“Jika bukan karena aku terburu-buru mau bertemu teman-temanku untuk makan malam, aku akan memilih untuk memanggil polisi dan membiarkan mereka berurusan denganmu. Tapi aku sedang terburu-buru dan tidak ingin membuang-buang waktu denganmu. Mrs. Mendez, kau sudah dewasa dan harus tahu mana yang benar dan mana yang salah. Jangan ulangi kesalahan putri tercintamu itu.”Setelah memberikan peringatan serius, Ava menoleh dan menatap Tom sambil meminta maaf. “Maaf, Mr. Lowe. Karena urusan pribadiku, aku jadi melibatkanmu. Aku benar-benar minta maaf."“Kau terlalu sopan. Kau adalah karyawan perusahaanku, dan ada orang yang membuat masalah di sini. Sudah menjadi kewajibanku untuk membantumu.” Sikap Tom sangat serius. Saat mengatakan itu, dia mengangkat sepasang mata gelapnya dan menatap karyawan-karyawannya.“Pulanglah sekarang agar kalian tidak sakit hati hanya karena kalian memilih untuk usil.” Tom melirik ibu Naya ketika mengatakan ini.Semua orang mengerti apa yang dimaksud Tom, dan mereka b
Ava sejenak tertegun. Kemudian, dia menjelaskan, “Barusan, seorang rekan kerja tidak sengaja menumpahkan air ke tubuhku. Rekanku yang lain tidak ingin aku masuk angin, jadi dia meminjamkan jasnya kepadaku.”Ava berbohong sedikit karena dia tidak ingin Daniel mengkhawatirkannya hanya karena ibu Naya. Dia juga tidak ingin Daniel salah paham.Daniel tidak meragukan penjelasan Ava. Dia baru saja melihat bahwa sebagian besar tubuh bagian atas Ava basah kuyup dan berpikir kalau ini tidak mungkin hanya disebabkan oleh segelas air. Namun, Daniel tidak mengajukan pertanyaan apa pun.Di dalam mobil.Daniel mengambil handuk bersih dan menyerahkannya kepada Ava. Sebelum dia sempat berbicara, dia mendengar Ava bersin-bersin.Dia mengerutkan keningnya dengan khawatir. “Aku akan mengantarmu pulang untuk ganti baju dulu. Kalau tidak, aku khawatir dirimu akan benar-benar masuk angin.”Ava senang karena Daniel sangat mempedulikannya. Dia tersenyum dan mengangguk. "Oke."Melihat senyum di wajah Ava, Dani
“Ya, itu karena aku ingin mempertanyakan bagaimana kau mendidik putrimu. Putrimu adalah seorang perempuan tidak berbudaya yang hanya akan merugikan masyarakat jika dia dibiarkan bebas.”Setelah mendengarkan tuduhan itu, Raegan masih tetap menyunggingkan senyum palsunya dengan tenang. "Mrs. Mendez, kau benar-benar konyol. Siapa yang tidak berbudaya di sini? Kau seharusnya tahu pasti di dalam hatimu siapa yang memanjakan seorang perempuan tidak berbudaya hingga dia bisa membunuh, menculik, dan menipu, membuat dirinya akhirnya dijebloskan ke dalam penjara.”"Kau−"“Tapi, ngomong-ngomong soal itu, perempuan tidak berbudaya yang dijatuhi hukuman penjara bukanlah orang yang paling penuh kebencian. Orang yang paling dipenuhi kebencian adalah orang yang melahirkannya. Orang itu hanya memberikan nyawa kepada perempuan yang tidak berbudaya itu tetapi tidak mendidiknya menjadi manusia yang baik. Tidak heran putrinya menjadi sangat kacau dan memilih jalan yang salah.”Raegan membalas tanpa ampun.
