Share

Chapter 19 Kejadian

Penulis: Lilia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-03 18:34:50

Di depan kamar itu, Callyx tengah berdiri sambil melihat ke arah Kane yang berjalan keluar. Menyadari keberadaan Callyx, Kane menghampiri Callyx sambil menghela nafas.

“Yang Mulia. Bagaimana keadaan Putri Rosaline?” sapa Callyx sambil memberi hormat.

“Callyx. Dia sudah tertidur. Terima kasih banyak untuk segalanya.”

“Sungguh kehormatan bagi saya, Yang Mulia. Maafkan saya jika saya memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi namun bolehkah saya tahu apa yang terjadi?”

Kane tersenyum, “Bagaimana kalau kita bicarakan itu sambil minum teh?”

Mendengar ajakan itu, Callyx menganggukkan kepalanya dan ikut bersama Kane menuju ke ruang tamu. Sepanjang perjalanan, Callyx terdiam memikirkan keadaan Rosaline dan juga apa yang sebenarnya terjadi. Kane membuka pintu ruang tamu dan masuk ke dalam diikuti oleh Callyx. Keduanya berjalan menuju sofa yang berada di dekat jendela besar yang menghadap ke arah tebing dan juga lautan biru yang begitu indah. Bulan bersinar dengan begitu terang di mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 20 Trauma

    “Bukan apa-apa, Yang Mulia. Sebagai teman dari Putri Rosaline, saya hanya mengkhawatirkannya. Itu saja.” “Tenang saja, Duke Seibert. Keluarga Ronchessac tidak mungkin mencelakai anggota keluarga mereka sendiri. Segalanya yang terbaik akan diberikan bagi Rosaline.” Ada rasa lega pada diri Callyx setelah mendengar pernyataan dari Kane. Namun ada berbagai pertanyaan lain yang ada pada benaknya akan tetapi Duke Seibert memutuskan untuk diam dan menyimpan pertanyaan-pertanyaan itu untuk dirinya sendiri. “Terima kasih banyak, Yang Mulia. Sudah sangat larut malam dan mungkin sebaiknya kita berdua beristirahat. Saya juga akan kembali besok.” Callyx menyimpan cangkirnya yang sudah kosong ke atas meja lalu beranjak berdiri dan memberi hormat kepada Sang Pangeran. “Selamat malam, Yang Mulia.” “Selamat malam, Duke Seibert.” Setelah sang Duke pergi meninggalkan tempat itu, Kane membunyikan loncengnya dan seorang pelayan datang menghampirinya. “Yang Mulia.” “Tolong bereskan semuanya.” “Ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Prolog

    “Nona Akamine, apa Anda sudah mau pulang?” Kazuha terkejut mendengar suara atasannya. Dia memang tengah bersiap-siap untuk pulang bersama beberapa karyawan lain yang sudah menyelesaikan tugasnya. Karena hari ini adalah hari pertama Kazuha bekerja, tidak ada lagi yang bisa ia kerjakan. “T-Tuan! Iya, saya sudah mau pulang. Apa ada pekerjaan yang harus saya kerjakan?” “Oh bukan begitu, saya ingin mengajak nona untuk makan malam bersama dengan karyawan lain sebagai bentuk ucapan selamat datang di kantor ini.” “Terima kasih, tuan. Tapi…” “Apa kamu tidak bisa hadir? Tapi ini adalah hari pertamamu, nona Akamine. Apa kamu akan begitu saja menolak undangan dari sesama rekan kerjamu?” potong atasannya mendadak. Nada bicara pria itu tenang namun mengintimidasi, seperti ada maksud lain di balik perkataannya. Kazuha yang menyadari itu seketika terdiam lalu memutuskan untuk menerima undangan tersebut. “B-Bukan begitu tuan… Tadi saya hendak bertanya apakah makan malam kali ini akan melib

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 1 Terbangun

    “Kazuha… Tolong aku…” Mata gadis itu terbuka dan di hadapannya hanya ada kegelapan. “Siapa di sana?” “Jangan sampai kamu berakhir sepertiku…” “Sepertimu? Siapa kamu?” Tidak terdengar jawaban dari balik kegelapan itu sampai akhirnya suara seorang gadis yang belum pernah didengarnya terdengar begitu dekat dengan telinganya. “Nona! Nona!” “Siapa…?” Gadis itu membuka kelopak matanya yang terasa berat dan melihat seorang gadis lain berambut hitam panjang mengenakan pakaian pelayan. “Siapa dia? Apa dia sedang cosplay?” “Nona! Akhirnya anda bangun juga!” “Bangun? Apa aku tertidur?” “Nona! Apa anda lupa? Anda tadi bilang ingin tidur siang tetapi anda tidur sebelas jam!” “Pukul berapa ini?” “Dua belas malam.” “Hah? Dua belas malam?” Gadis itu beranjak turun dari kasurnya dan ketika ia hendak mencari sendalnya, sejuntai rambutnya menghalangi penglihatannya dan ia menyadari sesuatu yang aneh. “Merah muda?” Lalu ia melihat ke arah jemari kakinya sendiri dan menya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 2 Dapur Istana sang Putri

    Rosaline terus berjalan mengikuti sang pelayannya. Dia baru sadar bahwa postur tubuh sang pelayan begitu tegap dan berbeda dari pelayan-pelayan istana yang selama ini ia ketahui. Gerak-gerik dari Linette terlihat seperti seseorang yang selalu awas dan sigap. Langkah keduanya berhenti di sebuah pintu kayu besar. Linette segera mendorong pintu itu hingga terbuka dan sebuah ruangan gelap menyambut mereka. Tangan dari sang pelayan menyusuri tembok sampai akhirnya menemukan sebuah sakelar dan menyalakan lampu yang ada di ruangan itu. Di hadapan mereka, terdapat sebuah dapur yang begitu besar, bisa di bilang itu adalah dapur terbesar yang pernah dilihatnya. “Nona, tunggu di sini, saya akan panggilkan koki istana.” Rosaline mengangguk dan melihat Linette yang berjalan menjauh. Ditinggalkan sendiri bukan berarti Rosaline hanya berdiri diam memandangi dapur besar di hadapannya. Muncul sebuah keinginan dari dalam dirinya untuk membuka kulkas besar yang ada di ujung ruangan dan memasak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 3 Bingung

    Melihat pemandangan itu, Rosaline amat terkejut hingga tanpa sengaja menjatuhkan sendok yang sedang dipegangnya. Sekujur tubuh sang koki gemetaran karena rasa takut dan mulutnya terlihat sedang berusaha mengucapkan sesuatu. Sontak, Rosaline langsung menghampiri Kane dan berusaha membujuknya untuk melepaskan sang koki. “Tidak! Aku sendiri yang memang ingin belajar untuk memasak! Jangan salahkan dia…! Dia tidak bersalah! Aku juga berhati-hati dan aku berjanji aku tidak akan menyakiti diriku sendiri hanya karena ini jadi aku mohon… lepaskan dia.” Kane menatap sang adik dengan tatapan tidak percaya dan perlahan-lahan tangannya melepaskan sang koki istana. Kedua tangannya kini menggenggam tangan adiknya dengan lembut dan tatapan penuh arti ia lontarkan pada sang adik. “Rosaline… Aku hanya tidak dapat mempercayai bahwa kamu telah melakukan hal yang paling tidak ingin kamu lakukan seumur hidupmu… Aku bangga padamu.” Ada yang aneh dari pemuda itu. Sesaat yang lalu, amarah memenuhi san

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 4 Calon Suami

    Pria itu begitu mempesona sampai-sampai Rosaline tidak dapat mengatur jantungnya yang berdebar dengan sangat kencang. Keduanya terdiam sampai akhirnya bibir dari sang duke bergerak dan sebuah kalimat keluar dari mulutnya. “Rose, apa kamu baik-baik saja?” Seketika Rosaline bergerak melepaskan diri dari sang Duke dan dengan canggung ia mundur beberapa langkah. “Maafkan saya, tuan Cal atas kecerobohan yang telah saya perbuat. Permisi!” Karena rasa malunya, Rosaline sampai lupa jika posisinya dalam hierarki kerajaan lebih tinggi dari pria itu. Rosaline bahkan langsung berlari masuk ke dalam perpustakaan. Langkahnya baru terhenti ketika ia melihat seorang pria lain yang tengah berdiri menatap keluar jendela membelakangi sang putri. Postur tubuh yang nyaris sempurna dan rambut perak panjang yang berkilauan, membuat siapapun terpesona hanya dengan melihat dari sisi belakang saja. Seakan menyadari kehadiran Rosaline, sosok itu pun berbalik badan dengan seulas senyum hangat terukir

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 5 Pelayan

    Melihat sang tunangan yang terbelalak karena hadiah itu, Sylveryn menyunggingkan senyuman ramah sebelum melontarkan sebuah pertanyaan pada gadis itu. “Yang Mulia, ada apa? Anda tidak menyukai hadiah yang telah saya persiapkan?” Gadis itu terdiam dan tangan mungilnya membuka halaman pertama buku itu. Sebuah tulisan tangan nan rapi menyambutnya dan ia membaca tulisan itu. Kepada calon nyonya Ralli. Saya hadiahkan buku ini bagi Anda supaya Anda bisa mengerti bagaimana menjadi seorang istri yang layak dan mau melayani suaminya. “A-Apa ini…” “Oh, Rosaline! Statusmu sekarang adalah calon istriku dan sebagai calon istriku, kamu harus bisa mengerti cara menjadi seorang istri. Kamu harus bisa melepaskan diri dari kekuasaanmu dan juga semua kemegahan yang kamu punya. Kamu akan menjadi istriku dan juga … Pelayanku.” Pria itu lalu tersenyum miring.“Apa? Apa kamu bilang?” Rosaline terkejut setengah mati. Semua image baik milik tunangannya itu luntur dalam sekejap! “Putri, apa Anda tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 6 Keputusan

    Setelah membersihkan balkon kamar sang putri, Linette kembali untuk membawa nonanya yang tengah berdiri memandangi langit malam masuk ke dalam kamarnya. “Nona, ayo masuk ke dalam. Sudah saatnya untuk tidur.” “Linette.” panggil sang putri. “Ada apa, nona?” “Apa yang akan terjadi jika aku memilih untuk tidak menikahi tuan marques?” “Apa? Apa saya tidak salah dengar, nona?” Gadis itu berbalik badan dan menghadap pelayannya. Salah satu tangannya menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Angin malam yang berhembus menyibakkan rambut panjangnya yang cantik dan pemandangan itu mampu membuat siapa pun terpesona. “Kamu tidak salah dengar, Linette.” “Nona! Apa yang anda lakukan?” “Aku? Tentu saja membatalkan pertunangan ini.” Linette mundur selangkah setelah mendengar ucapan dari sang putri. Dalam benaknya muncul berbagai pertanyaan dan ia meragukan apakah sang putri kini sedang berada dalam akal sehatnya. Bagaimana bisa gadis itu tiba-tiba memutuskan untuk membatalkan pertu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29

Bab terbaru

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 20 Trauma

    “Bukan apa-apa, Yang Mulia. Sebagai teman dari Putri Rosaline, saya hanya mengkhawatirkannya. Itu saja.” “Tenang saja, Duke Seibert. Keluarga Ronchessac tidak mungkin mencelakai anggota keluarga mereka sendiri. Segalanya yang terbaik akan diberikan bagi Rosaline.” Ada rasa lega pada diri Callyx setelah mendengar pernyataan dari Kane. Namun ada berbagai pertanyaan lain yang ada pada benaknya akan tetapi Duke Seibert memutuskan untuk diam dan menyimpan pertanyaan-pertanyaan itu untuk dirinya sendiri. “Terima kasih banyak, Yang Mulia. Sudah sangat larut malam dan mungkin sebaiknya kita berdua beristirahat. Saya juga akan kembali besok.” Callyx menyimpan cangkirnya yang sudah kosong ke atas meja lalu beranjak berdiri dan memberi hormat kepada Sang Pangeran. “Selamat malam, Yang Mulia.” “Selamat malam, Duke Seibert.” Setelah sang Duke pergi meninggalkan tempat itu, Kane membunyikan loncengnya dan seorang pelayan datang menghampirinya. “Yang Mulia.” “Tolong bereskan semuanya.” “Ba

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 19 Kejadian

    Di depan kamar itu, Callyx tengah berdiri sambil melihat ke arah Kane yang berjalan keluar. Menyadari keberadaan Callyx, Kane menghampiri Callyx sambil menghela nafas. “Yang Mulia. Bagaimana keadaan Putri Rosaline?” sapa Callyx sambil memberi hormat. “Callyx. Dia sudah tertidur. Terima kasih banyak untuk segalanya.” “Sungguh kehormatan bagi saya, Yang Mulia. Maafkan saya jika saya memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi namun bolehkah saya tahu apa yang terjadi?” Kane tersenyum, “Bagaimana kalau kita bicarakan itu sambil minum teh?” Mendengar ajakan itu, Callyx menganggukkan kepalanya dan ikut bersama Kane menuju ke ruang tamu. Sepanjang perjalanan, Callyx terdiam memikirkan keadaan Rosaline dan juga apa yang sebenarnya terjadi. Kane membuka pintu ruang tamu dan masuk ke dalam diikuti oleh Callyx. Keduanya berjalan menuju sofa yang berada di dekat jendela besar yang menghadap ke arah tebing dan juga lautan biru yang begitu indah. Bulan bersinar dengan begitu terang di mal

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 18 Pemandangan Mengerikan

    Ruangan kerja Kane dipenuhi dengan cipratan darah yang memenuhi ruangan dan di depan meja kerja Kane, berdiri seorang gadis dengan rambut hitam panjang. “S-Siapa kamu?!”Sosok tersebut menoleh dan mata Rosaline terbelalak dibuatnya. “L-Linette?” “N-Nona?!” Linette terlihat sedang mengenakan gaun hitam dengan sedikit corak putih pada gaun tersebut dan setelah dilihat lebih teliti, pakaian yang dikenakan Linette merupakan baju pelayannya yang telah tercabik-cabik dan juga corak putih merupakan celemek yang sudah disobek. Pakaiannya dipenuhi dengan cairan berwarna merah yang merupakan darah. “A-Apa yang terjadi?!” teriak Rosaline. Sang putri jatuh terduduk di lantai, terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Callyx yang berada di belakangnya dengan sigap menangkap tubuh sang gadis. Kedua matanya terbelalak dengan penuh ketidakpercayaan. “Tuan, tolong bawa nona pergi dari sini.” pinta Linette. Mendengar permintaan Linette, Callyx menggendong tubuh mungil Rosaline dan mem

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 17 Kabar

    Sebuah senyuman hangat, rambut pirang dan juga mata hijau bak permata. Itulah yang dilihat oleh sang putri. Lengan sang pangeran melingkar pinggang mungil sang gadis. “K-Kane?!” “Ada apa, Rosaline? Kenapa kamu terlihat begitu marah? Apa kamu tahu suaramu terdengar sampai ke ruang kerjaku?” “M-Maafkan aku…” Kane melirik ke belakang tubuh adiknya dan mendapati gadis yang tengah terduduk di lantai sambil menangis. “Itu…” Rosaline menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan kalimatnya. “Linette menghilang.” “Menghilang? Kemana? Bukankah seharusnya dia yang bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengurusmu?” “Iya, aku dibuat kesal olehnya dan aku memintanya untuk pergi beristirahat saja… Namun pagi tadi, aku diberitahu bahwa ia tidak pernah kembali ke kamarnya untuk beristirahat dan tidak ada yang tahu dimana keberadaannya. Namun aku melihat dia dan dari gerak-geriknya, aku sangat yakin bahwa gadis itu mengetahui sesuatu mengenai hilangnya Linette akan tetapi ia tidak mau berbicara.”

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 16 Menghilang

    Anak pertama dari raja dan ratu? Dirinya? Sepertinya ada yang salah dengan pelayannya. Sudah sangat jelas bahwa Kane adalah kakak dari Rosaline yang berarti Kane adalah anak pertama dari sang pemimpin kerajaan. Tidak mungkin dirinya adalah anak pertama. Jika memang benar seharusnya Kane yang memanggilnya kakak. Semua ini terlalu tidak masuk akal bagi sang putri. “Linette, sebaiknya kamu beristirahat.” “N-Nona?” “Mungkin kamu kelelahan, omonganmu tidaklah masuk akal sama sekali.” Raut wajah terkejut bercampur dengan kecewa terlihat di wajah sang pelayan. Linette menatap ke arah sang nona tanpa mengatakan apapun lalu ia membungkukkan badannya sebelum berjalan keluar dari kamar itu. Di sisi lain, Rosaline meragukan perkataan Linette namun jika ia mengingat ekspresi wajah dari sang pelayan, ia terlihat sangat yakin dan hal itu membuat sang putri mempertanyakan pernyataan Linette. Ia berjalan menuju lemari yang berada di kamarnya dan matanya menyusuri judul-judul buku yang ada di dal

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 15 Pewaris Tahta

    “Rosaline…”Wajah sang putri terlihat begitu cantik di malam itu. Jemari sang duke bergerak menyusuri garis wajah dari gadis itu dan berakhir di bibir ranum milik sang dara. Rosaline mematung dengan wajah semerah tomat.“Terima kasih.” ucap sang pria secara tiba-tiba.“Untuk apa?”“Karena kamu mau membantuku untuk mengungkapkan kebenaran. Sejujurnya, aku tidak menyangka kamu akan berkata seperti itu. Maafkan aku, Rose tetapi belakangan ini aku merasa kamu berbeda… Seakan-akan kamu bukanlah Rosaline yang aku kenal.”Perkataan dari Callyx mengejutkan Rosaline. Apakah s

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 14 Masa Lalu Sang Duke

    Mendengar pertanyaan dari sang gadis, Callyx terlihat tidak terkejut maupun menunjukkan kesedihan. Ekspresi wajahnya terlihat datar dan ia langsung memberikan jawaban atas pertanyaan Rosaline.“Kecelakaan yang disengaja.”“Kecelakaan…. disengaja?“Callyx menganggukkan kepalanya, “Benar. Kejadian itu terjadi ketika mereka hendak pergi ke negara tetangga untuk urusan bisnis. Selagi mereka dalam perjalanan pulang, kereta mereka tergelincir dan… mereka terjatuh.”“Siapa yang tega melakukan itu? Apakah orang itu telah ditangkap dan dihukum dengan layak?”Callyx menggeleng

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 13 Danau

    “Linette, ambilkan aku pakaian yang hangat.”“N-Nona? Anda akan menemuinya?”“Tentu saja! Aku tidak akan membiarkannya menunggu lebih lama.”Linette mengambilkan sebuah gaun yang berbahan tebal untuk sang gadis dan membantunya mengenakan gaun itu. Setelah memakai pakaian yang cukup hangat, Rosaline berjalan keluar dari kamarnya menuju ke tempat yang tertera pada kertas itu. Sang putri berjalan menyusuri jalan yang ditunjukkan sampai akhirnya ia bisa melihat danau itu sudah tidak jauh lagi. Rosaline mempercepat langkahnya dan ia pun tiba di tepi danau. Gadis itu melihat ke kanan dan ke kiri berusaha mencari sosok orang yang dikatakan Linette tengah menunggunya namun gadis itu tidak melihat siapa pun.

  • Pesona Memikat sang Tokoh Antagonis   Chapter 12 Kedudukan

    Rosaline melindungi dirinya dengan kedua tangannya akan tetapi ia dapat mendengar suara yang begitu keras dari hadapannya. Ketika ia menurukan tangannya, ia melihat Ophelia yang sangat terkejut. Tangan dari sang gadis ditahan oleh sebuah tangan yang begitu kuat dan kekar. “Ingat kedudukanmu, Ralli.” Suara itu, suara yang sangat familiar dan wangi yang sangat Rosaline kenal. Rosaline mendongak dan di sebelahnya berdiri sang Duke dengan ekspresi dingin dan penuh kemarahan. “D-Duke Callyx!” Ophelia terlihat ketakutan, badannya gemetaran. Di belakangnya, Sylveryn sontak berdiri dan beberapa saat kemudian, ia terlihat mengurungkan niatnya. Callyx melepaskan tangan Ophelia dan menatapnya dengan dingin. “Nona Ophelia. Saya tidak menyangka seorang gadis seperti anda tidak dapat menahan emosi anda dan bermain fisik.” “T-Tuan Duke, saya bisa jelaskan!” “Anda lupa dengan kedudukan anda di kerajaan ini?” Ophelia mundur selangkah sambil menundukkan kepalanya. Sambil menahan tangis,

DMCA.com Protection Status