Bab 15
Rumah Dahlia no 1
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini
Keesokan pagi, para suami ini pergi ke tempat istri mereka masing-masing. Setelah mendapatkan penjelasan dari bu Titi, mengenai kebenaran siapa ayah kandung Tatiana.
Pak handjoyo pun memberi tahu kalau perceraian mereka sudah di urus dan mengenai harta gono gini akan di atur sesuai kesepakatan awal sebelum mereka menikah dulu ,tapi bu Titi mengatakan kalau harta yang dia dapat setelah menikah akan dia bagi rata menjadi empat bagian untuk dirinya dan anak-anaknya.
Malam hari mereka semua, kedua keluarga besar menunggu di rumah sakit.
Karena tadi sore kata suster dan bi Inah yang berjaga, Tatiana sempat mengerakan jarinya. Jadi ada kemungkinan dia akan segera sadar.
Mereka semu
Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Bu Rini langsung menangis sesenggukan mendengar cerita dari Tatiana, bi Inah pun ikut menangis. Tak lama kak Haris dan pak Handjoyo pun datang, mereka binggung melihat bi Inah dan bu Rini menangis.Pak Nanda pun berucap "pak Handjoyo sebaiknya kita katakan saja sekarang, saya sudah siap menanggung segala resiko, apa pun keputusan dari Tatiana""Nak, kuatkan hatimu! kau sudah besar sekarang ,kau pasti bisa memilih untuk memutuskan apa nantinya, yang pasti ayah tetap sayang sama kamu " ucap pak Handjoyo sambil mengelus kepala Tatiana, putri bungsunya."Dek, sebenarnya Renata sudah meninggal dari 12 hari yang lalu, nyawanya tidak dapat di selamatkan karena kecelakaan itu " ucap Haris dengan wajah sendu, sangat terlihat kalau
Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Tak lama Haris sudah datang dengan notebook dan proyektor mini.Seperti perintah Renata dalam pesan terakhirnya, Tatiana persis melakukannya. Membaca surat dahulu ,baru melihat semua foto-foto yang ada, terakhir dia memutar video yang ada di flashdisk.Ada sosok Renata dalam video itu, itu direkam di kamarnya,"Hai adik, aku sangat bahagia mengetahui kalau aku bukan lagi anak bungsu dan punya seorang adik. Sebenarnya sebelum kamu lahir, mamaku sempat keguguran karena itu kondisinya tidak begitu baik. Dek maafkan mama kandungku yah, jangan salahkan dia! Bagaimanapun dia hanyalah perempuan biasa yang tidak mau rumah tangganya hancur dan anak-anaknya kehilangan sosok papa. Aku juga merasakan sakit hati saat mengetahui hal in
Part Terakhir!Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Setelah mereka semua pergi. Tatiana makan bubur kacang ijo yang di berikan suster dan minum obat, lalu dia minta bi Inah menceritakan segala hal yang dia ketahui tapi bi Inah bilang kang narji yang jauh lebih mengetahui segalanya.Tatiana menyuruh kang Narji datang, bi Inah pun menelpon nya.Tatiana juga meminta kang Narji membawa beberapa baju nya, minta tolong saja sama kak Tiara. Sejak kasus kecelakaan, kak Tiara malah menginap dan tinggal kembali di rumah bersama anak ,suami dan juga babysiter. Kak Tiara juga cuti sementara dari pekerjaan nya dan menyerahkan ke asistennya.Karena menurut bi inah, kak Tiara agak syok melihat kecelakaan yang menimpaku dan juga masalah Ibu yang di penjara.Ada banyak hal terjadi, segala sesuatu da
Sekilas Info Bunga Euphorbia merupakan tanaman bunga yang memiliki banyak sekali spesies. Selain dijadikan sebagai tanaman hias, bunga Euphorbia juga dijadikan sebagai bahan obat-obatan. Bentuk daun dan warna bunganya bermacam-macam seperti kuning, ungu, hijau, hingga coklat. Ciri khas dari tanaman ini adalah batangnya lunak dan memiliki duri. Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . "Diany , kesini nak kenapa malah melamun di depan jendela" kata mama ku "Ngga papa ma , cuma suka melihat hujan , maaf ya ma , baru datang kemari malah cuma terkurung di rumah karena hujan" ujar Diany. "Sudahlah , mama juga masih lelah habis perjalanan jauh untuk bisa datang kemari , loh mana si sulung?" tanya mama. "Oh dia lagi ikut Mahendra ke kantor" jawab Diany. "Loh kenap
Bab 2Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitasSepulang kerja Diany memacu si biru, city car kesayangannya untuk pulang ke kostan.Diany tinggal di tempat kost putri agar lebih dekat ke kantor. Diany bergegas bersiap-siap untuk mandi dan menganti pakaian lalu jalan dengan Bagus.Bagus adalah teman masa kecilnya dan sampai saat ini mereka masih berteman dengan baik. Malam ini mereka akan menonton film horor bersama, yah kesukaan Bagus agak unik. Tak apalah nanti dia akan menutup mata kalau ada adegan hantunya. Diany sebenarnya sudah menyukai sahabatnya ini semenjak kuliah tapi sepertinya Bagus tidak punya perasaan lebih terhadapnya.Tin... tin... tin"Diany, sudah selesai belom ? yuk berangkat" kata Bagus di depan pintu pagar."Tunggu bentar lagi" katanya sambil bergeg
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Setelah selesai menonton film ,"Bagus, aku ke toilet sebentar yah " kata Diany."Okey, aku tunggu di bangku sana ya" kata Bagus sambil menunjuk kearah mana posisinya nanti."Diany bareng nah "pinta Ratna dan mengikutinya.Di dalam toilet wanita,"Diany, seperti nya kalian cocok deh kalau berdua " kata Ratna sambil mencuci tangan di wastafel."Siapa yang cocok?" Tanya Diany."Kamu dengan ko mahendra lah, kelihatannya ko Mahendra suka sama kamu deh " goda Ratna sambil mengedipkan sebelah matanya."Kamu ini ada-ada saja, mana mungkin lah. Lagipula dia itu pasti milih yang sama etnisnya juga levelnya seperti dia, mana mungkin suka sama aku" ujar Diany."Ih kamu ini kok jadi tak percaya diri. Ka
Rumah Euphorbia no 1 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini. "Ayo ke sebelah sini, mobil saya ada di sana" kata ko Mahendra. Duh gimana nih masa sekarang aku harus duduk berdua saja sama dia di dalam mobil , waduh , pikiran ku mulai kemana mana. Batin Diany. tin.. Tiba-tiba terdengan klakson mobil, astaga rupanya dia melamun dari tadi "ah maaf ko, tadi aku melamun sebentar" kata Diany sambil membuka pintu belakang. Loh kok pintunya tidak bisa terbuka yah, malah kaca mobil yang terbuka. "Kamu mau duduk dimana? duduk di depan, saya bukan driver taksi online loh" kata ko Mahendra "ehmmm maaf ko "kata Diany sambil menuju kursi depan. "Dimana alamat mu?" tanya ko Mahendra. "Di kost putri, jalan bunga no 32 " jawab Diany.
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Seperti itulah pertemuan pertama Diany dengan Mahendra. Setelah 2 bulan berlalu tanpa ada komunikasi lanjutan apapun.Padahal mereka sudah bertukar nomor WhatsApp ,tetapi Diany tidak terlalu ambil pusing. Karena Diany anggap kalau ini hanya pertemuan biasa saja walaupun dia sedikit menyukai sosok Mahendra,tapi takdir berkata lain."Siang diany " sapa Devi."Oh halo Devi, mau setoran lagi ya, tunggu sebentar! saya hitung di mesin " kata Diany sambil mengambil slip setoran dan uang tunai dari Devi."Ini slip setorannya " kata Diany sambil menyerahkan ke Devi."Terimakasih! oia Diany besok malam kamu ada waktu luang ngga?" tanya Devi sambil memasukan slip setoran tadi ke dalam tas salempang merah yang dia bawa.
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Extra Part10 tahun sudah berlalu, sekarang 23 rumah yang ada di perumahan Bejo telah terisi penuh tetapi masih teringat jelas di pikiran Pak Bejo tentang kisah 10 penghuni awal di perumahan.Kisah hidup mereka sangat luarbiasa, melewati penderitaan, berjuang, bertahan hidup dan mengubah nasib.Kali ini Pak Bejo mengundang semua pemilik rumah meskipun ada sebagian dari mereka tinggal di luar negri tetapi komunikasi masih terjalin.Para penghuni awal tak pernah mengetahui kalau sekuriti kesayangan mereka adalah pemilik dan arsitek dari Perumahan Bejo 23.Dan pada moment reuni inilah Pak Bejo ingin mengungkap identitas nya sekaligus bertemu kembali dengan mereka yang telah di anggap anak olehnya.Pera
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 15Selanjutnya Alicia dan Dean menghubungi Dokter Virna untuk konsultasi. Setelah benar-benar yakin maka prosedur mulai di lakukan, Alicia tak berhenti terus berdoa.Harapannya untuk menjadi seorang ibu sebentar lagi akan terjadi. Betapa senang dirinya karena mengetahui sekarang sudah ada janin di kandungannya, Dia berhenti dari pekerjaannya dan melakukan bedrest agar kandungannya bisa bertahan melewati tri semester pertama.Kehamilan Alicia membuat Heni dan Dean bersukacita, bayi di perut Alicia sepertinya tahu jadi tidak merepotkan ibunya hanya Dean yang merasakan morning sickness.Setiap pagi dan sore Dean akan muntah, mual mencium aroma minyak kayu putih dan segala macam parfum juga sabun mandi. Dean terpaksa
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 14"Dean ayo berangkat ke rumah Heni, terimakasih pak atas bantuannya"kata Alicia ke sekuriti di kantornya."Sama-sama Bu" kata SekuritiKeduanya pun menuju parkiran tempat mobil berada, Dean hanya diam saja sepanjang perjalanan. Sementara itu Alicia hanya menatap jalanan.Sesampainya dirumah Heni, keduanya pun masuk dan di sambut dua orang anak perempuan dari Heni. Di ruang tamu Dean menunggu sambil menemani kedua anak Heni untuk nonton acara kartun."Hilarry mamamu ada dimana?"tanya Alicia"Mama ada di dapur tante" jawab Hilarry anak sulung HeniAlicia pun menuju dapur dan mendapati Heni sedang menggoreng nugget ayam dan sosis."Hen, maaf terlambat tadi Maminya Agus datang
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 13"Cia sore ini aku jemput kamu ya" ujar Dean chat whatsapp"Untuk apa?" tanya Alicia"Lah mobilmu rusak kan, tadi aku lihat update status wa mu""Oh iya seh tapi rencananya aku mau pesan online car karena mau mampir dulu ke rumah Heni karena dia lagi sakit dan suaminya di luar kota""Aku temenin deh, Dearly juga lagi les karate sampe malam. Ngga ada kerjaan nih""Baiklah, jam 16.00 ya""Siap Putri Cia"Begitulah chat antara Dean dan Cia hubungan keduanya makin akrab dan seperti sahabat. Keduanya saling jujur kalau takut menikah lagi karena pernah gagal. Jadinya hanya persahabatan hang mereka jalani.Sementara itu Mami sedang bersiap untuk mencegat Alicia saat pulang kantor, &nb
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Sidang terakhir tengah berlangsung, hari ini keputusan hakim untuk pernikahan Alicia dan Agus.Kedua orang ini hadir dengan pengacara masing-masing ,Naima juga hadir. Inilah pertama kalinya kedua nya bertemu.Setelah persidangan Naima mendatangi Alicia dan mengucapkan terimakasih karena mau mengalah dan meminta maaf.Alicia dengan lapang hati memeluk Naima dan berkata "Jaga dengan baik anak kalian, berhati-hatilah dengan ibu Bang Agus""Aku mengerti maksudmu, Anak kami adalah prioritas utama aki tak ingin dia kekurangan dan Mami tak akan bisa mencampuri keuanganku"kata Naima"Baguslah kau harus tegar jangan sepertiku yang jadi sapi perah" lanjutnya"Tentu saja, terimakasih atas saranmu" uja
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Ting tong... ting tong...Alicia bergegas membuka pintu karena yakin kalau itu Dean yang datang dan benar saja memang sang mantan, Cinta pertamanya yang datang.Dean menyerahkan buket bunga lili ke Alicia dan juga kantong kecil berisi gelang emas."Dean ngga usah repot-repot bawa hadiah" ujar Alicia"Ambilah dulu aku pernah janji mau belikan kado untuk ulang tahunmu tapi kau malah pindah rumah jadi anggaplah ini hadiah yang tertunda" bujuk Dean"Terimakasih, langsung makan saja ya."Keduanya pun menuju meja makan, semua makanan telah di atur dengan baik oleh Alicia."Ehmm enak sekali masakanmu, kau hebat Alicia" puji Dean saat sudah makan beberapa suapan."Terimakasih"
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 10Sidang perceraian pertama telah selesai, kedua belah pihak sepakat tak datang. Sementara proses sidang yang akan terus berlangsung dalam beberapa bulan kedepan. Alicia pun menjual/kontrakan rumahnya, sekarang sisa rumah saja karena semua perabotan telah dijualnya dan sekarang dia tinggal di sebuah apartement dekat kantornya.Suasana yang berbeda membuat dia makin betah di rumah barunya, apartemen ini hanya dia sewa sementara sambil menunggu perceraian dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.Suami tantenya yang memang warga sana telah mencarikan pekerjaan untuk Alicia, sebagai staf administrasi di kantor sahabatnya.Tuhan memang baik, semua sudah di siapkan dengan sempurn
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 9"Kenapa di antara banyak mini market malah ketemu tukang selingkuh secepat ini. Hilang mood aku lihat wajahnya"gerutu Heni kesal saat berada di dalam mobil.Alicia hanya tertawa, sambil melihat sekilas dengan siapa mantan suaminya berbicara. Sepertinya wanita hamil itulah selingkuhan nya dan sedang mengandung anak Bang Agus."Sudahlah, ngga usah perdulikan mereka. Lihatlah mungkin itu wanitanya, perutnya tampak hamil. Smoga mereka berbahagia dan punya banyak anak" ucap Alicia dengan tulus"Lah kenapa malah doain yang bagus buat mereka, yuk langsung pergi. Tak tahan berlama-lama satu tempat dengan mereka" ujar Heni yang jelas sekali masih kesal."Hahaha kamu lucu deh say kalau marah
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 8Selesai makan, Naima menelpon Agus mengajaknya makan di luar. Alasan Naima lagi mengidam ikan lele goreng dan es buah.Kebetulan memang rencana belanja kebutuhan rumah jadi aku pun mengiyakan permintaan calon istriku ini. Bergegas mandi dan memakai pakaian, menstarter motor lalu pamitan ke Mami sebelum pergi."Mi, mau keluar sebentar beli sembako. Mi ada uang bensin ngga, Agus kehabisan uang cash" kata Agus"Ini uangnya dan antarkan ini ke Naima" ujar Mami sambil memberikan kantong plastik dan uang dua puluh ribu."Okey, Agus pamit ya Mi""Iya hati-hati"Agus pun memacu kendaraannya ke rumah Naima, tampak sang calon istri telah duduk di teras depan sambil bermain hand