Tanpa sengaja ketika mengurut bagian paha ke atas, Carver tersungkur ke dalam lipatan antara dua paha di lubang kenikmatan, akibat dari Violeth yang menarik kakinya ke atas. "Kamu kenapa, Carver sayang? Ingin menjilat?" tanya Violeth ketika melihat suaminya malah mencium inti tubuhnya. "Tidak," jawab Carver sembari kembali memposisikan kaki Violeth. "Ini karena kamu menarik kakimu yang sedang kupihat." Lalu Carver duduk di atas paha Kezia setelah bagian kaki wanita itu telah dipijat begitu lama. Diteteskannya minyak pijat ke seluruh tubuh Violeth bagian depan. Violeth mulai menutupkan kedua matanya karena sentuhan nikmat akan di berikan ke tubuhnya.Tubuh seksi Violeth menggeliat dengan napas yang sedang tak beraturan, dimana Carver mengurut tubuh Violeth dengan lembut dari atas lipatan antara dua paha, sampai ke bagian bawah leher, namun hanya dua bukit kembarnya saja yang belum dipijat. "Aku tidak bisa memijat tubuhmu dengan benar kalau kamu terus menggeliat seperti ulat!" ucap
Tiba-tiba Violeth seperti dimabuk asmara, tubuhnya yang telanjang dan sangat seksi tanpa berbalut selimut, terdiam pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Carver. Kedua bukit kembar yang membumbung tinggi tampak begitu menggoda. Carver memainkan puting payudara Violeth. Carver beberapa kali menampar payudara Violeth dengan kasar, dan menarik puting payudara Violeth yang berbentuk seperti buah ceri. Tapi seiring gerakan dua jari Zain yang memelintir, Violeth terus mendesah dan mengeluarkan lenguhan dadi mulutnya."Carver ... aaaahh ... ouuhh ... ssshh ... aaaahh. Carver sayang, teruskan untuk menyiksa payudaraku, aku suka caramu menyiksa tubuhku.""Sayang," desah Violeth saat Carver menampar payudaranya. "Oke, aku akan menghukum tubuhmu." Carver. "Violeth, aku akan menampar payudaramu hingga terluka. Carver menggigit dan menarik puting payudara Violeth yang tampak begitu ranum. " Wow, putingmu seperti buah ceri." Keesokan paginya .... Carver pergi ke rumah sakit tempat Clara d
Apa Carver akan menjadi lelaki pemuas gairah Clara yang nekat menggoda Zain agar menjadi pasangan hidupnya? "Selama kamu belum menerima untuk bertunangan, aku ingin kamu jadi kekasihku setidaknya layaknya para pasangan yang sudah bertunangan di luar sana," ucap Clara. Carver tidak punya pilihan lain daripada harus mendapat masalah besar, ditambah saat ini didirinya punya istri dan tidak mungkin bisa menuruti Clara yang meminta bertunangan. Carver pun menyanggupi itu semua, jika Clara meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya tanpa waktu yang ditentukan. Setidaknya selama menerima permintaan itu Carver bisa membuktikan jika dirinya belum menghamili Clara seutuhnya. Tapi Clara tak begitu saja membiarkan Carver meninggalkan dirinya dari ruangan tempatnya dirawat di rumah sakit. Carver menawarkan untuk makan dari pemberian rumah sakit atau dari yang di beli dari restoran, tentu saja Clara memilih makanan yang lezat meski itu bukan anjuran dari ahli gizi rumah sakit. "Aku tidak mau
"Oh iya, aku sebenarnya tadi hanya jalan-jalan saja, tapi ternyata aku merasa sakit perut dan memeriksakan ke rumah sakit ini." "Boleh kulihat obatnya? Aku khawatir jika obat yang diberikan padamu kurang efektif. Sebagai Tuan Muda pewaris, jangan sampai kamu punya kendala apapun, termasuk sakit perut yang sering kambuh." Richard membuka telapak tangan karena ingin melihaf obat yang dibawa Carver. "Sudahlah, Pak Richard. Jangan terlalu khawatir seperti itu! Dokter jauh lebih mengerti untuk memberi obat padaku." Richard yang tidak ingin hal buruk terjadi pada Carver, terus mendesak untuk memastikan kesehatan putra bos nya. Tapi Carver yang tetap cuek, membuat Richard tidak menanyakan hal itu lagi. "Baiklah, Tuan Muda Carver. Tapi jangan sungkan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menghubungiku kapan pun dan dimanapun." "Iya, tentu saja."Itu yang membuat Carver merasa seperti anak-anak, Richard yang selalu siap siaga memberi bantuan kapanpun dan dimanapun Carver berada saat membut
Yang lebih mengkhawatirkan bagi Carver adalah, bagaimana jika dirinya saat membawa wanita penggoda yang kini harus dirawat di rumah sakit akibat luka jahit, diketahui oleh anak buah Leopard Enterprise. Carver menatap ke arah Richard, dalam benaknya terpikirkan untuk selalu mewaspadai lelaki yang kini berada di depannya. Meski Richard adalah orang baik, tapi dengan adanya tugas dari Gandi untuk selalu mengurus Tuan Muda, Richard kini menjadi layaknya seorang panglima kerajaan dalam menjaga pangerannya. Richard yang berdiri diam saja ditempat itu, diam saja menyembunyikan sesuatu, dimana dirinya telah mengetahui tempat tinggal Carver saat ini yang berada di rumah mewah. Dengan diketahuinya tempat tinggal Carver yang saat ini, itu memudahkan para pengawal untuk memantau keadaan Carver agar tetap aman. Tapi masih banyak hal yang belum terungkap tentang Carver yang kini tinggal di rumah mewah itu. Belum ada yang tau jika rumah mewah itu adalah rumah keluarga Fletcher, dan Carver me
"A-aku menunggu istriku yang dirawat di rumah sakit ini." Sambil menjawab, lelaki bertubuh kurus itu melirik ke arah Carver, seakan mengetahui sesuatu. Carver merasa gelisah dengan tatapan lelaki bertubuh kurus itu. "Jangan berbohong atau kamu akan menyesal!" Dengan satu gerakan, Richard menendangkan kakinya diantar kedua kaki lelaki bertubuh kurus, sehingga tendangan itu tepat mengenai area inti tubuh lelaki ituBLAMM!! Lelaki itu bergelimpangan menahan sakit di area pangkal paha miliknya, tempat dimana alat kelaminnya. Carver bergidik tidak menyangka begitu kejamnya Richard menendang di bagian yang sangat sakral karena itu bagian dari aset seseorang. "Cukup! Jangan terlalu berlebihan seperti ini, Pak Richard." "Maaf sebelumnya, Tuan Muda Carver. Tapi sudah sepantasnya aku menghajar orang yang mempunyai niat tidak baik terhadap anda," ucap Richard dengan nada rendah dan hormat. "Aku tau maksud dan ketegasanmu itu." Carver menatap ke arah lelaki bertubuh kurus yang bergelimpu
Carver dan Richard menaiki mobil BMW hitam yang dikemudikan oleh lelaki bodyguard untuk memastikan keamanan di jalan tanpa ada seorangpun yang berani menghentikan jalan seorang Tuan Muda Leopard Enterprise. Di tempat itu, lelaki bertubuh kurus terus mengeluarkan umpatan tanpa henti atas kejamnya ketiga lelaki yang bersama lelaki muda target seseorang yang menyuruhnya. "Bagus, aku suka aktingmu." Seorang lelaki yang sebenarnya adalah lelaki yang memata-matai Carver dan ingin berbuat jahat, memberi uang kepada lelaki bertubuh kurus sebagai upahnya. Lelaki bertubuh kurus menoleh ke arah lelaki yang datang tanpa diketahui arah datangnya. "Ini sebagai upah bayaranmu." Lelaki bertubuh kurus menerima itu sembari tanpa henti menatap lelaki yang menyuruhnya berakting menjadi pelaku. "Apa-apaan ini? Kamu hanya memberiku upah dua ratus dolar?" "Lalu berapa yang kamu minta?" tanya lelaki yang menyuruh lelaki bertubuh kurus. "Sepuluh ribu dolar untuk membayar siksaan yang kudapat," j
Wanita itu meletakkan sebuah berkas yang berada di dalam stop map berwarna merah. Ketika wanita itu duduk, sepasang gundukan dada melambai-lambai bergoyang begitu kenyal didalam kain ketat yang dilapisi blazer hijau. Tangannya yang begitu putih dan bersih menyihir semua orang sampai tak mengucapkan sepatah katapun untuk menanyakan berkas yang dibawa oleh wanita itu. "Pak Jackson, saya sudah membawakan berkas untuk ditandatangani putra anda." Wanita itu sedikit menggeser berkas ke depan bos nya. "Tapi dimana Tuan Muda yang di maksud oleh Pak Richard." Wanita itu belum mengetahui jika seorang lelaki muda yang dimaksud adalah lelaki muda yang sedari tadi tak luput dari pandangan matanya. "Apa kamu tidak melihatnya jika Tuan Muda yang kamu maksud ada di sampingku, sekretaris Jesper?" Richard bertanya sambil menyangga kepalanya. "Oh, jadi pemuda ini adalah Carver? Oh maksudku Tuan Muda Carver?" tanya wanita itu seakan belum percaya. Selama bertahun-tahun bekerja sebagai seoran
Carver meninggalkan beberapa tanda kepemilikannya di tubuh istrinya. "Buka pakaianmu sekarang! Aku ingin kamu melayaniku saat ini juga," ucap Carver sembari menyentil dan menarik lembut salah satu puncak bukit kembar Violeth yang menjumbul sangat padat. "Carver, jangan nakal." Violeth merasakan geli dan terangsang di bagian puncak dadanya yang tersentuh Carver. "Mana bisa aku ...." Dengan keadaan tubuh masih diperban, Violeth tak bisa bermain ranjang sebentarpun. Tapi kedua matanya melebar ketika Carver menurunkan rok panjang sampai bagian kain dalamnya. "Jangan, Carver! Jangan!" Carver tersenyum dan kembali men
"Nah, seperti itu, Bibi. Tapi maaf, aku tetap memanggil Bibi dengan Bibi Pearly saja." Ketika berbicara, Carver menghentikan mengaduk bahan makanannya. "Tidak apa-apa, Bibi memang seharusnya dipanggil dengan sebutan itu," ucap bibi Pearly. Wanita itu pun membantu Carver membuat makanan. Bibi Pearly sangat pandai menciptakan makanan lezat, dengan bahan apapun jika dimasak oleh wanita itu, akan menghasilkan makanan yang sangat lezat. Di dalam kamarnya, Violeth membuka kedua matanya setelah memejam beberapa menit menikmati empuknya ranjang di kamarnya. Dia membuka mata karena mencium aroma masakan selezat ini. "Ternyata Carver pintar memasak? Kukira dia hanya bisa membuat udang tepung saja," g
Carver menurunkan Violeth di atas tempat tidur, tak lupa memberikan kecupan hangat di wajah wanita yang memiliki wajah cantik paripurna. Tapi ada satu hal yang membuat Carver terdiam sesaat. Violeth adalah anak dari rahim seorang wanita yang kini bekerja sebagai pembantu di keluarga Fletcher, dari benih Tuan rumah keluarga Fletcher, yaitu Edward Fletcher. Carver mengetahui jika Violeth adalah anak dari hubungan tanpa pernikahan, tapi Violeth sendiri tak mengetahui tentang itu. Bahkan Edward sendiri sudah memberitahu kepada Carver untuk tidak mengatakan kepada Violeth tentang identitas itu, bahkan Edward memberitahunya untuk tidak mengatakan siapa pemberi donoran darah yang golongan da
Seketika adu tinju perkelahian antara dua pihak berhenti. Semua menatap ke arah petugas keamanan yang tampak tegas namun juga lemah dengan tubuh yang hanya sebesar para lelaki suruhan Jones. Melihat para pengawal berhadapan dengan petugas keamanan, Carver mendekat karena tak ingin kedua pengawalnya masuk ke dalam masalah besar jika sampai menyangkut ke pihak keamanan kota. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa berkelahi di area rumah sakit? Apa yang kalian lakukan sangat membayahakan orang-orang yang beraktivitas di area rumah sakit!" Petugas keamanan memelototkan mata memberanikan diri memarahi beberapa orang yang telah melanggar aturan ketertiban. "Maaf, Pak. Tapi ini bukanlah perkelahian sungguhan, hanya berlatih karena mereka adalah para anak buahnya," ucap
Ketika mobil yang dikemudikan oleh mertua Carver berjalan memotong jalan dan berlalu menuju ke kediaman rumahnya, keempat lelaki itu keluar dari persembunyiannya. Keempat lelaki itu berlari menuju ke motor cross mereka yang terparkir sekitar dua puluh meter dadi parkiran mobil. "Mau kemana kalian?" Tiba-tiba muncul dua lelaki berperawakan tinggi besar dengan tubuh yang dipenuhi otot kekar, salah satu dari kedua lelaki bertubuh besar itu bertanya sampai membuat keempat lelaki yang memakai masker setengah wajah tampak terkejut. "Bukan urusanmu, dasar gendut!" balas salah satu lelaki yang memakai masker setengah wajah. "Jika kalian akan berbuat ulah, itu adalah urusanku!" Dengan ma
"Tidak perlu khawatir, bukankah semasa muda kita begitu dekat? Sampai membuahkan anak yang begitu cantik jelita." Edward memandang ke depan dengan ucapan yang tampak berkharismatik. "Kuharap Tuan tidak membicarakan hal itu lagi, aku sangat malu karena memiliki anak tanpa ikatan pernikahan," ucap bibi Pearly penuh penyesalan. "Tak perlu disesali, Pearly. Bukankah aku sudah menawarimu untuk menikah denganku? Tapi kamu menolak permintaanku," ucap Edward. "Iya, Tuan." Bibi Pearly menganggukkan kepala. "Baiklah, aku akan mengantarmu kembali ke rumah. Tapi kurasa selama beberapa hari ke depan kamu istirahat saja, Pearly. Tak perlu memasak atau membersihkan rumah. Biarkan Sophie saja yang me
Carver kembali ke rumah sakit, entah berapa lama Carver meninggalkan Violeth sendirian di kamar rawat. Padahal Edward meminta dirinya untuk tetap disana dan menjaga Violeth yang masih terbaring tak sadarkan diri. "Aku sudah membalaskan rasa sakit yang kamu terima Violeth. Meski Sophie hanya merasakan sedikit sakit, tapi suatu saat mungkin rasa sakit yang jauh lebih mengerikan akan ku berikan pada wanita tua itu," ucap Carver sambil mengepalkan kedua tangannya. Disaat berada di rumah tadi, Carver ingin sekali memukul Sophie, tapi itu tidak bisa dia lakukan karena Sophie adalah ibu mertuanya, sekali seorang wanita. Tapi untuk Jones, Carver sempat memukul karena lelaki itu ingin bertindak dari belakang. Andai saja Carver lupa pada rencana awal untuk memb
Disaat jantung Sophie hampir berhenti berdetak, Carver menghentikan Jones untuk menusukkan pisau itu ke tubuh Sophie. "Aku tidak suka teriakanmu, Sophie! Bisakah kamu diam?" Sophie hanya diam, tubuh wanita itu berlumuran keringat dingin. "Apa kamu takut ditusuk menggunakan pisau?" tanya Carver. "Apa apa kamu sudah tidak waras? Semua orang pasti tidak akan mau dilukai dengan benda tajam seperti ini!" balas Sophie dengan nada agak tinggi. "Baiklah, aku akan memberi keringanan hukuman untukmu," ucap Sophie. Pisau yang berada di tangan Jones diambil kembali ole
"Lakukan seperti apa yang kamu lakukan terjadi istriku!" perintah Carver. Jones hanya diam saja sambil memegangi pisau lipat itu, dia tak mampu melawan karena nasibnya saat ini dipegang oleh Carver. "Tapi, ini sama saja pembunuhan," jeda Jones. "Terserah kamu, bukankah apa yang kamu lakukan terhadap istriku juga sebuah pembunuhan?" ucap Carver yang sudah tidak mau tahu. "Tapi, bagaimana jika Sophie sampai tewas? Rumah kamupun akan menjadi terdakwa, dan rumah ini akan dipenuhi polisi yang membuat nama baik Fletcher menjadi buruk akibat adanya pembunuhan di kediaman keluarga Fletcher." Jones terus mengatakan berbagai alasan.