Meredith merasa dirinya dalam masalah, jadi dia sekali lagi menampilkan drama kaki terkilir. Dia mengutus Rose membesar-besarkan kisah cederanya pada Jeremy, ingin mengelabui pria itu agar mengunjunginya di kediaman Keluarga Montgomery.Ruangan itu besar dan indah, didekorasi dengan elegan. Bahkan ruang tempat menyimpan mantel pun dipenuhi berbagai barang mewah.Meredith jelas menikmati semua yang seharusnya menjadi milik Madeline. Dia tidak pernah merasakan sedikitpun penyesalan, dan bahkan kematian Brittany membuatnya sangat bangga dengan betapa teganya dia menanganinya.Hanya wanita yang cerdas dan cakap seperti dia yang pantas mendapatkan kehidupan masyarakat kelas atas.Madeline dan Brittany tidak layak menjadi lawannya. Karena itu, bagaimana mungkin dia bisa kalah dari Vera Quinn—seorang wanita yang muncul entah dari mana?!Sambil bermanja-manja dengan pikirannya sendiri, Meredith mendengar suara langkah kaki Jeremy. Dia segera berbaring di tempat tidur seperti pasien yang lemah
Saat Meredith mendengar suara itu, kedua matanya menyala dalam amarah. Tiga tahun belakangan ini, dia sudah sangat tidak suka dengan perlakuan dingin Jeremy. Sekarang, wanita ini datang entah dari mana untuk menarik perhatian Jeremy, membuatnya sangat marah.Namun, dikarenakan insiden di KFC saat itu, Meredith bekerja sangat keras mengontrol temperamennya. Dia menyunggingkan seulas senyum saat berkata, “Jadi kaulah si Vera yang akhir-akhir ini memepet tunanganku…”Dia mengatakan kata-kata itu sembari berbalik. Akan tetapi, sebelum dia bahkan bisa menyelesaikan kalimatnya, dia terpaku pada wajah cantik dan ramah Madeline yang seketika membuatnya membeku.Matanya membelalak saat dia ternganga melihat wajah di depannya dengan rasa tidak percaya.“Bagaimana, bagaimana… Madeline?!” Lidah Meredith mendadak kelu saat dia melangkah mundur. “Bagaimana mungkin…”Dia menyangkal ini di dalam hatinya.‘Bagaimana mungkin?!’‘Pelacur buta ini sudah lama mati sejak berubah menjadi abu, jadi bagaimana
“Miss Crawford, silahkan Anda diam jika Anda tak tahu bagaimana cara berbicara yang sopan. Tak seorang pun akan menuduh Anda bisu kalau Anda tak bicara. Mr. Whitman dan saya tak melakukan apa pun di luar batas kewajaran. Bahkan jika Anda tak percaya dengan saya, seharusnya Anda percaya dengan tunangan Anda sendiri, bukan?”“Kau…”“Kalau ingatan saya benar, bahkan Miss Crawford sendiri adalah wanita simpanan sebelumnya. Bukankah kata-kata yang keluar dari mulut Anda cukup lucu jadinya?”Meredith tak bisa berkata apa-apa sementara wajahnya semakin kecut. Dia melihat tatapan di sekeliling mereka seketika berubah, dia segera mengubah raut muka dan nada bicaranya seakan-akan dia sudah dizalimi.“Miss Quinn, aku tak tahu dari mana kau mendengar gosip itu, tapi sejak dulu aku sudah bersama Jeremy. Adikku Madeline-lah yang jatuh cinta pada Jeremy dan membuat sebuah muslihat agar bisa tidur dengannya, memaksa Jeremy menikahinya. Kini, Madeline sudah mati, jadi aku tak suka mengungkit-ungkit hal
Plaaak!Tamparan Rose tak hanya tidak menyakiti Madeline sama sekali, tapi Madeline saat ini memegang erat pergelangan tangan Rose.Madeline masih ingat dengan jelas semua tamparan dan pukulan yang dideritanya sebelumnya.Di saat ia mendapatkan kembali penglihatannya, ia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa dirinya tak akan pernah membiarkan siapapun menindasnya lagi!“Kau, lepaskan aku!” Rose berteriak sembari berjuang melepaskan pergelangan tangannya dalam amarah. Namun, Madeline cukup kuat. Berkat kekuatan dari kebenciannya yang telah diberikan padanya, ia bukan lagi si lemah yang bisa ditindas oleh siapa pun!“Madam, tolong jaga mulut Anda! Jika Anda ke sini sebagai pelanggan, saya akan menyilakan Anda datang kapan pun. Namun, jika Anda ke sini untuk membuat masalah, maka silahkan enyah sekarang!” Kedua mata Madeline menusuk tajam saat ia memberi tekanan pada setiap kata, terlihat mendominasi. Kedua mata Rose membelalak untuk beberapa detik, sepertinya syok hingga tak bisa berkat
Meredith segera membawa Rose dan Jon ke vila kecil tempat mereka tinggal saat ini yang diberikan Eloise kepada mereka sebagai ucapan terima kasih karena telah membesarkan Meredith.Rose mengutuk dan menyumpah-nyumpah saat dia menceritakan kembali kejadian itu dengan sangat rinci kepada Meredith.Setelah memahami apa yang terjadi, Meredith sangat curiga, tapi Jon menggelengkan kepalanya.“Wanita itu sudah pasti bukan Madeline. Madeline tak pernah seberani itu!” Rose awalnya juga yakin, tapi dia jadi ragu-ragu sejak keluar dari kantor polisi. “Meredith, kupikir wanita itu cuma mirip dengan pelacur itu. Dia jelas bukan Madeline. Madeline sudah mati selama tiga tahun dan bahkan mayatnya sudah membusuk sekarang. Jeremy sendiri yang membawa kembali abunya, jadi bagaimana dia bisa hidup kembali?!”Bahkan jika benar itu yang terjadi, Meredith masih dipenuhi keraguan. “Mungkinkah ada dua orang yang sangat mirip di dunia ini?”“Mungkin entah bagaimana wanita itu melihat foto Madeline dan berpik
Mendengar Jeremy memanggilnya dengan nama itu menyebabkan sebuah gelombang emosi menghempas Madeline.Ia tak menyangka Jeremy akan bergegas ke sisinya dan memeluknya seperti itu.Madeline mendongak dan melihat tatapan khawatir di wajah Jeremy. Apakah pria ini mengkhawatirkannya?Keraguan sesaat terlihat di kedua mata Madeline saat ia merasakan Jeremy memeluknya erat-erat. Ia bahkan bisa dengan jelas merasakan kehangatan dari dada pria ini.Kehangatan yang dulu selalu ia rindukan, namun hari ini, ia tak lagi mendambakannya.“Terima kasih, Mr. Whitman,” Madeline berkata dengan tenang.Kata-kata Madeline menyadarkan pria itu, membuatnya melonggarkan pelukannya.Madeline merapikan pakaiannya sembari menatap Jeremy dengan penuh arti. “Kalau tidak salah, barusan Anda memanggil saya Maddie? Menurut tunangan Anda, Anda sangat membenci mantan istri Anda. Tidak hanya dia terus-menerus menempel pada Anda, dia bahkan menjebak Anda dan memaksa Anda untuk menikahinya. Jika itu yang terjadi, bukanka
Meredith baru saja meneleponnya beberapa saat yang lalu, dan nada bicaranya cukup agresif. Bagaimana dia terdengar seperti seseorang yang mungkin akan melakukan sesuatu yang bodoh?Namun, ia melihat raut wajah Jeremy menjadi serius. Pria ini sepertinya percaya dengan trik Meredith dan sekarang khawatir dengan keselamatan gadis itu.“Jika Mr. Whitman sibuk, saya bisa turun saja sekarang.”Jeremy menatap Madeline, seperti ragu-ragu. Butuh beberapa saat sampai akhirnya dia menghentikan mobilnya. Madeline turun dari mobil dengan agak tergesa, kemudian melambaikan tangannya pada Jeremy. “Mr. Whitman, sampai jumpa di lain waktu.”Setelah itu,ia berbalik dan pergi. Jeremy tidak langsung pergi dan menatap gadis itu berjalan menjauh lewat kaca spion sembari memutar ulang adegan sebelumnya di kepalanya.Mengapa dia dengan panik merengkuh tubuh Madeline? Jawabannya cukup jelas di hatinya.Baru setelah mendengar mobil Jeremy bergerak, Madeline berhenti untuk melihat ke belakang.Ia segera memang
Madeline menyetop taksi di pinggir jalan sebelum akhirnya bergegas pergi. Saat dia melihat tanda-tanda penunjuk jalan, kata-kata 'April Hill' menyakiti matanya.Tiba-tiba ia merasa kebersihan di hatinya telah tercemar.Sangat kotor.Ketika Jeremy akhirnya sampai di tempat gadis itu tadi berdiri, dia sama sekali tidak melihat Madeline dan hanya melihat sebuah taksi bergerak di sepanjang jalan April Hill di kejauhan. Suasana hatinya kembali karam, tenggelam ke dalam laut di samping April Hill.‘Dia telah pergi.‘Dia telah meninggalkanku tiga tahun lalu.’Dia mengingatkan dirinya lagi, namun dia tak pernah menerima kenyataan itu sejak awal.“Jeremy, ada apa?” Meredith dengan cepat berlari mengejarnya, tak memahami tindakan ataupun ekspresi Jeremy.Jeremy menatapnya sekilas, suaranya terdengar dingin. “Masuk ke mobil.”Meredith buru-buru masuk ke mobil. Pertunjukannya telah selesai, dan dia berencana untuk menguangkannya.“Jeremy, lusa adalah hari ulang tahunku. Aku sebenarnya cukup puas