Jujur saja, Madeline masih terganggu dan tidak tenang. Dengan kemampuannya sekarang, ia tidak akan dapat melawan Meredith sama sekali.Selain itu, ia tidak dapat membaca sikap Jeremy terhadapnya hari ini.Saat ia memikirkan hal itu, terdengar suara gerakan dari koridor.Madeline mengangkat kepalanya tepat di saat tubuh tinggi dan elegan Jeremy melewati pandangannya.Hujan belum juga berhenti, dan temperamen dingin pria itu sepertinya semakin dingin karena derasnya hujan.Dia kebetulan menoleh, matanya bertemu dengan mata Madeline. Tatapan matanya terlalu dalam. Membuat Madeline merasa seolah-olah akan tenggelam ke dalam matanya dengan satu kali tatap lagi.Entah mengapa jantung Madeline meloncat dengan kencang. Saat ia berusaha untuk menghindari tatapan mata pria itu, ia merasakan sebuah hembusan angin menerpanya dari samping.Meredith menutupi satu sisi wajahnya dan berlari ke arah Jeremy sambil terisak. Kemudian, dia membenamkan dirinya ke dalam dada Jeremy.“Jeremy…” Suaranya berget
Meredith mengedip tanpa dosa, nada bicaranya lembut dan lemah.Memang, para lelaki sepertinya menjadi buta melihat pertunjukan yang jelas-jelas palsu. Pertunjukan seperti ini memang khususnya efektif dilakukan pada para lelaki.Madeline tahu Jeremy pasti akan langsung setuju tanpa berpikir panjang. Tidak lama kemudian, ia melihat pria itu mengangguk. “Kalau begitu, tinggal saja.”Cukup sudah.Madeline menganggap itu konyol, dan ia bisa merasakan tatapan mata Meredith yang begitu binal lewat kedua sudut matanya.Akan tetapi, Meredith cuma bisa merasa bangga untuk beberapa detik saja karena pada detik berikutnya dia melihat Jeremy melirik Mrs. Hughes dan memberi perintah, “Pergi dan siapkan kamar tamu untuk Miss Crawford.”Saat mendengar kata-kata Jeremy, Madeline sedang meminum kuah supnya dan hampir saja tersedak.Dalam sekejap, semua warna-warni kemenangan di wajah Meredith hampir menghilang tak bersisa.Apa yang baru saja terjadi?Meredith merasa kata-kata Jeremy terlalu luar biasa.
Ia harus tetap hidup sampai datang hari saat Meredith mendapat ganjarannya!Madeline tidak berhasil keluar dari Glendale. Jeremy kadang-kadang akan membawanya kembali ke Whitman Manor.Anehnya, Old Master Whitman sangat menyukai Madeline dan baik sekali terhadapnya. Orang tua itu bahkan menepuk bahunya dan berkata, “Anak ini terlihat sangat familier. Apakah menurutmu kita adalah kakek dan cucu di kehidupan sebelumnya?”Jujur saja, tidak hanya old master yang punya perasaan ini, Madeline juga merasakan hal yang sama.Saat pertama kali ia berjumpa dengan Old Master, ia juga merasa seperti pernah bertemu dengan orang tua itu sebelumnya.Setiap kali Madeline berada di Whitman Manor, selain dari berpura-pura bersikap lembut dan baik pada Jeremy, semua orang memperlakukan Madeline seakan-akan ia adalah pemandangan yang merusak mata—terutama Meredith.Awalnya, Meredith berpikir kalau dia akan berhasil menendang Madeline dan mendapatkan posisi sebagai Mrs. Whitman dengan mudah, namun sekarang,
Kepala Madeline terasa sangat berat. Setelah ia dibangunkan dengan paksa oleh Meredith, ia merasa semakin pusing.“Maddie, kenapa kau sangat kejam? Aku tidak peduli seberapa besar kebencian dan kemarahanmu padaku, namun anakku tidak bersalah. Kenapa kau melakukan ini pada Jack?”Ini terdengar sangat familier.Madeline tidak lupa bagaimana ia hampir mengatakan hal yang sama pada Meredith.Akan tetapi, apa yang sedang terjadi sekarang? Apa yang Meredith katakan padanya?“Maddie, katakan padaku, di mana kau sembunyikan Jack? Katakan padaku!”Saat Madeline masih kebingungan, Meredith memekik dan dengan histeris menanyainya lagi.“Jack?” Madeline ingat apa yang terjadi sebelum ia jatuh tidur. Lalu ia melihat di mana ia berada. Ia ada di rumahnya yang sekarang.Ia tadi dalam perjalanan untuk membawa Jack kembali ke Whitman Manor. Kenapa sekarang ia ada di sini?Madeline merasakan sebuah hembusan udara dingin merayap dari telapak kakinya. Ia menggigil. Ia tidak berani membayangkan apa yang s
Semenit telah berlalu dalam satu kedipan mata.Madeline terbangun oleh tangisan Meredith. Jeremy menatapnya dengan dingin dan menekan tiga nomor di ponselnya. Dia hendak menelpon polisi!“Jangan!”Saraf di luka Madeline yang terikat kencang akhirnya putus.Ia berjalan ke depan Jeremy dengan wajah pucat. “Jeremy, aku benar-benar tidak menyembunyikan anakmu! Aku tidak akan melakukan hal sekeji itu meskipun aku membenci Meredith!“Aku sudah mengalami kesakitan karena dipisahkan dari darah dagingku sendiri, jadi aku tahu itu terasa jauh lebih buruk dari kematian. Aku tidak akan pernah—”“Jadi kau hanya akan bisa bahagia kalau Mer juga melewati kesakitan itu, bukan?” Jeremy menyela. Tatapan pria itu bagaikan pisau tajam, menusuk jantung Madeline tanpa ampun.“Madeline, seekor macan tidak akan bisa mengubah tutulnya. Seorang perempuan sepertimu bisa mati seribu kali dan tetap saja kebencian di hatiku tidak akan pernah berkurang!”Jleeeb.Kata-kata murka pria itu menembus jantung Madeline bag
Pandangan Madeline memburam karena hujan, tapi dengan jelas ia bisa merasakan kemurkaan Jeremy.Pria itu mencengkeram kerah Madeline erat-erat, membuat gadis itu hampir tak bisa bernafas.Menatap wajah merah Madeline yang sudah nyaris mati lemas, akhirnya Jeremy melepaskan tangannya seakan-akan melepaskan kemarahannya. Lalu, pria itu mendorongnya menjauh.Madeline terengah-engah saat tubuhnya basah kuyup diguyur hujan lebat.Ia memungut ponselnya yang basah dan melihat pesan masuk di layar.Di layar itu, di daftar pesan masuk paling atas, terdapat sebuah pesan dari pengirim tak dikenal. ‘Bocah ini tidak mau mendengarkan perintahku, jadi aku pukuli dia sampai babak belur. Dia sama sekali tidak bersuara sekarang. Kapan kau bisa membuat Keluarga Whitman membayar tebusan untuk mendapatkan anak ini kembali?’Saat ia membaca pesan itu, kepala Madeline serasa meledak. Kemudian, pikirannya jadi kosong.Jelas bahwa pesan itu adalah tentang penculikan Jack, namun mengapa dikirimkan kepadanya?“M
Laki-laki itu memberitahu Madeline lokasinya sebelum menutup telepon.Seketika itu juga, Madeline menelepon Jeremy, namun ia langsung menyadari kalau pria itu mungkin sudah memblokir nomornya.Lalu, ia melihat daftar kontaknya yang kosong. Satu-satunya nomor yang bisa ia pencet adalah kepunyaan Old Master Whitman.Akan tetapi, setelah berpikir beberapa saat, Madeline mengurungkan niatnya.Waktu tak bisa menunggu, dan Madeline tidak punya pilihan lain. Ia memanggil sebuah taksi dan mengatakan sebuah alamat kepada sopirnya.Sopir taksi itu seorang pria yang ramah. Saat ia melihat Madeline yang pucat dan kesakitan, karena kasihan, pria itu ingin membawanya ke rumah sakit. Setelah berterima kasih dan dengan sopan menolak bantuan sopir taksi itu, mereka melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan mereka.Sekitar setengah jam kemudian, ia akhirnya sampai ke lokasi yang laki-laki itu berikan padanya.Tempat itu terletak di sebuah pedesaan yang dikelilingi pegunungan dan perairan. Sejauh mata mema
Setelah mengatakan itu, Tanner merobek kemeja Madeline hingga terbuka.Madeline masih dalam kesakitan yang teramat sangat hingga ia tidak punya energi untuk memberontak. Saat ia berpikir kalau Tanner akan berhasil, pintu ditendang hingga terbuka dengan suara yang sangat keras.Pintu itu tergantung di engselnya, mengayun sekali, kemudian jatuh ke lantai.Madeline menoleh dan melihat wajah tampan namun mengerikan Jeremy yang terlihat seperti wajah setan.Saat matanya bertemu pandang dengan tatapan kejam dan berbahaya Jeremy, ia menggigil.Jeremy menerjang ke depan dan menarik Tanner, yang sedang menindih Madeline, jauh-jauh. “Berani-beraninya kau menculik anakku? Apa kau sudah bosan hidup?”Dengan kekuatan penuh Jeremy memukul salah satu sisi wajah Tanner, membuat Tanner melolong kesakitan. Salah satu giginya jatuh dan darah mulai bermuncratan keluar dari mulutnya. Jeremy lalu menendang Tanner, mengirimnya jatuh ke sudut ruangan, dan seketika itu juga, Tanner terjerembab dan meringkuk ke
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka