Laki-laki itu memberitahu Madeline lokasinya sebelum menutup telepon.Seketika itu juga, Madeline menelepon Jeremy, namun ia langsung menyadari kalau pria itu mungkin sudah memblokir nomornya.Lalu, ia melihat daftar kontaknya yang kosong. Satu-satunya nomor yang bisa ia pencet adalah kepunyaan Old Master Whitman.Akan tetapi, setelah berpikir beberapa saat, Madeline mengurungkan niatnya.Waktu tak bisa menunggu, dan Madeline tidak punya pilihan lain. Ia memanggil sebuah taksi dan mengatakan sebuah alamat kepada sopirnya.Sopir taksi itu seorang pria yang ramah. Saat ia melihat Madeline yang pucat dan kesakitan, karena kasihan, pria itu ingin membawanya ke rumah sakit. Setelah berterima kasih dan dengan sopan menolak bantuan sopir taksi itu, mereka melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan mereka.Sekitar setengah jam kemudian, ia akhirnya sampai ke lokasi yang laki-laki itu berikan padanya.Tempat itu terletak di sebuah pedesaan yang dikelilingi pegunungan dan perairan. Sejauh mata mema
Setelah mengatakan itu, Tanner merobek kemeja Madeline hingga terbuka.Madeline masih dalam kesakitan yang teramat sangat hingga ia tidak punya energi untuk memberontak. Saat ia berpikir kalau Tanner akan berhasil, pintu ditendang hingga terbuka dengan suara yang sangat keras.Pintu itu tergantung di engselnya, mengayun sekali, kemudian jatuh ke lantai.Madeline menoleh dan melihat wajah tampan namun mengerikan Jeremy yang terlihat seperti wajah setan.Saat matanya bertemu pandang dengan tatapan kejam dan berbahaya Jeremy, ia menggigil.Jeremy menerjang ke depan dan menarik Tanner, yang sedang menindih Madeline, jauh-jauh. “Berani-beraninya kau menculik anakku? Apa kau sudah bosan hidup?”Dengan kekuatan penuh Jeremy memukul salah satu sisi wajah Tanner, membuat Tanner melolong kesakitan. Salah satu giginya jatuh dan darah mulai bermuncratan keluar dari mulutnya. Jeremy lalu menendang Tanner, mengirimnya jatuh ke sudut ruangan, dan seketika itu juga, Tanner terjerembab dan meringkuk ke
‘Benarkah?‘Jadi, dalam hidup ini, kau hanya berjanji pada Meredith?‘Jadi apa yang kau katakan saat itu semuanya hanya kata-kata yang tak ada artinya? Dan aku hanyalah pemandangan yang kau lewati dalam hidupmu yang tidak pantas untuk dikenang.’Hehe.Madeline menutup kedua matanya. Ia tidak tahu pasti apakah air mata atau derai hujan yang membuat matanya basah kuyup.Sebelum ia punya tenaga untuk bangkit, dirinya bersama Tanner dibawa ke kantor polisi.Sepanjang 48 jam di dalam tahanan, Madeline tidak bisa melarikan diri dari penganiayaan lagi.Akan tetapi, ia sudah mati rasa dengan semua ini. Ia begitu mati rasa sampai-sampai ia tidak merasakan kesakitan sama sekali saat ia mulai muntah darah.Hanya air mata yang keluar dari kedua matanya tanpa terkendali. Air mata itu menyayat hatinya, memburamkan pandangannya dan membuat jantungnya karam.Madeline merangkak di lantai hingga mencapai jeruji besi. Ia menerima segala macam tendangan dan pukulan di punggungnya.Saat ia menatap sinar ma
Udara di dalam mobil jatuh ke dalam kesunyian yang datang tiba-tiba. Madeline tertawa pahit dalam kelelahan.“Jeremy, meskipun kau tidak percaya padaku, bagaimana dengan Grandpa? Beliau adalah pria bijaksana dengan banyak pengalaman hidup. Kalau aku adalah barang rusak, lalu mengapa beliau setuju untuk membiarkan aku menikahimu? Kenapa beliau peduli padaku dan tidak acuh pada Meredith?”Ia pikir Jeremy akan merenungkan kata-katanya, namun di saat ia selesai berbicara, pria itu tertawa.“Kau tahu pasti kenapa kau harus menikahiku dan kenapa Meredith tidak dipedulikan Grandpa.”Jelas sekali Jeremy ingin mengatakan kalau Madeline diam-diam menghasut Old Master Whitman untuk memusuhi Meredith.Akan tetapi, pria itu tidak pernah berpikir bagaimana seorang wanita seperti Meredith yang rela menjadi wanita simpanan sebelumnya pasti sudah bermasalah.“Madeline, berhenti berpura-pura. Aku akan membawamu menemui Grandpa sekarang. Aku akan membiarkan beliau melihat dirimu yang sebenarnya.”Madeline
