Harapan Arga tidak terkabul, sedikitpun Intan tidak pernah menunjukkan rasa cemburunya. Bahkan kemarin dia lihat ada laki-laki lain yang terlihat mencoba mendekati Intan sehingga membuatnya cemburu.Tanpa sadar Arga menggebrak mejanya, membuat teman-temannya terlonjak kaget, "Apa-apaan sih lu Ga, ngagetin aja kita!! " Arga langsung menoleh dan meminta maaf setelah sadar dimana dia kini sedang berada. Karena fikirannya dari tadi hanya fokus pada Intan.Kemarin sore saat pulang kerja, seperti biasa Arga melewati rumah Intan. Terlihat tokonya sedang ramai, kini Intan kembali meminta bantuan Yanti setelah Indri keluar dan pamit pergi membawa Dio dan Dito.Namun Intan tidak sedang melayani pembeli biasa, dia memborong banyak dagangan Intan. Bahkan mereka juga terlihat bercanda sambil sesekali ditimpali oleh Yanti. Entah apa yang mereka bicarakan, namun ada yang tercubit dihati Arga saat melihat kedekatan mereka.Sampai dirumah Arga masih juga memikirkan laki-laki yang bersama Intan tadi. P
Sambil bersiul Jay menenteng semua belanjaannya dari toko Intan dengan hati yang bahagia. Tidak disangka Intan yang dia cari selama ini ternyata tinggal di kota ini.Jay bersyukur karena dia tidak jadi belanja di supermarket, jika tidak mungkin pertemuannya dengan Intan belum tentu terjadi. Ternyata Intan sekarang sudah sendiri dan memiliki anak setelah bercerai dengan suaminya yang kini sedang mendekam di penjara.Jay merasa dewi fortuna sedang bersamanya kini, selain proyek besar yang sedang digarapnya disini dia juga bisa bertemu kembali dengan Intan yang selama ini sering dia rindukan.Pekerjaan Jay memang tidak akan selesai dalam waktu singkat, malah bisa saja memakan waktu berbulan-bulan lamanya. Arga yang melihat Jay keluar dari toko Intan dengan banyak belanjaan akhirnya hanya bisa menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.Rasa aneh mulai menjalari tubuhnya kini, dia tidak terima kalau Intan bisa meladeni Jay dengan waktu yang cukup lama. Padahal saat itu Arga masih bersama dengan
Hari-hari Intan kini mulai berwarna setelah bertemu lagi dengan Jay teman masa kecilnya. Jay benar-benar bisa mengubah karakter Intan, dia yang dulunya pendiam kini mulai ketularan sering ngobrol dan kadang jalan-jalan bersama Jay yang suka bercanda.Intan tidak tampak malu-malu lagi, pengaruh Jay memang luar biasa. Hal ini tentu saja membuat Jay senang, seperti saat ini misalnya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya diproyek, Jay pasti akan menyempatkan diri belanja ke toko Intan agar bisa ngobrol lebih lama dengannya.Intan juga tidak merasa keberatan, apalagi Jay sering menghiburnya dengan segala kelucuannya. Hingga akhirnya saat itu tiba, setelah seringnya mereka bertemu. Jay ingin mengajak Intan keluar bersama Dini.Selama ini Jay menahan diri dulu untuk tidak terlalu tergesa mengajak Intan menuju ke hubungan yang lebih serius. Jay tau jika Intan butuh waktu yang cukup panjang untuk menikah lagi.Setelah seringnya mereka berbincang bahkan Intan juga sudah mulai membuka dirinya dan
Jay terlihat bahagia setelah meninggalkan toko Intan. Sore nanti mereka sudah berjanji akan keluar bersama. Jay akan membawa mobil sajalah, lagi pula dia disini juga ada mobil yang disediakan kantor untuk menunjang pekerjaannya.Intan tidak tau alasannya mengikuti keinginan Jay, namun meskipun awalnya ragu dia tetap harus mencoba membuka hatinya. Kepergian mereka kali ini memang hanya untuk jalan-jalan saja.Tidak disangka kebahagiaan mereka saat bersama di sebuah mall ternyata membuat seseorang mengacaukannya. "Heh, jangan dekati calon istriku. Berani-beraninya kamu mengajak dia untuk berkencan!! "Laki-laki itu terlihat murka saat mereka bertemu tidak sengaja disana. Intan tentu saja kaget mendengar kata-katanya. Matanya menatap tajam pada laki-laki tersebut, orang yang pernah dia tolak belum lama ini sedang memaki Jay di depan matanya."Eh, apa maksudmu! Memangnya siapa calon istrimu dan sejak kapan kamu mengakuinya sebagai calon istri?? " Jay akhirnya tidak mau kalah dengan laki-l
Arga masih geram dengan kejadian kemarin saat bertemu dengan Intan. Kini dia harus segera pulang. Keinginan awalnya menginap sampai dua hari dirumah Pandu akhirnya dibatalkan.Arga butuh waktu untuk menyembuhkan luka hatinya, namun saat ini Arga juga belum mau bertemu dengan Kania. Kini Arga masih ditemani Pandu minum kopi dan membiarkan hatinya tenang dulu."Sekarang apa rencana kamu Ga? " Pandu menatap Arga dengan menyelidik, dia khawatir Arga tidak bisa menjaga emosinya. Hanya Pandu yang tau bagaimana temperamentalnya Arga jika sedang dalam kondisi seperti ini.Arga membuang nafasnya dengan kasar, dia sendiri masih bingung menghadapinya. "Atau kamu masih meneruskan hubungan dengan Kania? " Kini Arga menggeleng dengan lemah, "Aku tidak mau mengalami hal yang sama dengan Eric, menikah dengan orang yang tidak kita cintai. Cukup dengan Ica saja, aku tidak mau mengulang kesalahan yang sama! "Pandu mengangguk setuju dengan pendapat Arga. "Sebaiknya kamu siap-siap menghadapi kemarahan Ka
Jay menikmati hari-harinya bersama Intan dan Dini. Mereka terhanyut dalam kebahagiaan, namun ternyata hal itu tidak berlangsung lama saat kedua orangtua Jay mengunjunginya."Jadi ini janda yang sudah membuat anak saya melupakan orangtuanya!! " Deggh.. Intan hanya menatap nanar kedua orangtua Jay yang tiba-tiba datang ke rumahnya."Kamu ngga usah bingung dari mana kami tau rumahmu! Banyak mata-mata yang jadi kamera pengawas untuk menginformasikan semua kegiatan anak saya termasuk juga hubungan kamu dengan dia! "Mama Jay menatap Intan dari ujung rambut sampai ujung kakinya dengan senyum sinis. Wanita ini memang cantik, pantas saja Jay menyukainya, dia tidak tahu bagaimana anaknya bisa kenal dengannya."Tolong putuskan hubungan kamu dengan anak kami, karena sampai kapanpun kami tidak akan merestuinya. Camkan itu!! " Intan tentu saja terhenyak mendengar kata-kata calon mertuanya."Anak kami tidak pantas untukmu, carilah ayah sambung untuk anakmu yang sepadan. Dan jelas anak kami tidak ak
Bi Parni mulai menjalankan rencananya, hari ini dia akan bertemu dengan abah Anom, yang menurutnya bisa membantunya untuk membalaskan rasa sakit hatinya juga keponakannya Kania kepada Arga.Ternyata ucapan bi Parni tidak main-main, apalagi setelah melihat kondisi Kania sekarang yang lebih sering melamun setelah Arga menolaknya secara terang-terangan.Kania sekarang lebih pendiam dan banyak melamun. Apalagi kini Arga sudah tidak lagi menganggapnya ada. Kadang-kadang Kania terlihat sedang menangis terisak secara tiba-tiba.Arga sendiri kini tetap menjalankan rutinisnya seperti biasa seperti sebelum ada Kania. Kini Arga terlihat lebih santai, dia tidak perlu kucing-kucingan lagi dengan Kania.Arga masih sering memperhatikan kehidupan Intan bahkan mencoba kembali mendekati Intan. Arga tidak pernah kapok meskipun sudah pernah ditolak Intan sampai dua kali.Seperti saat ini netranya masih asyik melihat kesibukan Intan ditokonya sepert biasa. Namun kali ini ada yang berbeda dari penampilan I
Intan tersentak melihat senyum laki-laki didepannya, ternyata ayah biologis Dini kembali mendatanginya. Setelah sekian lama tidak ada kabar darinya kini tiba-tiba tanpa diundang sudah dihadapannya.Darel menatap wajah Intan yang semakin cantik, "Apa kabar Intan, boleh aku ketemu dengan Dini? " Intan tersenyum dan membolehkan Darel masuk. Tidak lama kemudian Intan mengajak Dini untuk bertemu papa sambungnya.Darel senang dengan kelembutan Intan dan kesabarannya, jika diijinkan sebenarnya Darel ingin menikahi Intan. Namun Intan pernah menolaknya saat Darel mengatakan niatnya.Kini mereka sedang ngobrol bersama, namun Intan tidak mau berlama-lama. Dia juga khawatir ada fitnah lagi, jadi Intan meninggalkan Darel dengan alasan akan menjaga tokonya dulu. Kebetulan memang toko sedang ramai dan Yanti terlihat kewalahan melayani pembeli sendirian.Darel tentu saja kecewa melihat penolakan Intan secara halus dengan kedatangannya. Meskipun memang benar saat Darel melihat pembelinya sedang banyak