Share

91

Penulis: Meisya Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-24 16:06:53

BAGIAN 91

POV ARIO

YA ALLAH, AKU LELAH!

              “Assalamualaikum, Mi. Apa kabarnya? Ada apa menelepon di luar jam istirahat?” Aku bertanya dengan nada yang lembut sekaligus sangat hati-hati. Kucoba untuk menepis segala gamang di dada yang datang sejak Abuya Fattah, pemilik pondok pesantren tempatku menimba ilmu, tiba-tiba datang ke kamar kami untuk memanggilku. Tak biasanya pria 56 tahun yang memiliki jenggot tebal dan kedua alis yang mulai penuh uban tersebut, memanggil anak didiknya sendiri. Tugas itu adalah milik Ustaz Rafiq, menantu beliau yang menjadi salah satu pengajar sekaligus kepala asrama putra. Makanya, aku merasa seperti ada sesuatu yang ganjil sampai Abuya datang dan memanggilku.

              “W-wa-alaikum-salam ….” Suara Mami terdengar begitu parau. Terbata-bata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   92

    BAGIAN 92POV YESLINAKHIR TERSIAL “Ray … suamiku bahkan belum dikubur—” “Lho, masalahnya bukan itu! Mau udah dikubur atau belum, jelasnya aku minta kepastian. Setelah ini, aku bakal bisa tinggal di sana, kan?” Suara Ray meninggi. Nadanya kasar sekali. Aku tertegun sebab dia tak pernah seperti ini sebelumnya. “Ray, please, tunggu waktu yang tepat. Biarkan aku berpi—” Ray langsung memotong dengan sambaran keras, “Omong kosong! Jangan membuang waktuku, Yeslin!”

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   93

    BAGIAN 93POV JOHNBIAR AKU YANG HANCUR, JANGAN DIA “Jadi, kamu pembunuh dua anak SMA dan manager PT SAP?!” Bentakan itu menggelegar. Memenuhi ruang interogasi yang berbentuk kotak dengan cat warna putih. Tanpa perabot pemanis apa pun. Hanya ada meja dan dua kursi yang tengah kami duduki. Aku yang berhasil mereka ciduk di halaman mall, tidak tahu menahu, dan ditutup begitu saja kedua mata ini hingga tiba-tiba kami sudah berduaan di dalam ruangan yang entah berantah keberadaannya. Pria di depanku menatap dengan sangat geram. Tubuh berototnya yang dibalut dengan kemeja putih tersebut terlihat menegang. Aku tidak takut sama sekali. Santai saja menatapnya balik sembari bersandar di kursi dalam keadaan kedua tangan yang diborgol ke belakang.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   94

    BAGIAN 94POV ZULAIKABERITA YANG MEMBUAT HATIKU TERADUK Aku sangat bersyukur bahwa polisi membolehkanku untuk menginap semalam di ruang perawatan kelas satu bersama Mami. Sekitar pukul 18.00 kami berdua dipindahkan ke ruang yang memiliki fasilitas dua buah tempat tidur pasien, pendingin ruangan, kamar mandi dengan shower air panas, dan sebuah televisi layar datar berukuran 32 inci yang tak memiliki banyak saluran. Selama berada di ruangan, aku dan Mami dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Ada Pak Agung dan Bu Prita yang berjaga di luar ruangan. Mereka sesekali menjenguk untuk menanyakan kebutuhan dari Mami maupun diriku. Entah mengapa, rasanya aku begitu beruntung di muka bumi ini. Dalam kondisi bahwa aku adalah sebagai korban sekaligus salah satu pelaku tindak kejahatan, polisi nyatany

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   95

    BAGIAN 95POV JOHNBAYANG-BAYANG AJAL “Jawab pertanyaanku, jangan bengong saja!” Penyidik brewok tersebut membentak. Dia menggebrak meja, membuat laptop yang berada di hadapannya ikut bergetar. Sialan lelaki ini, apa maunya? “Iya. Aku suka kepada Zulaika. Kenapa memangnya?” tanyaku balik dengan perasaan geram. Geligi ini sudah gemeletuk. Andai tanganku tak diborgol, sudah tentu mukanya kuhadiahi bogem mentah. Penyidik itu tersenyum sengit. Seringai dari bibir tebalnya tersebut makin memacu emosiku. Puaskah dia sudah berhasil mengorek sesuatu yang selama ini bahkan kututupi rapat-rapat dari Bona? 

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   96

    BAGIAN 96POV DONI SUBRATAWAJAHNYA SEPERTI KENANGAN TERINDAHKU Dadaku terasa nyeri ketika ambulans menjauh dengan raungannya yang nyaring. Ada debar yang tak biasa. Ada kekalutan yang tak semestinya. Bodoh! Mengapa aku sesentimental ini? Bukankah sebagai aparat penegak hukum, seharusnya aku bersikap profesional? Gontai langkah kakiku berjalan menyusul tim forensik rumah sakit yang juga ikut ke TKP untuk mengambil tulang belulang korban pembunuhan di lantai sembilan. Kepalaku kini terasa kacau. Rasa cemas itu tiba-tiba merasuk ke relung jiwa. Ribuan pertanyaan berkelebat di kepala. Zulaika, kenapa bisa wajahmu begitu mirip dengan Anindya, mantan pacarku sewaktu SMP dulu? Tidak mungkin kamu reinkarnasi gadis yang telah meninggal dunia karena kecelakaan sepeda motor itu, kan? Lagian, mana

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   97

    BAGIAN 97POV ARIODENDAM KESUMAT Pukul 05.00 pagi, mobil travel yang membawaku, sampai tepat di depan rumah sakit tempat Mami dan Ika dirawat. Aku turun setelah berpamitan kepada sopir dan dua orang lelaki yang juga menumpang mobil Kijang Innova warna hitam tersebut. Kuseret koper besar berisi pakaian dan seluruh kitab-kitab yang kubawa dari pesantren. Sedang ransel hitam yang juga kuisi dengan beberapa helai pakaian maupun buku tulis, kini terasa berat membebani kedua pundak. Sepanjang perjalanan di mobil travel, perasaanku memang sudah tak keru-keruan. Terlebih ketika kami mampir salat Subuh di mushala pom bensin. Sepanjang sujud, hanya banjir air mata saja yang mengalir dari kelopak ini. Kedua mataku sampai bengkak saking banyaknya menangis. Tak lain dan tak bukan, hanya Mami dan Ik

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   98

    BAGIAN 98POV YESLINDIUSIR SEPERTI HEWAN “A-aku—” “Dia juga bilang kalau dia adalah pacarmu! Apa-apaan kamu ini, Yeslin? Cepat keluar! Selesaikan semua keributan di luar!” A Riswan menarik kasar tanganku. Membuat tubuh ini hampir terjerembab. Aku sontak menoleh ke arah Mama. Meminta pertolongan kepadanya, tetapi beliau malah terpaku dengan wajah yang sangat syok. “Lepaskan! Lepaskan aku!” teriakku keras sambil memberontak. Namun, tenaga A Riswan sangatlah besar. Tubuhnya tinggi dan besar, membuatku tak berdaya ketika dirinya menyeretku ke ruang tamu. Aku syok. Kaget bukan kep

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   99

    BAGIAN 99POV BONAVENTURAMUSUH DALAM SELIMUTEnam bulan sebelum kejadian “Sial!” rutukku pelan sambil melihat ke arah meja paling depan, di mana ada dua sejoli muda mudi baru saja datang dan duduk bermesraan. Keduanya saling hadap-hadapan, di mana yang perempuan menatap mesra ke arah pacar lelakinya yang sepertinya sebaya. “Dad, kenapa?” Elang, anak bungsuku bertanya. Lelaki remaja yang semakin terlihat dewasa dan tampan itu, mengernyitkan keningnya saat aku tak sengaja memaki dengan suara yang lirih. “Eh, tidak apa-apa. Cepat habiskan makananmu. Sopir Daddy sudah menunggu di bawah.” Aku memaksa Elang untuk menghabiskan hidangannya. Semangkuk ra

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03

Bab terbaru

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   142

    BAGIAN 142ENDINGKUIKHLASKAN YANG PERNAH TERJADIPOV HANA Air mataku luruh seperti hujan lebat di penghujung September yang basah. Dada ini sesak. Langkah kakiku pun terasa begitu berat sekaligus tertatih. Ucapan yang terlontar dari Jo sempurna membuat jantungku remuk redam. Hancur sudah harapku. Telah pupus segala impi tentang indahnya masa depan. Mas Doni yang berulang kali mendapat maklum dan maaf dariku, nyatanya kembali berulah di saat aku telah jatuh terlelap. “Hana!” Pekik itu sama sekali tak kugubris. Aku terus menapaki jalanan. Tak peduli lagi dengan lalu lalang kendaraan atau orang yang kebetulan memandangiku dari halaman kafetaria yang bersebelahan dengan gedung Real Grill. Kuusap air mata di pipi. Berjalan dengan sepatu hak tinggi di atas jalan beraspal bukanlah suatu hal mudah. Terlebih gaun malamku yang panjangnya menyentuh jalan. Aku terseok-seok. Sedang perasaan kini sekacau kota yang habis diterjang tsunami. Ah,

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   141

    BAGIAN 141EXTRA PARTPOV DONIPENGAKUAN DOSA “Hal penting apa itu?” Istriku terdengar agak syok. Kutoleh ke arahnya, wajah cantik itu langsung pias. Dia seperti bertanya-tanya dan dilanda sebuah kecemasan. Sialan si Jo, pikirku. Dia akan membuat hubungan rumah tangga kami retak setelah ini. Namun, aku sadar bahwa ini karena kebodohanku juga. Seharusnya … aku tak membawa serta istriku ke sini. Ah, mengapa sikap ceroboh masih saja melekap di diriku? Aku ingin sekali berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi, tetap saja sikap kekanakanku bakal muncul lagi. Sungguh, aku benci dengan diriku sendiri. “Sebaiknya, kita pesan makanan saja. Baru setalah itu ngobrol banyak. Oke?” Ika mencoba mencairkan suasana. Wanita dengan wajah bak rembulan yang sedang terang-terangnya tersebut membuat seketika tenang tatkala mendengarkan suara lembutnya. Namun, buru-buru aku istighfar. Tidak pantas aku terus begini. Doni, sadarlah! Kamu dan dia sama-sama telah membina

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   140

    BAGIAN 140EXTRA PARTPOV DONIMAAFKAN AKU, HANA “Mas, makasih ya, udah ngajakin jalan-jalan malam ini. Kamu tahu aja aku seharian capek di rumah sakit.” Hana berkata saat kami telah berada di dalam mobil miliknya. Perempuan yang mengenakan gaun warna silver dengan model lengan balon bertahtakan manik-manik kristal tersebut begitu anggun malam ini. Wajah oval tembamnya dihias make up yang fresh. Sapuan perona pipi warna peach begitu serasi di kulit putih mulusnya. Apalagi bibir tipis itu. Begitu ranum nan manis. “Iya, sama-sama.” Aku mengulas senyum. Menutupi rasa bersalah yang begitu besar menggelayuti batin. Entah bagaimana reaksi Hana saat tahu tujuanku mengajaknya keluar malam ini. “Ayo, jalan, Mas. Aku udah nggak sabar pengen makan steak di Real Grill.” Hana berkata dengan penuh semangat. “Iya, Han.” Hatiku lemah sebenarnya. Takut-taku kupandangi wajah cantik Hana. Ya Allah, berdosa sekali aku selama ini. Maafk

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   139

    BAGIAN 139EXTRA PARTPOV DONISALAHKU “Halo, Mas?” Suara Jo menggema di telinga. Membuatku makin tambah gelagapan. “Eh, i-iya, Jo. M-maaf.” Aku tergagap-gagap seperti orang bodoh. Sedang irama nadi ini semakin bertambah kencang. Habislah aku malam ini. “Jawab saja, Mas. Aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu.” Rasa bersalah itu begitu besar membebani pundak dan seluruh isi hati. Aku muak pada diriku sendiri. Andai bisa kuhapus seluruh bayang akan Ika di ingatan, pastilah ingin kulakukan sejak dulu kala. Sayangnya, tak semudah membalikkan telapak. “Jo, maaf,” lirihku. Aku sudah kehabisan kata-kata. “Tidak perlu minta maaf. Minta maaflah kepada istrimu, Mas.” Plak! Lagi-lagi aku tertampar oleh kalimat Jo. Benar-benar menohok sekali ucapannya. Membuatku semakin sadar akan kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat. “Aku tahu seperti apa perjuangan dokter Farhana untuk bisa

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   138

    BAGIAN 138EXTRA PARTPOV DONIMASIH BERUSAHA UNTUK MENERIMA “I love you, Mas,” kata Hana sambil mengecup keningku. “I love you too, Sayang.” Hana menerima kembali sebuah kecupan di bibir merahnya. Perempuan itu terlihat tersipu-sipu. Senyumnya merekah. Aku tahu jika dia pasti merasa begitu spesial. “Selamat tidur, ya.” Hana seakan tak ingin mengakhiri percakapan. Dia masih saja berbasa-basi sambil memeluk tubuhku erat. “Iya. Kamu lekas tidur, ya. Pagi-pagi kita harus bangun untuk kerja.” Hana mengangguk. Wanita itu pun mulai memejamkan mata. Di saat-saat seperti inilah jiwaku bakal terombang-ambing. Kutatap wajah Hana lekat-lekat. Dia adalah wanita yang sempurna, sebenarnya. Cantik, ayu, cerdas. Rambut hitamnya selaksa sutera yang halus nan lembut. Pipi tembam putihnya begitu mulus dan akan merona merah apabila aku memuji-muji. Tak ada yang kurang darinya. Aku saja yang sebenarnya cukup kurang ajar.

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   137

    BAGIAN 137EXTRA PARTPOV YESLINBERATNYA TERPURUK Gagal dapat warisan, hampir masuk penjara, dan dicampakkan oleh kekasih hati adalah segelintir kepahitan yang harus kuteguk dalam hidup. Begitu berat perjalanan ini. Namun, mau tak mau aku harus menjalaninya dengan tabah hati. Hidupku sempat terpuruk dalam lubang kelam yang menyeramkan. Terlunta-lunta usai dibuang oleh keluarga Mas Danu dan keluargaku sendiri. Hidup berpindah menumpang dari rumah teman yang satu ke rumah teman yang lainnya. Sebulan lamanya aku seperti gelandangan. Sampai urat maluku rasanya sudah putus. Ah, kalau ingat masa-masa itu, aku selalu ingin menjatuhkan air mata.Mimpi untuk memiliki seluruh harta warisan Mas Danu pun juga sirna. Hingga saat ini, segala aset mantan suamiku telah berada di tangan keluarga besarnya. Rumah mewah yang begitu kubangga-banggakan itu pun telah ditempati oleh Bu Pipit dan Poppy. Mereka sekarang menuai hasil yang sangat banyak, tanpa mau membagiku barang se

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   136

    BAGIAN 136EXTRA PARTPOV HANAAKU BAHAGIA “Selamat pagi, Sayang.” Sebuah kecupan mendarat di atas keningku. Hangat. Seketika membuat tubuh ini menggeliat dan perlahan kubuka mata. Mas Doni, suamiku tercinta, tengah berbaring di sebelah. “Mas …,” lirihku sambil tersenyum. “Bangun, yuk. Udah pagi. Aku udah siapin sarapan buat kamu.” Aku langsung bangkit. Merasa sangat tidak enak hati. Ini adalah hari ketiga dalam pernikahan kami. Sudah tiga hari aku haid dan dua pagi bersama suamiku selalu saja dia yang bangun lebih dahulu. Rasanya malu. “Maaf, Sayang. Aku kesiangan lagi,” kataku sambil buru-buru merapikan rambut. “Santai aja. Nggak apa-apa.” Mas Doni ikut bangkit. Duduk di hadapanku sambil menyibak poni yang tergerai menutupi setengah wajah oval ini. “Kamu cantik,” pujinya. Mukaku terasa begitu hangat. Ada degup-degup nervous yang menggelayuti jiwa. Seperti bar

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   135

    BAGIAN 135EXTRA PARTINDAH PADA WAKTUNYAPOV ZULAIKA “Dokter! Masyaallah, sebulan tidak jumpa, makin cantik aja!” Aku berseru saat berjumpa dengan dokter Farhana di lobi mewah hotel Grand Crown Hotel. Wanita berpasmina warna dusty pink tersebut setali tiga uang denganku. Sama hebohnya. “Masyaallah, pengantin baru! Berseri-seri sekali.” Dokter Farhana yang sekarang lebih chubby dan berisi tersebut memelukku erat-erat. Spesialis kesehatan jiwa itu tampak bahagia. Merona-rona pipinya. “Maafkan Hana tidak bisa ikut hadir semalam, Ika. Dia ada workshop di Jakarta. Baru sampai ke sini sore.” Sebuah suara menceletuk di depan sana. Dapat kulihat sosok Mas Doni berdiri tegap di belakang dokter Farhana. Cowok itu tak selesu kemarin. Wajah kusamnya sudah berubah cerah ceria. Rambut gondrongnya juga sudah dipangkas rapi. Wow! Hanya dalam semalam saja, wujud Mas Doni sudah bertransformasi sedrastis ini. Apakah pertanda bahwa mereka benar-benar balikan?

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   134

    BAGIAN 134EXTRA PARTPOV ZULAIKAHANYA MIMPI? “Ya Allah! Mas Doni! Mas Doni!” “Bee! Bangun!” Sebuah teriakan dan guncangan di tubuhku seketika membuat terperanjat. Aku mendadak bangkit. Kedua mata ini langsung membelalak dan merasa sangat silau sebab cahaya lampu yang benderang. Aku benar-benar terengah. Napas ini memburu seperti orang yang habis dikejar-kejar anjing. Keringat sebesar bulir jagung pun membasahi pelipis. “Kamu kenapa, Bee?” Jo yang berada di sebelahku terdengar panik. Lelaki itu merangkul erat, sementara tangannya sibuk mengelap keningku dengan selembar tisu. “Boo, sekarang jam berapa?” tanyaku sambil menatapnya. Lelaki itu tergopoh mencari ponselnya. Suamiku akhirnya menemukan ponsel di bawa bantal yang dia pakai, kemudian menatap layar yang baru dia hidupkan. “Jam empat pagi. Kamu kenapa?” “Ya Allah, aku mimpi buruk. Mas Doni mati bunuh diri,” ucapku sambil meremas ramb

DMCA.com Protection Status