Meredith menghentikan aksi mengenaskannya dan menatap Old Master Whitman dengan ekspresi canggung di wajahnya.Masih dengan wajah serius dan sikap mengesankan, Old Master melanjutkan. “Kau adalah seorang wanita yang ikut campur dalam pernikahan orang lain dan kau bahkan melahirkan seorang anak di luar nikah yang memalukan dengan keyakinan yang begitu berani. Tidak hanya tidak malu dengan apa yang sudah kau perbuat, namun sebaliknya, kau malah merasa bangga dengan dirimu sendiri. Keluarga Whitman tidak punya cucu menantu yang tidak punya rasa hormat dan cinta pada dirinya sendiri.”“...” Sudut-sudut bibir Meredith mengerut di saat topeng sok lembut palsunya hampir retak.Mungkin dia tidak pernah menyangka dirinya digambarkan seperti itu di hati Old Master.Tidak heran kalau Old Master tidak menyukainya.Madeline melihat Meredith mengepalkan tinjunya. Gadis itu terlihat kesulitan mempertahankan aksinya, namun, dia masih bisa untuk tidak menanggalkan wajah baik dan lembutnya.“Dad, kau ti
Semua orang di ruangan itu sama sekali tidak menyangka Old Master akan menanyakan sebuah pertanyaan seperti itu, apalagi Madeline.Detak jantung Madeline yang tadinya sudah kembali normal seketika menjadi di luar kendali. Ia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu.Old Master Whitman melihat wajah tersipu Madeline dan beliau mengerti.Beliau tersenyum lembut dan mengangkat kepalanya untuk menatap Jeremy. Kemudian, dengan serius menatap Meredith dan ibu Jeremy yang masih diam dengan ekspresi canggung.“Tak seorang pun boleh menghancurkan pernikahan ini selama aku masih di sini!” Old Master mengumumkan dengan wajah serius.Madeline melihat ke wajah Meredith yang sangat gelap bagaikan arang dan benar-benar muram. Ia yakin gadis itu sedang menyumpahi Old Master dengan semua kata makian yang bisa dia pikirkan. “Miss Montgomery.”Old Master memanggil Meredith seperti itu karena dia sekarang adalah nyonya muda Keluarga Montgomery.Meredith memaksakan seulas senyum di wajahnya. “Ya, Old
Karena inersia, tubuh Madeline terlempar ke depan. Rasa sakit yang sangat tajam datang dari perutnya. Madeline melengkungkan tubuhnya dalam usahanya mengurangi rasa sakit, namun sebelum ia bisa melakukannya, Jeremy menarik tubuhnya dengan kerasWajah tampan pria itu tidak terpengaruh oleh kemarahannya, dan wajah itu sekarang dekat sekali dengannya.Jeremy menatap Madeline dengan pandangan dingin. “Jadi kau mengakui telah membiusku dan naik ke tempat tidurku saat itu?”Madeline menatap wajah yang telah ia cintai selama bertahun-tahun dan menyeringai.“Kalau kau pikir aku melakukan itu, maka ya, aku melakukannya, Mr. Whitman.” Ia tidak ingin memberikan banyak penjelasan yang tidak perlu.Namun, Jeremy diam sejenak dan menatap wajah menyeringai di hadapannya. Seringai yang serupa muncul di wajah pria itu, dan tangan yang tadi mencengkram kerah Madeline melonggar. Lalu, setelah beberapa saat, matanya menatap dengan penuh rasa jijik.“Murahan sekali.” Pria itu meludahkan kata-kata penghinaa
Madeline melihat sepasang sepatu kulit hitam mahal dan sepasang kaki panjang dan ramping. Ia mengangkat kepalanya, dan dalam keadaan linglungnya, samar-samar ia melihat seraut wajah yang familier sebelum akhirnya jatuh pingsan.Ketika Madeline tersadar kembali, ia menyadari kalau ia berada di rumah sakit. Di sebelahnya, Ava duduk menunggu nya.Ava melihat sahabatnya sudah terbangun namun dia belum bisa bernafas lega. “Maddie, tahukah kau bagaimana kondisi tubuhmu? Kenapa kau ada di luar di bawah hujan deras hingga membuatmu berada dalam situasi sekarang ini?”Madeline melihat Ava sudah hampir menangis. Kedua mata gadis itu memerah dan kedua sudut bibirnya mengerut.“Aku sudah bangun sekarang, bukan?” Madeline tersenyum. Namun, secara tidak sadar ia merasa kalau kondisi tubuhnya mungkin sudah memburuk. Ia tidak mau lagi memikirkan hal itu.Ia mengingat kembali bagaimana ia memakai nyawanya untuk bersumpah pada Jeremy sebelum ini. Mungkin hidupnya akan segera berakhir, jadi sumpah mati s
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka