Madeline ditahan di dalam sel. Dua hari kemudian, ia akhirnya bertemu Jeremy. Mereka bertemu di ruang pertemuan yang sama seperti waktu lalu. Akan tetapi, Madeline terlihat lebih babak belur dibanding waktu itu. Sebaliknya, pria itu terlihat lebih marah dibanding sebelumnya.Jeremy terlihat seperti iblis dari neraka. Sesaat setelah masuk ruangan, dia mencengkram kerah Madeline saat tatapan dinginnya hampir menembusnya bagaikan pedang es.“Madeline, kau ingat ‘kan, apa isi peringatanku? Sesulit itukah hidup dengan damai? Haruskah kau cari mati?”“Jeremy, aku tidak mendorongnya. Meredith-lah yang dengan sengaja melepaskan pegangan tangannya setelah mencengkeramku! Kau bisa melihat rekaman kamera CCTV kalau kau tak percaya padaku! Pasti ada kamera CCTV di toko itu! Jeremy, kau akan tahu kebenarannya setelah kau melihat rekaman itu!” Madeline menaruh harapan pada kesempatan terakhir dalam hidupnya. Ia terus menekankan kata-katanya. “Kebenarannya adalah kau mendorong Mer. Jelas sekali set
Setelah usahanya untuk naik banding gagal, Madeline dipaksa untuk menerima bencana yang absurd ini.Tiga tahun.Ia tertawa pahit.Masih belum jelas apakah ia masih hidup sampai nanti anaknya lahir.Madeline tidak memberitahu petugas tentang kehamilannya. Ia tidak lupa bagaimana ia dipukuli sampai babak belur saat ia memberitahu mereka dulu.Akan tetapi, mimpi buruknya masih ada di sini. Malam itu, ia dipukuli oleh satu geng tahanan botak.Madeline tidak punya tenaga untuk melawan balik. Ditambah lagi, ia juga disiksa oleh tumornya. Ia mulai gemetaran dalam kesakitan.Ia tidak punya pilihan selain meringkuk, melengkungkan tubuhnya membentuk bola untuk mencegah mereka menendangi perutnya.Situasi seperti ini berlangsung terus-menerus. Untungnya, mereka tidak memukul perutnya.Madeline beberapa kali melaporkan penganiayaan terhadap dirinya, tapi tidak ada tindakan sama sekali.Setiap malam yang penuh keputusasaan, Madeline mengertakkan gigi-giginya dalam kesakitan. Ia hanya bertahan untuk
Pertanyaan petugas itu membuat jantung Madeline membeku. Juga membuatnya sampai pada satu kesimpulan.Semua ini sudah direncanakan dari awal. Semua orang terlibat dalam hal ini.Semua ini terjadi karena ia jatuh cinta dengan pria yang tidak seharusnya ia miliki.Madeline mencengkeram jeruji besi yang dingin dalam keputusasaan dan berlutut di lantai.‘Jeremy Whitman, kalau kita bisa memutar waktu kembali, aku memilih untuk tidak bertemu denganmu…’Madeline tidak menyangka ia tetap hidup hingga saatnya ia keluar dari penjara.Mungkin obat-obatan yang Daniel kirim lewat orang-orangnya punya efek yang menakjubkan pada tumor, atau mungkin juga karena keinginan kuatnya untuk bertemu anaknya yang diculik setelah dilahirkan dengan paksa. Singkatnya, secara ajaib, ia hidup.Matahari bersinar cerah di hari ia keluar dari penjara. Namun, hari yang indah ini tidak dapat menghilangkan kabut dan rasa sakit yang tersimpan di hatinya selama tiga tahun.Siksaan yang ia terima selama seribu hari lebih t
Hari berikutnya, Madeline membeli buah-buahan dan makanan kecil kesukaan kakeknya sebelum pergi ke rumah sakit.Ia langsung pergi ke kamar kakeknya namun menyadari kalau dia tidak ada di sana.Madeline pergi ke meja resepsionis untuk bertanya. Saat perawat melihat bahwa dia adalah anggota keluarga Len Samuels, perawat itu menatapnya dengan ekspresi aneh. Nada bicaranya juga tidak ramah. “Jadi, kau adalah cucu Mr. Samuels? Beginikah cara bersikap sebagai cucunya? Dia sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Kenapa kau masih di sini? Pergi sana ke rumah pemakaman. Abunya tersimpan di sana.”Braaak! Buah-buahan di tangan Madeline jatuh ke lantai.Ia melebarkan mata kosongnya dan terdiam dalam kebingungan. Rasa sakit mulai menembus ke seluruh tubuhnya.Ia menyangka hatinya telah mati. Ia kira benda itu begitu mati rasa sehingga tidak bisa merasakan rasa sakit apapun lagi. Akan tetapi, rasa sakit yang datang menyumbat saluran nafas ini membuatnya kesulitan untuk bernafas. Kakeknya telah menin
