Ava langsung menunjukkan kalau ada yang salah dengan asal usul tas ini dan menegaskan jika ada masalah dengan integritas Fiona. Akibatnya, Fiona tentu saja tidak bisa tenang dan langsung meledak dalam kemarahan."Ava, kau sengaja melakukan ini!"Pria di seberang Fiona tidak bisa melihat ini lagi. Dia juga mulai menuduh Ava.“Bukankah tindakanmu ini sedikit berlebihan? Wajar bagi sesama rekan kerja untuk memiliki perbedaan pendapat tetapi mengapa dirimu menyimpan dendam? Miss Channing dan aku sedang berkencan sekarang. Apa kau tidak punya sopan santun? Selain itu, Miss Channing punya kemampuan. Bukankah ini cuma sebuah tas? Apa kau pikir dia tidak mampu membelinya?"Pria itu berpihak pada Fiona. Terbukti, dia menyukai karakter munafik Fiona.Ava tak peduli pria yang kena tipu itu memarahinya dengan membabi buta. Dia dengan tenang menatap Fiona, yang wajahnya memucat karena marah.“Fiona, aku tidak ingin berdebat denganmu. Fakta berbicara lebih lantang daripada kata-kata.” Ava tidak meng
Setelah mengucapkan kalimat terakhir itu, Ava berbalik dan pergi dengan tegas.“Ava!” Raegan buru-buru berbalik dan ingin mengejar Ava, tetapi berbalik lagi tepat setelah dia mulai berjalan. Sepasang mata tajamnya menatap tajam ke arah Fiona.“Sebenarnya, aku bisa melihat motif dan rencana jahat orang-orang sepertimu pada pandangan pertama. Jika bukan karena aku ingin belajar lebih banyak tentang kehidupan Ava, orang-orang seperti kamu bahkan tidak akan mendapat kesempatan untuk berbicara denganku. Tapi, kau sebenarnya cukup berani untuk mengambil tas yang berharga enam digit ini untuk kau simpan sendiri. Aku akan mengambil tindakan hukum terkait masalah ini. Tunggu saja polisi datang menjemputmu!”Setelah selesai berbicara, Raegan meninggalkan restoran dan mengejar Ava.Fiona tertegun selama beberapa detik. Kemudian, dia mendengar suara frustrasi seorang pria di telinganya.“Fiona, ternyata rekan kerjamu tidak salah menuduhmu barusan. Aku tak menyangka kau mengambil barang orang lain
Ketika melihat dua polisi berjalan melewati pintu, wajah Fiona menjadi pucat karena ketakutan.Raegan benar-benar memanggil polisi!Para karyawan di kantor yang tidak mengetahui situasinya menonton dengan rasa ingin tahu, tetapi mereka semua tahu kalau polisi itu ada di sini untuk Fiona.“Siapa di antara kalian yang bernama Fiona Channing?”Seorang polisi bertanya, mengamati orang-orang di depannya dengan tatapan tajam. Tak lama kemudian, dia melihat wajah Fiona yang panik."Apa kau Fiona Channing?"Mana mungkin Fiona berani berbohong kepada polisi? Dia mengangguk dalam diam.Ketika melihat Fiona mengakuinya, dua polisi itu langsung mendatanginya.“Fiona Channing, seseorang melaporkanmu karena mencuri barang milik orang lain. Silakan ikut kami ke kantor polisi untuk membantu penyelidikan.”"Apa? Fiona mencuri sesuatu? Mungkinkah tas itu?”"Aku tidak keberatan dia usil tapi dia juga seorang pencuri?"“Menilai dari betapa sombongnya dia selama ini, sangat mungkin baginya untuk melakukan
“Ava, jangan bilang apa-apa dulu. Aku tahu apa yang akan kau katakan. Tolong tenang dan dengarkan aku dulu.”Raegan menyela dengan tergesa-gesa, menenangkan emosi Ava yang hampir meledak.Ava, yang diinterupsi, tidak menunjukkan ketidaksenangan. Sebaliknya, dia hanya menatap Raegan dengan tenang."Oke, bicaralah."Melihat Ava tidak marah, Raegan diam-diam merasa lega.Dia juga menenangkan dirinya sebelum berbicara.“Ava, aku tahu kau benci dengan apa yang aku lakukan dulu dan apa yang telah aku lakukan sekarang. Aku tidak ingin mencari pembenaran untuk diriku sendiri karena aku tahu aku yang salah. Tapi Ava, kita ini ibu dan anak. Kau adalah darah dagingku. Aku benar-benar tidak sanggup untuk melepaskanmu selamanya.”Suara Raegan mulai terdengar seperti tercekik ketika dia berbicara. Kedua matanya berangsur-angsur menjadi basah dan merah."Ava, maukah kau memberiku kesempatan untuk menebus semua yang telah aku lakukan padamu?"Nada bicara Raegan terdengar hati-hati, hampir seperti memo
Setelah disemprot Maisie seperti itu, Fiona mengertakkan gigi-giginya. Dia memelototi Maisie dan Ava dengan sengit.“Ava, kau benar-benar curang. Siapa pun yang berani menjadi rekan kerjamu di masa depan seharusnya merasa khawatir kalau-kalau akan dijebak olehmu dan meninggalkan catatan kriminal. Orang seperti kamu akan menghadapi pembalasan!”Fiona mengutuk dengan marah sebelum berbalik dan pergi.Maisie mencibir penuh penghinaan ke arah di mana Fiona pergi.“Dia pikir siapa dia? Dia panjang tangan dan mencuri tasmu karena dia tak punya batasan moral. Tapi sekarang dia menyalahkanmu. Kurasa dia tidak hanya punya masalah kepribadian tapi juga masalah otak.”Maisie mengeluh sebelum menoleh lalu menghibur Ava lagi.“Ava, tidak usah kau pedulikan orang seperti itu. Dia ditahan karena dia mencuri sesuatu. Itu tidak ada kaitannya dengan kamu."“Terima kasih, Maisie.” Ava tersenyum dan berterima kasih pada Maisie, tapi dia tidak terpengaruh dengan ucapan Fiona tadi.Karyawan lain di kantor t
Ava tahu orang-orang itu membicarakan dirinya. Dia mengangkat kepalanya sambil tersenyum dan berkata.“Hal semacam itu tidak bergantung pada takdir. Jika kalian tidak memiliki kemampuan, kalian tidak akan bisa duduk di posisi yang sesuai.”“Belum tentu,” balas Kendra."Kenapa tidak?" Ava mengarahkan matanya yang tajam ke wajah Kendra.Kendra mengerucutkan bibirnya. Dia ingin berbicara tetapi menghentikan dirinya sendiri.Pada saat ini, Tom memasuki ruangan bersama seorang wanita dalam setelan bisnis yang terlihat sangat cakap.“Rekan-rekan semuanya, tolong hentikan apa yang kalian kerjakan,” kata Tom dan kemudian memperkenalkan, “Ini Miss Parker, manajer baru departemen desain kalian. Mulai sekarang dia yang akan mengelola semua urusan departemen desain. Cari saja dia jika ada sesuatu yang ingin kalian tanyakan.”Setelah Tom selesai membuat perkenalan, semua orang di ruangan kecuali Ava tercengang—termasuk Maisie.Dia telah mendengar dengan jelas kalau Ava akan mendapatkan posisi itu,
“Miss, Miss Long sudah tiba.”Pria di samping Ava mengumumkan dengan hormat kepada wanita yang berdiri tidak jauh di depan mereka sebelum berbalik dan berbicara dengan Ava."Miss Long, ini nona muda kami dan pemilik rumah ini, Miss Tawney."Ava tidak tahu bahwa influencer* yang kurang dikenal ini ternyata juga putri sebuah keluarga kaya.Namun, yang mengejutkan Ava bukanlah sang influencer melainkan wanita yang berdiri di samping sang influencer, Naya.Karena dia datang ke sini untuk bekerja, Ava mengabaikan segalanya dan berjalan ke depan sang influencer sambil tersenyum sopan.“Halo, Miss Tawney. Saya desainer yang bertanggung jawab untuk desain interior rumah Anda. Nama saya adalah―"“Kau tidak perlu memperkenalkan dirimu padaku. Aku tahu siapa kamu.” Chloe Tawney menyela Ava. Wajahnya yang ditutupi dengan riasan tebal penuh dengan kesombongan dan penghinaan. "Bukankah kau Ava Long, rubah betina yang tanpa malu-malu merayu tunangan orang lain di tengah upacara pertunangan mereka?"M
"Apa? Aku perlu menunjukkan contoh kepadamu?” Chloe menunjukkan ekspresi terkejut. “Apakah pekerjaan seorang desainer begitu mudah hingga kau hanya melihat pekerjaan orang lain lalu menyalinnya? Apakah begitu mudah bagimu untuk menghasilkan uang?”Ava tahu kalau Chloe sengaja salah mengartikan kata-katanya, tetapi dia masih dengan tenang menjelaskan, "Miss Tawney, saya meminta Anda untuk menunjukkan kepada saya sebuah contoh sehingga saya bisa mengetahui gaya Anda dan memahami preferensi Anda.""Oh begitu." Chloe tampak seperti baru mengerti, tetapi seringai jahat segera muncul di kedua sudut bibirnya. “Kalau begitu, kau bisa bicara dengan teman baikku, Naya. Aku membeli rumah ini sebagai hadiah untuknya, jadi dia bisa mendekornya sesukanya. Kau hanya perlu mendengarkan dia.”Mendengar apa yang dikatakan Chloe, Ava tidak bodoh dan tahu kalau Naya jelas-jelas berusaha menjebaknya. Dua perempuan itu cuma tidak bilang terus terang dari awal.Naya dengan angkuh menatap Ava dari sudut matan
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka