공유

31. Menyerah

“The first time when i meet you, kamu masih pakai seragam SMA. Kamu datang dengan ceria, mata kamu penuh dengan binar kebahagiaan, kamu memanggil – manggil Gara dengan penuh semangat. Kamu bahkan bercerita pada Gara tanpa peduli akan kehadiran aku yang masih orang asing untuk kamu.”

Alvian memulai pembicaraan kembali dengan menceritakan tentang awal pertemuan dia dengan Chava. Ingatan itu bahkan selalu menempel di pikirannya, meski itu sudah bertahun – tahun.

“Aku enggak pernah peduli sama orang lain, apalagi orang yang gak aku kenal. Namun saat itu aku berdoa dan berharap, semoga kebahagiaan selalu mendatangi kamu.” Ucap Alvian yang kini tersenyum simpul.

Alvian sangat ingat, bagaimana Chava seakan memancarkan kebahagiaan pada Alvian yang saat itu sedang merasakan pusing oleh projek yang Gara buat.

“Lalu?” Dengan tak sabar Chava seakan menuntut Alvian untuk segera menceritakan alasannya.

“Aku pikir kita enggak akan pernah dekat, namun takdir membawa aku berdekatan dengan kamu. Rasa s
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status