Kedua pupil mata Felipe mengerut saat otaknya sejenak menjadi kosong.Gadis di pelukannya sudah membeku, dan nafasnya sangat lemah.Dia secepat mungkin membawa Cathy ke rumah sakit. Felipe merasa sedikit cemas saat menunggu di luar ruang UGD.Memikirkan darah itu, dia sudah punya beberapa dugaan di benaknya, tapi dia tak ingin memikirkannya terlalu jauh.Tidak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD.Sebelum dia bisa berbicara, dokter wanita itu dengan menyesal mengatakan kepadanya, "Istri Anda terlalu lama kedinginan dan telah kehilangan bayi di perutnya."Entah kenapa, Felipe merasakan badai kehampaan di hatinya. Dia kemudian mendengar dokter berkata, "Setelah memeriksa kondisi istri Anda, sepertinya dia mengalami keguguran lain beberapa waktu yang lalu. Tubuhnya belum pulih sepenuhnya dan itu sebabnya dia keguguran lagi. Jika dia tidak hati-hati, itu akan menjadi masalah yang berulang. Anda suaminya, jadi jaga dia baik-baik."Dokter pergi setelah berbicara. Felipe melihat ke dal
Dia tersenyum tipis ketika melihat kakek tua itu menatapnya dengan sedih."Grandpa, aku senang menjadi satu keluarga denganmu lagi."Old Master Whitman mengangkat tangannya dengan susah payah lalu menggenggam tangan Madeline. "Anakku, aku juga sangat senang. Terima kasih telah memberi Jeremy kesempatan kedua.""Jeremy memenangkan kesempatan ini dengan usahanya sendiri. Kau tidak perlu berterima kasih kepadaku."Dia mengingat kembali semua yang telah terjadi selama periode waktu ini, bagaimana pria itu berulang kali bergegas dengan berani tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Ketulusan dan penyesalannya ... dia telah melihat semuanya.Madeline kemudian menyadari kalau Jeremy sepertinya menghilang.Ke mana pria itu pergi pagi-pagi begini?Madeline berjalan ke samping dan menelepon Jeremy. Setelah panggilannya dijawab, dia langsung bertanya, "Jeremy, kamu di mana?"Dia melempar pertanyaan dan masih menunggu jawaban Jeremy ketika dia mendengar suara Meredith datang dari ujung satun
Saat Cathy mengatakan itu, Madeline terkejut dan bingung.Gadis itu bilang dia melakukan sesuatu yang tidak semestinya pada dirinya dan Jeremy?Madeline tak tahu apa itu, tapi dia berjanji pada Cathy untuk membawa Jeremy menemui gadis itu.Jeremy tidak banyak bertanya dan hanya mengikuti Madeline dengan patuh.Tempat pertemuan mereka adalah sebuah kafe yang sangat terpencil di mana tidak ada pengunjung lain kecuali kasir.Setelah Madeline dan Jeremy masuk, kasir wanita bertanya, "Apa kalian teman Miss Cathy? Dia menunggu kalian di lantai atas.""Terima kasih." Madeline berterima kasih pada kasir itu dan naik ke atas bersama Jeremy.Begitu sampai di lantai dua, Madeline melihat Cathy duduk di dekat jendela dengan tatapan kosong. Gadis itu tampak kuyu dengan warna kulit pucat. Bahkan bibirnya tidak mengandung darah dan rongga matanya merah dan berkabut.Madeline sedikit khawatir saat dia cepat-cepat menghampiri gadis itu. "Cathy, apa kamu baik-baik saja?"Baru saat itulah Cathy menyadari
Lebih dari setengah jam kemudian, Cathy turun dari tangga. "Evie, hipnosis Jeremy telah aku cabut. Dia belum sepenuhnya bangun. Saat dia bangun nanti, dia akan mengingatmu sepenuhnya, betapa dia mencintaimu, dan semua yang ada di antara kalian berdua."Madeline menghela napas lega setelah mendengar itu. "Terima kasih, Cathy."Cathy merasa semakin malu. "Jangan berterima kasih padaku. Aku hanya mencoba menebus kesalahanku.""Evie, kalau begitu aku akan pergi dulu. Aku mendoakan dirimu dan Jeremy bahagia untuk selamanya.""Cathy, tunggu." Madeline menahan gadis itu. "Kau bilang padaku di telepon kalau kau akan pergi. Ke mana kau pergi? Apa kau ingin meninggalkan Glendale?""Yeah." Cathy memaksakan diri untuk menyunggingkan seulas senyum di bibirnya, memperlihatkan lesung pipinya yang menawan. "Felipe setuju untuk membiarkanku bersama pria yang aku sukai, jadi aku memutuskan untuk mencari pria itu. Aku berharap suatu hari nanti, kami bisa seperti kamu dan Jeremy dan saling mengandalkan sa
Apa?Melompat ke sungai? Bunuh diri?Jari-jari Felipe yang memegang ponsel tiba-tiba bergetar. "Apa maksudmu? Apa maksudmu melompat ke sungai? Tetap pegang ponselnya dan jangan bergerak dari situ. Aku datang sekarang juga!"Dia bergegas keluar. Saat berkendara menuju tempat tujuan, Felipe begitu gelisah hingga tangannya yang menggenggam setir pun sedikit gemetar.Wajah Cathy melintas di benaknya. Gadis itu menatapnya dengan hati-hati.Felipe tak tahu berapa lama sebelum dia akhirnya mencapai tempat di mana orang itu mengatakan bahwa seseorang telah melompat ke sungai.Lokasi itu agak terpencil dan tidak banyak orang yang menonton, tetapi beberapa petugas pemadam kebakaran telah turun untuk mengamankan situasi.Felipe cepat-cepat mendekat. Saat itu, ada seorang pria memegang ponsel dan melihat foto-foto di screensaver sebelum berjalan ke arahnya. "Apakah Anda pacar gadis yang baru saja melompat ke sungai? Lihat ini, ya?Apa ini ponsel pacar Anda?"Felipe mengenalinya secara sekilas ketik
[Felipe, kau seharusnya lebih tahu daripada aku bahwa mencintai dan dicintai tidak bisa sama. Eveline Montgomery mencintai Jeremy Whitman. Kuharap kau akan menghentikan obsesimu pada Eveline. Selamat tinggal, Felipe. Mulai sekarang, tidak akan pernah ada gadis bernama Cathy yang akan mengganggumu tanpa kau sadari.]Setelah membaca pesan itu, gelombang emosi yang kompleks muncul di kedua mata Felipe.Dia tidak mengizinkan gadis itu untuk melawan perintahnya dan memutuskan hipnosis Jeremy tanpa izinnya.Terlebih lagi, dia tidak mengizinkan gadis yang terus mengatakan bahwa dia akan tinggal di sisinya dan mengganggunya selamanya menghilang dari dunianya seperti ini.… Whitman Manor.Setengah tahun telah berlalu dan banyak rumput liar tumbuh di halaman.Para pelayan membersihkan tempat itu seperti yang diperintahkan.“Aku tak menyangka bisa berada di sini lagi.” Old Master Whitman menghela napas. “Kupikir aku tidak akan pernah kembali sampai di hari aku mati.”“Grandpa, tubuhmu pulih de
Madeline bergegas ke meja dan mengambil laptop itu.Felipe melihat reaksi tidak tenang Madeline dan tertawa acuh tak acuh.“Aku sudah bilang sebelumnya. Aku tidak akan melakukan apa pun yang akan menyakitimu. Apa kau melihatnya sekarang?”Madeline memandangi sosok kecil yang lincah dan ceria yang ditunjukkan dalam rekaman kamera pengintai saat air mata mengalir di kedua matanya. Semua emosinya saat ini tidak ada bandingannya.“Felipe Whitman, di mana ini?!" Dia menekan dengan keras.Felipe, bagaimanapun juga, tak punya niat untuk memberitahu Madeline. Dia berjalan ke arah wanita itu dan mengangkat tangannya. Begitu jari-jarinya yang ramping menyentuh pipi Madeline, wanita itu menghindar.Dia mengerutkan kening dengan sedih, senyum yang tidak jelas dan suram muncul di wajahnya. “Apa kau masih ingat apa yang kau janjikan padaku dulu? Kau bilang kau akan membawa Lilian dan mengikutiku kembali ke Negara F untuk menjalani kehidupan yang damai setelah kau selesai membalas dendam. Aku sudah m
Ada rasa sakit yang tak terkatakan dalam kecemasannya.Mengapa jalan hidupnya selalu begitu sulit? Dia hanya ingin hidup sederhana dan damai bersama orang yang dia cintai.Felipe kembali ke kamar Cathy dan berdiri di dekat jendela setinggi langit-langit. Melihat sosok Madeline yang menjauh, dia melingkarkan ikat rambut Cathy di sendi jari-jarinya saat tatapannya berangsur-angsur semakin dalam.“Bukankah kau memintaku untuk membiarkan Eveline dan Jeremy bersatu? Aku tidak mau. Jika kau ingin menghentikan aku, maka datanglah, hentikan aku, kau dengar aku?”Dia menatap ikat rambut itu dan memerintah, tapi yang meresponsnya hanyalah detak jantungnya sendiri yang gelisah.Salju mulai turun lagi di malam musim dingin.Madeline berbaring di tempat tidur tanpa bersuara setelah mandi.Kepalanya penuh dengan video waktu nyata yang dia lihat di tempat Felipe serta kata-kata ancaman pria itu.Dia memejamkan kedua matanya tapi tak bisa tidur nyenyak tidak peduli apapun usahanya.Felipe, kenapa pria