Ibu Naya nyaris tidak bisa memegang ponselnya.Dia menenangkan dirinya dan bertanya dengan tidak percaya, “Apa kau mengatakan yang sebenarnya? Apa kau benar-benar mengatakan yang sebenarnya?”Setelah mengajukan pertanyaan beruntun, ibu Naya akhirnya mendapat jawaban.Dia hampir tidak bisa berdiri tegak. Dia bersandar di sofa saat dirinya merasa pusing.“Aku ingin menemui Naya! Aku ingin menemui Naya sekarang!”Setelah mendengar tuntutan yang begitu keras dari istrinya, melalui koneksinya, Ethan akhirnya berhasil mendapatkan kesempatan bagi mereka berdua untuk menemui Naya.Saat ini sudah hampir menginjak hari ke-20 Naya dipenjara.Ibu Naya tak menyangka akan mengunjungi Naya seperti ini.Naya saat ini berada di bangsal tahanan di penjara. Begitu melihat Naya, ibu Naya ingin bergegas menghampiri putrinya, tetapi sipir menghentikannya dan memberi peringatan.“Kalian berdua hanya punya waktu sepuluh menit. Jangan bicara keras-keras. Jika ada yang melanggar aturan, aku akan meminta kalian
Ethan pusing setelah mendengar kata-kata istrinya, tapi dia hanya bisa diam sekarang.Ketika Naya melihat ayahnya diam saja dan tidak mengatakan apa-apa, wajahnya menjadi gelap karena tidak senang. “Kenapa sampai saat ini kau masih tidak memihakku? Untuk apa kau bekerja begitu keras selama sebagian besar hidupmu? Apakah untuk membiarkan orang luar menganiaya putri yang kau sayangi sejak dia masih kecil?”“Naya, tenanglah. Jaga kondisimu. Jangan marah pada ayahmu. Kau seharusnya tahu pasti di dalam hatimu betapa ayahmu sangat mencintaimu.”Ibu Naya mengangkat tangannya dan menepuk pundak Naya untuk menenangkannya. Dia ingin memegang tangan Naya, tetapi ketika melihat borgol di pergelangan tangan Naya yang lain, emosinya langsung berada di ambang kehancuran. Percikan kebencian juga mulai membara di dalam dirinya.“Naya, katakan padaku. Apa yang kau ingin kami lakukan? Bahkan jika ayahmu menolak untuk melakukannya, aku akan melakukannya untukmu, apa pun yang terjadi! Aku sudah dari dulu t
Saat dirinya tidak melihat Daniel, jantung Ava berdetak kencang. Entah mengapa dia merasa tidak tenang.Mengingat kecelakaan mobil sebelumnya, Ava langsung mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Daniel. Tangannya gemetaran tak terkendali saat memegang ponsel.‘Kumohon, jangan biarkan Dan mendapat masalah.’Ava berdoa dalam hati, tetapi dia tidak bisa menghubungi Daniel.Perasaan tidak tenang ini membuat jantung Ava benar-benar kehilangan ritme normalnya.Dia ingin mencari Daniel tetapi tidak tahu ke mana harus mencari.Tiba-tiba, langkah-langkah kaki yang familier mendekat dari belakangnya. Ava berbalik dengan tiba-tiba. “Dan—Mr. Lowe.”Ketika melihat Tom, harapan Ava juga hancur total.Namun, Tom tetap memberikan senyum ramah kepada Ava. “Kulihat dari lobi kalau kau sudah lama berdiri di sini sendirian. Kau tampaknya sangat cemas. Ada yang bisa aku bantu?”Ava tertegun dan menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, aku sedang menunggu temanku, tapi sepertinya dia belum datang. Aku juga tid
Ava dan Tom saling berpandangan. Ava sepertinya mengerti kalau Tom berusaha mengeluarkannya dari situasi ini.Dia mengangguk dan ingin menolak Neil, tetapi kemudian mendengar Neil berkata dengan ekspresi menyesal, “Benarkah? Kau sudah punya janji dengan temanmu, Ava? Sayang sekali. Hari ini adalah hari ulang tahun ibumu. Keluarga kita akhirnya bersatu kembali. Kurasa ibumu juga berharap kita bisa duduk dan makan malam bersama lagi.”Setelah mendengar ucapan Neil, kata-kata penolakan yang hendak Ava keluarkan tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak bisa berbicara untuk sementara waktu.“Ava, jika kau bisa…” Neil terdengar memohon padanya, tetapi di tengah kalimatnya, dia tiba-tiba tersenyum tenang. “Karena kau sudah bikin janji sebelumnya, lebih baik kau tidak melewatkannya. Tidak apa-apa buat ibumu dan aku untuk menghabiskan waktu berdua saja.”"Kau juga bisa membawaku jika kau tidak keberatan." Tom tersenyum. Sepertinya dia sedang bercanda.Neil dengan hangat mengundang, "Jika kau tid
Raegan mulai memiliki beberapa harapan di hatinya setelah melihat bagaimana perilaku Neil. Dia mengambil dua langkah ke pintu, dan ekspresinya pun membeku.“A―Ava?”Raegan menatap Ava yang berdiri di depannya dengan tak percaya.Ava menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman. "Ini untukmu. Selamat ulang tahun."Dia menyerahkan buket berisi anyelir di tangannya kepada Raegan.Raegan terkejut dan merasakan air mata mengalir dari kedua sudut matanya.Adegan ini adalah sesuatu yang tidak pernah berani dia bayangkan.Ketika Neil melihat kalau Raegan hampir menangis, dia dengan cepat memecah kesunyian. “Makanan lezat apa saja yang kau masak? Aku bisa mencium baunya dari sini.”Setelah mendengar ucapan Neil, Raegan langsung mengerti apa yang dimaksud pria itu. Dia dengan cepat menenangkan kembali emosinya dan mengundang Ava masuk.“Ava, ayo cepat masuk. Kau tidak perlu terlalu sungkan. Ini adalah rumahmu, jadi kau bisa pulang ke sini kapan pun kau mau. Pintu rumah ini selalu terbuka untu
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka