Di masa lalu, Madeline merasa kalau sorot mata Jeremy sepertinya membuatnya merasa seolah-olah sedang diselidiki, tetapi pada saat ini, tatapan Carter juga memberinya perasaan ini."Kau tahu apa yang aku temukan, Mr. Carter?" Madeline bertanya dengan senyum bingung.Carter tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tatapannya bergerak lebih dekat ke Madeline, dan senyum tipis di bibirnya tampak sangat menarik.“Kau ingin memberitahuku kalau kau sudah membuat keputusan dan kau tidak ingin jatuh cinta dengan Jeremy seperti orang bodoh lagi. Kau bahkan tidak ingin kembali ke Whitman Manor dan kau ingin tinggal di sisiku, bukan?”“…”Madeline tercengang. Dia memang ingin mengatakan kebohongan ini pada Carter, tetapi dia tak pernah mengira kalau pria itu bisa melihat isi pikirannya dengan sekilas.Melihat Madeline menatapnya dengan tatapan kosong, senyum di bibir Carter makin dalam."Kebetulan sekali. Aku pikir juga begitu. Jika kau tidak ingin kembali ke sana, kau bisa tinggal di sisiku
Apa?Madeline bingung dan heran. Orang yang ada di hatinya saat ini adalah Jeremy.Menyadari diamnya Madeline, Carter perlahan menutup buku dan menatap mata unik berbintang wanita itu.“Jeremy Whitman. Kau masih merindukan orang itu di hatimu, ‘kan?”“...”‘Bagus sekali.’Madeline sama sekali tidak ingin menatap mata Carter. Dia merasa seolah-olah pria itu bisa melihat segalanya dalam sekejap.“Aku dengar dalam dua hari terakhir Jeremy berada di Negara Y untuk urusan bisnis. Dia akan tiba di Bandara Glendale tepat waktu pada pukul delapan malam ini. Aku bisa membawamu menemuinya sekarang.”Madeline ingin berpura-pura tidak peduli, tetapi apa yang dikatakan Carter membuatnya tidak bisa tenang.Dia sebenarnya tahu pasti keberadaan Jeremy, dan dia bahkan tahu kalau Jeremy telah pergi ke Negara Y."Sangat sulit untuk benar-benar melupakan seseorang, jadi aku mengerti kalau kau masih ingin menemuinya," tambah Carter.Madeline melengkungkan kedua sudut bibirnya. Senyumnya saat ini tampak san
Mendengar suara lembut dan manis itu, Jeremy perlahan mengangkat tatapannya yang dalam. Dia menatap wanita yang sedang berjalan di depannya, dan apa yang dia temukan selama penyelidikannya di Negara Y dua hari ini terlintas di benaknya.Naomi melihat Jeremy menatap dirinya dengan begitu saksama. Karena itu, dia berpura-pura berkedip malu-malu dan kemudian berbicara dengan nada centil.“Jeremy, aku sangat merindukanmu selama dua hari kau pergi. Kita tidak punya waktu untuk bisa berduaan makan malam romantis. Ibumu dan kedua orangtuaku serta anak-anak kita tidak ada di sini malam ini, jadi mari kita nikmati waktu kita untuk berduaan, oke?”Jeremy teringat kembali dengan satu malam belum lama ini.Dia makan malam romantis bersama Linnie di restoran.Setelah itu, dia berjalan bergandengan tangan dengan wanita itu di sepanjang jalan. Dia bahkan mencium wanita itu berbarengan dengan kembang api yang mulai bermekaran di angkasa."Jeremy, apa yang kau pikirkan?" Naomi mendekat dengan rasa ingi
"Ini untuk membangunkanmu."“…”“Apa kau benar-benar berpikir kalau kau bisa membodohiku, Jeremy Whitman, dengan begitu mudah? Apa kau pikir aku bahkan tidak tahu siapa istriku?”“…”Wajah Naomi yang memerah tiba-tiba seperti kehabisan darah. Sekarang, dia tampak sepucat selembar kulit lumpia.Dia tahu?"Apa dia sudah lama tahu?"Naomi berulang kali bertanya dalam hati sembari panik. Dari mata dingin Jeremy yang bersinar tegas saat ini, dia merasa telah menemukan jawabannya.Jeremy benar-benar sudah mengetahuinya sejak lama!Selama periode ini, pria itu bahkan tidak memiliki niat untuk mendekatinya sama sekali!Namun, Naomi tidak berkompromi. Dia mencoba berdebat dan menunjukkan ekspresi sedih. "Jeremy, aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Bagaimana kau bisa…”“Aku bisa memberitahumu bahwa hari ini tidak ada perjamuan di hotel sama sekali. Akulah yang mengalihkan perhatian semua orang untuk mengakhiri sandiwaramu malam ini.”"..." Naomi menatap Jeremy dengan tidak percaya setelah pri
Naomi bahkan tidak tahu siapa wanita di dalam mobil itu, tetapi dia tahu bahwa orang ini sekarang keliru mengidentifikasi dirinya sebagai Eveline dan mengatakan bahwa dia perlu bekerja dengannya.Mendengar suara langkah-langkah kaki mengejar di belakangnya, Naomi tanpa ragu membuka pintu mobil dan segera masuk."Jalan sekarang!"Ada tidak tahu mengapa Naomi begitu bingung, tapi dia tidak ragu-ragu langsung menginjak pedal gas.Begitu mobil menyala, dari sudut matanya Ada melihat Jeremy datang dari satu sisi. Meski cahaya dari lampu jalan tidak begitu terang, penampilan dan raut wajah Jeremy membuat Ada sejenak tertegun.Orang itu adalah Jeremy.Pria itu tampak lebih memikat dalam kehidupan nyata daripada di foto yang dilihatnya.Ada merenung dalam diam dan melirik Naomi yang duduk di kursi belakang.Benar saja, si manusia plastik itu tampak sama persis seperti Eveline ini!'Hmph, teknologi operasi plastik saat ini sangat canggih.'Ada berpikir sambil merasa tidak yakin. Kemudian, dia m
Dia memasang sikap dingin. “Aku tidak peduli siapa orang yang kau suka. Aku cuma ingin tahu kenapa kau terlambat mendatangiku?”Saat suara Naomi berakhir, Ada tiba-tiba menginjak rem dan menghentikan mobil di pinggir jalan.Dia menoleh dan menatap Naomi dengan agak marah.“Tidakkah kau ingin memberi pelajaran pada orang yang berpura-pura menjadi dirimu? Kau istri Jeremy dan sosialita terkenal di Glendale, ‘kan?”“…” Naomi tercengang, lalu menyatakan posisinya, “Tentu saja, aku akan memberi orang itu pelajaran. Berani-beraninya dia berpura-pura menjadi aku? Aku akan membuat hidupnya seperti neraka.”"Betul sekali." Ada sangat puas dengan reaksi Naomi. “Seperti dirimu, aku juga ingin memberi pelajaran pada perempuan itu. Jadi, mari kita bekerja sama.”Naomi awalnya ingin ‘mengurus’ Madeline. Sekarang setelah Jeremy membuka kedoknya, seseorang tiba-tiba muncul dan mengatakan kepadanya akan bekerja sama dengannya untuk membereskan Madeline. Tentu saja dia tak bisa meminta sesuatu yang lebi
“Aaah!”Dia berseru kaget.Mengalihkan tatapannya dari telapak tangan yang berlumuran darah itu, dia melihat wajah yang dikenalnya.Felipe terbaring tak sadarkan diri di tanah yang tersiram hujan, dan jari-jarinya yang berdarah dengan lemah memegang celana Cathy.“Ca―Cathy…”“Cathy...”Cathy mengulangi kata itu dengan Felipe, dan setelah suku kata terakhir, pegangan tangan Felipe yang erat di celananya juga mengendur.Begitu melihat Felipe tiba-tiba kehilangan kesadaran di depannya, Cathy tidak tahu mengapa hatinya terasa begitu sakit.Hujan akhir musim gugur menembus kulitnya dengan kesejukan yang menusuk tulang, tetapi sebuah pemandangan samar-samar muncul di kepalanya.Tampaknya hujan makin deras. Hari juga sudah malam ketika dulu seseorang jatuh ke dalam genangan darahnya sendiri. Sambil membawa payung, dia berjalan menuju pria yang terluka itu. Dia tidak ingat apa yang terjadi sesudahnya karena adegan itu berakhir di situ.“Aku baru saja melihatnya berlari ke sini!”“Dia pasti ada
'Tapi, menyelamatkan orang itu tindakan yang benar, ‘kan?'Cathy tampaknya telah menemukan alasan yang masuk akal untuk dirinya sendiri, jadi dia hendak berbalik dan pergi.Namun, begitu bangkit, tatapan matanya tiba-tiba berhenti di pergelangan tangan kanan Felipe.Tanpa bisa dikendalikan, tangannya terulur dan perlahan memegang lengan Felipe. Dia melihat tali merah di pergelangan tangan pria itu dan tiba-tiba, sebuah gelombang melonjak di bawah kedua pupil matanya yang jernih dan dia melihat seorang pemuda tampan ditemani oleh gemericiknya angin laut.“Amy.”Suara Adam tiba-tiba terdengar di belakang telinganya, dan dia pun langsung menarik kembali pikirannya yang mengembara.Adam sekilas melihat Felipe yang tak sadarkan diri di kursi malas. Ketika melihat jejak darah di lantai, dia menghampiri Cathy sambil merasa heran."Apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa terluka begitu parah?”“Aku tidak tahu apa yang terjadi. Sepertinya beberapa preman mengejarnya dan dia kebetulan ambruk di dep
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka