Yuna mulai kewalahan untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Rania sudah mulai masuk sekolah dasar, dan Roni masuk taman kanak-kanak. Namun Yuna berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya meskipun harus pontang-panting.Kabar pernikahan Winda tantenya akhirnya sampai ke telinga Yuna juga. Ternyata tante Winda sudah menemukan jodohnya seorang laki-laki berstatus duda dan usianya 6 tahun lebih tua dari Winda.Dyara juga mendapat undangan pernikahan Winda saat putrinya Alea sudah berusia 7 tahun. Dyara juga bersyukur akhirnya Winda menikah dan dapat jodoh seorang pengusaha kertas. Duda tanpa anak yang usianya lebih tua dari Winda.Dyara yang pernah menjadi teman kecilnya Winda mengingat masa mereka masih bermain bersama. Winda memang suka mencari keributan dengan teman-teman bermainnya dirumah.Terkadang sampai terjadi cakar-cakaran karena memperbutkan sesuatu. Jika mereka sedang berkumpul lalu datang Winda mereka langsung membubarkan diri, karena Winda memang paling sering yang
Setelah menghilang tanpa kabar, tidak disangka akhirnya Darel menghubungi Yuna. Namun karena kesibukan Yuna saat ini telfon dari Darel tidak terangkat. Pesanan cathering dibulan ini sangat membludak.Yuna dibuat kewalahan, padahal dia sudah meminta beberapa orang tenaga dari tetangganya untuk membantu usahanya. Sedangkan Darel diseberang sana sangat kesal karena panggilannya tidak diangkat sama sekali oleh Yuna.Setelah menyelesaikan pesanan catheringnya, Yuna akhirnya bisa bernafas dengan lega. Dia teringat jika harus menjemput anaknya ke sekolah.Saat melihat jam di dinding Yuna mengerjap tidak percaya, dia sudah terlambat menjemput Rania dan Roni. Namun terdengar suara ramai anak-anaknya bersahut-sahutan dari luar rumah.Yuna segera keluar menyambut kedatangan Rania dan Roni. Ternyata kakeknya yang sudah menjemput mereka. Mungkin tadi saat melihat Yuna dirumahnya masih sibuk mengatur dan packing nasi kotaknya, sang kakek berinisiatif menjemput cucu-cucunya.Yuna terharu melihat kes
Misya merasa lelah fisik dan hatinya, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kini dia sedang termenung mengenang nasibnya. Kejadian kemarin menyisakan trauma yang dalam.Ayah Misyapun tidak kalah gundah akibat masih tidak percaya dengan apa yang telah diperbuat adiknya, kini dia sudah mendekam dipenjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.Wajah kecewa terlihat dari raut muka ayah Misya, dia juga menahan kepedihan hatinya, sikap Rangga benar-benar tidak sangka beruntung Misya masih bisa diselamatkan.Lain halnya dengan Ririn yang merasa geram kepada Misya, ternyata keponakan suaminya itu punya bibit sebagai pelakor. Ririn tidak terima suaminya dipenjara gara-gara digoda keponakannya.Misya memang cantik, banyak laki-laki dikampungnya yang berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian darinya. Jadi menurut Ririn jangan salahkan suaminya yang juga akhirnya tergoda.Seharusnya Misya yang dikeluarkan dari kampung ini agar suami-suami mereka terhindar dari godaan Misya. Ririn ternyata ti
Rangga sudah menahan kekesalan hatinya sejak tadi, ternyata sampai saat ini Rima belum juga datang menemuinya. Padahal dia sudah sangat berharap penderitaannya segera berakhir dengan penjaminan dirinya oleh Rima.Ditempat lain, sebuah caffe yang memiliki sudut lokasi yang menarik terlihat sepasang manusia sedang tertawa bahagia. Setelah sekian lama mereka berpisah dan kini takdir telah mempertemukan mereka kembali.Raut wajah ceria dan hangat terlihat dari Rima yang baru saja bertemu kembali dengan laki-laki tampan di masa lalunya. Penampilannya memang sangat menarik, ganteng dan bersinar ditambah dengan outfit kemeja hitam yang dipakainya semakin menyiratkan kemaskulinannya.Rima benar- benar terpesona dengan gaya Leo dihadapannya. Rima mengingat kembali masa lalunya bersama Leo. Mantan pacarnya yang sampai kini masih berharap dirinya kembali.Rima melupakan sejenak masalah rumah tangganya, dia tidak tahu akan bertahan sampai kapan. Namun jika Leo bisa membuktikan rasa cintanya pada
Stella mulai menduga-duga apa yang telah membuat bosnya membuka lowongan lagi secara mendadak. Muncul rasa cemburu pada dirinya, wanita yang diminta mendampinginya memang cantik.Tidak heran jika Fiki tertarik, tapi siapa perempuan itu. Stella sempat melihat pendidikannya sarjana komunikasi, padahal memang bosnya tidak membuka lowongan untuk mengangkat karyawan baru.Tapi melihat sorot mata bosnya seperti memuja perempuan yang bernama Nadya tadi, mau tidak mau membuatnya curiga dan cemburu. Belum pernah Stella melihat binar dimatanya saat menatap seorang perempuan seperti itu.Akhirnya Stella bisa apa, hanya mengikuti keinginan bosnya saja. Sedangkan Nadya tentu saja senang bukan main karena lamaran kerjanya diterima langsung oleh Fiki.Tidak henti-hentinya Nadya bersyukur juga mengucapkan terima kasih pada Fiki. Senyum tulus dan bahagia dibibirnya membuat Fiki juga tertular rasa bahagia. Kini dia bisa melakukan pendekatan pada Nadya setiap hari tanpa perlu mencari-cari Nadya lagi.S
Merasa ada yang sedang melihatnya, reflek Misya memutar arahnya. Misya tersentak melihat Dany sudah pulang dan sedang menatapnya. Dany maju beberapa langkah, tangannya sudah bersiap merengkuh istrinya.Namun Misya langsung mundur menghindari Dany. Tangannya langsung diangkat ke atas, "Stop disitu mas, jangan dekati aku. Aku tidak mau dipeluk orang yang sudah memeluk perempuan lain!! "Duarrr... Bagaikan ada petir yang menyambar Dany saat itu juga. Langkah Dany langsung terhenti, dia tidak bisa berkata apa-apa seketika itu lidahnya langsung kelu. Dia tidak menyangka Misya melarang mendekatinya.Masih berurai air mata Misya berkata, "Katakan mas, apa salah ku hingga kamu berbuat seperti ini padaku ? " Sambil mengusap air matanya dengan kasar Misya menunjuk dirinya."Aku tahu aku hanya orang miskin yang berharap memiliki suami yang sempurna secara fisik dan materi, lalu apakah aku salah? " Lagi-lagi Dany hanya diam. "Kalau memang dari awal niatmu hanya ingin menyakitiku, kenapa harus aku
Misya tidak bisa berkata apa-apa, dia merasa kebingungan. Delvan yang melihat reaksi Misya merasa kasihan, ingin dipeluknya istri adiknya itu. Namun Delvan menekan perasaannya demi menjaga rumah tangga adiknya baik-baik saja.Dany sampai saat ini belum sadar juga, kami sekeluarga sudah cemas. Semakin lama kondisi Dany semakin lemah, semangat hidupnya juga semakin menurun. Misya selalu menangisi Dany, dia yang paling khawatir.Delvan sebisa mungkin menghibur adik iparnya. Meskipun ada terselip harapan jika adiknya tiada, maka dia yang akan menggantikan posisi adiknya. Terkesan jahat memang karena secara tidak langsung Delvan mendoakan adiknya cepat dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.Namun Delvan tidak sanggup melihat kesedihan adik iparnya. Apakah kini Misya sudah mulai memiliki perasaan untuk Dany.Misya benar-benar merasa bersalah karena dia menjadi penyebab Dany sampai sekarang tidak sadar. Orangtua Misya juga sudah datang dari kampung memberi semangat pada anaknya.Satu minggu berlalu
Arwah Dany melihat Misya bersanding dengan Delvan menangis, ternyata terjadi juga pernikahan itu. Istrinya benar-benar lugu. Dia tidak mengetahui peristiwa yang akan terjadi dibalik pernikahannya.Dany hanya menatap sedih, istri tercintanya sudah ditipu mentah-mentah oleh Delvan. Dia hanya bisa menjaganya dari kejauhan saja, namun Dany juga tidak mau melepas Misya karena khawatir.***Mendengar cerita Sita, Misya hanya bisa menyesali pernikahan yang terjadi antara dirinya dengan Delvan."Misyaaaa....!! " Teriakan itu langsung menghentikan langkahku yang akan masuk ke tempat makanan seafood kesukaanku. Aku berbalik dan mendapati sahabatku Sita sedang bersiap memelukku.Aku tentu saja kaget bertemu dengan sahabatku disini, karena setahuku Sita tinggal lama dipulau sebelah. Aku langsung memeluk Sita dengan perasaan bahagia.Tidak lama kemudian ada seorang anak laki-laki kecil menyusul langkah Sita dan menarik bajunya, "Mama jahat, kok ninggalin aku sih! " Bibirnya langsung mencebik mengg