Share

Siapa Takut?

Selama sarapan, pikiranku tak fokus, jangan sampai aku kalah main rubik dengan Aksen. Itu artinya aku dan dia akan melaksanakan ibadah malam ini. Buatin Arvian adik? Ada-ada saja Aksen ini. Aku bahkan tak berselera makan dibuat olehnya.

"Ayo Bund, makan yang banyak biar kalahin Daddy," ucap Arvian semangat.

"Meski Arvian ragu, sih," sambungnya lagi.

"Main apa?" tanya Daddy.

"Main rubik opa," balas Arvian.

"Memangnya kamu bisa, Mon?" tanya Daddy. Astaga, Daddy juga ikut meragukanku. Aksen hanya senyum tipis, jelas dia merasa menang karena banyak pendukungnya.

"Aku tunggu, pastikan kalah biar nanti malam kita ...," ucapnya sambil menyatukan tangannya.

"Jangan pede tuan Aksen, aku yang akan menang," balasku tak mau kalah.

"Buktikan nyonya Monica," balasnya nyengir. Diih!

Aksen terlebih dulu selesai untuk sarapan, dia terus tersenyum tak jelas beda jauh denganku yang dilanda kegalauan. Aku benar-benar tak fokus selama di meja makan. Takut kalah intinya, tapi bukannya dia suamiku yang ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Siska Mayasari
semangat thor nulisnya
goodnovel comment avatar
El kHairy
ditunggu secepatnya, kak
goodnovel comment avatar
Aslamia Jamal
lnjuuuttt jng pke lma
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status