Share

64

last update Last Updated: 2022-02-11 18:58:18

BAGIAN 64

POV ZULAIKA

KECANDUAN

              “Kabar baik, Pak Bona. Wah, sudah ramai ya, ternyata.”              Sesosok pria tinggi berusia matang dengan wajah yang klimis dan tatanan rambut rapi dibelah pinggir itu masuk. Sedangkan seorang rekannya lagi yang berkepala botak dan wajahnya masih sangat kuingat ketika kami tak sengaja bersitatap di lantai satu tepatnya siang kemarin, masih bersalaman dengan Pak Bona. Ya Tuhan, dua lelaki itu adalah orang-orang yang kemarin menunggu Daddy! Orang-orang yang berkelahi dengannya dan disebut-sebut sebagai auditor keuangan. Jadi, Kikan dan Dinda disiapkan untuk menyogok mereka?

              “Silakan Pak Bram, Pak Tirta. Masuk-masuk. Kita duduk dulu, ngobrol-ngobrol.” Daddy terlihat meran

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   65

    BAGIAN 65POV DINDAKUTEMUKAN JALAN TERBAIK “Mas, ini yang pertama buatku.” Aku tegang. Badanku lumayan kaku dan gemetar saat Mas Bram yang usianya sepantaran dengan Bapak, kini berbaring di samping. Cowok dewasa yang punya wajah cakep khas ahjussi-ahjussi dalam drama Korea tersebut malah menatapku dengan sendu. “Ini juga yang pertama buatku. Pertama kalinya mencoba meniduri perempuan selain istri.” Mas Bram yang telah mencopot jasnya itu kini menatap langit-langit. Deru napasnya terdengar berat. Kupikir, dia adalah lelaki hidung belang seperti sugar daddy-nya si Ika. Namun, ternyata aku salah duga. Cowok seganteng dan segagah Mas Bram ternyata setia. “Jadi … aku ha

    Last Updated : 2022-02-11
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   66

    BAGIAN 66POV KIKANOM TIRTA, I LOVE YOU “Hiks.” Aku menangis. Air mata itu terus meluncur tatkala memperhatikan noda merah pada sprei putih yang sempat jadi saksi pergulatan kami. “Kikan, Om minta maaf, Sayang. Jangan menangis terus. Maafkan Om,” bujuk Om Tirta sambil mendekap erat tubuhku. Aku yang duduk bersandar di depan kepala ranjang, hanya bisa menggigil ketakutan. Apa yang sudah kulakukan, benar-benar sangat kelewatan batas. Sialnya, aku baru sadar penuh setelah semua terjadi. Terlambat, memang. Keperawananku sudah lenyap hanya dalam satu jam saja. Om Tirta telah merenggutnya habis, sampai tak ada lagi yang tersisa.&n

    Last Updated : 2022-02-11
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   67

    BAGIAN 67POV MAMIKE MANA ANAKKU “I-ika ….” Lidah ini terasa begitu berat. Kepala pun begitu juga. Aku rasanya pening sekali. Belum lagi rasa dingin yang menusuk-nusuk hingga tulang. Namun, yang kuingat saat ini malah Ika. Anak sulung yang sebenarnya sangat menguji kesabaran akhir-akhir ini. Ke mana dia? Mengapa tak kudengar suaranya sedari tadi. “Mi, ini Ario. Mami udah pindah ke ruangan VIP. Ika pergi barusan, Mi.” Genggaman hangat itu membuat tubuhku seketika nyaman. Mataku membuka perlahan. Menangkap sosok Ario yang tengah duduk di samping ranjang. Entah aku tertidur sudah berapa lama sampai-sampai tak menyadari bahwa tubuhku telah berpindah ke ruangan dengan interio

    Last Updated : 2022-02-17
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   68

    BAGIAN 68POV KIKANRAHASIA BESAR MAMA “Kikan, sore banget pulangnya?” Petang itu, Mama menyambutku dengan wajah yang agak heran. Perempuan 40 tahun itu menatap dengan alis tebalnya yang terangkat. Sementara sebelah tangannya sedang memegang ponsel dengan santai. “I-iya, Ma. Maaf, ya. Tadi sekalian nonton anak basket latihan di lapangan sekolah. Nggak apa-apa, kan?” tanyaku sembari menggigit bibir. Pelan-pelan aku melangkah. Selain merasa agak takut, selangkanganku juga terasa pedih sejak tadi pagi. Bagaimana tidak, Om Tirta bahkan melakukannya sampai dua kali. Membuatku benar-benar kewalahan dan kesakitan luar biasa. Untung saja, pulangnya dia tak lupa untuk memberiku sebuah ka

    Last Updated : 2022-02-17
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   69

    BAGIAN 69POV DINDAMEREKA ADALAH NERAKAKU Pertemuan singkatku dengan Mas Bram akhirnya usai. Kami memilih untuk keluar dari apartemen tepat pukul 10.00 pagi. Padahal, hatiku berat sekali kala harus berpisah dengannya. “Kamu baik-baik, ya? Kabari kalau sudah di rumah.” Mas Bram memelukku sebentar di depan pintu apartemen yang masih terkunci. Tubuhku yang langsung tenggelam dalam dekapan pria tinggi nan atletis itu sejenak merasa hangat. Reflek, kedua tangan ini langsung melingkar, membalas pelukannya. Kubenamkan wajah ini ke bagian perutnya yang terasa keras dan kotak-kotak. Andai, andai saja Mas Bram memiliki iman yang lemah. Mungkin bisa saja aku akan menjadi wanita kedua dalam hidupnya. Sesuatu yang d

    Last Updated : 2022-02-17
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   70

    BAGIAN 70POV ZULAIKATIGA TAHUN KEMUDIAN Waktu berjalan dengan sangat cepat. Tanpa terasa, aku kini sudah 17 tahun dan duduk di bangku kelas XI SMA. Tubuhku semakin bertumbuh, tetapi jiwaku masih tetap sama. Penuh luka yang diam-diam kusembunyikan dalam canda maupun senyuman manis. Setiap detik kehidupan yang datang menghampiri, memang tak semuanya membawa petaka. Namun, tetap saja trauma masa lampau dan derita-derita yang sempat menyayat perasaan, masih membekas sampai saat ini. Entah sampai kapan bakal sembuh, aku pun tak mengerti. Semenjak kejadian tiga tahun lampau yang membuat Mami harus diopname di rumah sakit akibat demam tinggi yang disebabkan oleh typus, wanita itu telah banyak berubah. Beliau juga melanjutkan pengobatan kejiwaannya dengan berkonsultasi di psikiater setelah ke

    Last Updated : 2022-02-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   71

    BAGIAN 71POV ZULAIKAMAMI MEMBUKA KEDOKKU Demi meredam amarah dan rasa kesal yang mendalam, aku memutuskan buat menonton drama Korea kesayanganku. Kupilih buat mematikan volume suaranya dan menikmati isi cerita lewat membaca subtitlenya saja. Aku larut dalam cerita yang disuguhkan sampai-sampai aku menangis tersedu-sedu dan menghabiskan banyak tisu untuk menyeka air mata. Tak hanya sedih, kesal dan emosi pun juga meliputi. Gara-gara terhanyut dengan kisah sedih perselingkuhan pasangan suami istri dalam drama tersebut, tisu-tisu kotor bekas ingus dan air mataku banyak yang kulempar-lempar ke kasur. Kubayangkan kalau di sana ada Daddy. Asyik kali ya, kalau dia kulempari bola-bola tisu kotor ini.Saking asyiknya menonton, tak sadar bahwa aku sudah menghabiskan berjam-jam lamanya untuk menyaksikan kisah dalam drama negri ginseng tersebut. Ketika kulihat jam di

    Last Updated : 2022-02-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   72

    BAGIAN 72POV ZULAIKASEMUANYA HARUS HANCUR! Segera kumatikan ponsel secepat mungkin agar Mami tidak bisa menghubungiku. Dengan jantung yang berdegup kencang, aku langsung segera putar otak untuk menyelesaikan masalah rumit ini. Untungnya, ilham langsung datang meskipun pikiran ini sempat terasa cupet saking paniknya. “Uek!” Aku langsung berakting mual seakan mau muntah. Sengaja kukeraskan volume suara agar seluruh perhatian tertuju kepadaku. “Ika, kamu kenapa?” Dewi langsung memegang erat lengan kananku. Namun, aku tak menghiraukan gadis itu dan terus mengeluarkan suara seolah mau muntah. Saking eneg sendir

    Last Updated : 2022-02-28

Latest chapter

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   142

    BAGIAN 142ENDINGKUIKHLASKAN YANG PERNAH TERJADIPOV HANA Air mataku luruh seperti hujan lebat di penghujung September yang basah. Dada ini sesak. Langkah kakiku pun terasa begitu berat sekaligus tertatih. Ucapan yang terlontar dari Jo sempurna membuat jantungku remuk redam. Hancur sudah harapku. Telah pupus segala impi tentang indahnya masa depan. Mas Doni yang berulang kali mendapat maklum dan maaf dariku, nyatanya kembali berulah di saat aku telah jatuh terlelap. “Hana!” Pekik itu sama sekali tak kugubris. Aku terus menapaki jalanan. Tak peduli lagi dengan lalu lalang kendaraan atau orang yang kebetulan memandangiku dari halaman kafetaria yang bersebelahan dengan gedung Real Grill. Kuusap air mata di pipi. Berjalan dengan sepatu hak tinggi di atas jalan beraspal bukanlah suatu hal mudah. Terlebih gaun malamku yang panjangnya menyentuh jalan. Aku terseok-seok. Sedang perasaan kini sekacau kota yang habis diterjang tsunami. Ah,

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   141

    BAGIAN 141EXTRA PARTPOV DONIPENGAKUAN DOSA “Hal penting apa itu?” Istriku terdengar agak syok. Kutoleh ke arahnya, wajah cantik itu langsung pias. Dia seperti bertanya-tanya dan dilanda sebuah kecemasan. Sialan si Jo, pikirku. Dia akan membuat hubungan rumah tangga kami retak setelah ini. Namun, aku sadar bahwa ini karena kebodohanku juga. Seharusnya … aku tak membawa serta istriku ke sini. Ah, mengapa sikap ceroboh masih saja melekap di diriku? Aku ingin sekali berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi, tetap saja sikap kekanakanku bakal muncul lagi. Sungguh, aku benci dengan diriku sendiri. “Sebaiknya, kita pesan makanan saja. Baru setalah itu ngobrol banyak. Oke?” Ika mencoba mencairkan suasana. Wanita dengan wajah bak rembulan yang sedang terang-terangnya tersebut membuat seketika tenang tatkala mendengarkan suara lembutnya. Namun, buru-buru aku istighfar. Tidak pantas aku terus begini. Doni, sadarlah! Kamu dan dia sama-sama telah membina

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   140

    BAGIAN 140EXTRA PARTPOV DONIMAAFKAN AKU, HANA “Mas, makasih ya, udah ngajakin jalan-jalan malam ini. Kamu tahu aja aku seharian capek di rumah sakit.” Hana berkata saat kami telah berada di dalam mobil miliknya. Perempuan yang mengenakan gaun warna silver dengan model lengan balon bertahtakan manik-manik kristal tersebut begitu anggun malam ini. Wajah oval tembamnya dihias make up yang fresh. Sapuan perona pipi warna peach begitu serasi di kulit putih mulusnya. Apalagi bibir tipis itu. Begitu ranum nan manis. “Iya, sama-sama.” Aku mengulas senyum. Menutupi rasa bersalah yang begitu besar menggelayuti batin. Entah bagaimana reaksi Hana saat tahu tujuanku mengajaknya keluar malam ini. “Ayo, jalan, Mas. Aku udah nggak sabar pengen makan steak di Real Grill.” Hana berkata dengan penuh semangat. “Iya, Han.” Hatiku lemah sebenarnya. Takut-taku kupandangi wajah cantik Hana. Ya Allah, berdosa sekali aku selama ini. Maafk

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   139

    BAGIAN 139EXTRA PARTPOV DONISALAHKU “Halo, Mas?” Suara Jo menggema di telinga. Membuatku makin tambah gelagapan. “Eh, i-iya, Jo. M-maaf.” Aku tergagap-gagap seperti orang bodoh. Sedang irama nadi ini semakin bertambah kencang. Habislah aku malam ini. “Jawab saja, Mas. Aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu.” Rasa bersalah itu begitu besar membebani pundak dan seluruh isi hati. Aku muak pada diriku sendiri. Andai bisa kuhapus seluruh bayang akan Ika di ingatan, pastilah ingin kulakukan sejak dulu kala. Sayangnya, tak semudah membalikkan telapak. “Jo, maaf,” lirihku. Aku sudah kehabisan kata-kata. “Tidak perlu minta maaf. Minta maaflah kepada istrimu, Mas.” Plak! Lagi-lagi aku tertampar oleh kalimat Jo. Benar-benar menohok sekali ucapannya. Membuatku semakin sadar akan kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat. “Aku tahu seperti apa perjuangan dokter Farhana untuk bisa

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   138

    BAGIAN 138EXTRA PARTPOV DONIMASIH BERUSAHA UNTUK MENERIMA “I love you, Mas,” kata Hana sambil mengecup keningku. “I love you too, Sayang.” Hana menerima kembali sebuah kecupan di bibir merahnya. Perempuan itu terlihat tersipu-sipu. Senyumnya merekah. Aku tahu jika dia pasti merasa begitu spesial. “Selamat tidur, ya.” Hana seakan tak ingin mengakhiri percakapan. Dia masih saja berbasa-basi sambil memeluk tubuhku erat. “Iya. Kamu lekas tidur, ya. Pagi-pagi kita harus bangun untuk kerja.” Hana mengangguk. Wanita itu pun mulai memejamkan mata. Di saat-saat seperti inilah jiwaku bakal terombang-ambing. Kutatap wajah Hana lekat-lekat. Dia adalah wanita yang sempurna, sebenarnya. Cantik, ayu, cerdas. Rambut hitamnya selaksa sutera yang halus nan lembut. Pipi tembam putihnya begitu mulus dan akan merona merah apabila aku memuji-muji. Tak ada yang kurang darinya. Aku saja yang sebenarnya cukup kurang ajar.

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   137

    BAGIAN 137EXTRA PARTPOV YESLINBERATNYA TERPURUK Gagal dapat warisan, hampir masuk penjara, dan dicampakkan oleh kekasih hati adalah segelintir kepahitan yang harus kuteguk dalam hidup. Begitu berat perjalanan ini. Namun, mau tak mau aku harus menjalaninya dengan tabah hati. Hidupku sempat terpuruk dalam lubang kelam yang menyeramkan. Terlunta-lunta usai dibuang oleh keluarga Mas Danu dan keluargaku sendiri. Hidup berpindah menumpang dari rumah teman yang satu ke rumah teman yang lainnya. Sebulan lamanya aku seperti gelandangan. Sampai urat maluku rasanya sudah putus. Ah, kalau ingat masa-masa itu, aku selalu ingin menjatuhkan air mata.Mimpi untuk memiliki seluruh harta warisan Mas Danu pun juga sirna. Hingga saat ini, segala aset mantan suamiku telah berada di tangan keluarga besarnya. Rumah mewah yang begitu kubangga-banggakan itu pun telah ditempati oleh Bu Pipit dan Poppy. Mereka sekarang menuai hasil yang sangat banyak, tanpa mau membagiku barang se

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   136

    BAGIAN 136EXTRA PARTPOV HANAAKU BAHAGIA “Selamat pagi, Sayang.” Sebuah kecupan mendarat di atas keningku. Hangat. Seketika membuat tubuh ini menggeliat dan perlahan kubuka mata. Mas Doni, suamiku tercinta, tengah berbaring di sebelah. “Mas …,” lirihku sambil tersenyum. “Bangun, yuk. Udah pagi. Aku udah siapin sarapan buat kamu.” Aku langsung bangkit. Merasa sangat tidak enak hati. Ini adalah hari ketiga dalam pernikahan kami. Sudah tiga hari aku haid dan dua pagi bersama suamiku selalu saja dia yang bangun lebih dahulu. Rasanya malu. “Maaf, Sayang. Aku kesiangan lagi,” kataku sambil buru-buru merapikan rambut. “Santai aja. Nggak apa-apa.” Mas Doni ikut bangkit. Duduk di hadapanku sambil menyibak poni yang tergerai menutupi setengah wajah oval ini. “Kamu cantik,” pujinya. Mukaku terasa begitu hangat. Ada degup-degup nervous yang menggelayuti jiwa. Seperti bar

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   135

    BAGIAN 135EXTRA PARTINDAH PADA WAKTUNYAPOV ZULAIKA “Dokter! Masyaallah, sebulan tidak jumpa, makin cantik aja!” Aku berseru saat berjumpa dengan dokter Farhana di lobi mewah hotel Grand Crown Hotel. Wanita berpasmina warna dusty pink tersebut setali tiga uang denganku. Sama hebohnya. “Masyaallah, pengantin baru! Berseri-seri sekali.” Dokter Farhana yang sekarang lebih chubby dan berisi tersebut memelukku erat-erat. Spesialis kesehatan jiwa itu tampak bahagia. Merona-rona pipinya. “Maafkan Hana tidak bisa ikut hadir semalam, Ika. Dia ada workshop di Jakarta. Baru sampai ke sini sore.” Sebuah suara menceletuk di depan sana. Dapat kulihat sosok Mas Doni berdiri tegap di belakang dokter Farhana. Cowok itu tak selesu kemarin. Wajah kusamnya sudah berubah cerah ceria. Rambut gondrongnya juga sudah dipangkas rapi. Wow! Hanya dalam semalam saja, wujud Mas Doni sudah bertransformasi sedrastis ini. Apakah pertanda bahwa mereka benar-benar balikan?

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   134

    BAGIAN 134EXTRA PARTPOV ZULAIKAHANYA MIMPI? “Ya Allah! Mas Doni! Mas Doni!” “Bee! Bangun!” Sebuah teriakan dan guncangan di tubuhku seketika membuat terperanjat. Aku mendadak bangkit. Kedua mata ini langsung membelalak dan merasa sangat silau sebab cahaya lampu yang benderang. Aku benar-benar terengah. Napas ini memburu seperti orang yang habis dikejar-kejar anjing. Keringat sebesar bulir jagung pun membasahi pelipis. “Kamu kenapa, Bee?” Jo yang berada di sebelahku terdengar panik. Lelaki itu merangkul erat, sementara tangannya sibuk mengelap keningku dengan selembar tisu. “Boo, sekarang jam berapa?” tanyaku sambil menatapnya. Lelaki itu tergopoh mencari ponselnya. Suamiku akhirnya menemukan ponsel di bawa bantal yang dia pakai, kemudian menatap layar yang baru dia hidupkan. “Jam empat pagi. Kamu kenapa?” “Ya Allah, aku mimpi buruk. Mas Doni mati bunuh diri,” ucapku sambil meremas ramb

DMCA.com Protection Status