Madeline patah hati.Sejuta panah yang menancap di jantung tidak terasa semenyakitkan ini.Ia tidak akan pernah melupakan malam itu. Dengan kejam ia dipaksa melahirkan dan anaknya diambil paksa darinya.Hingga kini, ia tidak tahu apakah anaknya laki-laki atau perempuan. Apakah dia mirip dirinya atau lebih mirip Jeremy?Madeline menatap akun Twiter Meredith dan melihat gadis itu pamer dengan sangat bernafsu. Dia pamer mobil-mobil mewahnya, tas-tas bermereknya, dan orangtua kandungnya yang terkemuka dan terkenal. Dia bahkan juga pamer anaknya yang menggemaskan yang dia punyai bersama Jeremy.Seorang wanita iblis seperti dia sekarang punya segalanya.Sebaliknya, ia, Madeline, tidak punya apa-apa.Betapa ironis.Ada beberapa kesempatan saat Madeline ingin mencari Jeremy. Akan tetapi, ia menyadari kalau ia tidak punya keberanian untuk melakukannya.Ia telah disiksa tanpa ampun di penjara dan itu membuatnya tersentak tiap kali mengingatnya.Namun, ketika ia memikirkan tentang anaknya yang hi
Pandangan Madeline memburam oleh air matanya.Akan tetapi, ia masih tidak percaya Jeremy akan bisa menjadi manusia berdarah dingin seperti itu.Anak itu hidup. Benarkah dia sanggup melakukan hal keji itu kepada seorang anak?Meredith menjambak rambut pendek Madeline dengan semua kekuatan yang dia punya. Dia menatap wajah Madeline yang cantik walau tanpa riasan, amarah naik di dalam dadanya. “Madeline, tahukah kau siapa diriku sekarang? Aku Miss Montgomery, dan sebentar lagi aku akan menjadi Mrs. Whitman. Siapa kamu berani melawanku?”Dia menendang Madeline yang terlalu lemah untuk melawan balik. Tersenyum keji, dia berkata, “Bukankah kau ingin aku mengembalikan anakmu?”Madeline menggigil. Ia bisa melihat Meredith memegang sebuah botol seukuran kepalan tangan lewat pandangannya yang mengabur. Di dalamnya berisi bubuk berwarna putih.“Anakmu ada di sini.”APA!?Madeline merasa seolah-olah semua darah di tubuhnya dihisap sampai kering dan semua dagingnya dikerok sampai bersih. Tinggal tu
Setiap kata yang Jeremy ucapkan bagaikan garam yang ditaburkan ke luka barunya yang masih berdarah. Rasa sakit yang menusuk tulang membuat sekujur tubuhnya mati rasa.“Hahahaha…” Madeline tertawa dengan sangat menyedihkan.Ternyata Jeremy memang sangat kejam hingga dia bahkan menghapus kehadiran anak itu.Ternyata dia sanggup menggiling tulang anaknya sendiri menjadi abu demi wanita iblis itu!Madeline pikir hatinya sudah mati. Ia pikir ia tidak akan bisa merasakan rasa sakit lagi.Akan tetapi, ia tidak menyangka luka itu mulai membakarnya saat ia bertemu lagi dengan pria ini.“Jeremy, aku tidak mengira kalau Madeline akan datang dan membuat masalah denganku sesaat setelah keluar dari penjara. Aku sangat takut. Aku takut sekali dia akan melukai anak kita lagi. Dia sudah membunuh bayi kita sebelumnya. Aku tidak mau itu terjadi lagi untuk kedua kalinya.”Meredith bersandar di dada Jeremy sambil terisak-isak berlinang air mata.Dia berbicara tanpa rasa bersalah, namun itu sudah jadi bukti
Meredith sudah menjadi salah satu sosialita dari empat keluarga kaya utama di Glendale. Kalau ada yang berani membuatnya marah, orang itu tidak akan bisa tetap tinggal di sana.Ia tidak mau Ava terkena masalah karena membelanya.Setelah merenungkan semua pengalamanya yang menyakitkan, Madeline memutuskan untuk memulai kembali.Ia hanya bisa membalas dendam untuknya dan putrinya bila ia bangkit dari semak berduri.Dua hari kemudian, Madeline pergi bekerja ke kantor barunya.Sebagian luka di wajahnya belum pulih, jadi Madeline memakai concealer untuk menutupi memar-memarnya.Saat ia tiba di kantornya, bahkan sebelum duduk, ia dipanggil ke ruangan Eve Garcia—atasannya.Eve terlihat seperti wanita karier yang kuat dan berkuasa. Dia memakai pakaian yang paling trendi dan wajahnya cantik. Akan tetapi, dia mempunyai ‘wajah jalang yang sedang bersantai’, jadi dia selalu terlihat sangat serius. Ini membuat Madeline sangat gelisah. Ia khawatir akan mengacaukan segalanya dan tidak lulus masa perc
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka