Misya tidak bisa berkata apa-apa, dia merasa kebingungan. Delvan yang melihat reaksi Misya merasa kasihan, ingin dipeluknya istri adiknya itu. Namun Delvan menekan perasaannya demi menjaga rumah tangga adiknya baik-baik saja.Dany sampai saat ini belum sadar juga, kami sekeluarga sudah cemas. Semakin lama kondisi Dany semakin lemah, semangat hidupnya juga semakin menurun. Misya selalu menangisi Dany, dia yang paling khawatir.Delvan sebisa mungkin menghibur adik iparnya. Meskipun ada terselip harapan jika adiknya tiada, maka dia yang akan menggantikan posisi adiknya. Terkesan jahat memang karena secara tidak langsung Delvan mendoakan adiknya cepat dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.Namun Delvan tidak sanggup melihat kesedihan adik iparnya. Apakah kini Misya sudah mulai memiliki perasaan untuk Dany.Misya benar-benar merasa bersalah karena dia menjadi penyebab Dany sampai sekarang tidak sadar. Orangtua Misya juga sudah datang dari kampung memberi semangat pada anaknya.Satu minggu berlalu
Arwah Dany melihat Misya bersanding dengan Delvan menangis, ternyata terjadi juga pernikahan itu. Istrinya benar-benar lugu. Dia tidak mengetahui peristiwa yang akan terjadi dibalik pernikahannya.Dany hanya menatap sedih, istri tercintanya sudah ditipu mentah-mentah oleh Delvan. Dia hanya bisa menjaganya dari kejauhan saja, namun Dany juga tidak mau melepas Misya karena khawatir.***Mendengar cerita Sita, Misya hanya bisa menyesali pernikahan yang terjadi antara dirinya dengan Delvan."Misyaaaa....!! " Teriakan itu langsung menghentikan langkahku yang akan masuk ke tempat makanan seafood kesukaanku. Aku berbalik dan mendapati sahabatku Sita sedang bersiap memelukku.Aku tentu saja kaget bertemu dengan sahabatku disini, karena setahuku Sita tinggal lama dipulau sebelah. Aku langsung memeluk Sita dengan perasaan bahagia.Tidak lama kemudian ada seorang anak laki-laki kecil menyusul langkah Sita dan menarik bajunya, "Mama jahat, kok ninggalin aku sih! " Bibirnya langsung mencebik mengg
Arwah Dany yang selalu mengikuti Misya akhirnya tersenyum. Setelah melihat pertengkaran mereka, kini Dany bisa pergi meninggalkan mereka. Cukup dengan melihat mereka berseteru membuatnya yakin jika Misya tidak akan mau bertahan lama dalam pernikahannya dengan Delvan.Dany sudah puas dan kembali lagi ke alamnya, kini dia tidak perlu mengikuti Misya lagi. Delvan harus merasakan bagaimana pedihnya ditinggalkan orang yang disayanginya. Seharusnya dia tahu kalau Delvan sebagai kakak kandungnya tidak pernah tulus menyayanginya.Dany tidak rela jika Misya menjadi milik Delvan untuk selamanya. Dany yakin Misya akan berusaha melepaskan dirinya dari jeratan Delvan. Misya tidak akan sudi hidup bersama Delvan setelah tahu hubungan Sita dengannya meninggalkan seorang anak.Senyum kemenangan sudah menghias wajah pucatnya, namun rasa lega kini menyelimutinya. Dany kini bisa pergi dengan tenang dan tidak lagi mengkhawatirkan Misya.Delvan sudah ketakutan luar biasa, dia tidak mau Misya meninggalkanny
Kini Misya bersama Sita berada dirumah sakit untuk menyerahkan persyaratan melakukan tes DNA, rasanya Misya sudah tidak sabar ingin cepat mengetahui hasilnya. Mereka masih harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan hasil tes tersebut.Sebenarnya, Delvan ingin segera melakukan perjanjian kerjasama dengan Misya secepatnya. Dia tidak ingin Misya meninggalkannya sebelum usia perkawinannya menginjak 2 tahun, karena hal itu dijadikan syarat oleh ayahnya jika dia ingin mendapatkan warisan keluarganya.Namun rupanya Delvan tidak bisa memaksa buru-buru kepada Misya, karena dia khawatir akan diadukan kepada orangtuanya. Misya memang pandai mengambil hati orangtua Delvan hingga mereka enggan meninggalkan rumah anak menantunya.Ibu Delvan sangat kerasan tinggal dirumah anaknya, apalagi menantu kesayangannya pandai memanjakannya. Akhirnya mereka memperpanjang masa menginapnya sampai satu minggu ke depan.Hal ini membuat Misya senang karena tidak lagi khawatir atas sikap Delvan. Tentu saja Delv
Akhirnya hasil tes DNA yang ditunggu-tunggu Misya dan Sita keluar juga. Hati Misya sudah berdebar kencang, beda dengan Sita yang memang yakin kalau Desta adalah darah daging dari Delvan.Sita hanya tersenyum melihat tangan Misya bergetar saat melihat hasil tes nya, Misya membelalak lebar matanya. Hasil tes menunjukkan hasilnya 99℅ memang Desta adalah anak kandung Delvan.Misya tersenyum menyeringai, kini rencananya pasti akan berhasil membuat Delvan tidak berkutik. Delvan harus menikahi Sita sahabatnya, sedangkan dia ikhlas akan mundur merelakan Delvan untuk sahabatnya.Masalah warisan dia tidak mau tau lagi. Ada rasa iba sebenarnya dihati Misya kepada mertuanya yang begitu baik. Namun Misya juga tidak bisa menutup mata begitu saja melihat penderitaan sahabatnya.Sita tidak tahu apa yang akan direncanakan oleh Misya tapi yang jelas Sita tidak akan merendahkan dirinya meminta dinikahi oleh Delvan meskipun ada Desta diantara mereka."Misya, tolong katakan padaku. Apa yang sedang kamu re
Talia tidak terima saat mendengar Fiki akan kembali pada mantan terindahnya. Informasi ini dia dapatkan dari Stella yang bekerja diperusahaan suaminya.Meskipun kesalahan awal dia yang melakukannya, perselingkuhannya dengan Arman tercium oleh Fiki saat dia sedang menginap di sebuah hotel di kota Hujan.Perjalanan kantornya dengan Arman mantan pacarnya dimasa lalu terkuak saat Fiki juga ternyata sedang menyelesaikan pekerjaannya meeting di hotel yang sama.Fiki tidak berkata apapun saat bertemu bahkan melihat Talia menggandeng mesra Arman. Fiki seolah melihat orang asing yang berpapasan dengannya sedangkan Talia sudah kelabakan bahkan mukanya langsung pucat.Talia ingin mengejar suaminya dan menjelaskan semuanya agar Fiki tidak salah paham padanya. Namun Arman malah melarangnya dan menarik Talia dalam pelukannya.Fiki menggeram marah, melihat istrinya sedang berduaan dengan laki-laki yang dia tau teman satu kantornya. Talia memang bekerja diperusahaan property, kemarin memang ijin kepa
Setibanya dirumah Talia langsung menumpahkan air mata yang sudah dari tadi ditahannya. Arman benar-benar sudah menipunya, Talia tidak akan membiarkannya bahagia. Rasa dendam mulai merasuki jiwanya. Tubuhnya terguncang cukup keras karena tangisannya.***Fiki mulai membereskan kekacauan yang terjadi dikantornya. Hari ini dia merasa sangat lelah, ternyata Stella adalah biang keroknya. Fiki juga akan menyelidiki secara tuntas alasan Stella melakukan perbuatan itu.Kini Nadya mulai tenang, karena kondisi dikantorpun mulai pulih. Semua kembali fokus pada pekerjaannya, dan tidak ada lagi yang membahas tentang gosip yang sudah merendahkan Nadya.Penyelidikan Fiki melalui orang suruhannya akhirnya membuahkan hasil. Fiki terhenyak tidak percaya jika dalang peristiwa kemarin adalah Talia mantan istrinya.Fiki sampai geleng-geleng kepala, jadi ternyata selama ini Stella memata-matainya demi Talia. Sudah segila itukah mantan istrinya, bukankah Talia sudah bahagia dengan selingkuhannya?Fiki tidak
Talia sudah lelah menanti Arman, dia bangkit mengambil kunci mobilnya segera keluar menuju rumah madunya.Talia sudah tidak tahan lagi, hatinya sudah tidak kuat dipermainkan.Didepan rumah mungil nan asri ini, Talia mematung melihat adegan mesra suaminya dengan istri tuanya. Mereka tertawa bahagia, saling memeluk dan mengecup bagian-bagian tubuh mereka sambil bercanda.Talia sudah menahan sesak di dadanya, selama ini Arman sudah tidak pernah memberinya nafkah lahir, bahkan membiarkan dirinya untuk menghidupi dirinya sendiri.Kini nafkah batinpun enggan diberikan Arman kepada Talia, sambil menahan airmatanya Talia menggigit bibirnya agar suara tangisnya tidak terdengar.Arman yang merasa diperhatikan tiba-tiba berbalik dan membeku, "Talia..!! " Arman tidak sadar berteriak dan terkejut melihat kedatangan Talia dengan penampilan yang asal bahkan bukan seperti Talia yang biasanya tampil selalu paripurna dihadapannya meskipun hanya dirumah.Spontan Arman melepaskan pelukannya dari Naima, n
Kegigihan Irgi mendekati Cristal patut diacungi jempol. Oscar senang melihat adiknya kini mulai merespon kehadiran Irgi. Mendapat sambutan yang cukup baik dari Cristal tentu saja membuat Irgi semakin semangat membuat Cristal jatuh cinta padanya.Akhirnya setelah sekian lama berjuang Irgi mendapatkan apa yang dia inginkan. Cristal menerima cintanya dan mau dijadikan kekasihnya. Bahkan mereka juga akhirnya menjalani hubungan dengan serius.Perjalanan cinta mereka diakhiri dengan pernikahan, rupanya jodoh Cristal akhirnya dengan Irgi. Cristal juga mencoba untuk melepas bayangan masa lalunya. Dia juga tidak akan mengganggu lagi rumah tangga Aldo yang sudah bahagia bersama keluarganya.Sedangkan Arga kini mulai menata hidupnya bersama Lisda meskipun ternyata Lisda mengalami masalah di rahimnya. Bagi Arga tidak menjadi masalah karena dia juga sudah memiliki Nino.Dyara sahabat Arga akhirnya terus hidup bersama Arsya dan Alea putrinya. Dia tidak bisa meninggalkan Alea meskipun tidak mencinta
Ica merasa lega setelah kepergian Cristal, begitu juga dengan Aldo. Sedangkan Cristal pulang dengan wajah ditekuk, dia benar-benar geram karena semua rencananya digagalkan oleh Nino.Cristal tidak menyangka kalau Nino ternyata ada di situ, awalnya Cristal pikir Nino sedang bersama Arga. "Kamu sudah pulang Cristal? " Suara Bariton Oscar terdengar menyapanya. Mata Cristal membelalak melihat Oscar ada di rumah."Sejak kapan kakak ada di sini? " Oscar tersenyum mendengar pertanyaan yang menurutnya aneh dari Cristal. "Bukankah sebentar lagi kamu akan menikah? Tentu saja aku tidak akan melewatkan momen bahagia adikku! "Cristal terhenyak, tubuhnya langsung luruh di kursi. "Aku ngga tau kak, pernikahanku dengan Aldo sepertinya belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini. "Kini Oscar yang melotot tidak terima, "Memangnya kenapa lagi si Aldo itu? Bikin ulah lagi ya. Sekarang apa dia mundur lagi membatalkan pernikahan karena alasan perempuan itu lagi? "Cristal mengangguk tegas, "Aku benci d
Cristal benar-benar terkejut dengan perubahan Aldo. Dia masih shock setelah menerima jawaban dari Aldo. Cristal segera menyambar kunci mobilnya, dia tau pasti ada yang tidak beres dengan pekerjaan paranormal yang dia percaya untuk mengganggu ketenangan keluarga Aldo."Loh Cristal, kamu mau kemana sore-sore begini sebentar lagi mau magrib, pamali anak gadis keluar rumah. Apalagi kamu sebentar lagi mau menikah! " Mama Cristal setengah berteriak untuk melarang anaknya pergi.Tapi Cristal tidak menjawabnya, dia terus melangkah mengabaikan permintaan mamanya. Dia langsung masuk ke mobilnya untuk mendatangi paranormal tersebut. Dia tidak mau Aldo lepas darinya untuk yang kedua kalinya.Kali ini dia tidak akan diam saja. Dia ingin kembali membuat Aldo tergila-gila padanya. Namun sesampainya di sana yang terlihat adalah bendera kuning di ujung gang tempat tinggal paranormal itu.Cristal melihat anak paranormal yang pernah dikenalkan padanya sedang sibuk mengeluarkan kursi bersama seorang tet
Ica menatap tajam suaminya, dia ingin mendengar jawaban Aldo. Baginya tiada maaf jika berurusan dengan pengkhianatan. "Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi."Ica tersenyum sinis, "Aku hanya memberikan kesempatan satu kali saja mas. Jika mas tidak memanfaatkan kesempatan itu maka aku yang akan mundur." Kata-kata tegas Ica membuat Aldo tersentak."Sayang, apa maksudmu? Kita sudah memiliki dua anak lalu kamu akan meninggalkan aku? " Ica terkekeh pelan, "Kamu pikir aku tidak berani melakukannya mas, bagiku seorang laki-laki yang sudah berselingkuh dia tidak akan melakukannya hanya sekali, jika dia memiliki kesempatan pasti dia akan melakukannya lagi."Aldo lagi-lagi terhenyak, "Aku sendiri bingung sayang, kenapa aku melakukannya. Padahal aku sangat mencintaimu. " Kini Ica yang curiga dengan kata-kata Aldo. "Apa maksudmu mas? "Aldo kini terlihat bingung, " Aku tidak mencintai Cristal dari dulu. Tapi sekarang aku bingung karena mulai ingin didekatnya terus. Sampai akhirnya
Kania mulai disibukkan dengan acara pernikahan ayahnya dengan ibu Suci. Dia mulai bisa menerima Edy kembali secara perlahan. Meskipun belum bisa sepenuhnya namun Kania berusaha demi Ghania.Tidak disangka Feri juga akhirnya bisa menerima kenyataan kalau Kania sekarang sudah menjadi istri Edy dan kembali bersatu setelah rumah tangga mereka sempat diganggu oleh Arum.Kini Arum dan Pardi harus menjalani hukuman mereka karena perbuatan mereka sendiri. Sedangkan Arga masih mencoba mempertahankan pernikahannya dengan Lisda agar tidak bercerai kembali.Nino hanya bisa mendukung keputusan ayahnya. Dia juga tidak mau ikut campur karena khawatir ayahnya terluka lagi. Meskipun akhirnya Lisda kembali ke rumah namun dia masih curiga dengan hubungan Arga dengan Mona.Hingga suatu saat Lisda bertemu dengan Mona yang sedang menggandeng laki-laki lain di sebuah restoran saat dia sedang makan dengan Nino. Netranya menatap lekat ke arah Mona, hingga Nino curiga dengan pandangan ibu sambungnya.Nino hany
Edy menatap lekat wajah Kania, berkali-kali dia mengutuk dirinya. Bagaimana bisa dia mengkhianati rumah tangganya hanya demi seorang Arum?"Kania, maafkan aku? Maaf kalau selama ini aku menyakitimu dengan menikahi Arum. Maaf karena aku sudah mengabaikanmu dan Ghania. Bolehkah aku memintamu dengan sangat agar kita bisa kembali lagi bersama seperti dulu? "Kania hanya menatap Edy dengan keraguan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena semua ini mungkin takdir yang harus kujalani. Meskipun aku tak mau tapi aku harus menerimanya. Aku masih belum bisa memberikan jawaban atas permintaanmu, karena hatiku masih belum sembuh mas! "Edy hanya termangu mendengar jawaban dari Kania. Tutur kata yang disampaikan Kania benar-benar menyentuh hatinya yang terdalam, bahkan dia merasa seperti ditampar oleh kenyataan. Kali ini dia harus menerima keputusan Kania, meskipun hatinya tidak rela.Demi menyatukan kembali keutuhan rumah tangganya, Edy lagi-lagi harus menekan egonya. Dia tidak mau dijauhi oleh K
Kania terlihat melirik sinis ke arah Edy. Sedangkan Edy benar-benar tidak menyangka kalau Arum yang selama ini selalu menunjukkan dirinya lemah dan tidak berdaya ternyata sekejam itu pada Kania.Arum benar-benar tidak bisa lagi berpura-pura selalu menjadi korban Kania. Selama ini Edy percaya kalau dia adalah orang yang selalu teraniaya oleh keluarga Broto. Kini dia melihat sendiri kenyataan di depan matanya."Maafkan aku Kania, maafkan karena selama ini mataku tidak bisa melihat kebenaran." Arum yang tadinya sudah menyangka kalau Edy akan memilihnya dari pada Kania, kini menunggu dengan dada berdebar penuh kecemasan."Hari ini aku sudah mendengar dan melihat permasalahannya. Aku hanya bisa berharap kamu memaafkan kebodohanku selama ini yang mau saja percaya dengan semua yang dikatakan Arum padaku. "Kedua mata Arum kini membola, dia yang awalnya sangat percaya diri kalau Edy akan memilihnya kini mulai kebingungan. Dihadapan Kania dan mertuanya Subroto akhirnya Edy menjatuhkan talak un
Pardi mulai tidak nyaman hidupnya, tatapan sinis menantunya kini dia dapatkan tanpa ampun. "Sebenarnya apa sih yang ada di otak ayah saat itu? Apakah ayah tidak memikirkan reputasi pekerjaanku? " Edy benar-benar geram mengetahui perbuatan ayah Arum yang membuatnya malu di kantor. "Edy, lihat mertuamu? Apa kamu sedang menuai apa yang kamu tanam Ed?" Rio meledeknya saat mereka bertemu kembali di tempat mereka biasa berkumpul. Edy merasa malu dan tidak punya muka untuk bertemu dengan teman-teman satu kantornya juga mereka yang tinggal didekat rumahnya. Pardi hanya terdiam mendengar pertanyaan Edy menantunya. Dia merasa bersalah telah mencoreng nama baik menantunya, bahkan Edy tidak sudi untuk membantunya mengeluarkan dirinya dari penjara. Dan akhirnya berita itu juga sampai ke telinga Arum. Bahkan Arum yang awalnya tidak percaya, kini ayahnya sudah ditemuinya di penjara membuat dia harus menerima kenyataan menyakitkan ini. "Ayah, ternyata ada sisi lain didiri ayah yang tidak pernah
Arga masih bingung menghadapi sikap Lisda yang menurutnya terlalu berlebihan. Apakah ini dikarenakan dia belum juga memiliki momongan setelah menikah dengannya? Mungkin dia khawatir dengan kondisi tubuhnya yang sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda ke arah itu.Nino memperhatikan ayahnya yang sedang nonton TV tapi terlihat tidak fokus. Nino sebenarnya tidak mau mengganggu ayahnya, tapi karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya dia memberanikan diri menegur ayahnya."Apa ayah menyesal membiarkan mama Lisda pergi dari rumah?" Terlihat tatapan menyelidik dari Nino kepadanya, membuat dia jadi kikuk. "Ngga, ayah ngga mikirin itu. Memangnya kenapa No?""Nino ngga suka liat mama Lisda merajuk kaya gitu. Padahal kan, seharusnya itu tidak perlu terjadi. Dan semuanya bisa dibicarakan tanpa perlu menggunakan drama seperti tadi. "Arga hanya tersenyum menanggapi kata-kata Nino, dia tidak bisa menjelaskannya untuk saat ini. Dia hanya tidak ingin mengalami kegagalan kembali dalam rumah ta