Ethan pusing setelah mendengar kata-kata istrinya, tapi dia hanya bisa diam sekarang.Ketika Naya melihat ayahnya diam saja dan tidak mengatakan apa-apa, wajahnya menjadi gelap karena tidak senang. “Kenapa sampai saat ini kau masih tidak memihakku? Untuk apa kau bekerja begitu keras selama sebagian besar hidupmu? Apakah untuk membiarkan orang luar menganiaya putri yang kau sayangi sejak dia masih kecil?”“Naya, tenanglah. Jaga kondisimu. Jangan marah pada ayahmu. Kau seharusnya tahu pasti di dalam hatimu betapa ayahmu sangat mencintaimu.”Ibu Naya mengangkat tangannya dan menepuk pundak Naya untuk menenangkannya. Dia ingin memegang tangan Naya, tetapi ketika melihat borgol di pergelangan tangan Naya yang lain, emosinya langsung berada di ambang kehancuran. Percikan kebencian juga mulai membara di dalam dirinya.“Naya, katakan padaku. Apa yang kau ingin kami lakukan? Bahkan jika ayahmu menolak untuk melakukannya, aku akan melakukannya untukmu, apa pun yang terjadi! Aku sudah dari dulu t
Saat dirinya tidak melihat Daniel, jantung Ava berdetak kencang. Entah mengapa dia merasa tidak tenang.Mengingat kecelakaan mobil sebelumnya, Ava langsung mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Daniel. Tangannya gemetaran tak terkendali saat memegang ponsel.‘Kumohon, jangan biarkan Dan mendapat masalah.’Ava berdoa dalam hati, tetapi dia tidak bisa menghubungi Daniel.Perasaan tidak tenang ini membuat jantung Ava benar-benar kehilangan ritme normalnya.Dia ingin mencari Daniel tetapi tidak tahu ke mana harus mencari.Tiba-tiba, langkah-langkah kaki yang familier mendekat dari belakangnya. Ava berbalik dengan tiba-tiba. “Dan—Mr. Lowe.”Ketika melihat Tom, harapan Ava juga hancur total.Namun, Tom tetap memberikan senyum ramah kepada Ava. “Kulihat dari lobi kalau kau sudah lama berdiri di sini sendirian. Kau tampaknya sangat cemas. Ada yang bisa aku bantu?”Ava tertegun dan menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, aku sedang menunggu temanku, tapi sepertinya dia belum datang. Aku juga tid
Ava dan Tom saling berpandangan. Ava sepertinya mengerti kalau Tom berusaha mengeluarkannya dari situasi ini.Dia mengangguk dan ingin menolak Neil, tetapi kemudian mendengar Neil berkata dengan ekspresi menyesal, “Benarkah? Kau sudah punya janji dengan temanmu, Ava? Sayang sekali. Hari ini adalah hari ulang tahun ibumu. Keluarga kita akhirnya bersatu kembali. Kurasa ibumu juga berharap kita bisa duduk dan makan malam bersama lagi.”Setelah mendengar ucapan Neil, kata-kata penolakan yang hendak Ava keluarkan tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak bisa berbicara untuk sementara waktu.“Ava, jika kau bisa…” Neil terdengar memohon padanya, tetapi di tengah kalimatnya, dia tiba-tiba tersenyum tenang. “Karena kau sudah bikin janji sebelumnya, lebih baik kau tidak melewatkannya. Tidak apa-apa buat ibumu dan aku untuk menghabiskan waktu berdua saja.”"Kau juga bisa membawaku jika kau tidak keberatan." Tom tersenyum. Sepertinya dia sedang bercanda.Neil dengan hangat mengundang, "Jika kau tid
Raegan mulai memiliki beberapa harapan di hatinya setelah melihat bagaimana perilaku Neil. Dia mengambil dua langkah ke pintu, dan ekspresinya pun membeku.“A―Ava?”Raegan menatap Ava yang berdiri di depannya dengan tak percaya.Ava menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman. "Ini untukmu. Selamat ulang tahun."Dia menyerahkan buket berisi anyelir di tangannya kepada Raegan.Raegan terkejut dan merasakan air mata mengalir dari kedua sudut matanya.Adegan ini adalah sesuatu yang tidak pernah berani dia bayangkan.Ketika Neil melihat kalau Raegan hampir menangis, dia dengan cepat memecah kesunyian. “Makanan lezat apa saja yang kau masak? Aku bisa mencium baunya dari sini.”Setelah mendengar ucapan Neil, Raegan langsung mengerti apa yang dimaksud pria itu. Dia dengan cepat menenangkan kembali emosinya dan mengundang Ava masuk.“Ava, ayo cepat masuk. Kau tidak perlu terlalu sungkan. Ini adalah rumahmu, jadi kau bisa pulang ke sini kapan pun kau mau. Pintu rumah ini selalu terbuka untu
“Apa isi permohonanmu?” tanya Neil bercanda.Dengan senyum lembut dan penuh kasih Raegan hanya melirik Ava. "Permohonanku tidak akan menjadi kenyataan jika aku memberitahumu, dan kurasa harapanku akan segera terwujud."Neil mengerti apa yang dimaksud Raegan, begitu pula Ava dan Tom.Semua orang diam-diam menyadari hal ini."Mari makan. Coba makanannya dan kita lihat nanti apakah enak. Ava membuat dua hidangan ini, jadi tolong beri dia umpan balik.” Raegan tersenyum untuk mencairkan suasana.Neil dan Tom pun dengan kooperatif mengangkat garpu mereka lalu mencoba dua masakan buatan Ava. Setelah mengunyah sebentar, mereka memberikan komentar bulat.“Ava, tidak hanya desainmu yang bagus, tapi makanan yang kau masak juga luar biasa lezat. Rasa udang mentega ini sangat enak,” puji Tom tanpa menahan diri.Neil mengangguk setuju, senyum bangga muncul di wajah tampannya.“Tentu saja, putriku unggul dalam apa pun yang dia lakukan.”Setelah mengatakan itu, Neil merasa kalau dirinya mungkin telah
Ava terkejut melihat ibu Naya, Esther. Wanita itu berdiri di depan pintu apartemennya. Sulit membayangkan berapa lama Esther telah menunggu di sini.Ketika melihat Ava dan Tom berjalan bersama, Esther langsung tertawa sinis. “Ck ck, ck, Ava. Aku benar-benar meremehkanmu. Tidak, semua orang telah meremehkanmu.”Ava tersenyum mendengar komentar Esther. "Ah, benarkah? Mrs. Mendez, sebaiknya kau berterus terang dan katakan saja apa yang ingin kau katakan.”Esther sangat kesal saat melihat sikap arogan Ava, tapi dia tetap berpura-pura tenang, dia lalu mencibir.“Gara-gara fitnahmu, putriku dituduh sebagai rubah betina kejam yang mencoba menghancurkan hubungan orang lain. Semua orang berpikir kalau Naya adalah orang yang sulit diatur, tetapi Ava, kualifikasi apa yang kau miliki hingga bisa-bisanya kau memfitnah putriku seperti itu? Kau pacaran dengan Daniel dan sekarang kau dengan Tom, jadi mengapa kau masih berpura-pura tidak bersalah?”"Mrs. Mendez, aku tidak akan berdebat denganmu demi hu
Setelah memasuki apartemen, Ava langsung mandi dan masuk ke bawah selimut.Karena kebiasaan, dia lalu mengirim pesan ke Daniel, dan sambil menunggu, dia melihat Tom telah mengiriminya pesan.Tom khawatir Ava akan ketakutan setelah kemunculan Esther yang tiba-tiba barusan, jadi dia ingin memeriksa keadaan Ava.Ava merasakan hatinya hangat dan membalas pesan Tom.Namun, ketika dia berada di antarmuka obrolan, Ava melihat foto yang dikirim Tom kepadanya belum lama ini.Foto itu bisa dianggap sebagai foto keluarga.Ava menatap Raegan dan Neil di foto dalam diam. Mata mereka dipenuhi dengan begitu banyak kegembiraan yang tak bisa disembunyikan. Sebuah kegembiraan karena kehilangan sesuatu dan kemudian mendapatkannya kembali. Ini mungkin foto keluarga yang sudah lama mereka dambakan.“Jika kalian begitu enggan berpisah denganku, mengapa saat itu kalian meninggalkanku dengan begitu kejam?”Ava menggumam tidak jelas, bertanya pada dirinya sendiri. Tetapi dia tidak dapat menemukan jawabannya.D
Setelah mendengar itu, Ava langsung tahu mengapa orang-orang memandangnya seperti itu.Ternyata seseorang telah menyebarkan desas-desus tentang hubungannya dengan Tom dan mempostingnya di internet agar orang-orang mengkritiknya.Apalagi, dia tidak perlu berpikir untuk mengetahui siapa yang melakukan ini.“Ssst, berhenti bicara. Dia ada di sini.” Tidak diketahui siapa yang mengatakan itu, dan karyawan yang barusan berseru pun berhenti bicara.Untuk sementara waktu Ava merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak mau repot-repot menjelaskan dengan panjang lebar.Berapa banyak orang yang mau memercayainya dalam situasi ini?Ponsel Ava berdering saat dia memikirkan hal ini.Dia melirik dan mendapati kalau yang meneleponnya adalah Maisie. Saat ini, lift sudah mencapai lantainya. Dia tidak menjawab panggilan itu dan langsung keluar dari lift.Dia merasa bahwa begitu dia keluar dari lift, orang-orang di lift akan mulai membicarakannya dengan tidak sabar.Ava menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan