Keesokan harinya, Madeline bangun dari tidurnya.Sebelum ia sadar sepenuhnya, satu kotak pil kontrasepsi dilemparkan ke arahnya.“Minum ini.”Madeline mengangkat kepalanya dan melihat Jeremy sudah berpakaian lengkap. Ia terlihat dingin dan elegan, sama sekali berbeda dengan iblis kasar di malam sebelumnya.Menatap kotak pil kontrasepsi itu, jantung Madeline mulai gemetaran.Ia sudah terlanjur hamil dan tidak seharusnya meminum pil kontrasepsi. Nekat meminumnya bisa mengakibatkan cacat pada bayinya.“Kenapa kau tidak meminumnya? Kau ingin aku menyuapimu?”Jeremy mulai gelisah saat melihat Madeline tidak segera bergerak.“Madeline, aku peringatkan, ya. Jangan sedikitpun berpikir bahwa kau bisa mengandung anakku. Kau ini cuma manusia rendahan yang tidak punya malu yang menggigit tangan yang memberimu makan. Kau tidak pantas punya anak dariku!”Kata-kata Jeremy menghantam jantung Madeline.Sudah masuk musim panas, tapi Madeline bisa merasakan angin dingin menyerang hatinya dengan
Madeline terjerembab ke lantai setelah menerima sebuah tendangan entah dari mana. Alam bawah sadarnya menyuruhnya untuk melindungi perutnya. Kemudian, sebelum ia bisa memberi penjelasan, Jon menempeleng kepalanya.“Dasar pelacur! Bisa-bisanya Meredith bunuh diri karena seseorang sepertimu! Kau yang lebih pantas mati!”Lewat gigi yang terkatup, Jon melepehkan setiap kata, semuanya. Ia membenci Madeline sampai ke tulang sumsum.“Dad, tidak apa-apa. Aku tidak ditakdirkan untuk bersatu dengan Jeremy. Aku tidak menyalahkan Maddie.” Suara isak Meredith pelan-pelan mulai terdengar dari sisi lain ruangan.Sudut bibir Madeline berdarah dan kepalanya berdengung oleh rasa sakit. Ia menahan rasa sakitnya dan mengangkat kepalanya. Hasilnya, ia melihat Meredith bersandar di dada Jeremy. Akibatnya, matanya mulai digenangi oleh air mata.Jeremy memeluk Meredith yang masih terisak. Matanya dipenuhi kelembutan saat ia melindungi Meredith.Pemandangan itu sungguh membuat nyaman, tapi menusuk Madeli
Madeline tidak bisa menemukan rantai yang menghubungkan gadis yang memanggilnya ‘anak dusun’ barusan dengan Meredith yang ia kenal selama ini.Sejak ia masuk ke dalam Keluarga Crawford dan bertemu Meredith, ia merasa kalau Meredith adalah gadis muda yang murah hati, elegan, baik, dan lembut. Namun, sekarang ini …“Aku sangat marah! Aku membuang banyak waktu dan tenaga untuk membuat rencana yang sempurna dan membuat Jeremy meminum minuman yang sudah dicampur obat itu. Aku bahkan menelepon wartawan untuk mengambil foto dan merekam bukti bahwa aku menghabiskan malam bersama Jeremy pagi-pagi sekali agar kakek tua Whitman itu setuju untuk menikahkan Jeremy denganku. Siapa mengira kalau aku salah membaca nomor kamar dan tidur dengan seorang gelandangan yang menyedihkan. Tanpa direncanakan, aku membiarkan Madeline memetik keuntungan dari kejadian itu!”Jadi, inilah kebenarannya; inilah wajah asli saudara perempuan yang baik yang beberapa menit yang lalu memintakan ampun atas namanya.Jan
Mereka tidak menyangka Madeline akan muncul dan mengatakan itu. Ketiga orang di ruangan itu membatu.Setelah beberapa detik, ekspresi Meredith berubah. Raut wajah yang biasanya lembut dan penuh sopan santun menghilang. Sebaliknya, dia terlihat sangat keji. “Madeline, kenapa kau masih di sini?” Mata Madeline memerah. Ia tertawa kecil mengejek dan berkata, “Bukankah aku datang tepat waktu untuk ambil bagian dalam rencana yang baru saja kalian ajukan?”Meredith menyadari apa yang terjadi dan wajahnya terkulai. “Berani-beraninya kau menguping pembicaraan kami!”Madeline berkata, “Yeah, kalau tadi aku tidak mendengar apa yang kau katakan, aku tidak akan pernah tahu kalau kakakku yang baik hanyalah pelacur bermuka dua yang tidak punya malu!”“Berani-beraninya kau memanggil Meredith dengan kata itu, berandalan! Kau menggali kuburmu sendiri!” dengan marah Rose mengangkat tangannya, dia bersiap untuk memukul Madeline lagi.“Mom, buat apa kau marah-marah pada anak dusun yatim piatu ini?” M
“Tidaaakk! Jeremy…”Wajah Madeline memucat oleh rasa takut. Ia merasa ngeri dengan tindakan Jeremy.Ia tidak pernah melihat sisi Jeremy yang dingin dan kejam seperti ini sebelumnya. Ia takut kalau-kalau bayi di dalam kandungannya memaksa keluar karenanya.Akan tetapi, Jeremy tidak memberikannya kesempatan untuk melarikan diri. Dia memenjarakannya dalam cengkeramannya.Ia tidak pernah mengira kalau Jeremy sangat membencinya.Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Madeline hanya merasakan sakit yang teramat sangat di sekujur tubuhnya. Akibatnya, ia jatuh dalam tidur yang sangat lelap, dan di dalam mimpinya, ia dikirim kembali ke musim panas yang indah dua belas tahun yang lalu.Matahari bersinar cerah di pantai dan di sana terdapat sebatang pohon kapur barus.Madeline kecil memunguti cangkang-cangkang kerang di sepanjang pantai. Dari kejauhan ia menatap seorang anak lelaki pendiam yang sedang duduk di atas sebuah batu. Dia terlihat tidak bahagia.Itulah pertama kali
Meredith mulai meneriakinya saat rasa cemburu mengubah wajahnya menjadi sangat menakutkan.Madeline tersenyum acuh tak acuh. “Sebagai istri Jeremy, aku senang bisa menyingkirkan semua masalahnya.”“Madeline, kau … kau sangat murahan!”“Jangan bandingkan aku dengan dirimu, Mer. Kau membius Jeremy agar kau bisa menikahinya. Kenapa? Apakah Jeremy pernah menolakmu saat dia dalam keadaan sadar?”Wajah Meredith terlihat canggung seakan-akan Madeline sudah membuka kedok sesuatu. Akan tetapi, dia tetap memasang ekspresi tenang dan arogan.“Tentu saja, Jeremy suka sekali menyentuhku. Dia sangat suka menggodaku! Dia selalu berada di sisiku setiap malam, tidak bisa dibandingkan denganmu. Kau hanya bisa menunggu di rumah saat suaminya di luar.”Kata-kata Meredith bercampur dengan duri. Kemudian, dia mengeluarkan beberapa dokumen dan meletakkannya di depan Madeline.“Ini adalah surat-surat cerai yang Jeremy minta aku untuk menyuruhmu menandatanganinya. Cepat tanda tangani surat-surat itu. Je
Sebuah pertunjukan yang spektakuler. Madeline tak bisa menemukan satu kesalahan pun pada pertunjukan yang barusan Meredith pentaskan .Hanya saja Madeline sama sekali tidak menyangka kalau Meredith juga sedang hamil.Akan tetapi, apakah bayi Meredith benar anaknya Jeremy?Madeline ingat kalau Meredith tidur dengan seorang gelandangan setelah dengan tidak sengaja memasuki kamar yang salah dalam rencananya untuk menyakitinya tiga bulan yang lalu. Kalau dia benar-benar hamil, ayah dari bayi itu masih harus diusut.Namun, Madeline juga tidak bisa menyangkal kalau Jeremy juga selalu menghabiskan malam bersama gadis ini.Ketika memikirkan hal ini, rasa sakit di hatinya mulai menyebar.Akan tetapi, rasa sakit ini tidak sebanding dengan sakit yang ia rasakan saat melihat Jeremy memeluk Meredith dengan lembut, penuh kasih sayang dan kepedulian.Meredith menutupi wajahnya dan menangis dengan sedih.“Jeremy, jangan salahkan Maddie. Semua ini salahku. Seharusnya aku tidak jatuh cinta padam
Madeline merasa kesakitan seakan-akan hatinya teriris ribuan kali dengan sebilah pisau. “Jeremy, aku mengatakan yang sebenarnya!”“Bagiku, tidak ada yang lebih penting dari perasaan Meredith. Sampah macam apa yang coba kau muntahkan?”Balasannya sungguh sangat tak terperi. Kata-katanya begitu blak-blakan, menusuk hati Madeline bagaikan sebilah pedang tajam.Jadi, bagi Jeremy, kebenaran tidak penting. Yang penting adalah dia mencintai Meredith dan itu mengalahkan segalanya.Ia merasa hatinya tenggelam bagaikan sebuah batu. Ia seperti kehilangan semua harapan dan hanya bisa mendambakan pria ini.Madeline tersenyum lemah dan berkata, “Baiklah, aku minta maaf.”Ia menanggung rasa sakit di tubuhnya dan menundukkan kepalanya untuk meminta maaf kepada Meredith.Ia melihat Meredith diam-diam menyeringai. Senyum kemenangan itu benar-benar menyilaukannya.Ia tidak pernah menyangka kalau Jeremy akan mengabaikan kebenaran demi Meredith. Satu-satunya alasan adalah karena dia mencintai gadis
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka