua kekacauan   Chapter 62

    Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 61

    "Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal

DMCA.com Protection Status