Share

Radiasi

Tepat ketika Andika datang, Rizal mengeluarkan seluruh isi perutnya di ruang tamu. Tanpa diperintah seluruh pekerja di rumah itu langsung bergegas membersihkan lantai yang berserakan muntahan.

Beberapa tim medis langsung mengangkat Rizal, memindahkannya ke ranjang pasien, dan dengan sigap membawanya menuju mobil ambulans.

Andika sudah mempersiapkan semuanya. Ia sangat paham kondisi sahabatnya, ketika sebuah perintah berkaitan dengan dokter Candra, pria tampan yang hampir menjadi duda untuk kedua kalinya itu pasti tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Rasa mual masih terasa dari perut hingga rongga mulutnya, tak menunggu lama Rizal kembali memuntahkan isi perutnya dan kali ini muntahan tersebut dalam bentuk cairan.

Tampak pria tampan itu terlihat lemas, kedua matanya begitu lelah dan merah, nafasnya terengah seperti habis berlari ribuan kilo. ”Dik, loe bawa laptop gue?” tanya Rizal ketika sudah di dalam ambulans.

Masih sempat memikirkan laptop dalam kondisi hampir tak sadarkan diri, sont
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status