Rumah Edelweis no 2
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
Besoknya, dari subuh Amelia telah membulatkan tekad. Dia pun mencari di google alamat pemgacara setelah itu menghubungi kantornya untuk membuat janji pertemuan.
Sebelum menuju kantor pemgacara, Amelia bertemu dengan Ratna untuk meminta bantuan sepupunya membuat satu rekening dengan nama Ratna tapi akan Amelia pakai.
Rencananya dia akan menjual semua aset atas namanya dan menaruh di rekening itu. Dia ingin uangnya aman dan tak di ketahui Ardy apalagi mertunya, Ibu Charlotta.
Rekening atas nama Ratna adalah tempatnya menyimpan uang penjualan dan hasil kerjanya dengan aman. Setelah jadi semua uang di rekeningnya di kosongkan lalu di pindahkan ke rekening baru.
Ratna setuju dan bersedia membantu sepupu
Rumah Edelweis no 2Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Setelah berhasil menjual semua aset kendaraan dan properti atas namanya, dan juga mendapatkan tandatangan pada berkas pengalihan harta.Uang sudah terkumpul di rekening yang di buat atas nama Ratna. Sekarang dia bisa merasakan sedikit lega.Amelia mengajukan gugatan cerai melalui pengacara. Saat itu Ardy kaget karena pihak pengadilan agama bisa mendapatkan alamat rumah Anggia dan mengantarkan surat kesana.Sedangkan Anggia berpura-pura syok dan langsung meminta cerai dari Ardy karena dia merasa telah di bohongi dan pada saat itu Denny juga menghajar Ardy karena membohongi keluarga besar mereka. Terpaksa Ardy pun menceraikan istri keduanya.Anggia sangat bahagia akhirnya tak perlu bersandiwara lagi dan bisa bebas
Rumah Edelweis no 2Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Ardy POV"Sialan para wanita memang menyusahkan, baru saja aku mengatur rencana untuk menceraikan Amelia, malah dia lebih dahulu mengugat cerai. Dan sekarang Anggia malah meminta cerai karena merasa aku bohongi, kalau saja tak ada Denny tadi tak mungkin menceritakannya.Anggia pasti bisa memberikan aku anak karena dia pernah melahirkan dan punya anak lelaki sedangkan Amelia tak akan bisa memberikan aku anak.Sial!Kenapa malah jadi begini keduanya tak aku dapatkan sama sekali.Sekarang malah antri di dokter untuk minta obat akibat pukulan Denny tadi.Pulang kemana sekarang, kalau ke rumah Ibu malah tambah gawat. Pasti omelan tak akan berhenti.Setelah medapatkan perawatan aku akan ke p
Rumah Edelweis no 2 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . Beberapa bulan kemudian hasil keputusan perceraiannya keluar. Sekarang Amelia resmi menjadi Janda. Tepat di sidang terakhir keduanya sepakat bertemua dan saling meminta maaf. Pada saat itu Amelia memberikan amplop berisi berkas tes kesuburan dirinya kepada Ardy, mantan suaminya. "Amelia maafkan aku, maafkan Ibuku juga" kata Ardy "Iya aku memaafkan kalian tetapi tidak akan mencabut gugatan. Biarkan saja proses terus berjalan" kata Amelia. "Aku tahu, memang aku tak berniat meminta mu mencabut berkas. Biarkan saja Ibu merasakan balasannya." Ucap Ardy "Oia ini ada kado untukmu, bukalah saat sampai di rumah. Ini pertemuan terakhir kita, aku akan berangkat ke kota lain dan tolong jangan mencariku" kata Amelia
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Keesokan pagi,Hans benar-benar ontime, jam 8.55 dia sudah menunggu di depan pagar tempat kost. Amelia pun keluar kali ini dia memakai kaos lengan panjang berwarna ungu dengan celana jeans dan sneakers merah muda. Tak lupa tas selempang di pakainya.Mereka berangkat ke rumah Oma Fin, sepanjang perjalanan Hans memilih tak berbicara dan memperhatikan Amelia dari kaca spionnya.Amelia tak terlalu peduli, dia sibuk chatting dengan Anggia dan Ratna.Sesampai di sebuah rumah. Pagar di buka oleh seorang pemuda lainnya.Halaman rumah ini sangat luas. Sekeliling kiri kanan banyak tanaman sayuran dan rempah-rempah juga pohon buah. Agak lama mobil masuk ke dalam baru sampai di sebuah rumah yang cukup besar Ada 3 tingkat.Sebuah lift ada di dal
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Rumah Zinnia No 1part 1Gregorio sedang melamun di sebuah pub malam, merenungkan peristiwa tadi siang, pertengkaran kedua orangtuanya yang tak sengaja dia dengar usai pulang dari rumah Mahendra."Mama ngga mau tahu, jangan jual rumah ini! Ini satu-satunya warisan orangtuaku" Bentak Mama."Tolong mengertilah Ma, kalau pembeli terus sepi seperti ini sampai akhir bulan. Hutang di bank yang sudah nunggak mau bayar pake apa?" tanya Papa."Papa usaha dong, biaya kuliah Gempita juga harus bayar bulan depan" keluh Mama sambil berlalu pergi meninggalkan Papa.Mengetahui keadaan keuangan keluarganya yang menipis, buat Rio berpikir keras, sudah lulus kuliah dari 1 tahun lalu tapi belum dapat pekerjaan sama sekali. Puluhan CV sudah di tebar tapi tak
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 2Menyelamatkan Seorang WanitaWaktu semakin larut, jalanan sepi hanya tampak beberapa kendaraan yang berlalu lalang. Langit tampak gelap seperti otak Rio yang sedang buntu, lampu cahaya mobil dan motor yang datang silih berganti menyinari jalanan aspal.Rio memutuskan mengambil rute pulang lewat jalan memutar, sekedar mengulur waktu sambil memikirkan cara mendapatkan uang lebih. Saat melewati daerah yang cukup rawan, Rio memacu mobilnya dengan lebih berhati-hati karena disana seringkali terjadi tindak kejahatan.Ada beragam kasus yang terjadi sampai berpura-pura tertabrak demi dapatkan sejumlah uang oleh pengemudi yang lewat, menebar paku, memberhentikan mobil atau motor lalu mengambil alih kendaraan tersebut .
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Part 3Teror Rentenir"Rio mau kemana? tumben sudah rapi pas sore begini. " ujar Mama"Ada janji sama teman, mau ada kerjaan baru. Mama doain dong biar sukses, "Sahut Rio sambil mengambil sepatu keds putihnya dari rak sepatu."Tentu dong, mama selalu doain kalian berdua, " kata Mama sambil duduk di sofa dan menyalakan televisi untuk menonton acara infotainment favoritnya.Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu dengan keras, wajah Mama langsung terlihat pucat. Rio pun menuju pintu masuk dan saat hendak membuka pintu, Mama menahan tangannya tapi Rio berusaha menenangkan sang Mama dan tetap buka pintu."Akhirnya kalian keluar juga, mana Jemmy ? hutangnya sudah jatuh tempo lama sekali" kata seorang pria tua dengan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 4Pekerjaan yang menguntungkanSetelah selesai makan, Ersan mengajak Rio untuk ke sebuah tempat karaoke. Dia sudah pesan tempat selama 3 jam dan bilang akan diskusi di sana, karena lebih privat.Kedua pria ini pun pergi ke tempat karaoke yang ada di depan Restoran Puji Enak, sepertinya Ersan ada anggota tetap karena staf di sana begitu mengenal dia.Sesampainya di dalam ruangan Ersan stel lagu untuk mereka dengarkan dengan suara pelan, lalu mulai berbicara."Ko Rio di kantor tempat ku bekerja memang butuh driver tapi tak mungkin aku tawarkan ke Koko karena aku tahu kemampuanmu. Dan ini ada pekerjaan lainnya, kontrak 1 tahun dengan bayaran gaji tinggi juga jaminan setiap bulannya. Semua terserah Koko mau ambil yan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Extra Part10 tahun sudah berlalu, sekarang 23 rumah yang ada di perumahan Bejo telah terisi penuh tetapi masih teringat jelas di pikiran Pak Bejo tentang kisah 10 penghuni awal di perumahan.Kisah hidup mereka sangat luarbiasa, melewati penderitaan, berjuang, bertahan hidup dan mengubah nasib.Kali ini Pak Bejo mengundang semua pemilik rumah meskipun ada sebagian dari mereka tinggal di luar negri tetapi komunikasi masih terjalin.Para penghuni awal tak pernah mengetahui kalau sekuriti kesayangan mereka adalah pemilik dan arsitek dari Perumahan Bejo 23.Dan pada moment reuni inilah Pak Bejo ingin mengungkap identitas nya sekaligus bertemu kembali dengan mereka yang telah di anggap anak olehnya.Pera
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 15Selanjutnya Alicia dan Dean menghubungi Dokter Virna untuk konsultasi. Setelah benar-benar yakin maka prosedur mulai di lakukan, Alicia tak berhenti terus berdoa.Harapannya untuk menjadi seorang ibu sebentar lagi akan terjadi. Betapa senang dirinya karena mengetahui sekarang sudah ada janin di kandungannya, Dia berhenti dari pekerjaannya dan melakukan bedrest agar kandungannya bisa bertahan melewati tri semester pertama.Kehamilan Alicia membuat Heni dan Dean bersukacita, bayi di perut Alicia sepertinya tahu jadi tidak merepotkan ibunya hanya Dean yang merasakan morning sickness.Setiap pagi dan sore Dean akan muntah, mual mencium aroma minyak kayu putih dan segala macam parfum juga sabun mandi. Dean terpaksa
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 14"Dean ayo berangkat ke rumah Heni, terimakasih pak atas bantuannya"kata Alicia ke sekuriti di kantornya."Sama-sama Bu" kata SekuritiKeduanya pun menuju parkiran tempat mobil berada, Dean hanya diam saja sepanjang perjalanan. Sementara itu Alicia hanya menatap jalanan.Sesampainya dirumah Heni, keduanya pun masuk dan di sambut dua orang anak perempuan dari Heni. Di ruang tamu Dean menunggu sambil menemani kedua anak Heni untuk nonton acara kartun."Hilarry mamamu ada dimana?"tanya Alicia"Mama ada di dapur tante" jawab Hilarry anak sulung HeniAlicia pun menuju dapur dan mendapati Heni sedang menggoreng nugget ayam dan sosis."Hen, maaf terlambat tadi Maminya Agus datang
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 13"Cia sore ini aku jemput kamu ya" ujar Dean chat whatsapp"Untuk apa?" tanya Alicia"Lah mobilmu rusak kan, tadi aku lihat update status wa mu""Oh iya seh tapi rencananya aku mau pesan online car karena mau mampir dulu ke rumah Heni karena dia lagi sakit dan suaminya di luar kota""Aku temenin deh, Dearly juga lagi les karate sampe malam. Ngga ada kerjaan nih""Baiklah, jam 16.00 ya""Siap Putri Cia"Begitulah chat antara Dean dan Cia hubungan keduanya makin akrab dan seperti sahabat. Keduanya saling jujur kalau takut menikah lagi karena pernah gagal. Jadinya hanya persahabatan hang mereka jalani.Sementara itu Mami sedang bersiap untuk mencegat Alicia saat pulang kantor, &nb
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Sidang terakhir tengah berlangsung, hari ini keputusan hakim untuk pernikahan Alicia dan Agus.Kedua orang ini hadir dengan pengacara masing-masing ,Naima juga hadir. Inilah pertama kalinya kedua nya bertemu.Setelah persidangan Naima mendatangi Alicia dan mengucapkan terimakasih karena mau mengalah dan meminta maaf.Alicia dengan lapang hati memeluk Naima dan berkata "Jaga dengan baik anak kalian, berhati-hatilah dengan ibu Bang Agus""Aku mengerti maksudmu, Anak kami adalah prioritas utama aki tak ingin dia kekurangan dan Mami tak akan bisa mencampuri keuanganku"kata Naima"Baguslah kau harus tegar jangan sepertiku yang jadi sapi perah" lanjutnya"Tentu saja, terimakasih atas saranmu" uja
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Ting tong... ting tong...Alicia bergegas membuka pintu karena yakin kalau itu Dean yang datang dan benar saja memang sang mantan, Cinta pertamanya yang datang.Dean menyerahkan buket bunga lili ke Alicia dan juga kantong kecil berisi gelang emas."Dean ngga usah repot-repot bawa hadiah" ujar Alicia"Ambilah dulu aku pernah janji mau belikan kado untuk ulang tahunmu tapi kau malah pindah rumah jadi anggaplah ini hadiah yang tertunda" bujuk Dean"Terimakasih, langsung makan saja ya."Keduanya pun menuju meja makan, semua makanan telah di atur dengan baik oleh Alicia."Ehmm enak sekali masakanmu, kau hebat Alicia" puji Dean saat sudah makan beberapa suapan."Terimakasih"
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 10Sidang perceraian pertama telah selesai, kedua belah pihak sepakat tak datang. Sementara proses sidang yang akan terus berlangsung dalam beberapa bulan kedepan. Alicia pun menjual/kontrakan rumahnya, sekarang sisa rumah saja karena semua perabotan telah dijualnya dan sekarang dia tinggal di sebuah apartement dekat kantornya.Suasana yang berbeda membuat dia makin betah di rumah barunya, apartemen ini hanya dia sewa sementara sambil menunggu perceraian dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.Suami tantenya yang memang warga sana telah mencarikan pekerjaan untuk Alicia, sebagai staf administrasi di kantor sahabatnya.Tuhan memang baik, semua sudah di siapkan dengan sempurn
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 9"Kenapa di antara banyak mini market malah ketemu tukang selingkuh secepat ini. Hilang mood aku lihat wajahnya"gerutu Heni kesal saat berada di dalam mobil.Alicia hanya tertawa, sambil melihat sekilas dengan siapa mantan suaminya berbicara. Sepertinya wanita hamil itulah selingkuhan nya dan sedang mengandung anak Bang Agus."Sudahlah, ngga usah perdulikan mereka. Lihatlah mungkin itu wanitanya, perutnya tampak hamil. Smoga mereka berbahagia dan punya banyak anak" ucap Alicia dengan tulus"Lah kenapa malah doain yang bagus buat mereka, yuk langsung pergi. Tak tahan berlama-lama satu tempat dengan mereka" ujar Heni yang jelas sekali masih kesal."Hahaha kamu lucu deh say kalau marah
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 8Selesai makan, Naima menelpon Agus mengajaknya makan di luar. Alasan Naima lagi mengidam ikan lele goreng dan es buah.Kebetulan memang rencana belanja kebutuhan rumah jadi aku pun mengiyakan permintaan calon istriku ini. Bergegas mandi dan memakai pakaian, menstarter motor lalu pamitan ke Mami sebelum pergi."Mi, mau keluar sebentar beli sembako. Mi ada uang bensin ngga, Agus kehabisan uang cash" kata Agus"Ini uangnya dan antarkan ini ke Naima" ujar Mami sambil memberikan kantong plastik dan uang dua puluh ribu."Okey, Agus pamit ya Mi""Iya hati-hati"Agus pun memacu kendaraannya ke rumah Naima, tampak sang calon istri telah duduk di teras depan sambil bermain hand